STIGMA PADA ODHA DAN PERILAKU BERISIKO.pptx

hanaafi 10 views 34 slides Sep 10, 2025
Slide 1
Slide 1 of 34
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34

About This Presentation

STIGMA PADA ODHA DAN PERILAKU BERISIKO.pptx


Slide Content

STIGMA PADA ODHA DAN PERILAKU BERISIKO

STIGMA PADA ODHA Stigma adalah persepsi / pandangan yang negative terhadap diri seseorang atau sekelompok orang atau tindakan memberikan label sosial yang bertujuan untuk memisahkan seseorang atau sekelompok orang dengan cap atau pandangan buruk. Stigmac mengakibatkan tindakan diskriminasi , Stigma dan diskriminasi terjadi disebabkan karena persepsi bahwa mereka dianggap sebagai musuh, penyakit , elemen masyarakat yang memalukan atau mereka yang tidak taat norma masyarakat dan agama yang berlaku

Apa yang menyebabkan stigma HIV? Stigma HIV berakar pada ketakutan terhadap HIV. Banyak pandangan tentang HIV berasal dari gambaran HIVyg pertama kali muncul pada awal tahun 1980an. Masih ada kesalahpahaman tentang bagaimana HIV ditularkan dan bagaimana hidup dengan ODHA saat ini . Kurangnya informasi dan kesadaran digabungkan dengan keyakinan yang outdated menyebabkan orang takut kpd HIV. Selain itu , banyak orang menganggap HIV sebagai penyakit yang hanya diderita oleh kelompok tertentu .

Tipe-tipe stigma Public stigma Structural stigma Self stigma Felt or perceived stigma Experienced stigma Label avoidance

Mekanisme Stigma Adanya perlakuan negative dan diskriminasi secara langsung Proses konfirmasi terhadap harapan atau self fulfilling prophecy Munculnya stereotip secara otomatis Terjadinya proses ancaman terhadap identitas dari individu

Dimensi Stigma Labeling adalah pembedaan / pemberian label/ penamaan berdasarkan perbedaan yg dimiliki anggota masyaraat tsb . Stereotipe yaitu kerangka berpikir atau aspek kognitif yang terdiri dari pengetahuan dan keyakinan tentang kelompok social tertentu Separatio adalah pemisahan kita ( pemberi stigma) dg mereka ( mendapatkan stigma) Diskriminasi adalah perilaku merendahkan orang lain atauperilaku negative terhadap kelompok tertentu

STIGMA PADA ODHA Penderitaan penderita HIV terkadang bukan dikarenakan sakit yang diderita melainkan dampak dari stigma dan pelabelan (stereotype ) yg dikenakan kepada mereka . Orang yang terinfeksi acap kali dihubungkan dengan orang terkutuk (amoral) karena perilakunya yg menyimpang dan memang harus menanggung penderitaan sebagai karma atas dosa-dosanya

STIGMA PADA ODHA Stigma yang timbul ini juga dapat dipengaruhi oleh latar belakang orang dengan HIV/AIDS tersebut Di beberapa tempat bahkan ditemukan pelanggaran HAM serupa stigmatisasi dan diskriminasi bahkan penganiayaan dan penyiksaan Beberapa pelanggaran HAM dan hukum tersebut menyebabkan penderitaan bahkan penyebab kematian sekunder ( nonmedis ) bagi kematian mereka

Faktor-faktor yg mempengaruhi stigma thd ODHA HIV-AIDS adalah penyakit mematikan HIV-AIDS adalah penyakit karena perbuatan melanggar susila , kotor , tidak bertanggung jawab Orang dengan HIV-AIDS dengan sengaja menularkan penyakitnya Kurangnya pengetahuan yang benar tentang cara penularan HIV

Perubahan perkembangan pengobatan , perawatan dan dukungan yang diharapkan mempengaruhi paradigm stigma dan diskriminasi thd ODHA HIV-AIDS dpt mengenai siapapun tanpa membedakan status social, pendidikan , agama, warna kulit , latar belakang sesorang adalah mematikan HIV-AIDS sudah ada obatnya sekalipun tidak menyembuhkan tetapi mengembalikan kualitas hidup penderitanya Penularan HIV-AIDS ke bayi / anak dapat dicegah Kepatuhan berobat dan minum obat adalah kunci utama pencegahan dan pengendalian HIV-AIDS. Setiap orang memiliki hak yg sama utk akses pelayanan kesehatan paripurna ygkomprehensif Ketidaktahuan seseorang bahwa ia menderita penyakit termasuk HIV-AIDS dan IMS yg membuat orang menularkan penyakitnys .

DISKRIMINASI PADA ODHA Diskriminasi didefinisikan sebagai tindakan yg disebabkan perbedaan menghakimi orang berdasarkan status HIV mereka , baik yg pasti atau yg diperkirakan . Diskriminasi dapat terjadi pada bidang kesehatan , kerahasiaan , kebebasan keamanan pribadi , perlakuan kejam , penghinaan , perlakuan kasar , pekerjaan pendidikan , keluarga dan kepemilikan maupun hak untuk berkumpul ODHA menghadapi diskriminasi diberbagai Negara dan hal ini berdampak pada kualitas hidup mereka  berdampak pada upaya penanggulangan HIV Nasronuddin 2007, mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan kadar ACTH dan kadar   kortisol   dalam tujuh hari pertama yang dipicu oleh stressor psikologis akibat dinyatakan terinfeksi HIV

UNAIDS mendefinisikan stigma dan diskriminasi terkait dg HIV sbg ciri negative yg diberikan pd sesorang sshg menyebabkan tindakan yg tidak wajar dan tidak adil terhadap orang tersebut berdasarkan status HIV- nya Contoh tindakan diskriminasi meliputi : Klg yg tega mengusir anaknya krn menganggapnya sbg aib RS dan nakes menolak utk menerima ODHA dikamar tersendiri krn takut tertular Atasan yg memberhentikan pegawainya berdasarkan status HIV mereka Keluarga / masyarakat yg menolak ODHA Mengkarantina ODHA krn menganggap bahwa HIV-AIDS adalah penyakit kutukan atau hukuman bagi orng yang berbuat dosa ODHA mengalami masalah dalam mengurus asuransi kesehatan

Siklus Stigma dan Diskriminasi Label ODHA Stigmatisasi Diskriminasi Isolasi Kekerasan fisik dan emosional Hilangnya pendapatan / pekerjaan Penyangkalan / pembatasan akses pd yankes

Bentuk dan Akibat Stigma dan Diskriminasi Bentuk Akibat Isolasi dan kekerasan fisik dari klg , teman dan komunitas Diusir dr klg , rumah , pekerjaan , depresi , memyendiri , melarikan diri Gosip , olok-olok , sebutan negative, pengucilan , pengutukan , penghinaan , penghakiman Pencemaran nama baik , tidak percaya pd diri sendiri dan orang lain, merasa dibedakan , merasa ditolak Kehilangan hak dan kekuasaan untuk mengambil keputusan atas dirinya sendiri Kehilangan pekerjaan , kehilangan kesempatan untuk bekerja , putus sekolah , tidak dapat memimpinstigma diri Stigma diri Depresi , tidak percaya diri , menyendiri , menarik diri dan mengindar dari lingkungan sosialnya Stigma karena apresiasi diri Tidak percaya diri , merasa tidak dihargai , rendah diri , kehilangan jati diri Stigma krn penampilan / jenis pekerjaan Kehilangan kesempatan kerja , dikucilkan , menyendiri

Menghadapi Stigma pada ODHA Memberikan pemahaman dan pengetahuan yang memadai kepada masyarakat  P enyakit ini dapat dicegah tanpa harus menjauhi apalagi sampai melakukan stigma dan diskriminasi terhadap para pengidapnya Mengenalkan tentang pengalaman pasien ODHA kepada masyarakat termasuk dampak stigmasisasi Menjaga komunikasi yg baik , tidak memberikan respon negatif pada pernyataan yg disampaikan pasien ODHA

Beberapa langkah prkatis yg dapat dilakukan untuk menghadapi stigma dan diskriminasi adalah sbb : Jadilah contoh yang baik Berbagilah pada orang lain Atasilah masalah stigma ketika anda melihatnya dirumah , tempat kerja maupun masyarakat Lawanlah stigma melaui kelompok Mengatakan stigma sebagai sesuatu yang salah atau buruk tidaklah cukup

Hal- hal yang dapat dilakukan secara individual: Waspada pada Bahasa yang kita gunakan dan hindari kata-kata yg menstigma Sediakan perhatian untuk mendengarkan dan mendukung anggota keluarga ODHA di rumah Kunjungi dan dukung ODHA beserta keluarganya di lingkungan tempat tinggal kita Doronglah ODHA utkmenggunakan layanan yg tersedia spt konseling , tes HIV, pengobatan medis , ART, dan merujuk mereka pada siapapun yang dapat menolong

Hal hal yg dapat kita lakukan dg melibatkan orang lain Gunakan percakapan informal sbg kesempatan untuk membicarakan stigma Gunakan kisah nyata shg dpt menggambarkan stigma dalam konteks praktis seperti misalnya : cerita mengenai perlakuan buruk pada ODHA dapat mengakibatkan depresi Tanggapi kata-kata stigma ketika kita mendengarnya , namun lakukanlah dengan cara-cara yang bijak sehingga membuat orang megerti bahwa kata-kata mereka dapat melukai hati orang Doronglah orang utk berbicara mengenai ketakutan dan kekhawarirannya mengenai HIV-AIDS Koreksilah mitos dan persepsi tentang AIDS dan ODHA Promosikan ide mengenai “ menjadi pendengar yg baik dan bagaimana kita dapat mendukung ODHA beserta keluarganya

Hal- hal yang dapat dilakukan agar masyarakat membicarakan dan bertindak melawan stigma Testimoni oleh ODHA maupun keluarganya Pengawasan Bahasa Community mapping mengenai stigma Pertunjukkan drama berdasarkan kisah nyata Pameran gambar

PERILAKU SEX BERESIKO Ganti-ganti pasangan seks tanpa kondom Oral sex Anal sex Bisex Sex extra marital Sex ekspress (trend di dunia kerja )

Perilaku Berisiko ( Seks Bebas ) Hubungan seksual dengan pengidap HIV/AIDS ( Transmisi seksual ) Hubungan seksual secara vaginal, anal dan oral dengan penderita HIV tanpa perlindungan bisa menularkan HIV Selama hubungan seksual , air mani , cairan vagina, darah mengenai selaput lender vagina, penis, dubur atau mulut sehingga HIV yg terdapat dalam cairan tersebut masuk ke dalam darah Dapat terjadi lesi pada dinding vagina, dubur dan mulut yg bisa menjadi jalan HIV untuk ke aliran darah pasangan seksual

Seks Bebas Perilaku Berisiko pada HIV Seks bebas atau dalam bahasa populernya disebut extra- marial intercourse atau kinky-sex merupakan bentuk pembebasan seks yang dipandang tidak wajar Seks bebas adalah kegiatan yang dilakukan secara berdua pada waktu dan tempat yang telah disepakati bersama dari dua orang lain jenis yang belum terikat pernikahan Sebanyak 60% remaja mengaku telah melakukan seks pra nikah dan 50% dari pengidap HIV dan AIDS adalah kelompok usia remaja 55% HIV/AIDS disebabkan oleh seks bebas , 48,4% secara heteroseksual , 3,7% homoseksual dan sisanya penularan ibu ke bayi

Faktor-faktor yg Mempengaruhi Seks Bebas Perubahan hormonal yg meningkatkan hasrat seksual Penundaan usia perkawinan Media massa dan teknologi canggih Peran orang tua terkait edukasi seks Pergaulan bebas Pengalaman masa lalu / semasa anak-anak Pergeseran nilai-nilai moral dan etika di masyarakat Status ekonomi

Pencegahan HIV/AIDS

Perilaku Berisiko ( Penyalahgunaan NAPZA) Jarum suntik yg digunakan oleh para pengguna narkoba / Injection Drug Use (IDU) sangat berpotensi menularkan HIV Pengguna napza suntik ( penasun ) merupakan salah satu populasi berisiko tinggi yang rawan terinfeksi HIV, 42% HIV dsebabkan penggunaan napza suntik Penasun tidak hanya menyumbang kasus HIV melalui perilaku menyuntik yang tidak aman , tetapi juga melalui perilaku seksual berisiko

Perilaku Berisiko ( Penyalahgunaan NAPZA) Populasi penasun memiliki model populasi tersembunyi ( hidden population ), mereka tidak tampak di permukaan dan selalu berpindah-pindah , sehingga jejaring mereka menyebar dan sulit diidentifikasi

Kenapa Pecandu berbagi jarum suntik Tidak punya uang Karena sakaw jadi tidak peduli apotik / toko obat tutup Penyuntik baru / tidak mempunyai jarum suntik sendiri Tidak bisa suntik sendiri

STRATEGI MENCEGAH PENULARAN HIV PADA PEMAKAI NARKOBA SUNTIK Rehabilitasi narkoba Tidak menggunakan jarum yang tidak steril Dengan penggunaan jarum steril , pemakai narkoba suntik akan terhindar juga dari hepatitis B dan hepatitis C serta komplikas lain akibat pemakaian jarum suntik tidak steril Penggunaan jarum suntik steril oleh pemakai narkoba suntik akan mengurangi penularan HIV diantara sesama mereka dan di masyarakat

TERIMA KASIH
Tags