mencegah terjadinya bulian pada anak di kalangan sekolah
Size: 62.83 KB
Language: none
Added: Oct 10, 2025
Slides: 15 pages
Slide Content
STOP… !!!! KEKERASAN TERHADAP ANAK
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK
YANG DIMAKSUD DENGAN ANAK adalah seseorang yang belum berusia 18 ( delapan belas ) tahun , termasuk anak yang masih dalam kandungan
Pengertian kekerasan terhadap anak Kekerasan terhadap anak adalah setiap perbuatan yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik , mental, seksual , psikologis , termasuk penelantaran dan perlakuan buruk yang mengancam integritas tubuh dan merendahkan martabat anak .
Bentuk bentuk Tindak Kekerasan Pertama adalah kekerasan fisik, kemudian kekerasan psikis (emosional), ketiga ada kekerasan seksual, keempat kekerasan dalam bentuk penelantaran, dan yang terakhir adalah eksploitasi
Membanting Menampar Membenturkan kepala anak Menggigit Mengguncang-guncangkan tubuh anak Mencubit Mencakar Melempar anak Menyiram air panas Membakar Memaksa makan cabai Dll. Perbuatan yang dilakukan oleh seseorang yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit atau luka pada tubuh anak. Kekerasan Fisik Contoh
S ering mengkritik Meremehkan Membentak Mempermalukan anak di depan orang lain Tidak mencintai anak / menunjukkan kasih sayang Mendorong untuk terlibat dalam kegiatan k riminal Mengancam Menghukum Mengabaikan Meninggalkan anak Manjadikan anak sebagai sasaran kemarahan Dll . Perbuatan yang mengakibatkan rasa tidak nyaman bahkan menimbulkan trauma yang berkepanjangan terhadap anak. Kekerasan ini sering terjadi berulang-ulang tanpa disadari dan/atau disadari oleh pelaku. Kekerasa n Psikis Contoh
Adalah setiap perbuatan yang berupa pemaksaan hubungan seksual, dengan cara tidak wajar dan/atautidak disukai, pemaksaan hubungan seksual dengan orang lain untuk tujuan komersial dan/atau tujuan tertentu ( P enjelasan P asal 8, UU PKDRT). Kekerasan Seksual Contoh Alat kelamin di raba-raba, payudara di remas-remas, p antat di colek, dipaksa melakukan oral sex Diperkosa, disodomi, Dijual pada mucikari, dipaksa menjadi pelacur, dipaksa b ekerja di warung remang-remang Promosi dan distribusi pornografi yang melibatkan anak-anak Pelibatan anak dalam pertunjukan seks dan bentuk lainnya
Kekerasan seksual pada anak didefinisikan sebagai suatu tindakan perbuatan pemaksaan untuk melakukan hubungan seksual maupun aktifitas seksual yang lainnya , yang dilakukan oleh orang dewasa terhadap anak-anak , dengan kekerasan maupun tidak , yang dapat terjadi di berbagai tempat tanpa memandang budaya , ras dan Agama .
Penelantaran / Pengabaian - Pengabaian pemenuhan kebutuhan hidup dan pengasuhan , perawatan & pemeliharaan sehingga mengganggu tumbuh-kembang anak - Membiarkan anak dalam situasi bahaya - Tidak selalu terkait kesanggupan secara ekonomi
PELAKU kekerasan terhadap anak Orangtua , pengasuh , pembantu . Orang yang dikenal dekat dengan anak (guru, dokter , guru les, mentor, teman , dll .) Orang asing yang berniat untuk melakukan kejahatan terhadap anak . Organisasi kriminal Dll
Ancaman hukuman kekerasan fisik Pasal 76C Setiap Orang dilarang menempatkan , membiarkan , melakukan , menyuruh melakukan , atau turut serta melakukan Kekerasan terhadap Anak. pada ayat (1) luka berat , maka pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp100.000.000,00 ( seratus juta rupiah). pada ayat (2) mati , maka pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas ) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp3.000.000.000,00 ( tiga miliar rupiah )
Ancaman kekerasan seksual Pasal 76D Setiap Orang dilarang melakukan Kekerasan atau ancaman Kekerasan memaksa Anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas ) tahun dan denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
Pasal 76E Setiap Orang dilarang melakukan Kekerasan atau ancaman Kekerasan , memaksa , melakukan tipu muslihat , melakukan serangkaian kebohongan , atau membujuk Anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul . dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas ) tahun dan denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)