strategi pembelajaran inklusi di sd kelas 3

muhamadyunandar58 1 views 20 slides Oct 01, 2025
Slide 1
Slide 1 of 20
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20

About This Presentation

pembelajaran inklusi di sd


Slide Content

STRATEGI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH INKLUSI MUHAMAD AGUSTIAN YUNANDAR, S.Pd

01 KEBERAGAMAN PESERTA DIDIK Keberagaman peserta didik di kelas inklusif memiliki karakteristik tersendiri , baik pada peserta didik reguler maupun pada peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK). Keberadaan PDBK dipayungi Undang Undang Dasar 1945 pasal 31, ayat 1 mengamanatkan bahwa ; “ Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan ” dan ayat 2; “ Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya ’. Kebearagaman peserta didik di sekolah inlklusif adalah suatu kenyataan yang tidak untuk dibuat sebagai “ sesuatu yang aneh ”. Peserta didik reguler maupun peserta didik berkebutuhan khusus memiliki hak yang sama untuk memperoleh layanan pembelajaran dalam upaya mencapai kualitas hidup Indikator kualitas hidup Peserta Didik To Love : harus merasa nyaman dan terlindungi To Live : hak untuk hidup dan mengembangkan potensinya To Play : Mengikuti aktivitas pembelajaran secara aktif To Work : Pengembangan potensi yang optimal agar mampu mandiri

02 KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK A. Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Dengan hambatan sensoris 1. Hambatan Penglihatan ( Tuna Netra ) 2.Hambatan Pendengaran ( Tuna Rungu )

02 KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK B. Peserta Didik Berkebutuhan Khusus dengan Hambatan Mental Kognisi Anak dengan Hambatan Intelektual ( Tunagrahita ) Tabel . 1 Tingkat Kecerdasan (IQ anak mengalami hambatan intelektual ) klasifikasi IQ Stanford Binet IQ skala Weschler Mental Age ( Tahun ) Ringan 68-52 69-55 8,3-10,9 Sedang 51-36 54-40 5,7-8,2 Berat 35-20 39-25 3,2-5,6 Parah ≥19 ≥24 ≥3,1

02 KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK C. Peserta Didik Berkebutuhan Khusus dengan Hambatan Fisik Anak dengan Hambatan Fisik a. Anak dengan Hambatan Anggota Gerak ( Tunadaksa ) D. Peserta Didik Berkhebutuhan Khusus dengan gangguan lainnya Gangguan Perilaku dan Emosi Secara umum anak hambatan perilaku dan emosi ( anak yang mengalami gangguan emosi dan perilaku ) memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Cenderung membangkang . b) Mudah terangsang emosinya / emosional / mudah marah . c) Sering melakukan tindakan agresif , merusak , mengganggu . d) Sering bertindak melanggar norma sosial / norma susila / hukum . e) Cenderung prestasi belajar dan motivasi rendah sering bolos jarang masuk sekolah . 2. Autis Secara umum anak autis memiliki karakteristik sebagai berikut . 1) Mengalami hambatan di dalam bahasa . 2) Kesulitan dalam mengenal dan merespon emosi dengan isyarat sosial . 3) Kekakuan dan miskin dalam mengekspresikan perasaan . 4) Kurang memiliki perasaan dan empati . 5) Sering berperilaku di luar kontrol dan meledak-ledak . 6) Secara menyeluruh mengalami masalah dalam perilaku . 7) Kurang memahami akan keberadaan dirinya sendiri . 8) Keterbatasan dalam mengekspresikan diri 9) Berperilaku monoton dan mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan .

02 KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK 3. Cerdas Istimewa Karakteristiknya : Menunjukkan atau memiliki ide-ide yang orisinal , gagasan-gagasan yang tidak lazim , pikiran-pikiran kreatif . Mampu menghubungkan ide-ide yang nampak tidak berkaitan menjadi suatu konsep yang utuh . Menunjukkan kemampuan bernalar yang sangat tinggi . Mampu menggeneralisasikan suatu masalah yang rumit menjadi suatu hal yang sederhana dan mudah dipahami . Memiliki kecepatan yang sangat tinggi dalam memecahkan masalah . Menunjukkan daya imajinasi yang luar biasa . Memiliki perbendaharaan kosakata yang sangat kaya dan mampu mengartikulasikannya dengan baik . Biasanya fasih dalam berkomunikasi lisan , senang bermain atau merangkai kata-kata. Sangat cepat dalam memahami pembicaraan atau pelajaran yang diberikan . Memiliki daya ingat jangka panjang (long term memory) yang kuat . Mampu menangkap ide-ide abstrak dalam konsep matematika dan/ atau sains. Memiliki kemampuan membaca yang sangat cepat . Karakteristik Peserta 4. Kesulitan Belajar Spesifik Disleksia Diskalkulia Disgrafia

03 HAKIKAT PENDIDIKAN INKLUSIF Pengertian Sekolah Inklusif : Pendidikan untuk semua Mengakomodir semua perbedaan Peserta Didik Sekolah Siaga Penyesuaian sistem belajar berlaku untuk semua M engatasi hambatan b elajar Tujuan Memberikan kesempatan PDBK menerima pendidikan yang layak Meningkatkan pendidikan Menciptakan pendidikan yang menghargai keberagaman Manfaat Mengmunculkan sikap toleransi dan empati Merangkul dan menghargai perbedaan Memunculkan citra positif dalam dirinya sendiri

Prinsip Desain Universal Sarpras Di Sekolah Inklusif 1. Dapat digunakan semua orang 2. Fleksibel dalam penggunaannya 3. Mudah digunakan 4. Mengandung informasi yang jelas 5. Minimalisir tingkat bahaya 6. Ukuran dan ruang yang tepat Prinsip Penataan Ruang Kelas 1 . Berpusat pada anak ( Child Centered ) 2. Learning Centers 3. Menarik dan menantang 4. Estetik 04 SEKOLAH RAMAH ANAK

05 MEKANISME LAYANAN PDBK

Komponen PPI 1. Deskripsi tingkat kemampuan saat ini 2. Sasaran program tahunan serta strategi pencapaiannya 3. Sasaran jangka pendek ( analisis tugas ) Tujuan PPI berdasarkan 4 kriteria 1 . Dapat Diukur 2. Positif 3. Orientasi pada PDBK 4. Relevan 06 PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDU ( PPI ) Penyambung antara hasil assesment dan proses pembelajaran

Gangguan emosi Hambatan Kognitif ( Down syndrome ) Hambatan Sosial Peserta Didik Berkebutuhan khusus Di Sekolah Slow learner, speak delay Autis

3 Tahapan Strategi Pembelajaran PDBK

Pelaksanaan Pembelajaran Identifikasi Awal : Memulai perencanaan dengan mengetahui kebutuhan Hasil Identifikasi Tingkat Perkembangan Intelektual : 79 / Borderline 2. Catatan : Lakukan Psikoterapi dan pembelajaran remedial 3. Gangguan pervasive

Variasi dalam Penilaian Variasi dalam Penilaian Ubah cara penilaian untuk mencerminkan pembelajaran multisensori . Misalnya , siswa dapat dinilai melalui proyek , portofolio , atau pertunjukan lisan , bukan hanya ujian tertulis

1. Peran Aktif Orang tua 2. Shadow Teacher 3. Konsistensi layanan Guru 4. Konsultan Psikolog 5. Lingkungan belajar yang positif Daya Dukung Pembelajaran PAI di Sekolah Inklusi

Seni tertinggi guru adalah membangkitkan kegembiraan dalam ekspresi kreatif dan pengetahuan ." - Albert Einstein Terima kasih