Strategi penguatan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Size: 5.71 MB
Language: none
Added: Sep 29, 2025
Slides: 17 pages
Slide Content
STRATEGI PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR EKA FITRIA, SKM Dinas Kesehatan Prov Sumbar BKOM dan Pelkes 09 September 2025
PENGUATAN SPM Proses mengevaluasi faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi operasi dan strategi perusahaan disebut analisis lingkungan bisnis. Untuk memahami peluang dan ancaman yang mungkin timbul, perlu dilakukan evaluasi terhadap kondisi ekonomi, sosial, dan teknologi, serta peraturan yang berlaku. Cara bisnis beroperasi dapat dipengaruhi oleh perubahan kebijakan pemerintah atau perkembangan teknologi baru, misalnya. Perusahaan dapat mengadaptasi strateginya agar lebih responsif terhadap perubahan dengan memiliki pemahaman yang utuh terhadap lingkungan eksternal Permenkes No 9 Tahun 2024 Tentang Standar Pelayanan Minimal Kesehatan : SPM Kesehatan Daerah membidangi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitu s
1. SPM PELAYANAN KESEHATAN USIA PRODUKTIF
1. SPM PELAYANAN KESEHATAN USIA PRODUKTIF
2.
INTEGRASI SPM - ILP SPM Usia Produktif SPM Usia Lanjut ILP Klaster II ILP Klaster III Pengukuran TB, BB, LP, dan LILA Skrinning PPOK Pengukuran Tekanan Darah Pemeriksaan Gula Darah Pemeriksaan Tajam Penglihatan & Pendengaran Pemeriksaan SADANIS dan IVA Skrinning Kesehatan Jiwa Pengukuran TB, BB, LP, dan LILA Pengukuran Tekanan Darah Pemeriksaan Gula Darah Pemeriksaan Kolesterol Ibu Hamil : Skrinning Kesehatan Jiwa Dewasa dan Lansia Skrinning PTM ( Obesitas , Hipertensi , Diabetes Melitus , FR Stroke, FR Penyakit Jantung,PGK , Kanker , Talasemia , PPOK) Skrinning Kesehatan Indera Skrinning Kesehatan Jiwa Pelayanan Berhenti Merokok Ibu Nifas : Skrinning Kesehatan Jiwa Balita Anak Prasekolah : Skrinning Indera Penglihatan Skrinning Indera Pendengaran Skrinning Talasemiia Pelayanan Gigi dan Mulut Anak Usia Sekolah – Remaja Skriining Hipertensi Skrinning Kesehatan Jiwa Skrinning Talasemia Skrinning Indera Penglihatan Skrinning Indera Pendengaran Skrinning Faktor Risiko Merokok Pelayanan Gigi dan Mulut Usia 15 – 59 Tahun Usia 60 Tahun ke atas Balita (0 – 4 Tahun ), Anak Balita (1 – 4 Tahun ), Anak Pra Sekolah (5 – 6 Tahun ), Anak Usia Sekolah (7 – 17 Tahun ), Remaja (10 – 17 Tahun ) Usia Dewasa (18 – 59 Tahun ) Lanjut Usia (60 Tahun Keatas ) MENDUKUNG CAPAIAN PTM PRIORITAS
3. PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA HIPERTENSI Pelayanan kesehatan penderita hipertensi sesuai standar meliputi : Pengukuran tekanan darah dilakukan di fasyankes minimal 1 kali sebulan Konseling kepatuhan terapi non farmakologi dan farmakologi Melakukan rujukan jika diperlukan Sasaran S eluruh penderita hipertensi usia 15 tahun ke atas di wilayah kerja Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota dalam kurun waktu satu tahun sebagai upaya pencegahan sekunder Rumus : x 100%
INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL Persentase penyandang hipertensi yang tekanan darahnya terkendali di puskesmas/FKTP Persentase penyandang hipertensi yang tekanan darahnya terkendali di puskesmas / FKTP Hipertensi terkendali jika tekanan darah Sistole <140mmHg dan diastole <90 mmHg Jumlah penyandang hipertensi yang tekanan sistol dan diastol turun dari pemeriksaan sebelumnya dalam kurun waktu 1 tahun minimal 3 kali (3 bulan ) dibagi seluruh penyandang hipertensi dikali 100 CARA PERHITUNGAN Sumber : Laporan Manual Kab Kota tanggal 30 Juni 2025
4. pELAYANAN KESEHATAN PENDERITA DIABETES MELITUS Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus sesuai standar meliputi : Pemeriksaan klinis yang dilakukan minimal satu kali sebulan di fasyankes Mendapatkan pemeriksaan penunjang minimal satu kali sebulan di fasyankes Terapi Non farmakologi ( edukasi perubahan gaya hidup ) Terapi Farmakologi sesuai kondisi Pasien Melakukan rujukan jika diperlukan Sasaran S eluruh penderita diabetes melitus usia 15 tahun ke atas di wilayah kerja Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota dalam kurun waktu satu tahun sebagai upaya pencegahan sekunder . Rumus : x 100%
INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL Persentase penyandang diabetes melitus yang gula darahnya terkendali di puskesmas/FKTP Persentase penyandang diabetes melitus yang gula darahnya terkendali di puskesmas / FKTP Persentase peyandang diabetes melitus yang gula darah puasa < 126 mg/dl atau gula darah 2 jam pp nya < 200 mg/dl sebanyak minimal 3 kali (3 bulan ) atau HbA1c <7% minimal 1 kali dalam kurun waktu 1 tahun Jumlah penyandang diabetes melitus yang gula darah puasa <126 mg/dl atau gula darah 2 jam pp nya <200 mg/dl sebanyak minimal 3 kali (3 bulan ) atau HbA1c <7% minimal 1 kali dalam kurun waktu 1 tahun dibagi jumlah seluruh penyandang diabetes melitus dikali 100 CARA PERHITUNGAN Sumber : Laporan Manual Kab Kota tanggal 30 Juni 2025
NO TANTANGAN/MASALAH TINDAK LANJUT 1 Kurangnya pemahaman & pengetahuan masyarakat tentang skrining FR PTM dalam ILP Peningkatan promosi /sosialisasi secara masif melalui penayangan video ilm di tempat-tempat umum, televisi, radio dan media sosial Meningkatkan peran serta masyarakat, melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama & organisasi masyarakat dalam pelaksanaan skrining PTM dalam ILP 2 PTM Prioritas sudah didukung oleh SPM Usia Produktif dan Lansia namun dalam pelaksanaaanya SPM Usia produktif dan Langsung hanya menghitung individu yang dialakukan deteksi dini hipertensi dan DM Sosialiasi Permenkes SPM Kesehatan No 6 Tahun 2024 dalam Kriteria SPM usia Produktif dan Lansia dan penghitungan indicator 3 Kegiatan PTM Prioritas dilaksanakan oleh 3- 4 orang pengelola dan masih belum terintegrasi baik pelaksanaan maupun pelaporan Integrasi dalam pelaksanaan skrining PTM Prioritas ( bagi per wilayah ) Individu yang diskrining mendapatkan skrining sesuai usia dan langsung dilakukan entrain di ASIK sesuai yang didapatkan oleh individu tersebut TANTANGAN & UPAYA TINDAK LANJUT
NO TANTANGAN/MASALAH TINDAK LANJUT 4 Evaluasi berjenjang capaian Program PTM yang belum maksimal Feedback berkala mulai dari Provinsi sampai Puskesmas dalam capaian dan strategi pencapaian program PTM Evaluasi capaian di lokmin bulanan dan lokmin lintas sektor 5 Integrasi Program prolanis dalam mendukung capaian deteksi dini Stroke dan DM terkendali belum maksimal Penggunaan data prolanis hasil pemeriksaan lipid darah dan HBA1c dalam DM terkendali 6 Belum maksimal pemanfaatan PWS dalam capaian skrining PTM Prioritas , HT dan DM terkendali Melibatkan dukungan lintas sektor di Tingkat Puskesmas dalam pelaksanaan skrining di wilayah berdasarkan kesepakatan lokmin lintas sektor 7 Terlalu sering aplikasi ASIK melakukan update Melakukan Back Up Dta Pemanfaatan SIPTM dalam entrian skrining TANTANGAN & UPAYA TINDAK LANJUT
Sarana dan Prasarana STRATEGI PELAKSANAAN PROGRAM DAN LAYANAN Membuat pemetaan ketersediaan logisti berupa alat kesehatan dan BMHP seperti Tensimeter, Timbangan Berat Badan, Fotometer / Kimia Analizer , Hemato Analizer , EKG, IVA KIT, HPV DNA, EKG, Garputala , Snellen Chart dan lain sebagainya Update data ketersediaan dan kondisi alkes pada aplikasi ASPAK Perencanaan dan pengusulan kebutuhan alat kesehatan dan BMHP melalui dana DAK Non Fisik / menggunakan aplikasi SHOPI Evaluasi dan Monitoring Pelaksanaan evaluasi dan monitoring secara berkala melalui loka karya mini bulanan dan loka karya mini lintas sektor Dinas Kesehatan kabupaten / kota membuat feedback capaian program tiap bulan
Kebijakan STRATEGI PELAKSANAAN PROGRAM DAN LAYANAN Kebijakan oleh Gubernur / Walikota / Bupati terkait pelaksanaan Skrining PTM Prioritas bagi ASN dan Swasta di Lingkungan Pemerintahan Provinsi / Kabupaten / Kota Pelaksanaan skrining Kesehatan pada kegiatan Hari – Hari Besar seperti HKN, hari jadi Kab / Kota Koordinasi Lintas Keterlibatan Organisasi Profesi , Organisasi Masyarakat dan Adat Kompetensi SDM Pemetaan ketersediaan tenaga kesehatan yang mampu laksana skrinning PTM dan kesehatan jiwa Pelatihan bagi tenaga kesehatan yang belum terlatih