Struktur-MODAL.pdf ahahahahahakahgkjdhgah

campurnasi26 0 views 16 slides Sep 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 16
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16

About This Presentation

akkajbkjnajbkakkamknlnjbkjhhlkanjagjbka


Slide Content

Struktur Modal: Konsep Dasar

PERTANYAAN STRUKTUR MODAL DAN TEORI KUE TAR

Bagaimana suatu perusahaan harus memilih rasio utang-ekuitas (debt-equity ratio)? Kita menyebut

pendekatan kita mengenai pertanyaan struktur modal dengan Model Kue Tar jika kamu membayangkan

mengapa kamu memil nama ini coba perhatikan Gambar 15.1 dimana terlihat ada nya potongan kue.
Secara garis besar nai perusahaan menjadi jumlah int, Sebab itu, nilai perusahaan, V, adalah

V=B(D)+S

Dimana V atau Value, B adalah Bond (Debt), yatu nilai pasar dari utang dan S atau Stock, yat
pasar dari ekuitas.

Dalam Gambar 15.1. memperlihatkan dua kemungkinan cara dari potongan kue antara saham dan
utang: 40 persen-60 persen atau 60 persen-40 persen. Jikatujuan manajemen dari perusahaan membuat
Perusahaan memilik nilai, kemudian perusahaan harus memilih debt-equity ratio yang membuat kue
‘dengan total mili yang besar.

Gambar 15.1
Dos Model Kue dar Struktur Moda.

Value of frm Value of frm

Stock 40% Bonds 60% Stock 60% Bonds 40%

ED) Arjen ge rin

Struktur Modal merupakan perimbangan antara penggunaan modal pinjaman yang terdiri dari
‘tang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang dengan modal sendir yang terdiri
dari: saham preferen dan saham bissa. Maka dapat disimpulkan bahwa pimpinan perusahaan dalam
hal ini manajer keuangan harus dapat mencari bauran pendanaan (financing mix) yang tepat agar
tercapai struktur modal yang optimal yang secaralangsung akan mempengaruhi ill perusahaan. Pada
bad sebelumnya telah dibahas apabila kta memerlukan dana untuk ekspansi, apakah kta sebaiknya
menggunakan dana yang berasal dari penerbitan saham (modal sendiri) ataukah menggunakan modal
yang berasal dari penerbitan obligasi (modal pinjaman = vtang) yaita menggunakan analisis hubungan
antara EBIT dan EPS dengan mencari tik kesamaan (indiference point). Cara lain untuk mengukur
penggunsan yang optimal dari suatustruktur modal adalah menggunakan rasio-rasio leverage seperti
yang telah dibahas pada Pengantar Manajemen Keuangan dalam Bab Analisis Laporan Keuangan dan
‘Analisis Arus Kas Perusahaan. Dalam bab in kami akan membahas mengenat Teori Struktur Modal
«dan padaakhir pembahasan akan mengulassedikitmengenai Analisis Arus Kas Perusahaan yang sangat
bermanfra bagi penentuan perimbangan struktur modal. Kita membagi Teori Struktur Modal menjadi
2 (dua) kelompok besar yaitu:

1. TeoriStruktur Modal Tradisional yang terdiri dar:
a Pendekatan laba bersh (Net Income Approach),
b. Pendekatan laba opetasibersh (Net Operating Income Approach = NOI Approach),
© Pendekatan tradisional (Traditional Approach).

Ketiga pendekatan struktur modal tradisional pada mulanya dikembangkan oleh David Durand
pada tahun 1952.

2, Teori Struktur Modal Modern yang terdiri dais
Model Modigliani-Miller (MM) tanpa pajak,
Model Modigliani-Miller (MM) dengan pajak,
Model Miller,
Financial Distress dan Agency Costs,
Model Trade Off (Model Gabungan Antara Model Modigliani-Miller, Model Miller dan
Financial Distress & Agency Costs),
Teori Informasi Tidak Simetis (Asymmetric Information Theory)

Pense

PENDEKATAN LABA BERSIH (NET INCOME APPROACH)

Pendekatan laba bersih (NI) mengasumsikan bahwa investor mengkapitalisasi atau menilai aba
pperusahaan dengan tingkatkapitalisasi(K,) yang konstan dan perusahaan dapat meningkatkan jumlah
‘utangnya dengan tngkat biayautang (K,) yang konstan pula. Karena K, dan K, Konstan maka semakin
besar jumlah utang yang digunakan perusahaan, biaya modal rata-rata tertimbang (K,) semakin
Kecil sebagai akibat penggunaan utang yang semakin besar, nilal perusahaan akan meningkat apabila
digunalkan persamaan 15-1, di bawah ini:

as-1)

Bu 16- rar Mot Kany Dar

aan Cra 151 dan Grafik 152, di bawah in tampak bahwa nial prusahaan meningkat ika
perusahaan menggunaken utang semakin besar, Persoalannya adalah jka pendekatan aba bar na
Denar maka sebalknya perusahaan menggunakan seratus perse utang untuk memakaimunlan nila
Perusahaan. Adakah dalam kenyataannya perusahaan yang dibiayai dengan seratus person utang?

Graf.
Baya
modal
a
- K
A
R
QQ
Rasio DIV
Grafik 15.2.
Ni
perusehaan
V= Rp

fo

0 100
Rasio DIV

PENDEKATAN LABA OPERAS! BERSIH (NET OPERATING INCOME = Non
nat ini mella bahwa biaya modal rata-rata tertimbang konstn berapapun ting tang yang
Satan oleh perusahsan,Prtama, disumstan bahwa baya ung Konstan seperti hala see

Pendekatan aba bes. Kedua, penggunaan utang yang semakin besar oleh perl: model sets
lat sebagai peningkatan risko perusahaan. Oleh arena tu tnghatkeuntungan yang disyaratkan

TED Darren Kosai Laja
Konsekuenina biya modal trat tertimbung ak mengalam perubahan dan kepuusan
Struktur modal menjadi dak penting Lihat Grae 152

Gambar 153.

Blaya
modal

»
\

K
o 100,
Rasio DIV
Grafik 15.4,
las
Perusahaan
ver

v
o 100
Raso DV

PENDEKATAN TRADISIONAL (TRADITIONAL. APPROACH)

Pendekatan ini paling banyak dianut oleh para praktisi dan para akademisi. Mereka memilihdiantara
Kedua pendekatan di ats. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa hingga suat leverage erent iiko
Perusahaan tidak mengalami perubahan, Sehingga baik K, maupun K, reltifkonstan. Namun demikian
setlah leverage ata raio utang tetento, biaya utang dan bisya modal sendiri meningkat

Peningkatan biaya modal send) ini akan semakin besar dan bahkan akan lebih besar daripada
penurunan biaya Karena penggunaan utang yang lebih murah. Akibatnya biaya modal rata-rata
tertimbang pada awalnya menurun dan setelah leverage tertentu akan meningkat. Oleh karena tu nal
Perusahaan mula-mula meningkat dan akan menurun scbaga akbat penggunaan utang yang emakin
besar. Dengan demikian menurut pendekatan tradisional, terdapat struktur modal yang optimal untuk
setap perusahaan, Struktur modal yang optimal tersebut terjadi pada saat nai perusahaan maksimum
atau struktur modal yang mengakibatkan biaya modal rata-ratatertimbang minimum, Pendekatan ini
dapat terlhat pada Grafik 65. dan Grafik 66.

Bab 18S Moc Horse Deer ¡ID

Grafik 155,

Biaya
moda!

0 100
Rasio DIV
A Srs.
Nila
Perusahaan
ver

o 100
Rasio D

MODEL MODIGLIANI-MILLER (MM) TANPA PAJAK
Salah satu pertanyaan yang sering membingungkan manajer Keuangan untuk dapat menjawab secara
tepat pertanyaan sebagai berikut:

+ Bagalmana hubungan antara struktur modal dan nilai perusahaan (harge saham)?

* Berapa besar modal pinjaman (asin) dan berapa besar modal sendiri digunakan?

‚Untuk menjawab pertanyaan ini2 (due) orang al mansjemen keuangan Franco Modigliani dan
Merton Miller mengajukan suatu teor.
Pada tahun 1958 mereka mengajukan suatuteor yangilmiah tentang struktur modal perusahaan.
Teori mereka menggunakan beberapa asumsi:
a. Risiko bisnis perusahaan diukur dengan o EBIT (Standard Deviation Earning Before Interest and |
‘Taxes = devias standar laba sebelum bunga dan pajak), |
> Investor memilik pengharapan yang sama tentang tentang EBIT perusahaan di masa mendatang, |
© Saham dan obligasidiperjual belikan di suatu pasar modal yang semporna.

E) Manaamen Kosangan Lanas

‘Adapon kritri pasar modal yang efiien adalah

2. formal seal ered bag semua invest (meti information dan dapat pero
tanpabiaya,

2). Tidakadabiayatransaksi dan Investor bersikap rasioal,

3) Investor dapat melakakan diversificas invesas secar sempurna,

3} Tidak ada bik paje penghasln perscorangan maupun paak penghasian perusahssn,

9 or bak indie maupun institut dapat memijam dengan ng bangs yang sama
per hala perusahaan sbesar ingkat bunga bebas riko, Utang ala temp na
schingga sub bunga pad utang adalah suku bunga bebas risk

Dear links adalah erpetatas maja stip period ga al tak rng).

Dengan kat lain, pertumbuhan perusahaan adalah nol atau EBIT selle me

‘Teor ini mengemukakan 3 Presi yang masing-masing dl mengemukakan 2 (dua) rumus

1). PREPOSISI |
MM berpendapat baa ia sep perusahaan tidak ain merupakan kaptalzas aba operas ber
Tend arapkan atau expected net operating income (NOI = EBIT) dengan tng apical. &)

‘Konstan yang sesuai dengan tingkat riiko perusahaan,
‘Untuk mencar nila perusabiáan menggunakan rumus:

VV ZU „ER (16.2)

Wace KU
Dimana:
Va mili perusshaan yang menggunakan utang (levered firm),
LA Perusahaan yang tidak menggunakan utang (unlevered frm) atau Perusahaan yang
‘menggunakan 100% modal sendiri,

RAT. = Earning Before Interest and Taxes (aba sebelum bunga dan pal,

KU = Keuntungan yang disyaratkan pada saham Unlevered Firm |
Perla dilengkapi dengan:
Vedas (as-3)
Dimana:
V = nil perusahaan,
D = utang (debt)

= modal sendir (stock)

uo 155 Moca! Koro Dar

sendir untuk perusahaan yang tidak mem leverage. Dengan demikian preposisipertama ini sama
‘dengan pendekatanlaba operas bersh dan untuk mendukung pendapatnya MM secaa tidaklangsung
menentang pendapa aba bersih dan untuk mendukung pendapatnya MM menggunakan pembuktian
adanya proses arbitrase.

Coba perhatikan kembali pendekatan laba bersih yang menyatakan bahwa mili perusahaan
‘kan meningkat apabila proporsi utang perusahaan semakin besar. MM berpendapat bahwa dalam
Kondisi semacam in di mana ill dua perusahsan berbeda, hanya karena kedus perusahaan tersebut
memilki struktur modal yang berbeda maka proses arbitrase akan terjadi. Investor akan menjual
saham perusahsen yang memilik utang dengan harga yang ebih ing, kemudian membel saham
perusahaan yang tidak memiliki ang atau unlevered firm dan menginvestasikan kelebihan dananya
‘pada investasi lan. Dengan asumsi tidak adabiaya ransasi maka investor dapat meningkatkan ingkat.
euntungan yang diterima dengan tngkat risk yang sama. Proses ini akan berlangsung terushingga
keda perosahaan memilik nll paar yang suma. Haga saham perusahaan yang tidak memiliki ung,
akan meningkat sementara harga saham perusahaan yang memiliki utang akan turun, Proses ini aken
Derangsung sang seat dan berhentstelah keduasaham perusahaan tersbut mena harga yang

‘Untuk memberikan gambaran misakan terdapat dua perusahaan sjenis Adan B. Perusahsan A
tidak memilieverage atau seratus persen modalnya terdiriatas modal sendir sedangkan perusahaan
B memil utang dalam bentuk obliga! 7,5% sebesar Rp. 900.000.000. Kedua perusahsan trsebut
mem aba sebelum bunga dan pajak [ EBIT = Net Operating Income

(NOD sebesar Rp300.000.000.Tingka riko keda perusahaan yang ditunjukkan oleh standar
vias Iba sebelum bunga dan pajak sama. Anggaplah bahwasebelum trjadi proses arbitrase, baya
modal sendirikedua perusabaan sebagaitigkatKapitalsas modal sendiri adalah K,, = Ky = 10%.

Dengan kondlsisemacam ini maka nia kedua perusahaan erscbut adalah:

Perusahaan A Perasshaan B

{abs operas bes (NOLEBIT)
‘Bunga wang (3%)

aba sebehum pj

Pak penghaslan (0%)

aba bersih steh pak

[ili perusahuan

Nil Perusahaan A (V,):

RO + Rp3.000.000.000,
p3.000.000.000.

ED) sagen ara

Nilai Perusahaan B (V,):

000.000
5, 39232500000

no

‘5, = Rp2.325.000.000

V, = Rp2.325.000.000 + Rp900.000.000

3.225.000.000

Dari perhitungan di atas maka tampak bahwa sebelum proses arbitrae, nilai perusahaan yang
_memiliki leverage lebih tinggi daripada nilai perusahaan yang tidak memiliki leverage. MM berpendapat
aha ketidakseimbangan ini tidak mungkin akan terjadi. Untuk membuktikan hal ini misalkan kita
memiliki 10 persen saham perusahaan B yang memiliki leverage, maka nilai pasar saham kita adalah
10% x Rp. 2.325.000.000 atau sebesar Rp. 232.500.000. Menurut MM kita dapat memperoleh tingkat
Keuntungan total yang lebih bésar tanpa menghadapi risiko yang lebih tinggi atau dengan risiko yang
sama. Untuk itu kita dapat:
1. Menjual saham perusahaan B dan kita memperoleh dana sebesar Rp.232.500.000,
2. Meminjam sebesar 10 persen dari total utang perusahaan B atau sebesar Rp.90.000.000 dengan
bunga 7,5%,
3. Membeli 10 persen saham perusahaan A atau sebesar 10% x Rp. 3.000.000.000 = Rp. 300.000.000,
4. Total dana yang tersedia Rp. 322.500.000 sementara hanya diperlukan Rp.300.000.000 untuk
membeli saham perusahaan A; dengan demikian terdapat kelebihan dana sebesar Rp. 22.500.000.

Apabilatetap mempertahankan saham B, maka keuntungan yang diperoleh adalah sebesar 10% x
Rp.232.500.000 = Rp. 23.250.000. Dengan cara semacam in kita akan memperoleh keuntungan investasi
sébesar 10 persen dari saham perusahaan À (10% x Rp. 300.000.000 = Rp. 30.000.000).

Ditambah dengan pendapatan bunga ats kelebihan dana Rp. 22.500.000 (7,5% x Rp. 22.500.000
= Rp. 1.687.500). Tetapi perlu diingat bahwa kita harus membayar bunga sebesar 7,50 persen atas utang
Rp. 90.000.000 = Rp.6.750.000.

Pendapatan bersih invstai saham A Rp.30.000.000
Bunga tas utang (7,5% x Rp. 90.000.000) Ep. 6750900.
Pendapatan invstas saham A Rp. 23.250.000
Pendapatan bunga (7,5% x Rp. 2.500.000) Bp._L58Z500.
Total pendapatan bersih Rp.24.937.500

Dengan demikian kita dapat meningkatkan pendapatan tanpa menghadapi rsiko yang lebih tinggi.
Bahkan kita dapat memperkecil rsiko dengan ekstra dana sebesar Rp.232.500.000. Paling tidak kita
<dapat memperoleh pendapatan yang sama sebesar Rp. 23.250.000 dengan tingkat risiko yang lebih kecil

no 1 Str Mod Kanpur aa

Karena adanya kelebihan dana. Sekali lagi MM berpendapat bahwa proses arbitrase in terjadi karena
Penjualan saham perusahean B akan mengakibatkan harga saham turun. Sedangkan pembelian saham
Perusahaan A akan mengakibatkan harga saham naik hingga nila pasar kedua perusahaan tersebut
sama

Pada sat Kescimbangan tercapa nila perusahsan A dan B sert biaya modal rataratatertimbang
akan sama, Dengan demikian menurut Modigliani-Miller nila perusahzan dan biaya modal rata-rata
tertimbang adalah independen terhadap struktur modal dalam kondisi keseimbangan.

2). PREPOSISI 2

Dalam preposis kedua ini MM berpendapatbahwa biaya modal sendiri perusahaan yang memiliki
leverage adalah sama dengan biaya modal sendiri perusahaa yang tidak memiliki leverage ditambah
‘dengan premi risiko, Besar kecilnya premi isikotergantung atas selsih antara biaya modal sendiri dan
biaya utang perusahaan yang tidak memill leverage dikalikan dengan besarnya utang. Rumus sal
biaya modal sendiri adalah:

4 x. = EBIT-K,D)A—T)
is

Karena tanpa pajak maka rumusnya menjadi:
_(EBIT-K,D)
5

Sementaraitu dar preposis 1 (pertama) kita tahu bahwa V = $+ D dengan demikian kita dapat
‘menliskembali persamaan tersebut menjadi:

Ka (5-4)

BIT
Vest
ns

EBIT = Kyy(S+D)

Substitusikan persamaan ini (EBIT) kedalam persamaan 63. maka diperoleh:

Kw(S+D)-K,D
S
KE, KuD_KD
sss
Ka © Kay # Kay ~Ky(D/S) (15-5)

Ky

Dapat disimpulkan jica penggunaan utang bertambah (D bertambah besar), biaya modal sendiri
(Ka) juga bertambah besar. Hal ini dapat dterangkan sebagai berikut: ika utang yang digunakan
bertambah, risiko perusahaan juga bertambah schingga biaya modal sendiri atau keuntungan yang

| disparatkcan pada modal sendiri juga bertambah.

Mansion Kavegan Langan

Perlu diingat bahwa
WACC=W,.K,.(1-T)+

A

Karena pada preposis ini diasumsikan T = 0, mak:

Dy S

w + sl
ACC EE + Ky 5-6)

Dimana:
WACC = Weighted Average Cost of Capital (Rata-rata Tertimbang Biaya Modal),
K, =Biaya utang,
= Utang,
Modal sendiri,
Nilai perusahaan,
= Biaya modal sendiri pada perusahaan yang menggunakan utang (levered firm).

D
s
v
K
Dari dua preposis ini secara Implisit MM berpendapat bahwa semakin besar utang yang digunakan
dalam struktur modal tidak akan meningkatkan nilai perusahaan. Hal ni disebabkan karena keuntungan
‘yang diperoleh karena penggunaan utang diimbangi oleh kenaikan biaya modal sendiri. Akhirnya dapat
disimpulkan bahwa dalam kondisi tidak ada pajak, nila perusahaan dan rata-rata tertimbang biaya

‘modal tidak dipengaruhi oleh stuktur modal Perl dingat bahwa rata-ratatetimbang biaya modal
tidak an juga merupalan ingkat keuntungan yang disyaatkan oleh semua pemilik modal

3). PREPOSISI 3 u

Prepossiketiga memyatakan bahwa perusahzanstharusnya melakukan nvstsiproyekbaru sepanjang
nile perusahaan meningkat paling tidak sebesarbiayainvestasi, Dengan demikan jka AV adalah
perubahan ni perusahaan dan A baya invests, maka perusahaan scharusnya melakukan investasi
sepanjang AV melebihi À tau:

av
wa (as-7)

‘Sementara dari preposisi pertama kita tahu bahwa V = EBIT/K,, maka
AEBIT
AV =" * Apabladisubsitusikan ke dalam persamaan terakhir akan diperoleh:

assr
E atan
ar

AEBIT
> 15-8
> kes (15-8)

2400000 000. dan konstan dari waktu ke waktu. Baya tang (K,) = 8%. Biaya modal sendiri
jika perusahaan tidak menggunakan utang (K,,) = 12%. Jka prusahaan berhutang, wang tersebut
<digunakan untuk membeli kembali saham, dengan kata lain jika utang bertambah sebesar X, modal
send akan berkurang sebesarX pula sehinggn aktiv tau nl perusahaan tetap.

Jawaban:
a). Jika D = 0 dan $ = Rp. 20.000.000.000.

Y or AP, Rp20.000.000.000

WACC = 12% (Karena tidak ada utang).

b). Jika D = Rp. 5.000.000.000,
V=D+S
v-D
Rp. 20:000.000.000 - Rp. 5.000.000.000 = Rp. 15.000.000.000.

EBIT _ Rp2.400.000,000
Kw 012

= Rp20.000.000.000

Ata dapat juga menggunakan rumus lan:
¥, = EB (ta menggunakan V, karena perusahaan sekarang menggunakan utang atau
levered).

Ka 2 Ky Ka KE

Ku =12%+ (12% 895) 5:000.000.00_
1500000000
Ku =1333%
DS
Lx,
Wace PK + Ê Ka

5 15
=) +22.13,33%)
0 333%)

=2%+10%
=12%

= Rp20.000.000.000

as-9)
. 5 = R92.400.000.000- (0,08 x Rp5.000.000.000)
13,33
=Rp15.900.000.000
V = Rp. 5.000.000.000 + Rp. 15.000.000.000 = Rp. 20.000.000.000.

©). JkaD = Rp. 10.000.000.000.
$=V- D = Rp. 20.000.000.00 - Rp. 10.000.000.000 = Rp. 10.000.000.000.
Ke “Ky Kay KZ

10
Ku =12%+(12%-09, 2
mia nun.

Ka = 16%,

Rp2.400.000.000
O12

= Rp20.000.000.000

à. Jia D = Rp. 15.000.000.000.
= V-D = Rp.20.000.000.00 - Rp 15.000.000000
Kaka (Ky =k).

Rp. 5.000.000.000.

Kei E

Ka = 24%,

261

©) Bagelmana jika perusahaan menggunakan 100% utang (secarateoibisa tetap secara praktek tidak
ada perusahaan yang dibiayai dengan 100% utang)
Rp.20.000.000.000 dan $ = 0.

Pada kondis ini, karena pemberi utang menanggung seluruh risiko perusahaan maka
K,=K,, = 12.

y = EBIT _ Rp2.400.000.000

=Rp20.000.000.000
Ka 012 Re
WACC = K, = 12%.
> y 5 E 7 K waco
o 20 20 CN 2% 13%
5 20 15 2% SM 13% aw.
10 20 10 0% e 16% 12%
15 20 5 7%
20 20 o 100% 8% 2 1m
Grafik 15.7. x
Biaya
modal
%

30 K

20 Tec

10

K D

nu 8
0 20 40 60 80 10 V%

Gnfk158.
Ni

gg fp

10

0 5 10 15 20 Huang

Dari kedua graiktersebut nampak bahwa:
1). Semakin besar persentase utang, K,,naik, K, tetap dan WACC tetap, dan
2). Semakin besar utang, nila perusahaan (V) teta.
Catatan: D = 100% adalah sarna dengan $ = 100% (K, = K,, untuk D = 100%).

MODEL MODIGLIANIMILLER (MM) DENGAN PAJAK.

“Tahun 1963, MM menerbitkan artikel sebaga lanjutanteort MM tahun 195, Asumsi yang dubah
adalah adanya peak terhadap penghaslan perusahaan (corporate income taxes). Dengan adanya paja
ini, MM menyimpulkan bahwa penggunsan ang (leverage) akan meningkatkan rill perusahaan
arena baya bunga utang adalah baya yang mengurangi pembayaran pajk (a tax deductible expense)

Contoh:
Taporan RL Taporen RL.
Perusahaan Tidak Perusahaan yang
Berutang Berutang
(Unlevered= U) (devered = 1)
Taba Schlum Banga dan Pajak (EBIT) RP 10000 Rp 10000
Bungen yang dibayarkan kepada keditor 16% Rp. OB. 82000
Haba Sebelum Paak (EBT) Rp 1000000 Rp 320000
Pajak Penghasian Perusahaan
(Income Tex): 34% Rp. 340000 Rp 312200
aba brah Sesedah Paja
(Earning Afer Tax = EAT) Rp 6000 Rp 507200
“Toul pendapatn untuk pemegang sahara dan Rp 0% Rpss0000 Rp 80+Rp607200
reste = Rps60.000 229687200.
Pelindungen Pajak tas bunga
(Unteres ars) Bp o ap 27200

Perusahaan yang berutang sebesar Rp. 500.000 dengan bunga sebesar 16%. Biaya modal sendiri
pperusahaan yang tidak menggunakan utang 20%.

no 15 Sut Moda oso Dar

1). PREPOSIS! 1

Nil perusahaan yang memiliki leverage adalah sama dengan nilai perusahaan yang tidak memiliki
leverage ditambah dengan nilai perlindungan pajak ini adalah sebesar pajak penghasilan perusahaan
dikalikan dengan utang perusahaan.

EBITA-T)

Ky
vy, -EBITU-7) , TKD
* Ky Ku

as-10)

Karena bagian pertama dari persamaan terakhir ini sama dengan nilai perusahaan yang tidak.
memilik leverage, maka persamaan tersebut dapat diubah menjadi:

V,=V,+TD as-ın

Lihat persamaan 6.9. maka:

= Rpl:000.000ÛL.-0,34)
2 +0, 4(RyS00.000)
_ Rp660.000
7 02

V, = Rp3.300.000 + Rp170.000
V = Rp3.470.000

À + Bp170.000

2). PREPOSISI 2.

Dalam kondisi ada pajak penghasilan, MM berpendapat bahwa biaya modal sendiri perusahaan yang
memilik leverage adalah sama dengan biaya modal sendiri perusahaan yang tidak memilk leverage
ditambah dengan prem rsiko. Besarnya premi rsiko ini tergantung ats besarnya utang dan selisih
atasbiaya modal sendiri perushsan yang tidak memilikieverage dan biaya utang, Perhatikan kembal
persamaan di bawah ini
(EBIT-K,DIO-T)
Ky
(EBIT-K,DJU-T)
%
„ERTO-N-KU-N) as-12)
8