Studi_Kasus_HOTS_Pencernaan_Plus_Jawaban.pptx

syifa925085 10 views 12 slides Sep 24, 2025
Slide 1
Slide 1 of 12
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12

About This Presentation

gangguan pencernaan


Slide Content

Studi Kasus 1 - Maag 🟢 Kasus: Seorang siswa sering mengeluh perut perih saat terlambat makan. Ia juga sering merasa mual setelah mengonsumsi makanan pedas. ❓ Pertanyaan HOTS: Mengapa produksi asam lambung yang berlebihan dapat mengganggu proses pencernaan protein? Apa akibat jangka panjang jika tidak diatasi?

Studi Kasus 2 - Batu Empedu 🟢 Kasus: Seorang ibu mengalami nyeri hebat di perut kanan atas setelah makan makanan berlemak. USG menunjukkan adanya batu kecil di kantung empedu. ❓ Pertanyaan HOTS: Jelaskan bagaimana batu empedu dapat memengaruhi proses pencernaan lemak. Apa konsekuensi jika gangguan ini dibiarkan tanpa pengobatan?

Studi Kasus 3 - GERD 🟢 Kasus: Seorang remaja sering merasakan sensasi terbakar di dada setelah makan malam, terutama saat langsung berbaring. ❓ Pertanyaan HOTS: Mengapa asam lambung bisa naik ke kerongkongan? Bagaimana kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup pasien dalam jangka panjang?

Studi Kasus 4 - Gastritis 🟢 Kasus: Seorang pasien mengalami nyeri ulu hati, mual, dan muntah setelah makan makanan pedas. Pemeriksaan menunjukkan peradangan pada dinding lambung. ❓ Pertanyaan HOTS: Analisis hubungan antara peradangan pada lambung dengan terganggunya aktivitas enzim pepsin. Apa dampaknya terhadap pencernaan protein?

Studi Kasus 5 - Hemoroid 🟢 Kasus: Seorang anak sering mengeluh nyeri dan bengkak di daerah anus ketika buang air besar. ❓ Pertanyaan HOTS: Jelaskan mengapa kebiasaan kurang makan serat dapat meningkatkan risiko hemoroid. Bagaimana cara mencegahnya berdasarkan prinsip hidup sehat?

Studi Kasus 6 - Konstipasi 🟢 Kasus: Seorang remaja hanya buang air besar setiap 4 hari sekali, tinjanya keras, dan sulit keluar. ❓ Pertanyaan HOTS: Analisis peran serat dalam mencegah konstipasi. Apa dampak kesehatan jika konstipasi terjadi dalam jangka panjang?

Studi Kasus 7 - Diare Akut 🟢 Kasus: Seorang anak mengalami buang air besar cair hingga 7 kali sehari setelah jajan di sekolah. Ia tampak lemas dan kekurangan cairan. ❓ Pertanyaan HOTS: Mengapa diare dapat menyebabkan dehidrasi? Bagaimana hubungan antara fungsi usus halus dengan gejala tersebut?

Studi Kasus 8 - Disentri 🟢 Kasus: Seorang pasien mengalami diare bercampur darah dan lendir, disertai demam. Dokter menemukan infeksi bakteri Shigella. ❓ Pertanyaan HOTS: Jelaskan bagaimana disentri memengaruhi proses penyerapan air dalam usus besar. Apa perbedaan gejala disentri dengan diare biasa?

Studi Kasus 9 - Apendisitis 🟢 Kasus: Anak usia 13 tahun mengeluh nyeri perut kanan bawah, disertai demam dan mual. Pemeriksaan menunjukkan peradangan pada usus buntu. ❓ Pertanyaan HOTS: Analisislah mengapa peradangan usus buntu dapat menyebabkan rasa nyeri hebat. Apa risiko jika usus buntu pecah?

Studi Kasus 10 - Tukak Lambung 🟢 Kasus: Seorang pria sering mengalami nyeri hebat di perut atas, terutama setelah makan pedas. Endoskopi menunjukkan adanya luka pada dinding lambung. ❓ Pertanyaan HOTS: Bagaimana tukak lambung dapat mengganggu fungsi enzim pencernaan? Mengapa infeksi Helicobacter pylori sering dikaitkan dengan penyakit ini?

Studi Kasus 11 - IBS (Irritable Bowel Syndrome) 🟢 Kasus: Seorang mahasiswa mengalami perut kembung, diare, dan sembelit yang datang silih berganti, terutama saat sedang stres. ❓ Pertanyaan HOTS: Jelaskan mengapa faktor psikologis dapat memperburuk IBS. Bagaimana hubungan antara sistem saraf dengan sistem pencernaan dalam kasus ini?

Pembahasan & Jawaban Ringkas 1. Maag → Lambung, asam lambung berlebih → gangguan pencernaan protein. 2. Batu Empedu → Kantung empedu, lemak tidak teremulsi → lipase tidak optimal. 3. GERD → Asam lambung naik ke kerongkongan → iritasi & rasa terbakar. 4. Gastritis → Lambung meradang → enzim pepsin terganggu → protein sulit dicerna. 5. Hemoroid → Anus, akibat kurang serat → nyeri & bengkak saat BAB. 6. Konstipasi → Usus besar menyerap terlalu banyak air → feses keras. 7. Diare Akut → Usus halus/besar gagal menyerap air → dehidrasi. 8. Disentri → Usus besar terinfeksi Shigella → diare berdarah & lendir. 9. Apendisitis → Usus buntu meradang → nyeri hebat, risiko pecah. 10. Tukak Lambung → Luka di lambung akibat H. pylori → pencernaan protein terganggu. 11. IBS → Usus halus/besar terganggu, dipengaruhi stres → pola BAB tidak teratur.
Tags