studi kasus kelompok 3 Sistem Informasi aplikasi pengembangan kompetensi

gavinmitha 0 views 14 slides Sep 15, 2025
Slide 1
Slide 1 of 14
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14

About This Presentation

Sistem Informasi aplikasi pengembangan kompetensi


Slide Content

ANALISIS STUDI KASUS SISTEM INFORMASI APLIKASI PENGEMBANGAN KOMPETENSI DI KABUPATEN XYZ Kelompok 3: 1. Gilang Safrodi NIM 230820101009 2. Moh. Abdul Rohman NIM 230820101020 3. Farandi Angesti NIM 230820101031

PENDAHULUAN Jenis Skenario : Skenario Fiksi , solusi yang disampaikan mungkin tidak berlaku untuk situasi dalam studi kasus 2. Pendekatan Studi Kasus : Pendekatan Analisis , memahami studi kasus yang telah terjadi

Tahap 1: Ringkasan Masalah (1/2) Peraturan yang mewajibkan setiap ASN harus mengikuti Pengembangan Kompetensi minimal 20 Jam Pelajaran/ tahun , sehingga studi kasus ini bertujuan untuk mencari alternatif solusi yang mungkin bisa dilakukan Terdapat salasatu departemen yang bertugas merekap informasi terkait Pengembangan Kompetensi ASN pada tingkat kabupaten Teori Capacity Building (Brown et. al, 2001 dalam Sudaryanto , dkk . 2013) Digitalizing Promotion Strategy (D. Ryan and C. Jones, 2009; dan D. Chaffey and F. Ellis-Chadwick, 2016 dalam Sudaryanto dan Hanim , 2022).

Tahap 1: Ringkasan Masalah (2/2) Teori Capacity Building (Brown et. al, 2001) dalam Sudaryanto , dkk . 2013) dijelaskan sebagai proses atau kegiatan memperbaiki kemampuan individu / organisasi untuk mencapai kinerja yang lebih baik . Digitalizing Promotion Strategy (D. Ryan and C. Jones (2009); dan D. Chaffey and F. Ellis-Chadwick (2016) dalam Sudaryanto dan Hanim , 2022) menjelaskan bahwa teknologi yang sudah berkembang pesat saat ini dapat membantu dalam pelaksanaan sosialisasi dan media komunikasi kepada seluruh ASN di seluruh Departemen .

Tahap 2: Temuan Tidak tersedianya Sistem Informasi Aplikasi yang mendukung peningkatan Indeks Profesionalitas ASN di kabupaten Kurangnya sosialisasi terkait Peraturan tersebut sehingga menyebabkan banyak ASN yang tidak dapat memenuhi syarat minimal 20 JP/ tahun

Tahap 3: Diskusi Rendahnya peringkat Indeks Profesionalitas ASN di Kabupaten XYZ . Solusi yang mungkin bisa dilakukan : Melakukan sosialisasi kepada semua ASN terkait peraturan tersebut Melakukan sinkronisasi integrasi data pada tingkat kabupaten Melakukan integrasi Sistem Informasi kepada Lembaga penilai Indeks Profesionalitas ASN

Tahap 4: Kesimpulan Untuk meningkatkan Indek Profesionalitas ASN di Kabupaten XYZ dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : Melakukan sosialisasi terhadap setiap ASN agar mengikuti kegiatan Pengembangan Kompetensi minimal 20 JP/ tahun Melakukan Integrasi Sistem Informasi terkait Pengembangan Kompetensi baik pada tingkat kabupaten atau kepada Lembaga yang berkaitan Dengan dilakukannya alternatif solusi tersebut menurut Brown et. al, 2001 ( dalam Sudaryanto , dkk . 2013) dan D. Ryan and C. Jones, 2009; dan D. Chaffey and F. Ellis-Chadwick, 2016 ( dalam Sudaryanto dan Hanim , 2022) dapat membantu peningkatan Indeks Profesionalitas ASN di Kabupaten XYZ

Tahap 5: Rekomendasi Dari kesimpulan di atas dapat diketahui bahwa kedua alternatif tersebut dapat menjadi rekomendadi bagi Kabupaten XYZ dalam hal peningkatan Indeks Profesionalitas ASN. Hal tersebut juga didukung oleh hasil studi menurut dalam Sudaryanto , dkk . (2013) dan Sudaryanto dan Hanim (2022) bahwa alternatif yang diberikan dapat menjadi strategi serta membantu dalam hal peningkatan Kapasitas dan Digitalisasi . sehingga diharapkan hal tersbut dapat juga terrealisasi di Kabupaten XYZ

Tahap 6: Penerapan Penilaian Indeks Profesionalitas ASN dilakukan setiap tahun untuk mengukur tingkat pengembangan kompetensi yang diikuti oleh setiap ASN dalam satu tahun . Sehingga diperlukan penerapan sebagai berikut . Departemen yang bertugas untuk menghimpun serta mengintegrasikan Sistem Informasi terkait data pengembangan kompetensi , harus melakukan sosialisasi terhadap seluruh ASN di Kabupaten XYZ secara berkala Jika hal tersebut dirasa efisien , pelaksanaan sosialisasi dapat dilakukan dengan cara menginformasikan pelaksanaan pengembangan kompetensi kepada setiap departemen melalui media komunikasi

Tahap 7: Referensi Sudaryanto , Ragimun dan Wijayanti . 2013. Strategi pemberdayaan UMKM menghadapi pasar bebas Asean . Pusat Kebijakan Ekonomi Makro. Badan Kebijakan Fiskal . Kementerian Keuangan , Jakarta. Sudaryanto dan Hanim . 2022. Implementation Of Segmenting, Targeting, Positioning ( Stp ) And Digital Promotion Strategy To Improve The Brand Image Of Boarding House Vidini . E- Prosiding Kolokium Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Periode 2 Tahun 2022 .

Tahap 8: Lampiran

Tahap 8: Lampiran

Tahap 8: Lampiran
Tags