Studi kasus penyakit kanker limpoma.pptx

zulkarnaen920 0 views 21 slides Sep 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 21
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21

About This Presentation

Kanker


Slide Content

Studi Kasus Diffuse Large B Cell Lymphoma ( DLBCL ) Pembelajaran Klinik Unit onkologi RSUP SARDJITO LARAS RATNA SARI (21/476372/PFA/2102)

Limfoma adalah kelompok keganasan heterogen yang muncul dari transformasi maligna sel imun yang sebagian besar berada di jaringan limfoid ( Dipiro , 2020). Berdasarkan tipe histologinya , limfoma dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar , yaitu limfoma non hodgkin (NHL) dan hodgkin (HL). Lymphoma

STAGING NHL

Terapi NHL

STUDI KASUS

Identitas Pasien No. RM 02XXXXX Nama / Tanggal Lahir ( usia ) Tn. T / 25-5-1970 ( 52 ) BB/TB 70 Kg / 169 cm RPD dan RPO - Alergi - Diagnosa Awal Diffuse large B cell lymphoma ( DLBCL ) sinonasal stadium 2b

Parameter Normal 07/07/22 Suhu 36-37 °C 36.1 Nadi 60 – 100x/min 109 RR 18-20x/min 18 TD 130/80mmhg 130/72 TTV

Pemeriksaan Laboratorium Parameter Nilai normal Satuan Tanggal pemeriksaan 29/6/22   5/7/22   Darah lengkap       Eritrosit 4.6 – 6.0 10^6/µL 3.94 4.18 Hemoglobin 14 - 18 g/ dL 10.5 11 . 3 Hematokrit 40 - 54 % 33 36 . 1 MCV 80 - 94 fl 83.8 86 . 4 MCH 26 - 32 pg 26.6 27 MCHC 32 - 36 g/dl 31.8 31 . 3 Leukosit 4.5 – 11.5 10^3/µL 7.3 8.8 Neutrofil 50 - 70 % 73.6 71 Limfosit 18 - 42 % 12.8 23 Monosit 2 - 11 % 13.5 1 Eosinofil 1 - 3 % 0.1 Basofil 0 – 2 % Trombosit 150 - 450 10^3/µL 279 526 Fungsi hati     SGOT/AST 10 – 50 U/L 32.5 SGPT/ALT 10 - 50 U/L 51.3 Fungsi Ginjal     BUN 6 - 20 mg/dl 10.1 kreatinin 0,67 – 1,17 mg/dl 1,02 Diabetes     Glukosa sewaktu 74 - 106 mg/dl 109

Pemeriksaan Penunjang Tanggal pemeriksaan Jenis pemeriksaan Hasil pemeriksaan 08/06/2022 USG UPPER dan LOWER ABDOMEN Tidak tampak kelainan pada kedua renal,vesica urinaria, maupun prostat. Tidak tampak tanda-tanda metastasis pada organ-organ tersebut Tak tampak lymphadenopathy paraaortici 25/05/2022 BIOPSI SINONASAL Profil imunohistokimia sesuai untuk difuse large b cell lymphoma ( DLBCL ) 20-04-2022 ECHO Dimensi ruang jantung normal Fungsi sistolik global dan segmental LV normal dengan EF 71% Fungsi diastolic LV normal Fungsi sistolik RV normal Katup-katup baik

Regimen Terapi Premedikasi : Dexametason 20 mg/iv Ondensetron 1 amp/iv Dilladril 1 cc im/iv Parasetamol 1000 mg oral, 30 menit sebelum obat kemo . Pemberian kemoterapi : Rituximab/mabthera 520 mg dalam nacl 0,9% 500cc iv drip dengan infus pump, dengan kecepatan : Jam ke 1= 50cc/jam Jam ke 2= 100cc/jam Jam ke 3= 150cc/jam Jam ke 4= 200cc/jam, dst (selama infus rituximab diawasi tanda-tanda sebagai berikut : demam,sesak nafas dan menggigil. Bila dijumpai salah satu atau lebih dari tanda-tanda tersebut hentikan infus. Rituximab ganti dengan NaCl 0,9% 30 tetes/menit dan segera lapor dokter). 2) Guyur NaCl 0,9 % 250cc 3) Doxorubicin 69,5 mg bolus iv pelan dengan aliran NaCl 0,9% drip. 4) Vincristin 1,9 mg bolus iv pelan dengan aliran NaCl 0,9% drip. 5) Guyur NaCl 0,9% 100cc 6) Endoxan 1000 mg dalam NaCl 0,9% 100cc/iv drip/20 menit. 7) Guyur NaCl 0,9% 100cc 8) Pred n ison 5 mg 12 pagi 8 siang 0 malam ( hari 1 sampai 5 ) PO.

SOAP Tanggal Subjective Objective Assesment Plan 07/07/2022 S: Pasien mengatakan tidak ada keluhan, setelah kemo pertama terasa mual 2 hari lalu hilang dan nafsu makan normal, tidak ada gangguan aktifitas. regimenterapi RCOP ke 2 terapi sudah sesuai , dilanjutkan sesuai prrotokol monitoring efek samping ( demam , mual muntah ), monitoring hematologi , monitoring jantung

RITUXIMAB Efek samping : Pusing Kelemahan Sesak nafas Nyeri dada Stabilitas : Disimpan pada suhu 2-8 C, terlindungi cahaya .

Doxorubicin Efek samping : Mual dan muntah Mielosupresi Kardiotoksisitas Vesicant Stomatitis dan diare Alopecia   Stabilitas Setelah menambahkan pengencer , botol harus dikocok dan isinya dibiarkan larut . solution yang dilarutkan stabil selama 7 hari pada suhu kamar dan di bawah cahaya ruangan normal dan 15 hari di bawah pendinginan (2° hingga 8°C ). harus dilindungi dari paparan sinar matahari .

Vincristin Efek samping : Mual Muntah Diare Luka di area mulut Kehilangan nafsu makan Stabilitas : Vincristine injeksi yang telah dilarutkan dengan sodium klorida 0,9% dengan konsentrasi 0,0015 mg/mL hingga 0,08 mg/mL bersifat stabil selama 24 jam ketika terhindar dari cahaya dan hanya bertahan 8 jam pada suhu 25 o  C pada pencahayaan ruangan biasa .

Cyclohophamid Efek Samping : Mual dan muntah Sistitis Mielosupresi Stomatitis dan diare Alopecia

Profil farmakokinetika Nama Ob a t BA Ikatan P r ot ein Vd Metabolisme Kli r ens W aktu pa r uh Eksk r esi doxoíubicin 5% 75% 20-30 L / k g hati 8-20 ml/min/kg` 1 -3 h F eses , u ri n Rituximab 100% NA 4,5 L hati 0,312 L / d a y 22 d a ys u ri n cyclophosphamide 75% >60% 0,48-0,71 L /kg hati 63 ± 7.6 L/kg. 3-12 h u ri ne vincíistine NA 44% 8,4 L / k g hati 146 mi / min 10,5-155 h F eses , u ri n píednisone 92% 65-91% 29.3 L - 44.2 L hati 0.12i/h/kg-0 .15l/h/kg 2,6-3 h u ri n

Frekuensi siklus Diulang setiap 21 hari Biasanya 6 hingga 8 kali siklus , kecuali terjadi perkembangan penyakit atau terjadi reaksi toksisitas yang tidak bisa ditoleransi .

Modifikasi dosis Trombosit 10 9 /L   Neutrophil 10 9 /L Persentase dosis dari dosis rencana 75-100 Dan >1,5 75 % 50-75 Dan atau 1,1 - 1,49 50 % <50 Dan atau <1 Tunda atau hentikan Dosis harus diubah bila terjadi toksisitas yang berat . Toksisitas hematologi : Pada kasus yang berat ( Hb < 8 g/dl atau trombosit <100 x 10 9 /L atau leukosit < 3 x 10 9 /L atau timbul demam , kemoterapi harus ditunda . Jika dianggap penting untuk melanjutkan kemoterapi sesuai jadwal yang telah ditentukan atau penundaan selama 2-3 minggu idak menghasilkan perbaikan , maka dapat dipertimbangkan untuk memberikan kemoterapi dengan penurunan dosis sebagai berikut : Gagal ginjal : Jika CrCl <0.3 ml/ detik , turunkan dosis cyclophospamid hingga 50% dosis . Gangguan fungsi hati : Jika bilirubin 1-2 x ULN tunda atau turunkan dosis doxorubicin hingga 50% Jika bilirubin 2-4 x ULN tunda atau turunkan dosis doxorubicin hingga 25% Jika bilirubin >4 x ULN Stop atau tunda pemberian doxorubicin

Edukasi pasien Apabila selama infus kemoterapi merasakan demam atau nyeri segera lapor kepada petugas Menginformasikan pasien tentang kemungkinan terjadinya myelosupresi , imunosupresi , dan infeksi . perlunya pengecekan jumlah sel darah rutin . Anjurkan pasien untuk sering memantau suhu mereka dan segera laporkan setiap terjadi demam . Doxorubicin mempunyai sifat vesicant kuat , sehingga pemberian doxorubicin dilakukan secara bolus pelan dengan aliran infus NaCl 0,9 %. Apabila terjadi efek vesicant maka dapat dikompres dengan cold pack tiap 15 menit Menginformasikan kepada pasien apabila pasien memiliki riwayat infeksi seperti hepatitis B segera melapor kepada petugas .

Monitoring Monitoring toksisitas ( kardiotoksisitas , neurotoksisitas , paru-paru , kulit ) Pengawasan selama infus Pemeriksaan darah lengkap setiap sebelum dimulai siklus kemoterapi Screening HBV pada pasien beresiko tinggi Pemeriksaan jantung dilakukan pada saat awal dan secara regular untuk pasien dengan faktor resiko penyakit jantung
Tags