DASAR- DASAR PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH PERTANIAN Adam Maulana, S.T.,MP.
Ragam Wilayah- 01
Ragam Wilayah- 2
Ragam Wilayah- 3
Landform Fluvio marin pantai timur sumatera
Ragam Wilayah- 5
Ragam Wilayah- 6
Ragam Wilayah- 7
Ragam Wilayah- 7
Ragam Wilayah- 8
Ragam Wilayah- 9
Ragam Wilayah- 10
Ragam Wilayah - 11
Ragam Wilayah 12
Ragam Wilayah 13
Ragam Wiayah- 14
Ragam Wilayah- 15
Ragam Wilayah- 16
Unsur Unsur Perencanaan Pembangunan Wilayah Pertanian Perencanaan ( planning ) Pengembangan ( developmen t ) Wilayah ( region ) Pertanian ( agriculture )
Apa itu Perencanaan? Waterson (1965) : usaha sadar, terorganisasi, dan terus menerus guna memilih alternatif terbaik dari sejumlah alternatif untuk mencapai tujuan tertentu Faludi (1973) : suatu proses untuk menentukan tindakan berorientasi ke masa depan melalui serangkaian pilihan- pilihan Melville Branch (1980) : proses aktivitas berkelanjutan dan memutuskan apa yang dapat dilakukan untuk masa depan, serta bagaimana mencapainya Friedman (1987) : …from knowledge to action. Kekuatan perencanaan : pada kemampuannya untuk mewujudkan ide ke realita
Prinsip Perencanaan Beorientasi pada perubahan Sebagai alat untuk mencapai tujuan Berorientasi pada masa depan? Memilih dan menentukan Pengalokasian sumberdaya Beorientasi pada tindakan dan kepentingan kolektif Proses yang menerus
Elemen Utama Perencanaan Perumusan/identifikasi persoalan/problem Perumusan tujuan/ goals setting Penjabaran dan pemilihan alternatif- alternatif tindakan/ alternative means Penen t uan time frame pencapaian tujuan
Tradisi Perencanaan Perencanaan sebagai “reformasi sosial” Perencanaan sebagai “analisis kebijakan” Perencanaan sebagai “pembelajaran sosial” Perencanaan sebagai “mobilisasi sosial”
Jenis Perencanaan Berdasar Filosofinya Jenis Contoh Catatan Theosentris Kota Jogja, Hasta Kosala Kosali Kosmologi, mitologi Positivism Landuse planning, RUTRK Orientasi spasial, standar teknik Utopianism New town, garden city Ideal, utopian Rasionalism Repelitada, SWP Rasional komprehensif Fenomenologi Advocacy, empowerment Pemihakan, equity planning
Tantangan Perencanaan Wilayah Pertanian Globalisasi, pasar bebas, kapitalism, privatisasi Pluralisme Kerusakan lingkungan Demokratisasi, desentralisasi Kemiskinan dan ketidak adilan sosial
Pengembangan/Pembangunan Suatu serangkaian kegiatan yang dilaksanakan atas dasar rencana yang sistematis dan holistik untuk menuju suatu kondisi dimasa mendatang yang lebih baik.
WILAYAH ( REGION) Yaitu : suatu bentang darat dipermukaan bumi yang mempunyai kharakteristik tertentu Yaitu : ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau fungsional (UU No.26/2007) Ruang adalah wadah yang meliputi darat, laut, udara (termasuk di dalam bumi) sebagai tempat manusia dan makhluk hidup melakukan kegiatan untuk kehidupannya
PERTANIAN Dalam arti luas meliputi kegiatan pertanian (tanaman pangan, hortikultura, biofarmaka), perkebunan, kehutanan, perikanan, dan peternakan. Dalam arti sempit : pertanian dan perkebunan
Ruang, Wilayah, Kawasan Kawasan yaitu wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya (kawasan budidaya, kawasan perdesaan, kawasan agropolitan, kawasan perkotaan, kawasan metropolitan, kawasan megapolitan, kawasan strategis nasional, kawasan strategis provinsi, kawasan strategis kabupaten/kota)
Kawasan Lindung Yaitu wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya buatan
Kawasan Budidaya Yaitu wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk budidaya atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan sumberdaya buatan
Kawasan Perdesaan Yaitu wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi
Kawasan agropolitan Yaitu kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumberdaya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan hierarki keruangan satuan sistem permukiman dan sistem agribisnis
Kawasan Perkotaan Yaitu wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi
Kawasan Metropolitan Yaitu kawasan perkotaan inti dengan kawasan perkotaan di sekitarnya yang mempunyai saling keterkaitan fungsional yang dihubungkan sistem jaringan prasarana wilayah terintegrasi, dengan jumlah penduduk sekurang- kurangnya 1 juta jiwa.
Kawasan Megapolitan Yaitu kawasan yang terbentuk dari dua atau lebih kawasan metropolitan yang memiliki hubungan fungsional dan membentuk sebuah sistem
Kawasan Strategis Kabupaten/Kota Yaitu wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan atau lingkungan.
BERDASARKAN TINGKAT KERAGAMANNYA, WILAYAH PERTANIAN DIKELOMPOKKAN MENJADI 2 YAITU : 1. Wilayah Pertanian seragam ( Homogenous Agriculture Region ), yaitu wilayah pertanian yang kenampakan fisiknya didominasi oleh satu jenis tumbuhan/tanaman/hewan/perikanan atau satu kelompok (famili) tumbuhan/tanaman. Contoh : perkebunan tebu, perkebunan kelapa, tambak, perkebunan teh, dll 2. Wilayah Pertanian Heterogen ( Heterogenous Agriculture Region ), yaitu yaitu wilayah pertanian yang kenampakan fisiknya didominasi oleh lebih dari satu jenis tumbuhan/tanaman/hewan/perikanan atau lebih dari satu tipe penggunaan lahan. Contoh : kawasan agroforestry, kawasan kebun campuran, area mina padi, dll
PERENCANAAN DAN LATAR BELAKANG PENGEMBANGAN WILAYAH PERTANIAN Pembangunan pertanian merupakan pembangunan sektoral sebagai bagian dari pembangunan suatu daerah /wilayah /negara Strategi dan kebijakan perencanaan pembangunan wilayah pertanian sangat tergantung Sistem Pembangunan yang dianut oleh suatu daerah/negara Keberhasilan implementasi pengembangan pertanian dipengaruhi oleh VISION dan Leadership Style dari pimpinan suatu lembaga/instansi/negara/perusahaan
Prinsip Perencanaan dan Pengembangan Wilayah Pertanian Cocok secara fisik (land suitability) Tidak bertentangan secara sosiokultural Tidak merusak lingkungan Layak secara ekonomi Berkelanjutan
PRINSIP PENGEMBANGAN WILAYAH PERTANIAN Sesuai secara fisik : kesesuaian lahan, resiko hama penyakit, ketersediaan aksesibilitas/infrastruktur Sesuai secara sosial budaya : tataruang, kebijakan yang terkait, tingkat penguasaan teknologi, ketersediaan SDM, tidak bertentangan secara adat/institusi sosial masyarakat Tidak merusak lingkungan : resiko kerusakan tanah, pencemaran air, pemusnahan plasma nutfah langka, pencemaran udara, marginalisasi masyarakat setempat Layak secara ekonomi : B/C, BEP, NPV, ketersediaan pengembang
Pendekatan ( Approach ) yang digunakan PPW Spatial Approach Land Quality Approach Economy Approach Regional Complexity Approach
“Amunisi” bagi pengembang pertanian (perencana dan pengembang) Spatial : pengetahuan tentang tata ruang, pemetaan (peta dan citra satelit), kebijakan tata ruang Land quality : pengetahuan tentang evaluasi lahan dan land improvement, agroekologi Economy : pengetahuan tentang agribisnis (produksi, pengolahan, pemasaran), akutansi, ekonomi pembangunan Regional complexity : kebudayaan, antropologi, komunikasi masa, conflict resolution, sejarah, dll
Tahap-Tahap Pengembangan Wilayah Pertanian 1 . Mengenali kondisi Fisik : kharakteristik tanah (kesuburan tanah, kesesuaian lahan), landscape, ketersediaan & kualitas air, litologi, kerawanan bencana, aksesibilitas, posisi keruangan,ketersediaan tanaman/tumbuhan eksisting, dan kharakteristik komoditi yang akan dikembangkan
Kondisi Fisik Indonesia Negeri Kepulauan (lautan > daratan) Sumberdaya lahan (pedosfer, atmosfer, hidrosfer, litosfer, biosfer) sangat bervariasi Merupakan bagian dari “ring of fire” (banyak gunung api, pertemuan plate tectonic) sehingga rawan gempa bumi
Kondisi Fisik Daratan (ditinjau dari bentuklahan) Kawasan Marin Kawasan Fluvio-marin Kawasan dataran rendah Kawasan Pegunungan (volkanik, karst, angkatan, lipatan)
Kondisi Fisik Daratan (ditinjau dari land use) Kawasan pedalaman (hutan lindung, cagar alam, hutan rakyat, hutan produksi, taman nasional, dll) Kawasan perdesaan ( rural ) Kawasan transisi ( rurban , desa kota/kota desa) Kawasan perkotaan ( urban )
Salah satu Pendekatan Mengenali Kondisi Fisik (untuk pengembangan pertanian) Evaluasi Lahan : Analisis Kemampuan Lahan Analisis Kesesuaian Lahan