SUMIAT-PAPARAN IMPLEMENTASI KURIKULUM BERSAMA WAKAKUR CABDIN III.pptx

kasmad54 3 views 33 slides Sep 17, 2025
Slide 1
Slide 1 of 33
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33

About This Presentation

Perubahan KSP


Slide Content

SOSIALISASI “IMPLEMENTASI KURIKULUM UNTUK MENGUATKAN BRANDING SEKOLAH” Bersama Wakakurikulum SMA CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH III PROVINSI JAWA TENGAH JUM’AT, 12 SEPTEMBER 2025 DI SMAN 1 JEKULO KUDUS oleh: Sumiat, S.Pd.,M.Pd. (Pengawas SMA)

DASAR: 1. PERMENDIKDASMEN NO.13 TH. 2025 TENTANG KURIKULM 2. SOSIALISASI IMPLEMENTASI KURIKULUM PADA TAHUN AJARAN 2025/226

Isi Lengkap Permendikdasmen 13 Tahun 2025 Beberapa ketentuan dalam Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah diubah sebagai berikut: 1. Pasal 3 tentang Kerangka Dasar Kurikulum Ayat (2) Pasal 3 tentang kerangka dasar kurikulum pada Kurikulum Merdeka diubah dengan menghilangkan aspek karakteristik pembelajaran dan penambahan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) dalam kerangka kurikulum.

Di Permendikdasmen terbaru, struktur kurikulum berlaku bagi: Struktur kurikulum PAUD atau bentuk lain yang sederajat Struktur kurikulum SD, MI, atau yang sederajat Struktur kurikulum SMP, MTs, atau yang sederajat Struktur kurikulum SMA, MA, atau yang sederajat Struktur kurikulum SMK atau MAK Struktur kurikulum SDLB dan MILB Struktur kurikulum SMPLB dan MTsLB Struktur kurikulum SMALB dan MALB Struktur kurikulum satuan pendidikan penyelenggara pendidikan kesetaraan. 2. Pasal 6 tentang Struktur Kurikulum Semula, struktur kurikulum berlaku bagi 10 jenjang pendidikan. Namun, Permendikdasmen menghilangkan poin yakni struktur kurikulum bagi taman kanak-kanak luar biasa.

3. Pasal 16 tentang Kokurikuler Kokurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di luar jam pelajaran untuk memperkuat materi pembelajaran yang telah didapatkan murid di kelas. Pada Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024, Kokurikuler berkaitan dengan profil pelajar Pancasila. Sedangkan pada Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025, Kemendikdasmen menghilangkan "Profil Pelajar Pancasila" dan menggantinya dengan pembelajaran kolaboratif lintas disiplin ilmu, gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, dan/atau cara lainnya. Pada lembaga pendidikan kesetaraan, kokurikuler bisa dilakukan dengan cara pemberdayaan dan peningkatan keterampilan.

4. Pasal 17 tentang Kompetensi Kokurikuler Perubahan selanjutnya hadir di Pasal 17, di mana Kemendikdasmen kembali merubah kompetensi Kokurikuler pada projek penguatan profil pelajar Pancasila. Di aturan terbaru, kompetensi Kokurikuler dirumuskan untuk memperkuat: Keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Kewargaan Penalaran kritis Kreativitas Kolaborasi Kemandirian Kesehatan Komunikasi.

5. Pasal 18 tentang Muatan Pembelajaran Permendikdasmen 13/2025 mengubah muatan pembelajaran yang berkaitan dengan projek penguatan profil pelajar pancasila dangan: (1) Muatan pembelajaran terkait pembelajaran kolaboratif lintas disiplin ilmu, gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, dan/atau cara lainnya berupa tema. (2) Tema digunakan untuk merumuskan topik yang relevan dengan konteks sosial budaya dan karakteristik murid. (3) Tema dikembangkan oleh sekolah.

6. Pasal 19 tentang Beban Belajar Permendikdasmen 13/2025 kembali menghilangkan narasi "projek penguatan profil pelajar pancasila". Beban belajar pada Kokurikuler dirumuskan dalam bentuk alokasi waktu 1 tahun ajaran.

7. Pasal 22 tentang Penyelenggaraan Ekstrakurikuler Permendikdasmen 13/2025 memungkinkan PAUD dan pendidikan kesetaraan bisa menyelenggarakan ekstrakurikuler. Sehingga, bukan hanya pendidikan dasar dan pendidikan menengah jalur formal saja yang bisa menyelenggarakannya. Aturan tersebut juga menambahkan 1 ayat tambahan di Pasal 22. Pasal tambahan itu menyatakan bila ekstrakurikuler yang disediakan sekolah tersebut sekurang-kurangnya adalah kepramukaan atau kepanduan.

8. Pasal 32 tentang Penerapan Kurikulum Penerapan kurikulum lebih lanjut diatur dalam pasal 32 sesuai perubahan pada pasal 6 tentang struktur kurikulum.

9. Penambahan Pasal 32A Di antara Pasal 32 dan 33, Permendikdasmen 13/2025 menyisipkan 1 pasal tambahan, yang berbunyi: Pasal 32A Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, mata pelajaran pilihan koding dan kecerdasan artifisial diselenggarakan oleh sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan jenjang pendidikan menengah mulai tahun ajaran 2025-2026 secara bertahap.

10. Penjelasan Lampiran Ketentuan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I, Lampiran II, dan Lampiran III Permendikbudristek 12/2024 tentang Kurikulum diubah. Perubahan diterangkan lebih lengkap pada Lampiran I, Lampiran II, dan Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Permendikdasmen 13/2025.

Pasal II Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan, yakni 15 Juli 2025.

Dampaknya untuk Sekolah 1. Sekolah Diperbolehkan Menggunakan Kurikulum 13 atau Kurikulum Merdeka Melalui hadirnya Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025, Kemendikdasmen menegaskan tidak adanya perubahan nama kurikulum. Dengan begitu, sekolah yang menggunakan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka diperkenankan untuk melanjutkannya.

Permendikdasmen 13/2025 memang menambahkan deep learning dalam komponen kerangka dasar kurikulum. Kendati demikian, deep learning bukan kurikulum melainkan sebuah pendekatan/metode pembaharuan proses pembelajaran. Lanjutan...

2. Waktu Kokurikuler Dikurangi Sebagai informasi, Kokurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di luar jam pelajaran (intrakurikuler). Tujuannya untuk memperkuat hingga memperkaya materi pelajaran yang telah didapatkan murid di dalam kelas. Permendikdasmen 13/2025 dinilai melakukan penyederhanaan pelaksanaan kokurikuler dan pengurangan alokasi waktu kokurikuler pada beberapa kelas. Lantaran disederhanakan, seharusnya sekolah bisa lebih mudah dalam menjalankannya.

Berbagai bentuk kokurikuler yang disarankan Kemendikdasmen adalah: Pembelajaran lintas disiplin ilmu. Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Pemberdayaan keterampilan bagi pendidikan non formal.

3. Ekstrakurikuler Minimal Pramuka Permendikdasmen 13/2025 memperluas ranah penyelenggaraan ekstrakurikuler. Bukan hanya lembaga pendidikan formal, lembaga pendidikan nonformal seperti PAUD dan pendidikan kesetaraan bisa menyelenggarakannya. Bila sekolah ingin menyelenggarakan layanan ekstrakurikuler, seminimal mungkin adalah kepramukaan atau kepanduan lain.

4. Mapel Koding dan AI Mulai Dilaksanakan Hadirnya Permendikdasmen 13/2025 memastikan bila mata pelajaran koding dan kecerdasan artifisial/ artificial intelligence (AI) dilaksanakan. Kedua mata pelajaran ini bersifat pilihan dan diselenggarakan secara bertahap mulai tahun ajaran 2025-2026. Untuk jenjang SD koding dan AI dilakukan secara bertahap mulai kelas 5, di SMP mulai kelas 7 dan di SMA mulai kelas 10.

PERUBAHAN REGULASI YANG TERKAIT DENGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM PADA TAHUN PELAJARAN 2025/2026 PERMENDIKBUDRISTEK NO. 5 TH 2022 DIGANTI DENGAN PERMENDIKDASMEN NO. 10 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) PERMENDIKBUDRISTEK NO. 7 TH. 2022 DIGANTI DENGAN PERMENDIKDASMEN NO. 12 TH 2025 TTG STANDAR ISI PERMENDIKBUDRISTEK NO. 12 TH. 2024 DIGANTI DENGAN PERMENDIKDASMEN NO. 13 TH 2025 TENTANG KURIKULUM PERMENDIKBUDRISTEK NO. 16 TH 2022 TENTANG STANDAR PROSES DAN PERMENDIKBUDRISTEK NO. 21 TH. 2022 TENTANG STANDAR PENILAIAN (TIDAK MENGALAMI PERUBAHAN)

Pendekatan autentik dalam pembelajaran dan penilaian Pembelajaran autentik fokus pada penerapan pengetahuan dan ketrampilan di dunia nyata melalui tugas-tugas bermakna , sedangkan penilaian holistik melihat pembelajaran dan penilaian secara keseluruhan, tidak hanya aspek kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotorik, untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang perkembangan siswa. Kedua pendekatan ini penting dan seringkali dapat digabungkan menjadi penilaian autentik holistik , yang memungkinkan siswa menunjukkan pemahaman dan kemampuan mereka secara komprehensif melalui tugas-tugas yang relevan dengan kehidupan nyata.

INGAT PROGRAM PRIORITAS KEMENDIKDASMEN TENTANG WAJIB BELAJAR 13 TAHUN “JANGAN MENGELUARKAN SISWA YANG MASIH USIA WAJIB BELAJAR, YANG BERDAMPAK PADA STATUS ATS (ANAK TIDAK SEKOLAH)” ---> MUTASI

TERIMA KASIH
Tags