KESEHATAN
Kasus
Pemberantasan
SURVEILANS
1.Data (1,2…….)
a. Cpt ident
b. Cpt catat (respon)
c. Cpt Lapor
2.Pengolahan
3.Analisis
4.Intepretasi
5.Rekomendasi
6.Sosialisasi
1.Kasus meningkat
2. Alert
PELAKSANAAN PROGRAM SURVEILANS
a.P2B2
b.P2ML
c.PD3I
d.PTM
MANFAAT
managemen
Penyakit
1.SKD
2.Alert
3.KLB
4.Besar masalah
5.Luas masalah
6.Tren kasus
Kesehatan
1.Penyakit
2. Manag.
Kasus
Pemberantas
an
SURVEILANS
1.Data (1,2…….)
a. Cpt ident
b. Cpt catat (respon)
c. Cpt Lapor
2.Pengolahan
3.Analisis
4.Intepretasi
5.Rekomendasi
6.Sosialisasi
Kasus meningkat
Respon Alert
PELAKSANAAN PROGRAM SURVEILANS
TAU
ADANYA
KASUS
1.Hasil pelayanan
2.Informasi masy
3.Informasi yankes
dibawahnya
(Pustu, Bidan)
4.Rumor
5.Pers
Proses
pencatat
an
1.SDM(tanggap,
trampil, susten)
2.Buku pedoman
3.Form baku
4.Jejaring jelas
5.Alur jelas
1.Pelatihan
2.Pembahasan bk
3.Pengadaan
4.Reword
5.Alat informasi
6.Hardwar/sofwars
KEJADIAN KASUS PENYAKIT
HASIL PENCATATAN KASUS
MENINGKAT
Respon alert
Kejadian
kasus
diatas
ambang
1.Ferifikasi sumber ks
2.Kunjungan lap. (PE)
3.Penanggulangan
4.Penyuluhan
5.Koordinasi
6.Pelaporan
1.Pelatihan
2.Onthejob training
3.Biaya (PE, Pengobatan, Lab=pengambilan, kirim,
4.Alat pelaporan
5.Alat komunikasi
KLB
Tatalaks
ana
Protab
KLB
1
2
3
Kegiatan yg dibutuhkan
2
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
1 3 5 7 9
1
1
1
3
1
5
1
7
1
9
2
1
2
3
2
5
2
7
2
9
3
1
3
3
3
5
3
7
3
9
KLB dengan SKD KLB
HARI
Kasus
potensial yang
dapat dicegah
Deteksi
DINI
Tindakan
CEPAT
SURVEILANS CAMPAK
Pengumpulan
data
Pengolahan
data
Analisa data
10/09/25
TUJUAN SURVEILANS CAMPAKTUJUAN SURVEILANS CAMPAK
Memandu strategi program imunisasiMemandu strategi program imunisasi
10/09/25
•Oleh sebab itu data surveilans harus
benar dan lengkap.
•Semua kasus campak tercatat dan
dilakukan manajemen surveilans
•Jika data salah, kebijakan yang diambil
juga salah.
•Data dapat digunakan di setiap jenjang
administrasi, terutama puskesmas.
•Oleh sebab itu analisa data di tingkat
puskesmas sangat penting.
10/09/25
DEFINISI OPERASIONAL DEFINISI OPERASIONAL
CAMPAKCAMPAK
Kasus klinis:
• Demam,
• Bercak merah (rash)
berbentuk makulopapular,
• Batuk/pilek atau mata
merah (conjunctivitis)
Atau
Dokter mendiagnosa
sebagai kasus campak
10/09/25 dr. Cornelia Hesadarma
Klasifikasi Klasifikasi CampakCampak
•Kasus Campak Klinis (Suspek Campak)
Demam + Rash + salah satu dari Batuk, Pilek
atau Conjunctivitis
yang tidak dilakukan pemeriksaan
laboratorium & tidak mempunyai hubungan
epidemiologi dengan kasus pasti secara
laboratorium
•Kasus campak pasti secara laboratorium:
Kasus campak klinis dengan IgM campak (+) &
tidak ada riwayat imunisasi campak pada 4-6
minggu terakhir sebelum muncul rash
10/09/25 dr. Cornelia Hesadarma
Klasifikasi Klasifikasi CampakCampak (2) (2)
•Kasus campak pasti secara
epidemiologi:
semua kasus campak klinis yang
mempunyai hubungan epidemiologi
dengan kasus yang pasti secara
laboratorium atau dengan kasus pasti
secara epidemiologi yang lain
•Bukan kasus campak (discarded):
kasus campak klinis dengan IgM (-)
10/09/25 dr. Cornelia Hesadarma
dr. Cornelia Hesadarma
BATASAN KLB CAMPAK
•Tersangka KLB: Adanya 5 atau lebih kasus
klinis suspek campak dalam waktu 4 minggu
berturut-turut yang terjadi secara kluster dan
dibuktikan adanya hubungan epidemiologi.
•KLB Campak Pasti: Apabila minimum 2
spesimen positif IgM campak dari hasil
pemeriksaan kasus pada tersangka KLB campak.
10/09/25
KEMATIAN CAMPAKKEMATIAN CAMPAK
Penyebab kematian campak: Komplikasi
Kematian dari seorang penderita campak
pasti (klinis, laboratorium maupun
epidemiologi) yang terjadi dalam 30 hari
setelah timbul rash, bukan disebabkan oleh
hal-hal lain (seperti: trauma atau penyakit
kronik yang tidak berhubungan dengan
komplikasi campak)
10/09/25 dr. Cornelia Hesadarma
PENEMUAN KASUS CAMPAKPENEMUAN KASUS CAMPAK
10/09/25 dr. Cornelia Hesadarma
Sumber LaporanSumber Laporan
•PUSKESMAS
–Puskesmas Pembantu (sudah
berjalan)
–Praktek dan pelayanan swasta (PerluPerlu
diaturdiatur)
–Masyarakat/Posyandu maupun desa
siaga (Bidan Desa)
•RUMAH SAKIT
–Surveilans aktif RS diintegrasikan
dengan Surveilans AFP
•Kasus yang dicatat dalam formulir C-1
adalah kasus baru, dalam wilayah
maupun luar wilayah puskesmas.
RS
Health Center
Masyarakat
10/09/25 dr. Cornelia Hesadarma
dr. Cornelia Hesadarma
Campak CAMPAK
Puskesmas
Dokter Praktek Rumah Sakit
Keg Posyandu
Dll
Swasta
Desa Siaga
Bidan Desa
Sekolah
Klinik Swasta
LOKASI PENEMUAN KASUS CAMPAKLOKASI PENEMUAN KASUS CAMPAK
Tugas Puskesmas untuk
meyakinkan bahwa semua
penderita campak yang
datang ke unit ini sudah
dilaporkan dan ditindak
lanjuti.
10/09/25
Jika Kasus Campak
Jika Kasus Campak
ditemukan
ditemukan
Apa yang harus
Apa yang harus
dilakukan ?
dilakukan ?
10/09/25
Penanganan Kasus CampakPenanganan Kasus Campak
Tata laksana kasus
Dilakukan penyelidikan lapangan
untuk mencari adanya kasus lain
Dilakukan pengambilan
spesimen
Dicatat dan dilaporkan
Dilakukan kajian data untuk
intervensi
10/09/25
Manajemen Kasus Campak
10/09/25
KOMPONEN ESENSIAL:
- Menghilangkan gejala
- Menyediakan Nutrisi (Diet TKTP)
- Menyediakan vitamin A
- Memberikan Pengertian tentang
Penyakit Campak kepada oran g
tua(Ibu)
MMaannaajemen Kasus Campakjemen Kasus Campak
10/09/25
TatalaksanaTatalaksana Kasus Kasus
Simptomatis (bila tidak ada komplikasi)
Rawat Jalan
Pemberian vitamin A dosis tinggi sesuai
usia (untuk usia 6 bln – 5 thn):
•Melindungi mukosa (mencegah komplikasi)
•Mencegah komplikasi mata
Sampaikan kepada orang tua untuk
pengobatan selanjutnya jika kondisi
penderita secara umum memburuk
Pengobatan komplikasi di puskesmas
(misal: pneumonia dan otitis) antibiotik
Bila KU penderita cukup berat segera
rujuk ke RS
“Isolasi kasus” untuk kasus yang dirawat
10/09/25
Vitamin A Vitamin A
Tatalaksana Kasus CampakTatalaksana Kasus Campak
UmurUmur
Pada saat di Pada saat di
diagnosisdiagnosis
Hari Hari
berikutnya*berikutnya*
6 – 11 Bln100 000 IU100 000 IU
12 Bln – 59
Bln
200 000 IU200 000 IU
•Jika penderita mempunyai penyakit mata, berikan dosis ketiga
pada 2 minggu setelah dosis kedua
•Utk bayi berusia 0-6 bln (yg masih ASI) tidak perlu diberikan
vitamin A, kecuali bayi tsb tdk minum ASI,diberikan dosis 50.000
IU, hari berikutnya 50.000 IU
10/09/25 dr. Cornelia Hesadarma
SEMUA KLB CAMPAK HARUS
Fully Investigated
10/09/25 dr. Cornelia Hesadarma
Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan Laboratorium
•Pemeriksaan Serologi
–Bahan : Serum 1cc (4 – 28 hari setelah rash)
–Untuk mendeteksi adanya antibodi spesifik (IgM) dari
virus campak.
•Pemeriksaan Isolasi
–Bahan : Urine 1 – 5 hari setelah rash/swab
nasopharing
–Untuk mengetahui tipe virus campak, (genotipe atau
molekular)
10/09/25 dr. Cornelia Hesadarma
ALASAN ALASAN PEMERIKSAAN SEROLOGIS PEMERIKSAAN SEROLOGIS
PERLU DILAKSANAKAN PERLU DILAKSANAKAN
•Fase pengendalian Campak menuju eliminasi,
jadi setiap kasus individu hrs diselidiki
•Kasus klinis Campak atau KLB Campak yang
dilaporkan belum tentu benar-benar kasus
Campak perlu konfirmasi laboratorium.
•Kasus Campak klinis, setelah dilakukan
pemeriksaan serologis ternyata sebagian besar
kasus adalah Rubella atau bukan Campak,
contoh : Pengalaman Kota Jambi :
Setiap ditemukan 5 kasus Campak dalam 1
bulan di wilayah puskesmas dilakukan
pemeriksaan serologi. Dari 11 kejadian :
Campak positif 0 %, Rubella positif 82%, Negatif
(bukan Campak dan bukan Rubella) 18 %.
10/09/25 dr. Cornelia Hesadarma
10/09/25 dr. Cornelia Hesadarma
Rekomendasi Komite Eliminasi Campak Dan
Pengendalian Rubela/CRS
Pada Pertemuan Nasional Joint Committees
Bekasi, 2 – 5 Februari 2017
10/09/25 dr. Cornelia Hesadarma
CBMS
10/09/25
DefinisiDefinisi Case Based Measles Surveillance Case Based Measles Surveillance (CBMS)(CBMS)
Surveilans campak berbasis individu
yang disertai dengan pemeriksaan
laboratorium.
–Dilakukan pencatatan identitas setiap
penderita berdasarkan variabel
epidemiologi (Form C1)
–Dilakukan pelacakan dan pengambilan
spesimen
–Dilaporkan secara individu (Form C1)
10/09/25 dr. Cornelia Hesadarma
MengapaMengapa CBMS dan pemeriksaan serologis CBMS dan pemeriksaan serologis
perlu dilaksanakan ?perlu dilaksanakan ?
•Fase pengendalian Campak menuju eliminasi,
jadi setiap kasus individu hrs diselidiki
•Kasus klinis Campak atau KLB Campak yang
dilaporkan belum tentu benar-benar kasus
Campak perlu konfirmasi laboratorium.
•Kasus Campak klinis, setelah dilakukan
pemeriksaan serologis ternyata sebagian besar
kasus adalah Rubella atau bukan Campak,
contoh : Pengalaman Kota Jambi :
Setiap ditemukan 5 kasus Campak dalam 1
bulan di wilayah puskesmas dilakukan
pemeriksaan serologi. Dari 11 kejadian :
Campak positif 0 %, Rubella positif 82%, Negatif
(bukan Campak dan bukan Rubella) 18 %.
10/09/25 dr. Cornelia Hesadarma
“Suspek Campak”
Test Serologi
IgM :
Campak dan
Rubela
Bila KLB:
Test Serologi &
Virologi
Demam + Ruam
measles
rubella mononucleosis
other viral
exanthems
Kawasaki
meningococcemia
toxoplasmosis
roseola
infantum
scarlet fever
dengue
Batuk/Pilek/Conjuntivitis
+
10/09/25
Sampel
(serum)
Suspek
Campak
Algoritma Pemeriksaan Serologi Algoritma Pemeriksaan Serologi
Campak & RubelaCampak & Rubela
IgM
Rubela (-)
IgM
Rubela
(+)
•Surveilans Campak dan Rubela dilakukan secara
terintegrasi
IgM
Campak (+)
IgM
Campak (-)
DiscardedDiscarded
10/09/25
Indonesia Distributions of Measles Genotype
(up to 2017)
SUMUT
Samosir: D9
SUMBAR
Limapuluh Koto: D9
JAMBI
Merangin: G3
SUMSEL
Muara Enim: D9
RIAU
Rokan Hulu: D9
LAMPUNG
Lampung Selatan: D9
Tanggamus: G3
Lampung Tengah: D9
BANTEN
Lebak: D9
Pandeglang: D9
JABAR
Indramayu: D9
Subang: D9
Garut: D9
Bandung: D9, D8
Kt. Tasik: G3
Kt. Bandung: D8
Kt. Cimahi: D8
JATENG
Wonogiri: G2
Pekalongan: D9
Banjarnegara: G3
Wonosobo: G3
Kebumen: D9
Kudus: D9
DIY
Bantul:G2
Sleman: D9
D8
DKI
Jakarta Pusat: D9
Jakarta Selatan: D9
KALBAR
Pontianak: D9
KALTENG
Katingan: G3
KALSEL
Tanah Laut: G3
SULSEL
Majene: G3
SULUT
Minahasa: D9
: D9
: G2
: G3
Data as of: 15 Maret 2017
Genotype of Measles Virus
PAPUA
Jayapura: D9
JATIM
Gresik: G3
Sidoarjo: D9, D8
Surabaya: D9
Lumajang: D9
Lamongan: D8
Situbondo: D8
Bojonegoro: D8, D9
NTT
Kt. Kupang: D9
: D8
SULSEL
Majene: G3
SULBAR
Polewali M: D9
Genotype of Rubella VirusGenotype of Rubella Virus
Rubella Genotypes**
There are 2 Genotypes of Rubella virus: 2B and 1E
1. Genotype 1E ( : ) : Yogyakarta, West Java and East Java
2. Genotype 2B ( : ) : West Java, Papua
* Juni 2014
**Source : Referral Regional
Lab. PT Biofarma
10/09/25 dr. Cornelia Hesadarma
MR Data Collection and Reporting SystemMR Data Collection and Reporting System
MoH
PHO
DHO (497)
Lab
PHC (9.599)
Private Hospital
Sub PHC Private Community
•C1 form
•all suspected measles cases
•Monthly
•C1 form, all suspected
measles cases
•AS (Weekly)
•Integrated report, aggregated data
•C1 (Individual only for cases which have their specimens)
•OB report (individual & aggregated)
•Monthly
•Integrated report, aggregated data
•C1 (Individual only for cases which have their specimens)
•OB report (individual & aggregated)
•Monthly
•C1 form (Suspected with
Spesimen)
•twice a week (specimen)
JRF, MOH Annual Report, etc.
Government Hospital (1.535)
----- : In Planning
10/09/25
Masalah Pelaporan Kasus Campak
•Pelaporan kasus campak sangat rendah
(under report), karena :
–Kasus campak tidak pergi ke pelayanan
kesehatan untuk berobat
–Sebagian besar kasus pergi ke dokter praktek,
bidan atau perawat praktek
•Diperkirakan hanya 20 - 30 % kasus campak
tercatat di puskesmas atau RS
10/09/25
Surveilans Campak di Puskesmas
•Setiap kasus campak yang dilaporkan ke Puskesmas :
–Mengambil spesimen serum penderita 1cc untuk pemeriksaan IgM (Jika
belum diambil)
–Melakukan pelacakan di sekitar rumah atau ke sekolah penderita untuk
mencari kasus tambahan.
–Jika ada indikasi KLB (kasus >5 dalam 1 bln), lakukan PE KLB
–Mencatat data dalam Form C1 atau Menginput data ke dalam Web
–Jika tidak pakai Web, data dikirim setiap minggu ke Dinas Kesehatan
melalui email atau mengirim form C1.
–Melakukan kajian data untuk perbaikan program imunisasi
•Puskesmas diharapkan :
–Memonitor pelaksanaan imunisasi dan surveilans campak di wilayah
kerjanya
–Mensosialisasikan hasil surveilans campak melalui berbagai kegiatan
(Rutin/Minilok)
–Mengalokasikan dana operasional (pelacakan kasus, pengambilan dan
pengiriman spesimen).10/09/25
10/09/25
Surveilans Campak di Praktek
Pelayanan Swasta
•Setiap Puskesmas diminta mengidentifikasi
praktek pelayanan swasta di wilayah kerjanya
(Hanya yang kunjungan pasiennya banyak)
•Sosialisasi
•Beri form C-1 atau buku bantu yang berisi
variabel kasus yang sama dg form C1
•Minta melaporkan kasus campak melalui tlp,
atau dikirim, diambil oleh petugas, dll.
Diserahkan kepada masing-masing
puskesmas
•Surveilans aktif
10/09/25
Penemuan dan Pelaporan Suspek Campak
di Praktek Swasta
Praktek swasta
•Info data kasus ke Puskesmas
melalui SMS/WA/lainnya ttg:
Nama, Umur, Nama org tua, No
telp, Almt, Tgl demam, Tgl ruam,
St. Im (jumlah imunisasi campak).
•Ambil spesimen atau Arahkan
kasus ke Lab Puskesmas untuk
periksa Lab. (dengan surat rujukan)
•Atau beri tahu penderita bahwa
akan ada dari puskesmas utk
pemeriksaan darah
Puskesmas (wilayah praktek)
-Catat di Form C1 atau
Form Khusus
-Ambil sample serum
kasus dan kirim ke Lab
Campak Nasional
Mencari kasus
tambahan di lap, bila
KLB investigasi
Suspek Campak
10/09/25
Surveilans Campak di Praktek Pribadi Surveilans Campak di Praktek Pribadi
dan Klinik Swastadan Klinik Swasta
Praktek Pribadi
•Catat data kasus di format
khusus yang berisi : Nama,
Umur, Jenis Kelamin, Nama org
tua, No telp, Almt, Tgl demam, Tgl
ruam, Tgl Imunisasi terakhir, St. Im
(jumlah imunisasi campak).
•Laporkan ke Puskesmas
melalui SMS/WA/lainnya
•Beritahu penderita bahwa akan
datang ke rumah dari
puskesmas utk pemeriksaan
darah
Klinik Swasta
•Catat data kasus di :
–Format C1, atau
–Format Khusus
•Laporkan ke Puskesmas
(Email/SMS/WA/lainnya )
•Ambil spesimen serum 1cc,
simpan pada suhu 2 - 8° ,
informasikan ke puskesmas
10/09/25
Surveilans Campak di Rumah SakitSurveilans Campak di Rumah Sakit
•Ks campak klinis di Poliklinik (Anak dan Umum) dan Ruang
rawat (Anak dan Umum) dicatat dalam C1, semua
variabel dalam C1 diisi lengkap.
•Setiap minggu diambil oleh petugas surv. kab/kota, juga
mengecek register bersamaan dg SARS AFP & PD3I
lainnya.
•Petugas surveilans kab/kota menginformasikan ks campak
klinis tersebut ke Puskesmas alamat penderita dan
melakukan tindak lanjut di lapangan sebagai bentuk
kewaspadaan dini KLB.
Kab/Kota memfasilitasi Form C1 & Form khusus dan
Buku pedoman surveilans campak untuk RS
(Poli & Ruang Rawat terkait)
10/09/25
Peran RS Peran RS
dalam Surveilans Campakdalam Surveilans Campak
•Ambil spesimen serum penderita, simpan di
kulkas 2 - 8°C Informasikan ke DinKes
•Catat data pasien di Form C1
•Laporan C1 diberikan kepada Dinas Kesehatan
saat menjemput spesimen.
•Jika dalam satu bulan tidak ada kasus campak,
maka pada tgl 1 mengirimkan laporan “NIHIL”“NIHIL”
10/09/25
Penemuan dan Pelaporan Suspek Campak
di RS
Rumah Sakit
•Ambil specimen serum
penderita, simpan di
kulkas 2 - 8°
Informasikan ke DinKes
•Catat di Form C1
Dinas Kesehatan:
•Mengambil specimen di RS dan kirim
ke Lab melalui prov/langsung ke Lab
Campak Nasional
•Ambil data mingguan RS dan Entri
data sebagai back-up
-Rekapitulasi lap bulanan kirim
Prov
-Laporan investigasi KLB (bila ada)
-Evaluasi cakupan intervensi
- Informasikan ke Pusk Mencari
kasus tambahan di lap
- Ambil spesimen, jika belum diambil
-Bila min 5 kasus KLB
investigasi
Suspek Campak
10/09/25
Rumah Sakit
Puskesmas
Dinkes
Kab/Kota
Klinik Swasta
Praktek Pribadi
10/09/25
Format Khusus
(Untuk WA/SMS/Line)
•Nama :
•Umur :
•Jenis kelamin :
•Tgl demam:
•Tgl ruam :
•Tgl imunisasi terkahir :
•St. Im campak (jumlah imunisasi):
•Nama org tua :
•No telp :
•Alamat tempat tinggal :
•Spesimen diambil : Ya : Tdk:
•Tgl ambil specimen :
•Nama dokter/Klinik :
10/09/25
YearsMonth
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
2
3
4
5
6
7
8
AddressPHCSub DistrictDistrictProvince
Age
NoEpid No.Outbreak No*Name
Name of
Parent
FeverRash SerumUrine
Measleas
IgM
Rubella
IgM
Virus
Isolation
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Date of Lab. Result
Vitamin
A
Final
Clasification
Date of
Investigation
Date of
Last
Vaccine
Date of OnsetDate of
Report
Received
Sex
Vaccine
Doses
Outcome
Individual Measles/ Rubella Report Individual Measles/ Rubella Report
(Form C1)(Form C1)
10/09/25
Format
Rujukan Pengambilan Sampel Spesimen Suspek Campak ke Lab
Puskesmas
Rujukan dari dokter: Tgl dirujuk:
Puskesmas tujuan : Jenis sample:
Data Pasien:
Nama : Tgl demam :
Umur : Tgl ruam :
Imunisasi campak berapa kali:
Nama Orang Tua :
Alamat tempat tinggal :
-----------------, 201..
(Tanda tangan dokter)
Contoh:
10/09/25
Bulan:…………………….. Tahun ………..
Ya TidakYa Tidak
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Lap. Nihil
Kelengkapan Laporan Campak dari Fasilitas Kesehatan Swasta
No. Nama Faskes Swasta
Lap. Kasus
MONITORING KELENGKAPAN LAPORAN
oleh PUSKESMAS
10/09/25
Laporan Rutin Bulanan Campak
Puskesmas ============== Kab/Kota
( C 1 ) ( Tgl 5 )
Kab/Kota ============== Provinsi
( C1 & Integrasi ) ( Tgl 10 )
Provinsi ============== Subdit SR
(C1 & Integrasi ) ( Tgl 15 )
10/09/25
Puskesmas : C1 (Rutin) = Bulanan, tiap tgl 5
C-1 & C-2 (Jika ada KLB) = (segera)
Kab/Kota : C1 (Rutin) = Bulanan, tiap tgl 10
Form integrasi (Rutin), hasil rekap form C1
puskesmas = Bulanan,tiap tgl 10
Form C KLB/K, jika ada KLB setiap bulan tgl 10,
lampirkan C2
Provinsi : C1 (Rutin) = Bulanan, tiap tgl 15
Form integrasi (Rutin), hasil rekap form C1 kab/kota =
Bulanan,tiap tgl 15
Form C KLB/P, jika ada KLB setiap bulan tgl
15, lampirkan C2
Jika ada KLB laporkan segera :
SMS/WA/Tlp/Email
PELAPORAN DAN FORMAT
SURVEILANS CAMPAK
10/09/25
10/09/25
TATA CARA PEMBERIAN NOMOR EPIDTATA CARA PEMBERIAN NOMOR EPID
Kasus Campak Kasus Campak di Puskesmas di Puskesmas
Digit ke I – II : kode provinsi
Digit ke III – IV: kode kabupaten/kota
Digit ke V – VII: kode puskesmas
Digit ke VIII – IX: tahun sakit
Digit ke X - XII: kode penderita
PPDD TTNNN
Kode penderita dimulai dengan nomor 001 pada
setiap tahun
Contoh:
010200114001: 01 02 001 16 001
Kasus campak nomor urut 1 tahun 2016 dari
Kota Banda Aceh, Provinsi NAD
Terdiri dari 12 digit, sebagai berikut:
HC
10/09/25
TATA CARA PEMBERIAN NOMOR EPIDTATA CARA PEMBERIAN NOMOR EPID
KLB CampakKLB Campak
Nomor EPID KLB Campak adalah: Nomor EPID Kasus Campak
ditambahkan di blk dengan “K” dan nomor urut KLB
Contoh:
KLB campak pertama pada tahun 2016 dari Kota
Banda Aceh, Provinsi NAD
1.010200116001/K1
2.010200116002/K1
3.010200116003/K1
4.010200116004/K1
5.010200116005/K1
10/09/25
TERIMA KASIHTERIMA KASIH
10/09/25 dr. Cornelia Hesadarma