Golongan Darah Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu . Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh).
A & B Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.
AB & O Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. G olongan darah AB disebut resipien universal . Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O disebut donor universal . G olongan darah O hanya dapat menerima darah dari sesama O .
Rhesus Berdasarkan ada tidaknya antigen-Rh, maka golongan darah manusia dibedakan atas dua kelompok, yaitu : Rhesus positif , bila dalam darah merahnya terdapat faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya . Rhesus negatif , bila dalam darah merahnya tidak terdapat faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya . Jika seseorang Rh + , maka ia dapat menerima darah dengan Rh + atau Rh - , Sedangkan orang dengan Rh -, hanya bisa menerima darah dengan Rh - saja
Volume Darah Usia mL/ KgBB / Prematur 95 Cukup bulan 85 Anak-anak 80 Remaja 75-80 Pria ( Dewasa ) 75 Wanita ( Dewasa ) 65
Peranan Darah Sebagai organ transportasi , khususnya oksigen (O2), Termoregulasi Sebagai organ pertahanan tubuh ( imunologik ), Peranan darah dalam homeostasis Apabila terjadi pengurangan darah yang cukup bermakna maka diperlukan penggantian dengan transfusi darah , khususnya dari komponen yang diperlukan .
DEFINISI Tranfusi darah adalah suatu rangkaian proses pemindahan darah donor ke dalam sirkulasi resipien sebagai upaya pengobatan, bahkan sebagai upaya untuk menyelamatkan kehidupan.
Tujuan Mengembalikan dan mempertahankan volume yang normal Menggantikan kekurangan komponen seluler atau kimia darah Meningkatkan oksigenasi jaringan Memperbaiki fungsi homeostasis Tindakan terapi khusus
Pemberian komponen-komponen darah yang diperlukan saja lebih dibenarkan dibandingkan dengan pemberian darah lengkap Kelebihan terapi komponen dibandingkan dengan terapi darah lengkap: ( 1 ) R esiko reaksi imunologik lebih kecil ( 2 ) P engawetan ( 3 ) Penularan penyakit lebih kecil ( 4 ) A ggregate trombosit dan leukosit dapat dihindari ( 5 ) Hanya memerlukan komponen yang diperlukan ( 6 ) P engawasan mutu lebih sederhana
Indikasi Transfusi Secara garis besar Indikasi Tranfusi darah adalah : Untuk mengembalikan dan mempertahankan suatu volume peredaran darah yang normal, misalnya pada anemia karena perdarahan, trauma bedah, atau luka bakar luas. Untuk mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah, misalnya pada anemia, trombositopenia, hipotrombinemia, dan lain-lain.
Keadaan yang memerlukan Tranfusi darah : Anemia karena perdarahan, biasanya digunakan batas Hb 7g r /dL. Anemia haemolitik , u mumnya digunakan patokan 5g/dL. Hal ini dipertimbangkan untuk menghindari terlalu seringnya tranfusi darah dilakukan. Anemia aplastik Leukimia Anemia karena sepsis
Prosedur Transfusi Darah Identitas pasien harus dicocokan secara lisan maupun tulisan Identitas dan jumlah darah dalam kemasan dicocokkan dengan formulir permintaan darah Tekanan darah, frekuensi denyut jantung dan suhu harus diperiksa sebelumnya, serta diulang sec a ra rutin. Observasi ketat, terutama pada 15 menit pertama setelah tranfusi darah dimulai. Sebaiknya 1 unit darah diberikan dalam waktu 1-2 jam tergantung status kardiovaskuler dan dianjurkan tidak lebih dari 4 jam mengingat kemungkinan proliferasi bakteri pada suhu kamar.
Crossmatch Crossmatch adalah pemeriksaan serologis untuk menetapkan sesuai atau tidak sesuainya darah donor dengan darah resipien . Terdapat dua cara pemeriksaan , yaitu : Crossmatch mayor : mencampur enitrosit donor (aglutinongen donor) dengan serum resipien (aglutinin resipien) Crossmatch minor : mencampur eritrosit resipien (aglutinongen resipien) dengan serum donor (aglutinin donor)
Edi Widjajanto 15 Donor darah Donasi darah Penyimpanan darah
16 Donasi darah Donasi darah dilakukan secara selektif dengan alasan: 1. setelah diambil darahnya Donor tetap sehat, 2. darah Donor tidak menularkan peyakit ke resipien. Syarat Donor Darah
17 Syarat Donor Darah Tercatat Identitas ( nama , alamat , pekerjaan ) Umur : 20 - 60 th (< 20 th masa pertumbuhan , > 60 th resiko insufisiensi cardio vaskuler / kebocoran katup jantung ) Kadar Hb: pria > 13,5 gr/dl (Indonesia > 12 gr/dl), wanita > 12,5 gr/dl (Indonesia > 11 gr/dl) Tekanan darah : sistole 90 - 180 mmHg, diastole 50 - 100 mmHg Nadi dan suhu : nadi 50 - 100/ menit reguler , suhu 37,5 o C Interval donasi 3 bulan Berat badan: > 50 kg donasi 450 45 ml < 50 kg donasi BB/50 X 450 ml di Indonesia 250 - 350 ml
18 Tidak ada riwayat medis: Hamil (atau < 6 minggu postpartum, kecuali untuk transfusi autologus bayinya) Postoperative (sakit berat < 6 bulan), alasan; fase recovery atau pengaruh transfusi yang lalu Syarat Donor Darah
19 Tidak berpenyakit : Hepatitis (HBsAg +, anti- HBc + anti HCV +) Raja Singa / Lues / Sipilis (VDRL + 1:4, TPHA +) Malaria (plasmodium +) Homosex , pecandu narkoba HIV-AIDS ( tes penyaring anti HIV +) Bleeding tendency ( gangguan faal hemostasis) Kejang - epilepsi Malignancy ( pertumbuhan sel ganas pada getah bening ) Kesehatan umum Syarat Donor Darah
20 Penyimpanan darah Sel darah: hidup dan perlu nutrisi Tujuan penyimpanan: Mencegah pembekuan darah Mempertahankan fungsi biologik sel darah in vitro (pretransfusi) tetap berfungsi baik in vivo (pasca transfusi) aman, tidak berpenyakit (untuk resipien) Penyimpanan darah: Simpan cair (sering) Simpan beku (jarang)
21 Simpan cair Preservative anticoagulant antikoagulan yang mengandung bahan nutrisi untuk kehidupan sel darah ACD (Acid Citras Dextrose) 63 ml ACD + 450 ml darah (3 minggu) CPD (Citrate Phosphate Dextrose) 63 CPD + 450 ml darah (3 minggu) CPDA-1 ( Citrate Phosphate Dextrose Adenine ) 63 ml CPDA-1 + 450 ml darah (5 minggu) Simpan 4 o C
22 Simpan 4 o C glikolisis pertumbuhan bakteri /0 degradasi 2,3 DPG HbO 2 Hb-2,3 DPG O 2 O 2 2,3 DPG + 2,3 DPG Kompetisi antara 2,3 DPG (2,3 Diphosphoglycerol) dengan O 2 untuk berikatan dengan Hb
23 Perubahan biokomiawi darah dalam penyimpanan CPD Plasma [Hb] in mg/dl % Eri hidup pasca transfusi % [ATP] of initial value % [2,3 DPG] of initial value Plasma [K] in meq/L Day 1 100 100 100 3,9 1,7 Day 7 98 96 99 11,9 7,8 Day 14 85 83 80 17,2 12,5 Day 21 80 76 44 21 19,1 Plasma pH 7,2 7,00 6,89 6,84
Sediaan Transfusi
Kebutuhan Darah Normal 3 x ∆Hb (Hb normal -Hb pasien) x BB 3 x ∆Hb (Hb normal -Hb pasien) x BB Rumus kebutuhan darah (ml) : Ket : - Hb normal : Hb yang diharapkan atau Hb normal - Hb pasien : Hb pasien saat ini PRC X 3 WB X 6
PRC Indikasi transfusi PRC : Kehilangan darah >20% dan kehilangan volume darah lebih dari 1000 ml. Hemoglobin <8 gr/dl. Hemoglobin <10 gr/dl dengan penyakit-penyakit utama : ( misalnya empisema , atau penyakit jantung iskemik )
Perhitungan Komponen Darah Transfusi Trombosit FFP 20-40ml/ KgBB / hari CRYOPRESIPITATE( konsentrasi faktor VIIIc ) ALBUMIN
Trombosit Indikasi pemberian komponen trombosit ialah : Setiap perdarahan spontan atau suatu operasi besar dengan jumlah trombositnya kurang dari 50.000/mm3. Misalnya perdarahan pada trombocytopenic purpura, leukemia, anemia aplastik, demam berdarah, DIC dan aplasia sumsum tulang karena pemberian sitostatika terhadap tumor ganas. Splenektomi pada hipersplenisme penderita talasemia maupun hipertensi portal juga memerlukan pemberian suspensi trombosit prabedah.
Transfusi Darah Masif Perdarahan masif ialah perdarahan lebih dari sepertiga vol.darah dalam waktu < 30 menit . Definisi dari transfusi darah masif yaitu : Transfusi darah sebanyak lebih dari 1-2 kali volume darah dalam waktu lebih dari 24 jam Transfusi darah lebih besar dari 50% volume darah dalam waktu singkat ( misalnya 5 unit dalam 1 jam untuk BB 70Kg)
Penanggulangan Reaksi Transfusi Stop transfusi Naikkan TD dengan koloid, kristaloid Berikan oksigen 100% Diuretika manitol 50mg atau furosemid 10-20mg Antihistamin Steroid dosis tinggi Jika perlu “exchange transfusion” Periksa analisa dan Ph gas darah