SYARAT-SYARAT TRANSFUSI DARAH pada manusia

melypurnadianti1 0 views 36 slides Oct 02, 2025
Slide 1
Slide 1 of 36
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36

About This Presentation

syarat2 transfusi darah


Slide Content

TRANSFUSI DARAH

Golongan Darah Golongan darah adalah ciri khusus  darah  dari suatu individu . Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan  ABO  dan  Rhesus  (faktor Rh).

A & B Individu dengan golongan darah  A  memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam  serum  darahnya. Individu dengan golongan darah  B  memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.

AB & O Individu dengan golongan darah  AB  memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. G olongan darah AB disebut  resipien universal . Individu dengan golongan darah  O  memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O disebut  donor universal . G olongan darah O hanya dapat menerima darah dari sesama O .

Rhesus Berdasarkan ada tidaknya antigen-Rh, maka golongan darah manusia dibedakan atas dua kelompok, yaitu : Rhesus positif , bila dalam darah merahnya terdapat faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya . Rhesus negatif , bila dalam darah merahnya tidak terdapat faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya . Jika seseorang Rh + , maka ia dapat menerima darah dengan Rh + atau Rh - , Sedangkan orang dengan Rh -, hanya bisa menerima darah dengan Rh - saja

Volume Darah Usia mL/ KgBB / Prematur 95 Cukup bulan 85 Anak-anak 80 Remaja 75-80 Pria ( Dewasa ) 75 Wanita ( Dewasa ) 65

Peranan Darah Sebagai organ transportasi , khususnya oksigen (O2), Termoregulasi Sebagai organ pertahanan tubuh ( imunologik ), Peranan darah dalam homeostasis Apabila terjadi pengurangan darah yang cukup bermakna maka diperlukan penggantian dengan transfusi darah , khususnya dari komponen yang diperlukan .

DEFINISI Tranfusi darah adalah suatu rangkaian proses pemindahan darah donor ke dalam sirkulasi resipien sebagai upaya pengobatan, bahkan sebagai upaya untuk menyelamatkan kehidupan.

Tujuan Mengembalikan dan mempertahankan volume yang normal Menggantikan kekurangan komponen seluler atau kimia darah Meningkatkan oksigenasi jaringan Memperbaiki fungsi homeostasis Tindakan terapi khusus

Pemberian komponen-komponen darah yang diperlukan saja lebih dibenarkan dibandingkan dengan pemberian darah lengkap Kelebihan terapi komponen dibandingkan dengan terapi darah lengkap: ( 1 ) R esiko reaksi imunologik lebih kecil ( 2 ) P engawetan ( 3 ) Penularan penyakit lebih kecil ( 4 ) A ggregate trombosit dan leukosit dapat dihindari ( 5 ) Hanya memerlukan komponen yang diperlukan ( 6 ) P engawasan mutu lebih sederhana

Indikasi Transfusi Secara garis besar Indikasi Tranfusi darah adalah : Untuk mengembalikan dan mempertahankan suatu volume peredaran darah yang normal, misalnya pada anemia karena perdarahan, trauma bedah, atau luka bakar luas. Untuk mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah, misalnya pada anemia, trombositopenia, hipotrombinemia, dan lain-lain.

Keadaan yang memerlukan Tranfusi darah : Anemia karena perdarahan, biasanya digunakan batas Hb 7g r /dL. Anemia haemolitik , u mumnya digunakan patokan 5g/dL. Hal ini dipertimbangkan untuk menghindari terlalu seringnya tranfusi darah dilakukan. Anemia aplastik Leukimia Anemia karena sepsis

Prosedur Transfusi Darah Identitas pasien harus dicocokan secara lisan maupun tulisan Identitas dan jumlah darah dalam kemasan dicocokkan dengan formulir permintaan darah Tekanan darah, frekuensi denyut jantung dan suhu harus diperiksa sebelumnya, serta diulang sec a ra rutin. Observasi ketat, terutama pada 15 menit pertama setelah tranfusi darah dimulai. Sebaiknya 1 unit darah diberikan dalam waktu 1-2 jam tergantung status kardiovaskuler dan dianjurkan tidak lebih dari 4 jam mengingat kemungkinan proliferasi bakteri pada suhu kamar.

Crossmatch Crossmatch adalah pemeriksaan serologis untuk menetapkan sesuai atau tidak sesuainya darah donor dengan darah resipien . Terdapat dua cara pemeriksaan , yaitu : Crossmatch  mayor : mencampur enitrosit donor (aglutinongen donor) dengan serum resipien (aglutinin resipien) Crossmatch  minor : mencampur eritrosit resipien (aglutinongen resipien) dengan serum donor (aglutinin donor)

Edi Widjajanto 15 Donor darah Donasi darah Penyimpanan darah

16 Donasi darah Donasi darah dilakukan secara selektif dengan alasan: 1. setelah diambil darahnya Donor tetap sehat, 2. darah Donor tidak menularkan peyakit ke resipien. Syarat Donor Darah

17 Syarat Donor Darah Tercatat Identitas ( nama , alamat , pekerjaan ) Umur : 20 - 60 th (< 20 th masa pertumbuhan , > 60 th resiko insufisiensi cardio vaskuler / kebocoran katup jantung ) Kadar Hb: pria > 13,5 gr/dl (Indonesia > 12 gr/dl), wanita > 12,5 gr/dl (Indonesia > 11 gr/dl) Tekanan darah : sistole 90 - 180 mmHg, diastole 50 - 100 mmHg Nadi dan suhu : nadi 50 - 100/ menit reguler , suhu 37,5 o C Interval donasi 3 bulan Berat badan: > 50 kg  donasi 450  45 ml < 50 kg  donasi BB/50 X 450 ml di Indonesia  250 - 350 ml

18 Tidak ada riwayat medis: Hamil (atau < 6 minggu postpartum, kecuali untuk transfusi autologus bayinya) Postoperative (sakit berat < 6 bulan), alasan; fase recovery atau pengaruh transfusi yang lalu Syarat Donor Darah

19 Tidak berpenyakit : Hepatitis (HBsAg +, anti- HBc + anti HCV +) Raja Singa / Lues / Sipilis (VDRL + 1:4, TPHA +) Malaria (plasmodium +) Homosex , pecandu narkoba HIV-AIDS ( tes penyaring anti HIV +) Bleeding tendency ( gangguan faal hemostasis) Kejang - epilepsi Malignancy ( pertumbuhan sel ganas pada getah bening ) Kesehatan umum    Syarat Donor Darah

20 Penyimpanan darah Sel darah: hidup dan perlu nutrisi Tujuan penyimpanan: Mencegah pembekuan darah Mempertahankan fungsi biologik sel darah in vitro (pretransfusi) tetap berfungsi baik in vivo (pasca transfusi) aman, tidak berpenyakit (untuk resipien) Penyimpanan darah: Simpan cair (sering) Simpan beku (jarang)

21 Simpan cair Preservative anticoagulant antikoagulan yang mengandung bahan nutrisi untuk kehidupan sel darah ACD (Acid Citras Dextrose) 63 ml ACD + 450 ml darah (3 minggu) CPD (Citrate Phosphate Dextrose) 63 CPD + 450 ml darah (3 minggu) CPDA-1 ( Citrate Phosphate Dextrose Adenine ) 63 ml CPDA-1 + 450 ml darah (5 minggu) Simpan 4 o C

22 Simpan 4 o C glikolisis  pertumbuhan bakteri  /0 degradasi 2,3 DPG  HbO 2 Hb-2,3 DPG O 2 O 2 2,3 DPG + 2,3 DPG Kompetisi antara 2,3 DPG (2,3 Diphosphoglycerol) dengan O 2 untuk berikatan dengan Hb

23 Perubahan biokomiawi darah dalam penyimpanan CPD Plasma [Hb] in mg/dl % Eri hidup pasca transfusi % [ATP] of initial value % [2,3 DPG] of initial value Plasma [K] in meq/L Day 1 100 100 100 3,9 1,7 Day 7 98 96 99 11,9 7,8 Day 14 85 83 80 17,2 12,5 Day 21 80 76 44 21 19,1 Plasma pH 7,2 7,00 6,89 6,84

Sediaan Transfusi

Kebutuhan Darah Normal 3 x ∆Hb (Hb normal -Hb pasien) x BB 3 x ∆Hb (Hb normal -Hb pasien) x BB Rumus kebutuhan darah (ml) : Ket : - Hb normal : Hb yang diharapkan atau Hb normal - Hb pasien : Hb pasien saat ini PRC X 3 WB X 6

PRC Indikasi transfusi PRC : Kehilangan darah >20% dan kehilangan volume darah lebih dari 1000 ml. Hemoglobin <8 gr/dl. Hemoglobin <10 gr/dl dengan penyakit-penyakit utama : ( misalnya empisema , atau penyakit jantung iskemik )

Perhitungan Komponen Darah Transfusi Trombosit FFP 20-40ml/ KgBB / hari CRYOPRESIPITATE( konsentrasi faktor VIIIc ) ALBUMIN

Trombosit Indikasi pemberian komponen trombosit ialah : Setiap perdarahan spontan atau suatu operasi besar dengan jumlah trombositnya kurang dari 50.000/mm3. Misalnya perdarahan pada trombocytopenic purpura, leukemia, anemia aplastik, demam berdarah, DIC dan aplasia sumsum tulang karena pemberian sitostatika terhadap tumor ganas. Splenektomi pada hipersplenisme penderita talasemia maupun hipertensi portal juga memerlukan pemberian suspensi trombosit prabedah.

Komplikasi Transfusi Reaksi Transfusi Hemolitik Akut Reaksi Transfusi Hemolitik Lambat Reaksi Non-Hemolitik Demam Reaksi Alergi Reaksi Anafilaktik Penularan Penyakit Infeksi Hepatitis HIV-AIDS CMV

Transfusi Darah Masif Perdarahan masif ialah perdarahan lebih dari sepertiga vol.darah dalam waktu < 30 menit . Definisi dari transfusi darah masif yaitu : Transfusi darah sebanyak lebih dari 1-2 kali volume darah dalam waktu lebih dari 24 jam Transfusi darah lebih besar dari 50% volume darah dalam waktu singkat ( misalnya 5 unit dalam 1 jam untuk BB 70Kg)

Penanggulangan Reaksi Transfusi Stop transfusi Naikkan TD dengan koloid, kristaloid Berikan oksigen 100% Diuretika manitol 50mg atau furosemid 10-20mg Antihistamin Steroid dosis tinggi Jika perlu “exchange transfusion” Periksa analisa dan Ph gas darah

Terimakasih