Aku berkata: "Seperti itukah seharusnya kita berbuat? Akan tetapi, perbuatan-
perbuatan buruk dan niat-niat yang rusak telah menghalangi kita dari hal itu, sehingga
jumlah yang besar dari kita kalah di hadapan sejumlah kecil musuh, sebagaimana yang
telah kita saksikan berulang kali. Dan itu semua disebabkan oleh perbuatan tangan kita
sendiri!"
“Maka, amal perbuatan kita rusak, orang-orang lemah terlantar, kesabaran sedikit,
keyakinan lemah, dan kekuatan hilang!”
“Maka inilah sebab-sebab kemenangan dan syarat-syaratnya, dan semua itu tidak ada
pada kita, tidak terdapat di dalam diri kita. Sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-
Nya lah kita kembali, atas apa yang menimpa dan terjadi pada kita!”
“Bahkan, tidak tersisa dari Islam kecuali namanya saja, dan tidak tersisa dari agama
kecuali bentuknya saja, karena munculnya kerusakan, banyaknya kedzaliman, dan
sedikitnya petunjuk, sehingga musuh menguasai timur dan barat, darat dan laut. Fitnah
merajalela, cobaan membesar, dan tidak ada pelindung kecuali orang yang dirahmati
(oleh Allah)!”
b. Kritik Imam Al-Qurthubi terhadap kaum yang melampaui batas pada zaman itu, penjelasan
pada ayat “Sesungguhnya orang-orang yang beriman apabila disebut nama Allah
bergetarlah hati mereka” (QS 8:2):
ِفِرا
َ
عْلا ُةَلا
َ
ح ِهِذ
َ
هَف .
َهللَّا َنوُفاَخ
َ
ي اوُناَك ْنِإ
َ
و
ِ
هللَّا ىَلِإ ِنيِق
َ
يْلا ُث
ْ
ي
َ
ح
ْ
نِم
ْ
م
ُ
ه
ُ
سوُفُن
ُ
نُك
ْ
سَت
ْ
يَأ
َ
نيِفِئاَخْلا ،
ِ
هللَّاِب
َ
ني
ه
زلا
َ
و ِقيِع
ه
زلا
َ
نِم
ُ
ماَغهطلا ُة
َ
عِد
َ
ت
ْ
ب
ُ
مْلا
َ
و ِ
ٍّ
ما
َ
و
َ
عْلا ُلا
ه
ه
ُ
ج
ُ
هُل
َ
عْف
َ
ي ا
َ
مَك َلَ ،ِهِت
َ
بوُق
ُ
ع
َ
و ِهِت
َ
وْط
َ
س
ْ
نِم ِقا
َ
هِ
ٍّ
نلا
َ
نِم
َ
و ِريِئ
َأ ْغُل
ْ
بَت
ْ
مَل :
ٌ
عوُشُخ
َ
و
ٌ
د
ْ
ج
َ
و َكِلَذ هنَأ
َ
م
َ
عَز
َ
و َكِلَذ ىَطا
َ
عَت
ْ
ن
َ
مِل ُلاَق
ُ
يَف .ِريِم
َ
حْلا َقا
َ
هِن
ُ
هِبْش
ُ
ي يِذهلا
َ
يِوا
َ
سُت ْن
،
ِ
هللَّاِب ِةَفِر
ْ
ع
َ
مْلا يِف ِهِبا
َ
ح
ْ
صَأ َلا
َ
ح َلَ
َ
و ِلو
ُ
س
ه
رلا َلا
َ
ح
ْ
تَناَكَف َكِلَذ
َ
ع
َ
م
َ
و ،ِهِلَلَ
َ
جِل ِميِظ
ْ
ع
ه
تلا
َ
و ،
ُ
ه
ْ
نِم ِف
ْ
وَخْلا
َ
و
.
ِ
هللَّا
َ
نِم اًف
ْ
وَخ
ُ
ءاَك
ُ
بْلا
َ
و
ِ
هللَّا ِن
َ
ع
ُ
م
ْ
هَفْلا ِظِعا
َ
و
َ
مْلا َد
ْ
نِع
ْ
م
ُ
هُلا
َ
ح
“Artinya, jiwa mereka menjadi tenang karena keyakinan kepada Allah meskipun
mereka takut kepada Allah. Inilah keadaan orang-orang yang mengenal Allah, yang
takut akan kekuasaan dan hukuman-Nya, tidak seperti yang dilakukan oleh orang-
orang awam yang bodoh dan kelompok ahli bid'ah yang melampaui batas, dengan
berteriak-teriak, meraung-raung, dan menjerit-jerit seperti ringkikan keledai.”
“Maka dikatakan kepada orang yang melakukan hal itu dan mengaku bahwa itu adalah
wujud dan khusyuk: "Engkau belum mencapai derajat untuk menyamai keadaan
Rasulullah atau keadaan para sahabatnya dalam hal mengenal Allah, takut kepada-Nya,
dan mengagungkan keagungan-Nya. Meskipun demikian, keadaan mereka ketika