•Surah Al-Muzzammiltermasukkedalamsurah Makkiyahsebagaimanapendapatjumhurulama([1]). Sebagian ulama yang lain sepertiAl-Qurthubirahimahullahmenyatakanbahwasanyasurah Al-Muzzammiladalahsurah Madaniyah([2]). Akan tetapiinilahkhilafdi kalanganpara ulama, hanyasajajumhurulama berpendapatbahwasanyasurah Al-Muzzammiltermasuksurah Makkiyahkarenaisinyamengesankanbahwasanyaayat-ayattersebutadalahayatMakkiyah. Di antaranyaadalahkarenaNabi Shallallahu‘alaihiwasallamdiperintahkanuntukbersabardenganucapanorang-orang musyrikindan ayat-ayatnyaberbicaratentangharikiamat, yang inisemuamendukungpendapatbahwasanyasurah Al-Muzzammiladalahsurah Makkiyah.
([1]) LihatTafsir At-Tahrir wat tanwirkaryaIbnu‘asyur(29/252)
([2]) Tafsir Al-Qurthuby(19/32)
•Surah Al-Muddatstsiradalahsurah Makkiyah([1]), yaitu
termasukdarisurah-surah yang awal-awalturun. Bahkanada
khilafdi kalanganpara ulama bahwaawalsurah Al-Muddatstsir
adalahsurah yang pertamaturundaripadasurah Al-‘Alaq, dan
adapula yang mengatakanbahwasurah Al-Muddatstsiradalah
surah yang kedua([2]), sertaadapula pendapatyang mengatakanbahwasurah Al-Muddatstsiryang keempatsetelah
Al-‘Alaq; Al-Qalam; dan Al-Muzzammil([3]). Akan tetapi
pendapatyang paling kuatadalahsurah Al-Muddatstsir
merupakansurah keduasetelahAl-‘Alaq.
•([1]) Lihat: Tafsir Al-Qurthubi, dan diamengatakaniniadalahpendapatsemuaulama.
•([2]) Lihat: Tafsir IbnuKatsir6/271
•([3]) Lihat: FathulQadir 5/318
ﯾَﺎأَﯾﱡﮭَﺎاﻟْﻤُﺰﱠﻣِّﻞُ
“Wahaiorang yang berselimut(Muhammad).” (QS. Al-Muzzammil: 1)
2 TAFSIR AL MUZAMMIL
•Secaraumumadaduatafsiranterkaitayatiniyaituadayang menafsirkansecarahakiki, dan adayang menafsirkansecaramajazi.PenafsiranhakikimaksudnyaadalahAllah Subhanahuwata’alaberfirmankepadaNabi Muhammad Shallallahu‘alaihiwasallamyang sedangmemakaiselimut. Adapun yangpenafsiranmajazimaksudnyaadalahAllah Subhanahuwata’alamemanggilNabi Muhammad Shallallahu‘alaihiwasallamyang diselimutidengansyariat, Alquran, ataukenabian. Adapun maknahakiki, jikakitabisamembawamaknaayatinikepadanyamakainiyang lebihutama.
TAFSIRAN HAKIKI NABI BERSELIMUT
•Dan benar-benarNabi Shallallahu‘alaihiwasallam
sedangberselimut. Di antaranyaadalahketikaNabi
Shallallahu‘alaihiwasallamsedangketakutan
sebagaimanahaditsyang menceritakantentangNabi
Shallallahu‘alaihiwasallamyang didatangioleh
malaikatJibril. Ketika ituNabi Shallallahu‘alaihiwa
sallamketakutandan gemetarturundariguaHira menujuistrinyaKhadijah radhiallahu‘anha
Nabi Shallallahu‘alaihiwasallamdalamhadits-
haditsseringdisebutkantidurdalamkeadaan
berselimut. Makasecaradzahirayatiniditafsirkan
denganpenafsiranhakiki, yaituayatinibenar-
benarturuntatkalaNabi Shallallahu‘alaihiwasallamsedangberselimut.
PANGGILAN
AL MUZAMMIL
Terdapatduatafsiran
PenafsiranpertamaadalahAllah Subhanahuwata’ala
memanggilNabi Shallallahu‘alaihiwasallamdenganpanggilanyang sedangbeliaualamiadalahbentukmulathafah, yaitu
kelembutanAllah Subhanahuwata’alakepadaNabi Shallallahu
‘alaihiwasallam.Karena merupakankebiasaanorang-orang
Arab yang inginberlemahlembutkepadaseseorang, maka
merekaakanmemanggilorang tersebutdengansebutkankondisiyang sedangdiaalami
CARA ORANG ARAB MEMANGGIL DENGAN KELEMBUTAN
•Rasulullah Shallallahu‘alaihiwasallamdatangkerumahFatimah
namunAli tidakadadi rumah. Beliaulalubertanya: ‘Kemana
putrapamanmu?’ Fatimah menjawab, ‘Antara akudan diaterjadi
sesuatuhinggadiamarahkepadaku, laludiapergidan tidak
tidursiangdi rumahku’. MakaRasulullah Shallallahu‘alaihiwa
sallamberkatakepadaseseorang: ‘Carilah, dimanadia’. Kemudianorang itukembalidan berkata, ‘WahaiRasulullah, dia
adadi masjid sedangtidur’. MakaRasulullah Shallallahu‘alaihi
wasallammendatanginya, ketikaituAli sedangberbaring
sementarakainselendangnyajatuhdi sisinyahinggaiaterkena
pasir. MakaRasulullah Shallallahu‘alaihiwasallam
membersihkannyaserayaberkata, ‘BangunlahwahaiAbu Thurab, banugnlahAbu Thurab’.”([5])
CARA ORANG ARAB MEMANGGIL DENGAN KELEMBUTAN
SuatuhaditsRasulullah Shallallahu‘alaihiwasallampernah
memanggilHudzaifahradhiallahu‘anhudenganberkata,ﻗُﻢْ ﯾَﺎ ﻧَﻮْﻣَﺎنُ
“Bangunlahwahaiorang yangsedangtidur.”([6])
([6]) HR. Muslim no. 1788
•Penafsirankeduaadalahayatinisebagaiperingatan. Ketika
Allah Subhanahuwata’alamemanggildenganmenyebutkansifat
“Wahaiorang-orang yang berselimut”, makapanggilanini
juga bisaberlakubagiorang selainNabi Shallallahu‘alaihiwa
sallam, yaituumatnyayang berselimutuntukbangunshalat
malam. Karena ayatinisecaradzahirtidakmengkhususkanpenyebutankepadaNabi Shallallahu‘alaihiwasallam, melainkan
kepadamanusiasecaraumumnya. Oleh karenanyabagi
siapapunyang tidurberselimuthendaknyamengingatayatini,
karenaNabi kitapernahberselimutdan dipanggiloleh Allah Subhanahuwata’alauntukbangunshalatmalam([7]).
([7]) LihatTafsir Al-Qurthuby(19/33)
VARIASI QIYAMULLAIL DARI SISI DURASI
•Jika sekiranyawaktuantarashalatisyadan subuhadalahdelapanjam, makaayatmenjelaskankepadakitabahwakitadiperintahkanshalatmalamkuranglebihenamjam (lebihsedikitdarisepenuhnya), atauempatjam (setengahnya), atautigajam (lebihsedikitdarisetengah), ataulima jam (lebihdarisetengahnya). Intinyaadalahayatinimerupakandalildiperintahkannyashalatmalam.
Sebagian ulama kontemporer
menamakansurah Al-Muzzammil
iniadalahsurah زَادُ اﻟﺪﱠاﻋِﯿَﺔِ(bekalseorangDa’i).
QIYAMULLAIL
•Sebagian para ulama berdalilbahwasanyayang menjadipatokanseseorangdalamshalatmalambukanlahjumlahrakaat, melainkanadalahberapalama seseorangshalatmalam. Karena para ulama telahIjma’ bahwasanyashalatmalambolehlebihdari11 rakaat, dan inijuga merupakanpendapatyang dipraktikansebagiansahabatdan tabi’in
أَﺣَﺐﱡ اﻟﺼﱠﻼَةِ إِﻟَﻰ 0ﱠِ ﺻَﻼَةُ دَاوُدَ ﻋَﻠَﯿْﮫِ
اﻟﺴﱠﻼَمُ، ﻛَﺎنَ ﯾَﻨَﺎمُ ﻧِﺼْﻒَ اﻟﻠﱠﯿْﻞِ وَﯾَﻘُﻮمُ ﺛُﻠُﺜَﮫُ،
وَﯾَﻨَﺎمُ ﺳُﺪُﺳَﮫُ، وَﯾَﺼُﻮمُ ﯾَﻮْﻣًﺎ، وَﯾُﻔْﻄِﺮُ ﯾَﻮْﻣًﺎ
“Shalatyang paling Allah cintaiadalahshalatnyaNabi Daud ‘alaihissalam. Nabi Daud
‘alaihissalamtidurhinggapertengahanmalamlalushalatpada sepertiganyakemudian
tidurkembalipada seperenamakhirmalamnya.” (Muttafaqun‘alaih)([8])
([8]) HR. Bukhari no. 1131 dan HR. Muslim no. 1159
•Untukmencapaishalatmalamyang lama
ini, bisaditempuhdenganduametode,
yaitumempersedikitrakaatdan
memperpanjangberdirisebagaimanaNabi
Shallallahu‘alaihiwasallam, ataudengan
memperpendekberdiridan
memperbanyakrakaatsebagaimanayang diterapakanoleh para salaf.
Mujahid juga berkata,
أَﺣَﺐﱡ اﻟﻨﱠﺎسِﻓِﻲاﻟْﻘِﺮَاءَةِإِﻟَﻰﷲِأَﻋْﻘَﻠُﮭُﻢْ ﻋَﻨْﮫُ
“Orang yang paling dicintaioleh Allah dalam
membacaAlquranadalahyang paling mengertiapayang dibaca”([13]).
([13]) Tafsir Al-Qurthuby(19/37).
•Inimenunjukkanbahwamakna
tartilkembalikepadatadabur. Dan
di antarasaranaagar seseorang
bisatadaburadalahmembaca
denganpelan-pelan
•IbnuKatsirrahimahullahdalam
tafsirnyatatkalamenyebutkantartil,
beliaumembawakanduamaknayaitu
memahamimaknanyadan dibacadengantajwid yang indah([14]),
([14]) Tafsir IbnuKatsir(8/250)
•Agar seseorangbisamembacaAlqurandengantartil, makadiaberusahauntukmembacadenganpelandan suarayang indahyang disertaidengantajwid dan tadabur. Dan orang yang membacadengantartillahyang akanmenaikkandirinyaderajatdemi derajat. Dan bukanlahtartilituyang membacadengancepatuntukmemenuhitarget tertentu
•Bukankahbanyakkhatam Quran itu
kebaikan? SebagaimanahadistAl Hal
Wal murtahaldan contohpara
salafunassolihyang khatam Quran
dalamwaktusingkat? Tidakmungkin
khatam jikabacaannyalambat
•Ya, Khatam Quran memilikikeutamaan
khusus. Dan inidilakukanpara sahabat
dan salafunassoleh. BahkanbacaQuran
khatam sehariseringkitadengar
riwayatnya. Dan tidakmungkinmereka
bacatanpamemenuhikaidahTartil
Bagaimanamenggabungkan
Kualitasbacaandan kuantitas,
agar mendapatkeutamaan
khatam dan keutamaan
tadabbur?
PERBEDAAN TAFSIRAN
MAKSUD DARI KATA “BERAT”
BERAT BAGAIMANA? BERAT SEPERTI APA? APANYA YANG BERAT?
•Sebagian Ahli Tafsir mengatakanbahwasanyadzahirnyaAlquranjikaditurunkansungguhsangat berat. Oleh karenanyaketikaAlquranditurunkan, Nabi Shallallahu‘alaihiwasallambercucurankeringatsepertiorang yang difashdu([19]) padahalsedangmusimdingin([20]).
([19]) Yaitupengobatansemisalhijamah(bekam) hanyasajadenganmelukaisalah satuuratnadisehinggamengeluarkandarahdenganderas
([20]) HR. Bukhorino. 2.
•Demikianpula ketikaayatturundi saat
Nabi Shallallahu‘alaihiwasallamsedang
naik unta, makauntatersebutlangsung
duduk sampai-sampailehernyapun
menempeldi tanahtanpabergerak
sedikitpunkarenasakingberatnyaAlquran
yang turunkepadaNabi Shallallahu‘alaihiwasallam([21]).
([21]) HR. Ahmad no.24868.
•Nabi Shallallahu‘alaihiwasallam
pernahbersandarkepadaseseorang
ketikasuatuayatturun, dan orang
yang disandarioleh Nabi Shallallahu
‘alaihiwasallammerasasangat berat
dengansandaranNabi Shallallahu‘alaihiwasallam([22]).
([22]) HR. Bukhorino. 4592.
•Karenanyasebagianpara ulama menafsirkan
bahwayang dimaksudAlquranituberatadalah
karenaAlquranketikaturunmerupakanperkara
yang beratbagiNabi Shallallahu‘alaihiwa
sallam, sehinggaayatinimerupakanperingatan
agar Nabi Shallallahu‘alaihiwasallambersiap-
siapdenganmelakukanshalatmalamuntuk
menguatkanbeliau
•Sebagian Ahli Tafsir yang lain berpendapatbahwasanya
Alquranitusangat beratdi timbanganpada hariakhir.
Sebagian yang lain mengatakanbahwasanyaAlquran
ituberatbagiorang-orang munafikdan orang-orang
kafir, yaituberatbagimerekauntukmembacanya,
beratbagimerekauntukmemahaminya. Sebagian Ahli
Tafsir yang lain menyebutkanbahwaAlquranituberat
maksudnyaadalahhukumnyaberat, yaitumenjalankan
perintahdi dalamAlquranadalahberatdan tidak
mudah([23]).
([23]) Lihattafsir Al-Qurthuby(19/38)