Tata Cara Pembuatan SOP kemanan pangan pada pengelola

MohamadAmbara 0 views 32 slides Oct 05, 2025
Slide 1
Slide 1 of 32
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32

About This Presentation

tata cara pembuatan sop ini untuk keamanan pangan


Slide Content

Tata Cara Pembuatan Standard
Operating Procedure (SOP)
Keamanan Pangan Pada Program
Makan Bergizi Gratis

•Kepala Bagian (MBrioTraining & Consulting and MBRIO Food
Laboratory)
•Lead Assesor/Auditor (HACCP, ISO 9001, ISO/FSSC 22000)
•Instruktur Pelatihan & konsultan: GMP, HACCP, ISO/FSSC 22000, ISO
9001, ISO 17025 (Sistem Managemen Laboratorium), Integrated Pest
Management, Teknik Pengambilan Contoh, Analisa dan
Ketidakpastian Pengujian Mikrobiologi, Pengujian Organoleptik
Produk Pangan, dan Pengujian Masa Simpan (Kadaluwarsa) Produk
Pangan.
•Praktisi: Panelis Organoleptik Terlatih Produk Pangan dan Petugas
Pengambil Contoh (PPC)
Alowisius Trihartoyo L., S.Si., MBA
HP/WA: 085287895599
email: [email protected]
•Lainnya: Programmer (PHP, Javascript, HTML, dan CSS)

Ketika Inspeksi di TPP
•Jawaban satu personil dengan
personil lain berbeda untuk
pertanyaan yang sama
•Penerapan higiene personil
satu personil dengan personil
lain berbeda

Sesuatu didokumentasikan supaya bisa dengan
mudah dibaca berulang-ulang
“Repetition is the mother of learning, the father of action,
which makes it the architect of accomplishment”

Kita kan sudah memiliki Undang-Undang,
Peraturan Menteri, Persyaratan, bahkan buku
pedoman keamanan pangan bagi penjamah
pangan dan TPP

Apakah operator di lapangan mau dan memiliki
waktu untuk membaca dokumentasi yang
berupa buku pedoman dan standar atau
persyaratan?

•Manual
•Prosedur
•Instruksi Kerja
•Dokumen Pendukung / Dokumen Eksternal
•Formulir
BENTUK-BENTUK
DOKUMENTASI dalam
Organisasi

Definisi
•Standar Operating Procedure (SOP) dalam bahasa Indonesia
sering disebut Prosedur Operasi Standar (POS)
•POS adalah dokumen yang berisi instruksi tertulis mengenai cara
melakukan suatu proses atau aktivitas secara sistematis dan
konsisten

Tujuan POS
•Memastikan bahwa pekerjaan dilakukan dengan cara yang
efisien, aman, dan sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam
organisasi atau perusahaan
•Di Tempat Pengelolaan Pangan: memastikan proses pengelolaan
pangan dilakukan dengan cara yang standar sehingga pangan
yang dihasilkan aman, halal, berkualitas, dan bergizi.

Apa Saja Isi POS?
1.Cover POS: Judul (termasuk nomor dokumen, tanggal berlaku, halaman dan nomor
revisi), lembar pengesahan, dan sejarah revisi
2.Tujuan POS
3.Ruang lingkup
4.Definisi dan istilah
5.Referensi
6.Penanggung Jawab Kegiatan
7.Bahan dan Peralatan
8.Alur atau Prosedur Kerja
9.Lampiran (jika perlu)

Apa Saja Isi POS?

Apa Saja Isi POS?
Formulir
Pendukung

Ciri-Ciri POS yang Baik
•Jelas dan mudah dipahami
•Sistematis dan terstruktur
•Flexible
•Mudah diakses
•Mengacu pada standar atau regulasi yang berlaku
(jika ada)
•Penanggung jawab / PIC setiap kegiatannya jelas

Jelas dan Mudah Dipahami
Cara mencuci tangan yang baik dan benar:
1.Bersihkan tangan menggunakan air mengalir dan
sabun, kemudian gosok kedua telapak tangan
dengan arah memutar.
2.Gosok kedua punggung tangan secara bergantian
3.Gosok sela-sela jari hingga bersih.
4.Bersihkan ujung jari dengan posisi saling mengunci.
5.Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.
6.Gosok telapak tangan menggunakan ujung jari, dan
bilas dengan air mengalir hingga bersih.
7.Keringkan tangan menggunakan tisu atau pengering
tangan
vs

Contoh:
POS dibuat untuk
pelaksana di
lapangan
(karyawan /
operator /
penjamah pangan)
bukan untuk
auditor / inspektur

Sistematis dan Terstruktur
Dalam membuat POS yang sistematis dan terstruktur:
“Bayangkan Bapak/Ibu melakukan suatu hal secara berurutan, dan
kemudian urutannya itu dibuat secara tertulis dengan bahasa seperti
ditujukan untuk anak kecil (mudah dimengerti)”

Sistematis dan Terstruktur
Contoh buat POS tertulis untuk
menanak nasi menggunakan rice
cooker!

Flexible
Jika tidak efektif dan susah diterapkan, maka SOP bisa
dirubah bentuknya, misal: tulisan menjadi menggunakan
gambar, penggunaan warna, penggunaan video, dan lainnya
Termasuk flexible dalam penggunaan bahasa setempat dalam
penulisan SOP

Mudah di Akses
•Banyak kegiatan bisa disatukan dalam satu POS,
tetapi lebih baik 1 POS mengatur satu kegiatan
•Buat POS sesederhana mungkin sehingga memiliki
jumlah halaman yang sedikit
•Letakkan POS pada area yang mudah terbaca

1.POS Higienie Personil
2.POS Penerimaan Bahan Baku, Ingredien, dan Kemasan
3.POS Penyimpanan Bahan Pangan dan Ingredien
4.POS Penyimpanan Kemasan dan Bahan Kimia
5.POS Pemorsian
6.POS Pencucian Peralatan
7.POS Penggunaan Loker
8.POS Penyimpanan Bank Sampel
9.POS Pendistribusian
10.POS Pengolahan Pangan MBG
POS Keamanan Pangan
POS untuk SPPG:
POS untuk Sekolah
1.POS Penerimaan dan Penyajian di Sekolah
2.POS Penanggulangan KLB Keracunan Pangan di Sekolah
POS untuk Puskemas
1.POS KLB Penanggulangan KLB di Puskesmas

POS Keamanan Pangan (BGN)

Kapan POS seharusnya dibuat?

Tugas Dinas Kesehatan dan TSL
Melakukan sosialisasi POS yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan
dan/atau Badan Gizi Nasional kepada seluruh karyawan SPPG atau minimal
penanggung jawab SPPG.
Apa yang disosialisasikan:
1.Isi POS dan tata cara pengisian formulir kegiatan (jika ada)
2.Kewajiban penanggung jawab SPPG untuk melakukan sosialisasi ulang POS ke operator / karyawan
mereka secara rutin dan berulang.
3.Menempel POS pada lokasi yang mudah diakses atau dibaca.

Sosialisasi POS Berulang
Kampanye Pepsodent 21 Hari
Sikat Gigi berturut-turut
Berasal dari gagasan lama dari buku
“Psycho-Cybernetics” tahun 1960 karya Dr.
Maxwell Maltz (dokter bedah plastik) -
mengamati bahwa pasiennya biasanya
membutuhkan sekitar 21 hari untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan fisik
mereka, seperti kehilangan anggota tubuh
atau operasi plastik

Sosialisasi POS
Penelitian Phillipa Lally et.al
(2010):
Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana
kebiasaan (Praktik) terbentuk melalui
pengulangan aktivitas sehari-sehari dan
menemukan bahwa rata-rata waktu yang
dibutuhkan untuk membentuk kebiasaan adalah
66 hari, meskipun rentangnya sangat bervariasi
antar individu (18 hari - 254 hari) tergantung
kompleksivitas kebiasaan yang ingin dibangun

“Tidak selamanya POS yang tertumpuk
rapih di lemari itu BAIK”

Tugas Dinas Kesehatan dan TSL
Pada saat inspeksi:
1.Memastikan POS sudah disosialiasikan secara rutin kepada operator/karyawan
dengan meminta bukti rekaman sosialisasi (contoh: daftar hadir, foto / video)
2.Memastikan POS mudah diakses dan dibaca di TPP (misal penempatan POS pada
area-area yang mudah terbaca)
3.Memastikan operator / karyawan sudah paham isi POS dengan cara melakukan
wawancara langsung di lokasi TPP (misal menanyakan pertanyaan yang sama
pada personil yang berbeda harus menghasilkan jawaban yang hampir sama)

Tugas SPPG
1.Mensosialisasikan POS ke seluruh karyawan atau operator yang terlibat
2.Menempatkan POS pada Lokasi yang mudah terbaca
3.Mengisi formulir kegiatan sehari-hari dan melaporkan rekaman kegiatan tersebut
kepada TSL ketika diminta pada saat kegiatan inspeksi
4.Melakukan review terhadap POS jika kurang efektif di dalam penerapan

Pertanyaan?