Tatalaksana Tehnik Instrumentasi Dan Pemeliharaan Instrumen
mellyrahmayani1
0 views
104 slides
Oct 06, 2025
Slide 1 of 104
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
About This Presentation
menjelaskan tentang tatalaksana instrumen di kamar bedah
Size: 73.32 MB
Language: none
Added: Oct 06, 2025
Slides: 104 pages
Slide Content
TATALAKSANA INSTRUMENTASI DAN PEMELIHARAAN INSTRUMEN BEDAH
Tujuan Pembelajaran Umum Peserta pelatihan dapat memahami tatalaksana instrumentasi dan pemeliharaan instrumen bedah PP HIPKABI
Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: Memahami dan menjelaskan tentang pengertian set instrumen bedah Memahami dan menjelaskan tentang kelompok instrumen, jenis dan fungsi Memahami dan menjelaskan tentang susunan instrumen Memahami dan menjelaskan tentang teknik memberikan instrumen/ isyarat tangan PP HIPKABI
Tujuan Pembelajaran Khusus Menjelaskan klasifikasi pemisahan alat medis Menjelaskan pemelharaan instrumen bedah Menjelaskan tujuan pemeliharaan instrumen bedah Menjelaskan prinsip perawatan instrumen Menjelaskan tahap pemrosesan instrumen PP HIPKABI
TATALAKSANA INSTRUMENTASI PP HIPKABI
Sejarah Tahun 1700 dibuat oleh pandai besi, pembuat pisau dan gudang senjata. Tahun 1800 perak, kayu, tembaga dan baja PP HIPKABI
Tahun 1900 mulai berkembang pesat hingga sekarang. Mayoritas terbuat dari stainless steel titanium, vitallium dan metal lainnya (kuningan, perak dan aluminium). Sekarang bedah minimal invasif menggunakan endoscopy, laparoscopy dan robotic PP HIPKABI
SET DASAR PEMBEDAHAN neny listiowati PP HIPKABI
Set dasar pembedahan adalah suatu kelompok instrument bedah, yang digunakan untuk membuka sampai dengan menutup insisi, saat proses pembedahan berlangsung PP HIPKABI
Kelompok Instrumen PP HIPKABI
KELOMPOK TAJAM Fungsi : Untuk insisi jaringan Untuk diseksi tulang Contoh : Pisau bedah, gunting, bone cutter, rongeur, pahat, gergaji, kuret dan dermatom. neny listiowati PP HIPKABI
PISAU BEDAH Ukuran : Mata pisau ukuran besar (No: 20, 21, 22, 23 dan 24) Mata pisau ukuran kecil (No: 11, 12, 15) PP HIPKABI
PP HIPKABI
PP HIPKABI
Fungsi Pisau Bedah : Untuk insisi Untuk memotong jaringan. Untuk memisahkan jaringan dengan trauma sekecil mungkin terhadap jaringan sekitarnya. PP HIPKABI
Gunting Bedah PP HIPKABI
Fungsinya : Untuk memotong jaringan, benang dan juga balutan luka. Dibuat dengan bervariasi ukuran dan juga bervariasi bentuk ujungnya. PP HIPKABI
Jenis – jenis Gunting Gunting diseksi b. Gunting benang PP HIPKABI
Metzembaum PP HIPKABI
Gunting verband PP HIPKABI
Cara Memegang Gunting yang Baik Ibu jari dan jari manis dimasukkan kedalam lubang gunting, jari tengah diletakkan didepan jari manis dan jari telunjuk di samping mata gunting / pada badan gunting sehingga dapat mengendalikan gunting dengan baik PP HIPKABI
Desain keseluruhan instrumen tergantung pada fungsi apa yang akan dilakukan. Semua instrumen memiliki desain standar dasar dan akan dimodifikasi sesuai dengan fungsi dan jenisnya. Komponen dari desain dasar ini termasuk gagang, gerigi pengait, gagang, sambungan, rahang atau bilah, dan tip (Gambar 1-1). PP HIPKABI
PP HIPKABI
PP HIPKABI
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA SAAT MENGGUNTING BENANG Posisi berdiri harus dalam keadaan baik Dapat mengendalikan gunting dengan baik Dapat melihat benang yang akan digunting. Pastikan bahwa pada saat menggunting tidak mengenai struktur lain. PP HIPKABI
KELOMPOK PENJEPIT ( CLAMP) Digunakan untuk menjepit pembuluh darah, namun suatu saat dapat pula digunakan sebagai pemegang (grasper) atau sebagai penarik (retraktor). PP HIPKABI
Towel Klip Untuk menahan tepi duk / duk pada tempatnya Digunakan saat tindakan draping PP HIPKABI
KELOMPOK PEMEGANG (GRASPING / HOLDING INSTRUMEN ) DIGUNAKAN UNTUK MEMEGANG JARINGAN , DISEKSI TULANG, RETRAKSI ATAU MEMEGANG JARINGAN SAAT MENJAHIT PP HIPKABI
PP HIPKABI
PP HIPKABI
PP HIPKABI
Cara Memegang Pinset Dipegang diantara ibu jari, jari tengah dan telunjuk untuk memberikan kekuatan tambahan saat memegang PP HIPKABI
Kelompok Pemegang (Grasping / Holding Instrumen ) Sponge holding Forcep Fungsi : Memegang kassa saat melakukan tindakan persiapan daerah operasi Memegang kassa saat melakukan tindakan menyerap air/ darah dari rongga dalam tubuh. Sebagai retraktor PP HIPKABI
Needle Holder Kelompok Pemegang (Grasping/Holding) Untuk memegang jarum, saat menjahit luka PP HIPKABI
NEEDLE HOLDER KELOMPOK PEMEGANG (GRASPING/HOLDING) Bentuk dan ukuran sangat bervariasi tergantung daerah / lokasi yang akan dijahit PP HIPKABI
Kelompok Penarik (Retraktor) Untuk menarik tepi luka agar lapangan operasi menjadi lebih luas PP HIPKABI
Lain-lain Alat penghisap (suction apparatus) Jenis kerokan Kateter logam PP HIPKABI
Beberapa Diagnosis Keperawatan yang muncul : Potensial cedera berhubungan dengan tertinggalnya patahan /retaknya instrumen dalam tubuh klien Risiko terjadinya infeksi berhubungan reprosesing instrumen yang tidak optimal Cemas berhubungan dengan penundaan jadwal operasi PP HIPKABI
Penataan Instrumen di Meja Mayo Tujuan : 1. Alat tersusun sesuai urutan penggunaan 2. Memudahkan dalam melayani kebutuhan operator 3. Safety bagi scrub nurse 4. Jiwa seni dari scrub nurse PP HIPKABI
PP HIPKABI
Penyusunan Instrumen di Meja Mayo PP HIPKABI
PENATAAN INSTRUMEN DI MEJA MAYO PP HIPKABI
Hitung kassa, instrumen dan jarum minimal 3 kali selama pembedahan PP HIPKABI
MEMBERIKAN INSTRUMEN neny listiowati PP HIPKABI
ISYARAT TANGAN neny listiowati Hemostat Gunting PP HIPKABI
Skalpel neny listiowati PP HIPKABI
Pinset Benang untuk ika t PP HIPKABI
Needle holder Untuk Menjahit PP HIPKABI
PEMELIHARAAN INSTRUMEN PP HIPKABI
LATAR BELAKANG Peralatan kamar operasi umumnya terbuat dari stainlesteel karena tahan panas dan mudah untuk dibersihkan. Harga sangat mahal Memerlukan investasi yang besar Banyaknya macam tindakan pembedahan 🡪 instrument sangat komplek Pemeliharaan dan penggunaan instrumen yang salah akan menyebabkan kerusakan Mempengaruhi daya tahan dari instrumen Perawatan / penggunaan yang baik dan benar instrumen akan bertahan cukup lama
KLASIFIKASI PEMISAHAN PERALATAN MEDIS (DR. E.H. SPAULDING) CRITICAL NON CRITICAL SEMI CRITICAL Alat medis yg masuk kedalam jaringan steril tubuh atau masuk kedalam sistem sirkulasi darah Alat medis yg kontak dng membran mukosa tubuh Alat medis yg kontak dng permukaan kulit saja
Pengertian… Suatu usaha / proses yang dilakukan untuk memelihara dan merawat instrumen yang memerlukan kepedulian spesifik, pilihan yang selektif dalam pencucihamaan untuk mencapai proses sterilisasi yang efektif
TUJUAN : Menghilangkan sisa - sisa kotoran yang terlihat, tdk terlihat, dan mikroba sebanyak mungkin pada instrumen yang akan disterilkan
Kenapa ??? Mempertahankan instrument agar tahan lama. Membutuhkan ketelitian dan pemahaman petugas sehubungan dengan banyak & kompleksitas penggunaan instrument Banyaknya jenis dan kesulitan pembedahan Perawatan dan pemeliharaan yang baik dan benar akan memperpanjang usia instrument >10 tahun
PRINSIP PERAWATAN INSTRUMENT 1. Gunakan instrumen sesuai dengan fungsinya 2. Pisahkan instrumen tajam – halus - kasar 3. Buat tempat khusus / beri lapisan waktu sterilisasi 4. Segera bersihkan instrumen dari darah, pada permukaan / celah celah instrument 5. Jangan biarkan darah mengering pada instrumen
Instrumen bedah HARUS DIPERLAKUKAN SAMA baik yang berpotensi atau tidak berpotensi HIV AIDS
TAHAP PEMROSESAN
APD
DEKONTAMINASI Merupakan tahap pertama dan penting dari proses sterilisasi Dekontaminasi adalah: Suatu Proses melemahkan microorganisme yang terdapat pada instrumen dengan cara merendam menggunakan mengunakan desinfektan dan dianjurkan yang mengandung enzime
PROSES PEMBERSIHAN Lakukan SEGERA setelah instrumen dipakai dengan cara merendam untuk mencegah cairan , darah dan sisa jaringan mengering pada instrumen dengan tujuan menghilangkan : Mikroorganisme yang mungkin terinfeksi Materi organik dimana mikroorganisme tumbuh dengan pesat Bahan yang melindungi mikroorganisme selama sterilisasi dan desinfeksi Bahan yang mungkin dapat menonaktifkan proses pembunuhan kuman
METODE PENCUCIAN/PEMBERSIHAN 1. Pencucian Manual a. Pisahkan instrumen yang tajam dan halus b. Rendam semua instrumen bekas pakai menggunakan larutan enzimatik (Protease, lipase, amilase) selama 10 menit C. Buka instrumen membentuk sudut 90 derajat d. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan plastik e. Keluarkan semua instrumen dari larutan perendam
Setiap alat yg dapat dibongkar pasang harus dibongkar sebelum dibersihkan. Sikat setiap bagian permukaan dengan sikat yang lunak Bilas secara sempurna dengan air mengalir (Deionisasi / air suling) Keringkan dengan pemanas khusus / Lap halus
MECHANICAL CLEANING PENCUCIAN MENGGUNAKAN MESIN (WASHER)
MECHANICAL CLEANING
PERHATIAN KHUSUS !! Harus membiasakan diri mempelajari petunjuk / cara penggunaan dan perawatan instrument / asesoris yang telah ditetapkan dari produk Perawatan instrumen mikro, fiber optik, lensa, bor, kabel harus lebih teliti
1. Instrumen Umum - Tahu nama dan fungsi setiap Instrumen - Periksa kondisi instrumen dengan melakukan pengetesan (kunci-kunci, ujung - ujung, kelurusan) - Penempatan secara benar - Pemisahan dan pembersihan HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN !!
2. Instrumen Micro - Penyusunan - Periksa kelurusan - Lindungi ujung-ujungnya - Pemisahan dan pembersihan YANG HARUS DIPERHATIKAN !!
YANG HARUS DIPERHATIKAN !! - Cara memegang - Hindari penanganan kasar - Hindari pelipatan - ditekuk pada fiber optik - Pastikan kondisi fiber optic dan lensa baik 2. Instrumen Lensa
YANG HARUS DIPERHATIKAN !! - Bersihkan ujung depan lensa dan bagian belakang eyepiece - Bersihkan bagian masuknya light source - Bersihkan tabung lensa - Perhatikan distorsi mekanik (bengkok) - Lihat melalui telescope: Lapang pandang, Kejernihan
5. Instrumen Tenaga Listrik - Pastikan switch dalam posisi “OFF” - Jauhkan alat dari obat – obat anestesi - Jangan direndam - Ikuti pentunjuk : penggunaan 4. Instrumen dengan tenaga udara Ikuti petunjuk dari pabrik → perawatan dan sterilisasi
Fungsi Utamanya adalah untuk memastikan semua instrumen bersih dari sisa sisa kotoran dan desinfektan dengan sempurna untuk menghindari terjadinya korosip pada instrumen. PEMBILASAN
PENGERINGAN Fungsi utamanya adalah untuk memastikan secara benar pengeringan telah dilakukan untuk mencegah terjadinya pengkaratan pada instrumen
Fungsi Utamanya adalah melumasi instrumen dengan minyak khusus untuk mencegah terjadinya kerusakan, pengkaratan, penuaan dan diharapkan instrumen dapat berfungsi dengan baik dan bertahan lebih lama. LUBRIKASI
TEHNIK PENGEMASAN
SUSUNAN INSTRUMEN DALAM CONTAINER
SUSUNAN INSTRUMEN DALAM CONTAINER
PRINSIP PENGEMASAN TIGA PRINSIP DASAR PENGEMASAN : BAHAN HARUS MEMBIARKAN PENETRASI STERILAN EFEKTIF KESELURUH PERMUKAAN KEMASAN DAN ISINYA. 2. BAHAN HARUS DAPAT MENJAGA STERILITAS ISINYA HINGGA KEMASAN DIBUKA. 3. ISINYA HARUS MUDAH DIPINDAHKAN TANPA TERJADI KONTAMINASI.
PACKING PENGEMASAN Meliputi semua jenis bahan yang tersedia dalam sarana yang didisain untuk membungkus / mengemas barang / alat medis ( disposible / re-use) untuk disterilkan, disimpan dan dipakai. TUJUAN DAN FUNGSI Tujuan dan fungsi utama dari bahan pengemas (linen, kertas, plastik, steripouches) adalah utk membungkus peralatan medik yg akan disterilkan dan menjaga menjaga sterilitas barang tersebut.
PRINSIP PENGEMASAN Syarat Bahan Pengemas Sesuai dengan metoda sterilisasi yg dipakai Dapat menahan mikroorganisme dan bakteri Kuat dan tahan lama Mudah digunakan Tidak mengandung racun Segel yg baik Aman dan mudah dibuka Masa kadaluarsa.
HAL-HAL YG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PACKING Material yang digunakan untuk mengemas : Kertas, Plastik, Kertas+Plastik, Kain atau Kontainer Indikator Sterilisasi Internal & Eksternal Labeling: Nama Instrument, Masa Kadaluwarsa, Identitas pengemas Dokumentasi
PACKING PENGEMASAN Meliputi semua jenis bahan yang tersedia dalam sarana yang didisain untuk membungkus / mengemas barang / alat medis ( disposible / re-use) untuk disterilkan, disimpan dan dipakai. TUJUAN DAN FUNGSI Tujuan dan fungsi utama dari bahan pengemas (linen, kertas, plastik, steripouches) adalah utk membungkus peralatan medik yg akan disterilkan dan menjaga menjaga sterilitas barang tersebut.
PENYIMPANAN INSTRUMENT STERIL
DAFTAR PUSTAKA Renee Nimitz, Surgical Instrumentation: an Interactive Approach (Saunders, 2010) 1416037020, pxiii AORN. 2008, Standard Recommended Practices & Guidelines, AORN, INC. DENVER. ACORN. 2003, Standard, Guidelines and Policy Statements, ACORN, Australia. Dixon E, 2000, Theatre Technique, 6 Edition, Baillere. Tindall, London.
DAFTAR PUSTAKA Atkinson L J, and Louise Kohn M, 1995, Barry and Kohn’s Introduction to Operating Room Technique. Six th Edition. Mc. Grow-Hill Book Company, Singapore. Nealon and Nealon, 1994, Fundamental Skills In Surgery, W.B. Saunders Company, Philadelphia, Pennsylvania. Tim Departemen Kesehatan RI, 1993, Pedoman Kerja Perawat Kamar Operasi. Cetakan Pertama, Jakarta.