Tatalaksana Tehnik Instrumentasi Dan Pemeliharaan Instrumen

mellyrahmayani1 0 views 104 slides Oct 06, 2025
Slide 1
Slide 1 of 104
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75
Slide 76
76
Slide 77
77
Slide 78
78
Slide 79
79
Slide 80
80
Slide 81
81
Slide 82
82
Slide 83
83
Slide 84
84
Slide 85
85
Slide 86
86
Slide 87
87
Slide 88
88
Slide 89
89
Slide 90
90
Slide 91
91
Slide 92
92
Slide 93
93
Slide 94
94
Slide 95
95
Slide 96
96
Slide 97
97
Slide 98
98
Slide 99
99
Slide 100
100
Slide 101
101
Slide 102
102
Slide 103
103
Slide 104
104

About This Presentation

menjelaskan tentang tatalaksana instrumen di kamar bedah


Slide Content

TATALAKSANA INSTRUMENTASI DAN PEMELIHARAAN INSTRUMEN BEDAH

Tujuan Pembelajaran Umum Peserta pelatihan dapat memahami tatalaksana instrumentasi dan pemeliharaan instrumen bedah PP HIPKABI

Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: Memahami dan menjelaskan tentang pengertian set instrumen bedah Memahami dan menjelaskan tentang kelompok instrumen, jenis dan fungsi Memahami dan menjelaskan tentang susunan instrumen Memahami dan menjelaskan tentang teknik memberikan instrumen/ isyarat tangan PP HIPKABI

Tujuan Pembelajaran Khusus Menjelaskan klasifikasi pemisahan alat medis Menjelaskan pemelharaan instrumen bedah Menjelaskan tujuan pemeliharaan instrumen bedah Menjelaskan prinsip perawatan instrumen Menjelaskan tahap pemrosesan instrumen PP HIPKABI

TATALAKSANA INSTRUMENTASI PP HIPKABI

Sejarah Tahun 1700 dibuat oleh pandai besi, pembuat pisau dan gudang senjata. Tahun 1800 perak, kayu, tembaga dan baja PP HIPKABI

Tahun 1900 mulai berkembang pesat hingga sekarang. Mayoritas terbuat dari stainless steel titanium, vitallium dan metal lainnya (kuningan, perak dan aluminium). Sekarang bedah minimal invasif menggunakan endoscopy, laparoscopy dan robotic PP HIPKABI

SET DASAR PEMBEDAHAN neny listiowati PP HIPKABI

Set dasar pembedahan adalah suatu kelompok instrument bedah, yang digunakan untuk membuka sampai dengan menutup insisi, saat proses pembedahan berlangsung PP HIPKABI

Kelompok Instrumen PP HIPKABI

KELOMPOK TAJAM Fungsi : Untuk insisi jaringan Untuk diseksi tulang Contoh : Pisau bedah, gunting, bone cutter, rongeur, pahat, gergaji, kuret dan dermatom. neny listiowati PP HIPKABI

PISAU BEDAH Ukuran : Mata pisau ukuran besar (No: 20, 21, 22, 23 dan 24) Mata pisau ukuran kecil (No: 11, 12, 15) PP HIPKABI

PP HIPKABI

PP HIPKABI

Fungsi Pisau Bedah : Untuk insisi Untuk memotong jaringan. Untuk memisahkan jaringan dengan trauma sekecil mungkin terhadap jaringan sekitarnya. PP HIPKABI

Gunting Bedah PP HIPKABI

Fungsinya : Untuk memotong jaringan, benang dan juga balutan luka. Dibuat dengan bervariasi ukuran dan juga bervariasi bentuk ujungnya. PP HIPKABI

Jenis – jenis Gunting Gunting diseksi b. Gunting benang PP HIPKABI

Metzembaum PP HIPKABI

Gunting verband PP HIPKABI

Cara Memegang Gunting yang Baik Ibu jari dan jari manis dimasukkan kedalam lubang gunting, jari tengah diletakkan didepan jari manis dan jari telunjuk di samping mata gunting / pada badan gunting sehingga dapat mengendalikan gunting dengan baik PP HIPKABI

Desain keseluruhan instrumen tergantung pada fungsi apa yang akan dilakukan. Semua instrumen memiliki desain standar dasar dan akan dimodifikasi sesuai dengan fungsi dan jenisnya. Komponen dari desain dasar ini termasuk gagang, gerigi pengait, gagang, sambungan, rahang atau bilah, dan tip (Gambar 1-1). PP HIPKABI

PP HIPKABI

PP HIPKABI

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA SAAT MENGGUNTING BENANG Posisi berdiri harus dalam keadaan baik Dapat mengendalikan gunting dengan baik Dapat melihat benang yang akan digunting. Pastikan bahwa pada saat menggunting tidak mengenai struktur lain. PP HIPKABI

KELOMPOK PENJEPIT ( CLAMP) Digunakan untuk menjepit pembuluh darah, namun suatu saat dapat pula digunakan sebagai pemegang (grasper) atau sebagai penarik (retraktor). PP HIPKABI

Towel Klip Untuk menahan tepi duk / duk pada tempatnya Digunakan saat tindakan draping PP HIPKABI

KLEM HEMOSTATIK (HEMOSTATIK FORCEPS) PP HIPKABI

Hemostatik Forceps Rocheter Pean PP HIPKABI

Hemostatik Forceps Kocher PP HIPKABI

MACAM – MACAM PENJEPIT neny listiowati

Babcock Forcep Allis forcep Lung Forcep PP HIPKABI

KELOMPOK PEMEGANG (GRASPING / HOLDING INSTRUMEN ) DIGUNAKAN UNTUK MEMEGANG JARINGAN , DISEKSI TULANG, RETRAKSI ATAU MEMEGANG JARINGAN SAAT MENJAHIT PP HIPKABI

PP HIPKABI

PP HIPKABI

PP HIPKABI

Cara Memegang Pinset Dipegang diantara ibu jari, jari tengah dan telunjuk untuk memberikan kekuatan tambahan saat memegang PP HIPKABI

Kelompok Pemegang (Grasping / Holding Instrumen ) Sponge holding Forcep Fungsi : Memegang kassa saat melakukan tindakan persiapan daerah operasi Memegang kassa saat melakukan tindakan menyerap air/ darah dari rongga dalam tubuh. Sebagai retraktor PP HIPKABI

Needle Holder Kelompok Pemegang (Grasping/Holding) Untuk memegang jarum, saat menjahit luka PP HIPKABI

NEEDLE HOLDER KELOMPOK PEMEGANG (GRASPING/HOLDING) Bentuk dan ukuran sangat bervariasi tergantung daerah / lokasi yang akan dijahit PP HIPKABI

Kelompok Penarik (Retraktor) Untuk menarik tepi luka agar lapangan operasi menjadi lebih luas PP HIPKABI

PP HIPKABI

Malleable retractor PP HIPKABI

PP HIPKABI

PP HIPKABI

Retractor Deaver PP HIPKABI

Retraktor Mekanik (Self-Retaining Retraktor) Retraktor Finochieto PP HIPKABI

Retraktor Balfour PP HIPKABI

Lain-lain Alat penghisap (suction apparatus) Jenis kerokan Kateter logam PP HIPKABI

Beberapa Diagnosis Keperawatan yang muncul : Potensial cedera berhubungan dengan tertinggalnya patahan /retaknya instrumen dalam tubuh klien Risiko terjadinya infeksi berhubungan reprosesing instrumen yang tidak optimal Cemas berhubungan dengan penundaan jadwal operasi PP HIPKABI

Penataan Instrumen di Meja Mayo Tujuan : 1. Alat tersusun sesuai urutan penggunaan 2. Memudahkan dalam melayani kebutuhan operator 3. Safety bagi scrub nurse 4. Jiwa seni dari scrub nurse PP HIPKABI

PP HIPKABI

Penyusunan Instrumen di Meja Mayo PP HIPKABI

PENATAAN INSTRUMEN DI MEJA MAYO PP HIPKABI

Hitung kassa, instrumen dan jarum minimal 3 kali selama pembedahan PP HIPKABI

MEMBERIKAN INSTRUMEN neny listiowati PP HIPKABI

ISYARAT TANGAN neny listiowati Hemostat Gunting PP HIPKABI

Skalpel neny listiowati PP HIPKABI

Pinset Benang untuk ika t PP HIPKABI

Needle holder Untuk Menjahit PP HIPKABI

PEMELIHARAAN INSTRUMEN PP HIPKABI

LATAR BELAKANG Peralatan kamar operasi umumnya terbuat dari stainlesteel karena tahan panas dan mudah untuk dibersihkan. Harga sangat mahal Memerlukan investasi yang besar Banyaknya macam tindakan pembedahan 🡪 instrument sangat komplek Pemeliharaan dan penggunaan instrumen yang salah akan menyebabkan kerusakan Mempengaruhi daya tahan dari instrumen Perawatan / penggunaan yang baik dan benar instrumen akan bertahan cukup lama

KLASIFIKASI PEMISAHAN PERALATAN MEDIS (DR. E.H. SPAULDING) CRITICAL NON CRITICAL SEMI CRITICAL Alat medis yg masuk kedalam jaringan steril tubuh atau masuk kedalam sistem sirkulasi darah Alat medis yg kontak dng membran mukosa tubuh Alat medis yg kontak dng permukaan kulit saja

Pengertian… Suatu usaha / proses yang dilakukan untuk memelihara dan merawat instrumen yang memerlukan kepedulian spesifik, pilihan yang selektif dalam pencucihamaan untuk mencapai proses sterilisasi yang efektif

TUJUAN : Menghilangkan sisa - sisa kotoran yang terlihat, tdk terlihat, dan mikroba sebanyak mungkin pada instrumen yang akan disterilkan

Kenapa ??? Mempertahankan instrument agar tahan lama. Membutuhkan ketelitian dan pemahaman petugas sehubungan dengan banyak & kompleksitas penggunaan instrument Banyaknya jenis dan kesulitan pembedahan Perawatan dan pemeliharaan yang baik dan benar akan memperpanjang usia instrument >10 tahun

PRINSIP PERAWATAN INSTRUMENT 1. Gunakan instrumen sesuai dengan fungsinya 2. Pisahkan instrumen tajam – halus - kasar 3. Buat tempat khusus / beri lapisan waktu sterilisasi 4. Segera bersihkan instrumen dari darah, pada permukaan / celah celah instrument 5. Jangan biarkan darah mengering pada instrumen

Instrumen bedah HARUS DIPERLAKUKAN SAMA baik yang berpotensi atau tidak berpotensi HIV AIDS

TAHAP PEMROSESAN

APD

DEKONTAMINASI Merupakan tahap pertama dan penting dari proses sterilisasi Dekontaminasi adalah: Suatu Proses melemahkan microorganisme yang terdapat pada instrumen dengan cara merendam menggunakan mengunakan desinfektan dan dianjurkan yang mengandung enzime

PROSES PEMBERSIHAN Lakukan SEGERA setelah instrumen dipakai dengan cara merendam untuk mencegah cairan , darah dan sisa jaringan mengering pada instrumen dengan tujuan menghilangkan : Mikroorganisme yang mungkin terinfeksi Materi organik dimana mikroorganisme tumbuh dengan pesat Bahan yang melindungi mikroorganisme selama sterilisasi dan desinfeksi Bahan yang mungkin dapat menonaktifkan proses pembunuhan kuman

METODE PENCUCIAN/PEMBERSIHAN 1. Pencucian Manual a. Pisahkan instrumen yang tajam dan halus b. Rendam semua instrumen bekas pakai menggunakan larutan enzimatik (Protease, lipase, amilase) selama 10 menit C. Buka instrumen membentuk sudut 90 derajat d. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan plastik e. Keluarkan semua instrumen dari larutan perendam

Setiap alat yg dapat dibongkar pasang harus dibongkar sebelum dibersihkan. Sikat setiap bagian permukaan dengan sikat yang lunak Bilas secara sempurna dengan air mengalir (Deionisasi / air suling) Keringkan dengan pemanas khusus / Lap halus

MECHANICAL CLEANING PENCUCIAN MENGGUNAKAN MESIN (WASHER)

MECHANICAL CLEANING

PERHATIAN KHUSUS !! Harus membiasakan diri mempelajari petunjuk / cara penggunaan dan perawatan instrument / asesoris yang telah ditetapkan dari produk Perawatan instrumen mikro, fiber optik, lensa, bor, kabel harus lebih teliti

1. Instrumen Umum - Tahu nama dan fungsi setiap Instrumen - Periksa kondisi instrumen dengan melakukan pengetesan (kunci-kunci, ujung - ujung, kelurusan) - Penempatan secara benar - Pemisahan dan pembersihan HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN !!

2. Instrumen Micro - Penyusunan - Periksa kelurusan - Lindungi ujung-ujungnya - Pemisahan dan pembersihan YANG HARUS DIPERHATIKAN !!

YANG HARUS DIPERHATIKAN !! - Cara memegang - Hindari penanganan kasar - Hindari pelipatan - ditekuk pada fiber optik - Pastikan kondisi fiber optic dan lensa baik 2. Instrumen Lensa

YANG HARUS DIPERHATIKAN !! - Bersihkan ujung depan lensa dan bagian belakang eyepiece - Bersihkan bagian masuknya light source - Bersihkan tabung lensa - Perhatikan distorsi mekanik (bengkok) - Lihat melalui telescope: Lapang pandang, Kejernihan

5. Instrumen Tenaga Listrik - Pastikan switch dalam posisi “OFF” - Jauhkan alat dari obat – obat anestesi - Jangan direndam - Ikuti pentunjuk : penggunaan 4. Instrumen dengan tenaga udara Ikuti petunjuk dari pabrik → perawatan dan sterilisasi

Fungsi Utamanya adalah untuk memastikan semua instrumen bersih dari sisa sisa kotoran dan desinfektan dengan sempurna untuk menghindari terjadinya korosip pada instrumen. PEMBILASAN

PENGERINGAN Fungsi utamanya adalah untuk memastikan secara benar pengeringan telah dilakukan untuk mencegah terjadinya pengkaratan pada instrumen

Fungsi Utamanya adalah melumasi instrumen dengan minyak khusus untuk mencegah terjadinya kerusakan, pengkaratan, penuaan dan diharapkan instrumen dapat berfungsi dengan baik dan bertahan lebih lama. LUBRIKASI

TEHNIK PENGEMASAN

SUSUNAN INSTRUMEN DALAM CONTAINER

SUSUNAN INSTRUMEN DALAM CONTAINER

PRINSIP PENGEMASAN TIGA PRINSIP DASAR PENGEMASAN : BAHAN HARUS MEMBIARKAN PENETRASI STERILAN EFEKTIF KESELURUH PERMUKAAN KEMASAN DAN ISINYA. 2. BAHAN HARUS DAPAT MENJAGA STERILITAS ISINYA HINGGA KEMASAN DIBUKA. 3. ISINYA HARUS MUDAH DIPINDAHKAN TANPA TERJADI KONTAMINASI.

PACKING PENGEMASAN Meliputi semua jenis bahan yang tersedia dalam sarana yang didisain untuk membungkus / mengemas barang / alat medis ( disposible / re-use) untuk disterilkan, disimpan dan dipakai. TUJUAN DAN FUNGSI Tujuan dan fungsi utama dari bahan pengemas (linen, kertas, plastik, steripouches) adalah utk membungkus peralatan medik yg akan disterilkan dan menjaga menjaga sterilitas barang tersebut.

PRINSIP PENGEMASAN Syarat Bahan Pengemas Sesuai dengan metoda sterilisasi yg dipakai Dapat menahan mikroorganisme dan bakteri Kuat dan tahan lama Mudah digunakan Tidak mengandung racun Segel yg baik Aman dan mudah dibuka Masa kadaluarsa.

HAL-HAL YG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PACKING Material yang digunakan untuk mengemas : Kertas, Plastik, Kertas+Plastik, Kain atau Kontainer Indikator Sterilisasi Internal & Eksternal Labeling: Nama Instrument, Masa Kadaluwarsa, Identitas pengemas Dokumentasi

PACKING PENGEMASAN Meliputi semua jenis bahan yang tersedia dalam sarana yang didisain untuk membungkus / mengemas barang / alat medis ( disposible / re-use) untuk disterilkan, disimpan dan dipakai. TUJUAN DAN FUNGSI Tujuan dan fungsi utama dari bahan pengemas (linen, kertas, plastik, steripouches) adalah utk membungkus peralatan medik yg akan disterilkan dan menjaga menjaga sterilitas barang tersebut.

PENYIMPANAN INSTRUMENT STERIL

DAFTAR PUSTAKA Renee Nimitz, Surgical Instrumentation: an Interactive Approach (Saunders, 2010) 1416037020, pxiii AORN. 2008, Standard Recommended Practices & Guidelines, AORN, INC. DENVER. ACORN. 2003, Standard, Guidelines and Policy Statements, ACORN, Australia. Dixon E, 2000, Theatre Technique, 6 Edition, Baillere. Tindall, London.

DAFTAR PUSTAKA Atkinson L J, and Louise Kohn M, 1995, Barry and Kohn’s Introduction to Operating Room Technique. Six th Edition. Mc. Grow-Hill Book Company, Singapore. Nealon and Nealon, 1994, Fundamental Skills In Surgery, W.B. Saunders Company, Philadelphia, Pennsylvania. Tim Departemen Kesehatan RI, 1993, Pedoman Kerja Perawat Kamar Operasi. Cetakan Pertama, Jakarta.

TERIMA KASIH