Tatalaksana Trauma Musculo Skeletal.pptx

ardian43 10 views 11 slides Sep 07, 2025
Slide 1
Slide 1 of 11
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11

About This Presentation

trauma


Slide Content

Tatalaksana Trauma Musculo Skeletal

Definisi & Epidemiologi Trauma Muskuloskeletal Definisi : Cedera pada sistem otot , tulang , tendon, ligamen , saraf , dan pembuluh darah akibat trauma. Penyebab Utama : Aktivitas berat / repetitif ( kerja , olahraga ). Trauma tumpul (85% kasus trauma tumpul memiliki cedera muskuloskeletal ). Dampak Global : 30% biaya kompensasi pekerja worldwide. Beban finansial dan kesehatan masyarakat signifikan .

Anatomi Kunci Sistem Muskuloskeletal Komponen Vital : Tulang : Dukungan struktur , penyimpanan mineral, produksi darah ( sumsum merah ). Otot Rangka : Gerakan aktif . Sendi : Sinovial ( gerak bebas ), kartilago ( gerak terbatas ), fibrosa ( tidak bergerak ). Jaringan Pendukung : Tendon : Hubungkan otot-tulang . Ligamen : Stabilisasi sendi . Bursa : Bantalan gesek .

Pendekatan Awal di UGD: Anamnesis & Pemeriksaan Anamnesis Kritis : Mekanisme trauma ( tumpul / tembus / remuk ). Lokasi kejadian , posisi pasien , perdarahan . Riwayat medis , obat , waktu makan terakhir . Pemeriksaan Fisik 4 Langkah : Inspeksi : Deformitas , pembengkakan , diskolorasi . Palpasi : Nyeri tekan , krepitus . Gerak Sendi : Aktif / pasif ( periksa sendi di atas / bawah cedera ). Status Neurovaskuler : Pulsi distal, sensasi , motorik.

Tatalaksana Cedera Jaringan Lunak Tertutup Jenis Cedera : Kontusi : Perdarahan jaringan di bawah kulit . Strain : Robek otot /tendon. Sprain : Robek ligamen . Protokol R.I.C.E.R. : R est: Istirahatkan area cedera . I ce: Kompres dingin (15-20 menit ). C ompression: Balut elastis . E levation: Tinggikan anggota tubuh . R eferral: Rujuk jika berat .

Tatalaksana Cedera Jaringan Lunak Terbuka Jenis Cedera : Abrasi : Pengelupasan kulit . Laserasi : Potongan dengan tepi tidak rata. Avulsi : Pengoyakan jaringan . Amputasi : Pemutusan anggota tubuh . Intervensi Kritis : Hemostasis : Tekanan langsung pada perdarahan . Cuci Luka : Salin steril untuk cegah infeksi . Amputasi : Simpan bagian terputus dalam saline + es ( hindari kontak langsung dengan es).

Fraktur: Klasifikasi & Manajemen Awal Klasifikasi : Tertutup : Kulit utuh . Terbuka : Tulang menembus kulit ( risiko infeksi tinggi ). Gustilo : Tipe I ( luka <1 cm) hingga Tipe III ( kerusakan jaringan luas ). Tatalaksana Darurat : ABCDE : Prioritaskan jalan napas, pernapasan , sirkulasi . Imobilisasi : Splint pada sendi di atas / bawah fraktur. Antibiotik IV : Cefazolin ( spektrum luas ) + tetanus profilaksis . Jangan : Reposisi tulang yang menonjol di UGD!

Teknik Splinting pada Fraktur Tujuan : Imobilisasi , cegah kerusakan neurovaskuler , reduksi nyeri . Prinsip Splinting : Periksa pulsa / sensasi sebelum & sesudah . Bungkus bantalan di tonjolan tulang (siku, pergelangan ). Splint mencakup 1 sendi di atas & 1 di bawah fraktur. Jenis Splint Umum : Volar short splint : Fraktur pergelangan tangan . Thumb spica : Fraktur skafoid . Stirrup splint : Fraktur pergelangan kaki.

Dislokasi : Identifikasi & Tatalaksana Gejala Khas : Deformitas sendi , nyeri hebat , gerakan terbatas . Mati rasa/ kesemutan ( kompresi saraf ). Tatalaksana : R.I.C.E : Istirahat , es, kompresi , elevasi . Reposisi : Sedasi / anestesi untuk relaksasi otot . Manipulasi lembut oleh tenaga terlatih . Imobilisasi : Gips /sling selama 2-3 minggu . Operasi : Jika ada cedera vaskuler atau reposisi gagal .

Sindrom Kompartemen Akut (ACS) Definisi : Peningkatan tekanan dalam kompartemen fasia → iskemia jaringan . Penyebab : Fraktur, remuk , luka bakar , balutan ketat . Gejala 5P : P ain ( nyeri hebat di luar proporsi cedera ). P arestesia ( kesemutan ). P allor ( pucat ). P aralysis ( lemas otot ). P ulselessness ( nadi hilang - tanda lanjut ). Tatalaksana Emergensi : Fasiotomi : Bedah sayat fasia dalam 6-8 jam. Lepas semua pembalat / gips yang membatasi .

Prinsip Tatalaksana & Kesimpulan Pesan Kunci : Evaluasi Dini : ABCDE + pemeriksaan neurovaskuler menyeluruh . Prioritaskan : Cegah infeksi ( cedera terbuka ), deteksi ACS, hindari kehilangan anggota tubuh . Komunikasi : Koordinasi dengan bedah ortopedi untuk kasus kompleks . Prognosis : Cedera ringan : Pemulihan dengan R.I.C.E. Cedera berat : Intervensi cepat menentukan hasil fungsi jangka panjang .