MENUMBUHKAN MOTIVASI, TANGGUNGJAWAB DAN AMANAH GRAHA SUCOFINDO 22 AGUSTUS 2025 DR. AYI TEJANINGRUM SE., MT.
1.LEADERSHIP DAN KINERJA
ORGANISASI LIFE CIRCLE PERKENALAN PERTUMBUHAN KEMATANGAN PENURUNAN/KEMATIAN I II III IV NILAI PERUSAHAAN WAKTU SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN HD > 150 TAHUN 5586 perusahaan tua Baronene ricasoli /1141/ itali / anggur Fonderia /1040/ italy / pengecoran lonceng Gaulanie /1000/ perncis / anggur Hosni rokan /718/ jepang /hotel
5586 perusahaan tua Baronene ricasoli /1141/ itali / anggur Fonderia /1040/ italy / pengecoran lonceng Gaulanie /1000/ perncis / anggur Hosni rokan /718/ jepang /hotel
Knowledge, Skills, Systems, and Tools Financial Results To Build the Strategic Capabilities.. Needed to Deliver Unique Sets of Benefits to Customers... To Drive Financial Success... And Realize the Vision Equip our People... Internal Capabilities Customer Benefits We Use the Scorecard to Articulate Strategic Hypotheses in Cause-effect Terms
PERSPEKTIF FINANCIAL Profit margin (PM) Total assets turn over (TATO) Return on Investment (ROI) Return on asset (ROA) Market value added (MVA) Economic Value added (EVA)
PROFITABILIITAS PELANGGAN Volume penjualan PANGSA PIKIRAN DAN PANGSA PERASAAN RETENSI PELANGGAN KEPUASAN PELANGGAN AKUISISI PELANGGAN DALAM BSC TERDAPAT 4 PERSPEKTIF PELANGGAN
PERSPEKTIF BISNIS INTERNAL PADA PESPEKTIF BISNIS INTERNAL, PERUSAHAAN HARUS MELAKUKAN BERBAGAI PERBAIKAN PROSES YANG SANGAT PENTING UNTUK MENCAPAI TUJUAN PELANGGAN DAN PEMEGANG SAHAM. PERUSAHAAN BIASANYA MENGEMBANGKAN TUJUAN DAN UKURAN-UKURAN UNTUK PERSPEKTIF INI SETELAH MERUMUSAKAN TUJUAN DAN UKURAN UNTUK PERSPEKTIF FINASIAL DAN PELANGGAN. URUTAN INI MEMUNGKINKAN PERUSAHAAN MEMFOKUSKAN PENGUKURAN PROSES BISNIS INTERNAL KEPADA PROSES YANG MENDORONG TERCAPAINYA TUJUAN YANG DITETAPKAN UNTUK PELANGGAN DAN PARA PEMEGANG SAHAM.
KAIZEN DAN MANAJEMEN (1) (PERSEPSI JEPANG TERHADAP FUNGSI PEKERJAAN) 8/22/25 12 PEMELIHARAAN PENYEMPURNAAN MANAJEMEN PUNCAK MANAJEMEN MADYA PENYELIA KARYAWAN PEMELIHARAAN : MELAKUKAN AKTIVITAS SESUAI DENGAN PROSEDUR OPERSIONAL BAKU (POB). BERARTI MANAJEMEN MULA-MULA HARUS MENETAPKAN KEBIJAKAN, PERATURAN, PETUNJUK DAN PROSEDUR SEHINGGA TERBENTUK POB PENYEMPURNAAN : BERARTI MENCARI STANDAR PERFORMANCE YANG LEBIH TINGGI UNTUK NANTINYA DIJADIKAN POB BARU
PENYEMPURNAAN PENYEMPURNAAN ADA 2 : YAITU INOVASI DAN KAIZEN INOVASI (PEMBAHARUAN) ADALAH PENYEMPURNAAN YANG BERSIFAT DRASTIS SEBAGAI HASIL INVESTASI DAN WAKTU YANG SANGAT BESAR DENGAN TEKNOLOGI DAN PERALATAN BARU KAIZEN ADALAH PENYEMPURNAAN KECIL YANG DIPEROLEH SEBAGAI HASIL USAHA SECARA BERKESINAMBUNGAN. MAKA TIDAK HERAN APABILA DUNIA DIKAGETKAN DENGAN PRODUK-PRODUK JEPANG YANG SELALU BERUBAH DARI WAKTU KE WAKTU 8/22/25 13
8/22/25 14 WAKTU INOVASI PEMELIHARAAN YANG SEHARUSNYA DIPENUHI (STANDAR) YANG SEHARUSNYA DIPENUHI (STANDAR) PEMELIHARAAN KENYATAAN KENYATAAN INOVASI TANPA KAIZEN INOVASI STANDAR BARU KAIZEN KAIZEN INOVASI STANDAR BARU INOVASI DITAMBAH KAIZEN
KAIZEN DAN MANAJEMEN (2) (PERSEPSI JEPANG TERHADAP FUNGSI PEKERJAAN) 8/22/25 15 PEMELIHARAAN KAIZEN MANAJEMEN PUNCAK MANAJEMEN MADYA PENYELIA KARYAWAN INOVASI
KELOMPOK PENGUKURAN UTAMA PEKERJA HASIL RETENSI PEKERJA PRODUKTIVITAS PEKERJA KEPUASAN PEKERJA UKURAN INTI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMPETENSI STAF KEKOMPAKAN, HARMONI, TANGGUNGJAWAB INFRA STRUKTUR TEKNOLOGI/DIGITAL IKLIM UNTUK BERTINDAK
KONSEP INTI PEMIMPIN : BERKIATAN DENGAN HARMONI, TANGGUNGJAWAB DAN MOTIVASI KPI MEMPENGARUHI memberi dorongan mengambil tindakan yang memperkuat perilaku memiliki rasa peka akan motif dan kebutuhan bawahan PEMIMPIN BAWAHAN
KONSEP KEPEMIMPINAN K epemimpinan adalah serangkaian tindakan yang mengarah kepada hasil yang diinginkan dan mempergunakan sumber daya .
1.TEORI SIFAT
TEORI SIFAT Sesuai dengan namanya , efektivitas kepemimpinan sangat tergantung pada kehebatan sifat si pemimpin . Trait atau sifat‑sifat yang dimiliki antara lain kepribadian , keunggulan fisik dan kemampuan sosial . Penganut teori ini yakin dengan memiliki keunggulan karakter di atas , maka seseorang akan memiliki kualitas kepemimpinan yang baik dan bisa menjadi pemimpin yang efektif . Karakter yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin mencakup kemampuan Intelektual , kematangan pribadi , pendidikan , status sosial dan ekonomi , human relations , motivasi intrinsik dan dorongan untuk maju .
PROFESSIONAL IMAGE
Professional image Saat kita memproyeksi diri kita dari dalam sebagai suatu Citra (Image) yang kita proyeksikan dari dalam diri dapat terlihat melalui : Apa yang kita ucapkan , Apa yang kita lakukan , Penampilan diri kita , dan Nilai – nilai diri kita .
KOMUNIKASI Vokal ( 38 %) Suara yang kita sampaikan (Intonasi) Verbal ( 7 %) Pesan / ucapan/ kata-kata yang kita kirimkan Visual (55%) Bahasa Tubuh kita Menurut penelitian Albert Mehrabian , kesuksesan komunikasi manusia itu ditentukan oleh bagaimana Anda melakukan komunikasi. Jika ada pesan yang disampaikan dirasakan bertentangan oleh si penerima, maka dia akan lebih percaya pada (sesuai urutan) : 1. Bahasa tubuh , 2. Intonasi dan 3. Verbal/ucapan
Rambut yang berminyak / lengket Sepatu yang kotor / tidak di Semir Bau badan Bau Mulut Tidak memakai kaus kaki/ kendor Celana yang kependekan / menggantung Tidak menggunakan ikat pinggang Potongan rambut yang buruk Menggunakan Kaos belel / kekecilan Warna baju tidak senada dengan celana HATI HATI DENGAN “IMAGE” ( untuk laki laki )
HATI HATI DENGAN “IMAGE ( untuk wanita ) Rambut yang tidak tersisir rapih Make-up yang tebal Bau Mulut Sepatu tidak ber-Hak Bau Badan Bau parfum yang menyengat Menggunakan sepatu santai ke tempat kerja Kutex yang pecah-pecah Stocking yang berlobang / kendor Tumit sepatu yang sobek / rusak
2.TEORI PERILAKU BEHAVIOR THEORY DAN MANAGERIAL GRID
Continuum of Leadership Behavior Sejalan dengan pandangan Lewin, Robert Tannenbaum dan Warren H. Schmidt memperkenalkan continuum of leadership behavior yang menjelaskan pembagian daerah kekuasaan pemimpin dan d ae rah kekuasaan bawahan . Continuum dibagi menjadi tujuh daerah , mulai dari otoriter sampai laissez‑faire, dengan titik tengahnya adalah demokratis .
A 1 7 . 6 5 4 3 2 Otokrasi Demokrasi Daerah A : Daerah kekuasaan pemimpin Daerah B : Daerah kebebasan anak buah B
Secara berurutan, daerah kekuasaan pemimpin dan daerah kebebasan anak buah adalah : Pemimpin memutuskan dan mengumumkan (sangat otoriter). Pemimpin menawarkan keputusan (otoriter). Pemimpin melontarkan gagasan dan mengundang pertanyaan dari anak buah (agak demokratis). Pemimpin mengemukakan keputusan yang masih bisa dirubah (demokratis). Pemimpin mengemukakan masalah, menerima usul‑usul dan membuat keputusan (demokratis). Pemimpin menentukan batas wewenang dan kelompok bawahannya diminta membuat keputusan. Pemimpin mengijinkan bawahan menjalankan fungsinya secara bebas dalam batas‑batas yang ditetapkan (laissez‑faire/free reign).
ANDA ADA DIMANA ?
2. The Managerial Grid The Managerial Grid diperkenalkan oleh Robert R. Blake dan Jane Strygley Mouton. Mereka mengembangkan matrik yang memfokuskan pada penggambaran lima gaya kepemimpinan sesuai dengan derajat keterikatan atau perhatian pemimpin terhadap orang dan produksi.
Gaya 1.1 . Gaya kepemimpinan ini ditandai dengan keterikatan yang minim terhadap baik dimensi manusia maupun dimensi produksi . Karena ketidak pedulian terhadap keduanya maka disebut sebagai impoverished atau laissez‑management . Gaya 1.9 . Gaya kepemimpinan ini ditandai dengan keterikatan yang kuat terhadap manusia , namun keterikatan yang minimum terhadap produksi . Gaya kepemimpinan ini menghasilkan iklim kerja yang menyenangkan dan hubungan harmonis dengan anak buah . Gaya ini disebut juga country club management style . Gaya 9.1 . Gaya ini ditandai dengan penekanan dan prioritas tinggi terhadap penyelesaian tugas , namun keterikatan kepada unsur manusia yang rendah . Gaya kepemimpinan ini disebut authoritarian management style .
Gaya 5.5. Gaya kepemimpinan ini terletak di tengah the managerial grid, sehingga disebut middle‑of‑the‑road management style . Blake dan Mouton menyebut gaya ini organization management Gaya 9.9. Gaya ini ditandai dengan keterikatan yang seimbang antara penyelesaian tugas dan unsur manusia dan menggambarkan gaya kepemimpinan yang ideal. Gaya kepemimpinan ini disebut team or democratic
3. TEORI SITUASIONAL
Situational Leadership Pengembangan teori situasional merupakan penyempurnaan dari kekurangan teori‑teori sebelumnya dalam meramalkan kepemimpinan yang paling efektif. Dasar pemikiran kepemimpinan ini adalah pemimpin yang efektif akan melakukan analisis situasi yang dihadapi dan kemudian memilih gaya kepemimpinan yang tepat dan menerapkannya secara efektif. Seorang pemimpin yang efektif harus bisa memahami dinamika situasi dan menyesuaikan kemampuan kepemimpinannya.
Kemampuan Manajerial Kemampuan manajerial merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan seseorang. Kemampuan manajerial meliputi kemampuan teknikal, kemampuan sosial, pengalaman, motivasi dan penilaian terhadap reward yang disediakan oleh perusahaan. Karakteristik Pekerjaan Unsur kedua terpenting yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan adalah karakteristik pekerjaan. Pekerjaan yang penuh tantangan akan membuat seseorang lebih bersemangat untuk berprestasi dibanding pekerjaan rutin yang membosankan. Tingkat kerja sama kelompok yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan akan sangat mempengaruhi efektivitas dari seorang pemimpin
Karakteristik Organisasi Budaya korporat, kebijakan dan birokrasi bisa membatasi gaya kepemimpinan seorang manajer. Bila di dalam suatu organisasi banyak terdapat profesional dan kelompok ahli, maka gaya kepemimpinan yang efektif tentu berbeda dengan organisasi perusahaan yang terdiri dari para pekerja kasar. Karakteristik Pekerja Kesiapan pekerja untuk melakukan pekerjaannya dipengaruhi oleh kepribadian, pendidikan, pengalaman, motivasi dan komitmen serta rasa percaya dirinya, yang akan mempengaruhi efektivitas kepemimpinan.
4 . TRAFORMATIONAL LEADERSHIP
Transformational Leadership Teori sifat dan teori perilaku bisa disebut sebagai teori kepemimpinan transaksional, yaitu kepemimpinan yang dalam pencapaian tujuan lebih menitik beratkan kepada kejelasan peran dan tugas bawahannya. Transformational leadership adalah kepemimpinan yang memberikan arah (baru) dan kemudian mengkomunikasikan dan mendorong serta memberdayakan pengikutnya ke arah pencapaian tujuan. Pemikiran kepemimpinan transformasional ini adalah pendekatan kepemimpinan yang juga melihat peran penting pengikut (follower).
TEORI SITUASIONAL
Kepengikutan (followership) Bahasan tentang kepemimpinan sangat banyak , namun bahasan tentang kepengikutan sangat sedikit ditemukan. Padahal kepemimpinan memerlukan pengikut. Banyak contoh, seseorang yang tadinya bukan apa-apa, tetapi akhirnya menjadi seorang pemimpin karena ia ternyata memiliki banyak pengikut. Di sisi lain seseorang yang semula dilihat sebagai sangat berkuasa sebagai pemimpin, terpaksa harus lengser karena ditinggalkan para pengikutnya.
KATAGORI PENGIKUT Kelompok exemplary : pengikut yang aktif dan independen dan berpikir kritis. Kelompok pengikut ini bisa dikatakan sebagai model atau teladan seperti yang diharapkan pemimpin. Mereka berpikir kritis dan bersedia menyumbangkan ide untuk kemajuan perusahaan. Kelompok konformis : pengikut yang aktif dan dependen, tidak berpikir kritis. Kelompok ini sangat aktif, namun sangat patuh kepada pimpinan dan berusaha berbuat yang terbaik dalam rangka arahan pemimpin. Kelompok pasif : pengikut yang pasif dan dependen, tidak berpikir kritis. Kelompok ini sangat tergantung kepada pemimpin. Mereka perlu dimotivasi dengan imbalan yang memadai agar melaksanakan tugas sesuai arahan pemimpin.
LANJUTAN Kelompok asing : pengikut yang pasif tetapi independen, berpikir kritis. Kelompok ini dikenal sebagai kelompok yang suka membuat masalah sehingga seolah-olah diasingkan. Mereka sebenarnya memiliki kemampuan yang cukup namun tidak bersedia memanfaatkannya untuk meningkatkan kinerja. Kelompok pragmatis : pengikut yang memiliki pandangan yang mementingkan kepentingan dirinya dan menghindari risiko. Mereka cenderung kaku dengan selalu mengetengahkan sistem dan prosedur yang berlaku.
Untuk mempengaruhi orang lain ( bawahan ), seorang pemimpin harus memiliki sesuatu yang tidak dimiliki anak buahnya . Sesuatu ini adalah kekuasaan (power). Power itu sendiri adalah kapasitas yang dimiliki seseorang (A) untuk mempengaruhi orang lain (B) sehingga orang lain (B) berperilaku seperti yang dikehendaki (A). Perlu diingat aspek dari kekuasaan adalah terbentuknya ketergantungan . Kekuasaan A terhadap B terjadi bila A memiliki sesuatu yang diperlukan oleh B, adanya ketergantungan B dari A. Sumber kekuasaan tersebut bisa berasal dari luar ( karena posisi atau kedudukan ), atau dari dirinya sendiri ( misalnya karena keahlian atau sifatnya ). 1. POWER
LIMA SUMBER POWER Coercive power Kekuasan ini berdasarkan kepada adanya rasa takut ( bawahan ) apabila tidak mentaati kehendak atasan . Reward power Ketaatan terjadi berdasarkan kemampuan atasan untuk memberikan imbalan yang dianggap berharga oleh bawahan Legitimate power Kekuasaan yang diperoleh karena posisi atau kedudukan dalam jenjang formal hirarki organisasi . Kekuasaan ini sebenarnya mencakup coercive dan reward power , namun lebih luas karena dibarengi adanya pengakuan dari bawahan . Expert power Seseorang mempunyai kekuasaan untuk mempengaruhi karena yang bersangkutan memiliki keahlian , keterampilan atau pengetahuan khusus . Referent power Kekuasaan untuk mempengaruhi berdasarkan kepemilikan seseorang atas sumber daya tertentu atau sifat tertentu .
MEMBANGUN WIBAWA/ Coercive power
Gaya 1.1. Gaya kepemimpinan ini ditandai dengan keterikatan yang minim terhadap baik dimensi manusia maupun dimensi produksi . Karena ketidak pedulian terhadap keduanya maka disebut sebagai impoverished atau laissez‑management . Gaya 1.9 . Gaya kepemimpinan ini ditandai dengan keterikatan yang kuat terhadap manusia , namun keterikatan yang minimum terhadap produksi . Gaya kepemimpinan ini menghasilkan iklim kerja yang menyenangkan dan hubungan harmonis dengan anak buah . Gaya ini disebut juga country club management style . Gaya 9.1 . Gaya ini ditandai dengan penekanan dan prioritas tinggi terhadap penyelesaian tugas , namun keterikatan kepada unsur manusia yang rendah . Gaya kepemimpinan ini disebut authoritarian management style .
Gaya 5.5. Gaya kepemimpinan ini terletak di tengah the managerial grid, sehingga disebut middle‑of‑the‑road management style . Blake dan Mouton menyebut gaya ini organization management Gaya 9.9. Gaya ini ditandai dengan keterikatan yang seimbang antara penyelesaian tugas dan unsur manusia dan menggambarkan gaya kepemimpinan yang ideal . Gaya kepemimpinan ini disebut team or democratic
KATAGORI PENGIKUT Kelompok exemplary : pengikut yang aktif dan independen dan berpikir kritis. Kelompok pengikut ini bisa dikatakan sebagai model atau teladan seperti yang diharapkan pemimpin. Mereka berpikir kritis dan bersedia menyumbangkan ide untuk kemajuan perusahaan . ( LEVEL 1) Kelompok konformis : pengikut yang aktif dan dependen, tidak berpikir kritis. Kelompok ini sangat aktif, namun sangat patuh kepada pimpinan dan berusaha berbuat yang terbaik dalam rangka arahan pemimpin . (LEVEL 1) Kelompok pasif : pengikut yang pasif dan dependen, tidak berpikir kritis. Kelompok ini sangat tergantung kepada pemimpin. Mereka perlu dimotivasi dengan imbalan yang memadai agar melaksanakan tugas sesuai arahan pemimpin. (LEVEL BAWAH )
LANJUTAN Kelompok asing : pengikut yang pasif tetapi independen , berpikir kritis . Kelompok ini dikenal sebagai kelompok yang suka membuat masalah sehingga seolah-olah diasingkan . Mereka sebenarnya memiliki kemampuan yang cukup namun tidak bersedia memanfaatkannya untuk meningkatkan kinerja . (LEVEL BAWAH ) Kelompok pragmatis : pengikut yang memiliki pandangan yang mementingkan kepentingan dirinya dan menghindari risiko . Mereka cenderung kaku dengan selalu mengetengahkan sistem dan prosedur yang berlaku . (LEVEL BAWAH)
Ap a i t u D I S C ? D I S C a d a l a h s e b ua h p s y c h o m e t r i c tool yang konsep dasarnya m e n g a c u p a d a h a s i l ke r j a P s i k o l o g A m e r i k a – W i lli a m M o u l t o n M a r s t o n , yang juga menciptakan Polygraph/Lie detector.
2.HARMONISASI DAN TANGGUNGJAWAB
Sekumpulan individu yang bekerjasama Komitmen Saling tergantung Pendelegasian Sumber daya KORDINASI ANTAR BAGIAN, PENYUMBANG 80% PADA KINERJA
Kerjasama Tim (teamwork) Definisi Tim (Team) : Dua Orang atau lebih yang berinteraksi dan saling mempengaruhi ke arah tujuan bersama . Macam-macam tim Tim Formal Tim Komando , Komite , Gugus tugas / tim proyek Tim Informal Reference Group,
Mengapa Diperlukan ? Teamwork merupakan sarana yang sangat baik dalam menggabungkan berbagai talenta dan dapat memberikan solusi inovatif suatu pendekatan yang mapan . Ketrampilan dan pengetahuan yang beranekaragam yang dimiliki oleh anggota kelompok juga merupakan nilai tambah yang membuat teamwork lebih menguntungkan jika dibandingkan seorang individu yang brilian sekalipun.
Ketrampilan Yang Diperlukan Ketrampilan managerial (Managerial Skills) , termasuk kemampuan dalam membuat rencana kerja , menentukan tujuan , memantau kinerja , memonitor perkembangan dan memastikan pekerjaan telah dilakukan secara benar , dan lain-lain. Ketrampilan interpersonal (Interpersonal Skills), termasuk kemampuan berkomunikasi , saling menghargai pendapat orang lain dan kemampuan menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain.
TEAM WORK Kekuatan yang bekerja dalam kelompok , yang mempengaruhi hasil kerja kelompok dan kepuasan anggotanya . Unsur – unsur : Kegiatan , tindakan verbal maupun non verbal yang dilakukan oleh anggota kelompok . Interaksi , Komunikasi dan kontak antar pribadi yang terjadi di antara anggota-anggota kelompok . Sentimen , Perasaan , sikap , keyakinan / nilai-nilai yang dianut oleh anggota kelompok .
Siapakah KONSUMEN Kita? Eeksternal Internal
KONSUMEN Eksternal adalah individu atau organisasi di luar proses yang membayar produk dan jasa kita . Mereka adalah masyarakat kota cimahi KONSUMEN Internal adalah individu atau organisasi di luar proses yang menerima produk dan jasa kita untuk mereka olah lagi dan menyerahkan hasil pekerjaannya kepada MEREKA ADALAH REKAN KERJA ANDA
SERVICE RULE Kualitas service kepada external customer tidak akan pernah melebihi kualitas service kepada internal customer , KARENA INTERNAL BERPENGARUH 80% TERHADAP KEPUASAN EXTERNAL (Johnston and Clark 2005)
Membentuk Konsensus Kelompok : HARMONISASI Hindari cara mempertahankan pendapat secara membabi buta Jangan merubah pendapat hanya demi kesepakatan dan menghindari konflik Hindari prosedur penyerangan konflik , seperti voting, lempar koin Mencoba melibatkan semua orang dalam proses pengambilan keputusan Jangan berasumsi bahwa seorang harus menang dan seorang harus kalah pada waktu diskusi . Terlibatkan dalam setiap aktivitas organisasi
Karakteristik Tim Cara / metode tim untuk mengembangkan : Peran kepemimpinan Norma Kekompakkan
Tahap-tahap Perkembangan Tim : Pembentukkan Konflik Pemantapan Norma Berprestasi Pembubaran
Membangun Tim yang Efektif : Sasaran Tim harus ditentukan dengan jelas Kenali Faktor-faktor penentu efektivitas kerja Fokuskan Tim Pada Prestasi kerja Wewenang setiap anggota harus jelas Pimpinan dipilih berdasarkan kemampuan dan ketrampilan dalam memimpin Ciptakan kondisi yang baik dan disiplin terhadap tugas-tugas tim
Faktor-faktor Penentu Efektivitas Tim : Faktor saling ketergantungan tugas (Teknologi, Peraturan dan kedekatan antar anggota) Faktor saling ketergantungan Hasil (Imbalan, pengakuan, sistem Pengendalian) Faktor Potensi (Rencana strategis Organisasi, sejarah dan budaya) Faktor Efektivitas tugas (kriteria-kriteria tugas)
2.TOXIC EMPLOYEE
Pernah mendengar istilah Toxic Employee?. Well, apakah di sekitar kita banyak Toxic Employee yang berkeliaran ? Nah, apa yang dimaksud dengan TOXIC EMPLOYEE ini ? Istilah ini tidak ada kaitannya dengan karyawan yang malas atau karyawan yang berulangkali lalai dengan tugasnya atau tukang onar di tempat kerja . Justru sebaliknya , mereka yang dimaksud dalam istilah ini , bisa jadi adalah karyawan yang paling rajin , paling taat pada aturan dan atasan , tetapi mempunyai mentalitas dan cara pikir yang tidak membangun , melainkan merusak sekelilingnya , atau dengan kata lain, menyebarkan toxic ( racun ) di sekelilingnya ! Mereka berlaku sebagai residu bagi lingkungannya . Yang jelas , eksistensi toxic employee ini harus segera diantisipasi sedini mungkin . Kalau tidak , ini akan menjadi kanker yang pelan-pelan akan menggerogoti seluruh fungsi dan kinerja tubuh organisasi atau perusahaan .
TOXIC EMPLOYEE Ciri 1: Negaholic Ciri pertama adalah kecenderung selalu berpikir negatif ( negaholic ) dan pesimis . Untuk setiap gagasan yang sebenarnya baik dan progresif , namun bila mereka ditanya pendapatnya . Mereka akan mengeluarkan seribu satu alasan kenapa ide atau gagasan progresif itu tidak mungkin dijalankan . Mereka selalu menemukan masalah atau kendala di balik ide-ide cerdas itu . Ini bertolak belakang dengan pengalaman orang-orang sukses yang justru menemukan ide-ide kreatif di balik masalah . Kalau pun tidak di depan Anda , mereka sering kasak-kusuk di belakang dengan mengatakan ide-ide baru itu sudah pernah dilakukan orang lain atau tidak bakal bisa diaplikasikan . Mereka belum mencoba , tetapi sudah berpikir negatif lebih dulu .
TOXIC EMPLOYEE Ciri 2: Habiskan Energi Tim Ciri kedua , mereka menjadi duri dalam daging bagi tim. Akibatnya , energi tim lebih banyak dihabiskan untuk mengurusi mereka daripada memikirkan dan melaksanakan ide kemajuan proyek . Pikiran , sikap , dan tindak-tanduknya menyita banyak perhatian dan energi tim. Orang-orang tidak fokus lagi pada memajukan proyek , justru terbekap dan energinya habis untuk meladeni pikiran dan kritikan dari si toxic employee ini . Intinya , toxic employee mengurangi laju perkembangan kerja tim.
TOXIC EMPLOYEE Ciri 3: Beri Problem, bukan Solusi Ciri ketiga , mereka lebih banyak menjadi ‘ masalah ’ ketimbang memberikan ‘ solusi ’. Kadang , mereka bisa menjadi sangat kritis dan jeli dalam melihat permasalahan . Tetapi , ujung-ujungnya tetap ke situ. Mereka melihat masalah , menyebutkan masalah , dan menciptakan masalah . Setelah itu , mereka hengkang tanpa meninggalkan solusi apa pun. “ Ya , jangan tanya solusinya ke saya , dong. Itu bukan wewenang saya . Kalian yang seharusnya bisa menyelesaikannya .” Begitulah kira-kira kilah para penganut toxic employee ini . Ia senang melemparkan masalah dan meninggalkan tim dalam kondisi bingung . Tidak ada solusi apa pun yang diberikan .
TOXIC EMPLOYEE Ciri 4: Egosentri s Ciri keempat , egosentris (self centered ). Dalam berbagai situasi , mereka bisa tampak melontarkan ide cemerlang yang bertujuan demi kepentingan banyak orang dan perusahaan . Tapi , ujung-ujungnya hanyalah kepentingan dirinya sendiri , yang ia pikirkan . Pernah ada seorang karyawan dengan tipe ini menjadi pentolan serikat buruh perusahaan . Bersama dengan kawannya , mereka mengajukan isu perusahaan yang suka meminta lembur . Ide yang mereka bawa , karyawan perlu lebih banyak waktu untuk keluarga . Ide ini tampaknya cukup humanis dan etis . Tapi , tanpa sepengetahuan teman dan perusahaannya , ia punya kepentingan lain. Ia tidak ingin terlambat untuk mengurusi klinik kesehatan yang dibangun oleh istrinya . Jadi , ia ingin pulang on-time agar bisa mengurus kliniknya . Di sisi lain, ia tergolong cukup egois dalam kerja . Kalau pekerjaanya selesai , ya sudah . Ia tidak terlalu peduli mengenai kualitas hasil kerjanya .
TOXIC EMPLOYEE Ciri 5: Emosional Ciri kelima , emosional . Urusan menjengkelkan dengan orang tipe ini adalah temperamennya yang emosional . Bila ditegur atau dikritik , mereka bisa menjadi sangat sensitif dan defensif . Kritik dinilai sebagai serangan pada dirinya . “Ah, paling-paling yang bilang begitu , nggak suka dan sentimen ataupun iri dengan saya ”, itulah pikirannya dalam hati . Akibatnya , orang-orang ini menjadi sulit menerima masukan dan feedback dari orang lain.
TOXIC EMPLOYEE Ciri 6: Suka Gossip Ciri keenam , suka menyebarkan gosip dan berita negatif . Gosip yang mereka lontarkan mampu memengaruhi semangat dan kultur buruk kinerja . Akibatnya , aroma kecurigaan menguat di dalam tim-nya . Orang mudah berprasangka negatif . Dalam situasi macam ini , justru dialah yang sering dijadikan tempat curhat . Inilah momentum baginya menyebarkan virus-virus pikiran negatif dan kecurigaan kepada semakin banyak orang.
TOXIC EMPLOYEE Ciri 7: Tidak Bersyukur & Tak Terima Kasih Ciri ketujuh , ia tidak pernah bersyukur . Saat mendapatkan hal-hal baik , orang macam ini tidak mampu mengungkapkan rasa syukur . Mereka berdalih perusahaan memang sepantasnya berlaku seperti itu . Tapi , jika tidak ada , mereka akan lantang menuntut . Tidak ada sedikit pun terimakasih pada manajemen atau perusahaan atas hal-hal baik yang sudah diterimanya . Mereka lebih suka mengeluh dan mencari negatifnya , daripada melihat sisi positifnya .
3.BLESSING U LIFE
EQ = 80% IQ = 20% IQ SUKSES MANUSIA
Medula adrenal yang akan melepaskan norepinefrin dan epinefrin ; M ata menyebabkan dilatasi pupil ; Kelenjar air mata dengan peningkatan sekresi Sistem pernafasan dengan dilatasi bronkiolus , dan peningkatan pernafasan Sistem Kardiovaskular ( jantung ) dengan peningkatan kekuatan kontraksi jantung , P eningkatan frekwensi denyut jantung , tekanan darah yang meningkat ;
Sistem Gastrointestinal ( lambung dan usus ), motilitas lambung dan usus yang berkurang , kotraksi sfingter yang menurun ; Hati , peningkatan pemecahan cadangan karbohidrat dalam bentuk glikogen ( glikogenolisis ) dan peningkatan kerja glukoneogenesis , penurunan sintesa glikogen . Sehingga gula darah akan meningkat di dalam darah ; Sistem Kemih terjadi peningkatan motilitas ureter , kontraksi otot kandung kemih , relaksasi sfingter ; Kelenjar keringat , peningkatan sekresi ;
PENYAKIT FISIK MANUSIA 70%SD 80% DARI PIKIRAN 20% SD 30% DARI POLA MAKAN DAN POLA HIDUP
Sensasi menyenangkan yang dihasilkan oleh hormon dopamin akan mendorong otak untuk lebih fokus dan bantu meningkatkan fungsi motorik tubuh. Membantu mengatur suasana hati serta mempengaruhi waktu tidur, nafsu makan, serta kemampuan otak dalam menyimpan memori. Hormon ini merupakan penghilang rasa sakit alami yang bisa diproduksi sendiri oleh tubuh Dikenal juga sebagai hormon cinta, oksitosin biasanya diproduksi tubuh ketika seseorang sedang melakukan aktivitas yang menunjukkan kasih sayang seperti berpelukan, berciuman, dan berhubungan seks. Biasanya perempuan memiliki tingkat oksitosin yang lebih tinggi daripada pria.
SUKSES SUKSES TIDAK DIUKUR OLEH SEBERAPA BANYAK ORANG MENGENAL ANDA, TETAPI DIUKUR OLEH SEBERAPA BANYAK ORANG BAHAGIA TELAH MENGENNAL ANDA
Otak manusia mempunyai berat 2% dari berat badan orang dewasa (3 pon ), menerima 20 % curah jantung dan memerlukan 20% pemakaian oksigen tubuh dan sekitar 400 kilokalori energi setiap harinya . Otak merupakan jaringan yang paling banyak memakai energi dalam seluruh tubuh manusia dan terutama berasal dari proses metabolisme oksidasi glukosa . Jaringan otak sangat rentan terhadap perubahan oksigen dan glukosa darah , aliran darah berhenti 10 detik saja sudah dapat menghilangkan kesadaran manusia . Berhenti dalam beberapa menit , merusak permanen otak . ( Prince,Wilson , 2006:1024)
Dalam aladdin faktor karya Jack Canfield dan Mark Viktor Hansen, menyebutkan bahwa setiap hari manusia menghadapi lebih dari 60.000 pikiran. Satu-satunya yang dibutuhkan sejumlah besar pikiran ini adalah pengarahan. Jika arak yang ditentukan bersifat negatif maka sekitar 60.000 pikiran akan keluar dari memori kearah negatif. Sebaliknya jika pikiran diarahkan ke yang positif maka sekitar 60.000 pikiran akan keluar dari memori dan mengarah ke positif .
GEJALA YANG TERJADI KERONTOKAN PADA RAMBUT SARIAWAN MULUT IRITASI KANDUNG KEMIH ASMA DAN MASALAH PARU PARU PENYAKIT PENCERNAAN TEKANAN DARAH TINGGI BERAKIBAT KE JANTUNG
PENYAKIT FISIK MANUSIA 70%SD 80% DARI PIKIRAN 20% SD 30% DARI POLA MAKAN DAN POLA HIDUP
3.KEMAMPUAN MENAHAN AMARAH
PROBLEMATIKA EMOSI DALAM KOMUNIKASI MENYUSUP DARI MEREKA YANG BERSETATUS SOSIAL RENDAH, SAMPAI KE MEREKA YANG BERSTATUS SOSIAL TINGGI MENYUSUP DALAM KEHIDUPAN TUA, MUDA DAN REMAJA PROBLEMTIKA EMOSI ADA DIMANA-MANA TIDAK MENGENAL WAKTU, TEMPAT, STATUS SOSIAL, PENDIDIKAN, KEKAYAAN DLL 90
MANUSIA DAN KOREK API SAMA-SAMA BERKEPALA KETIKA KOREK API SAMA-SAMA BERGESEKAN IA LANGSUNG MEMANAS DAN MUNGKIN BERAPI-API KETIKA MANUSIA SALING BERGESEKAN IA TAK HARUS LANGSUNG MEMANAS DAN TAK PERLU BERAPI-API SEBAB DI KEPALA MANUSIA ADA OTAKNYA 91
ARISTOTELES SIAPAPUN BISA MARAH-MARAH ITU MUDAH TETAPI MARAH PADA ORANG YANG TEPAT, DENGAN KADAR YANG SESUAI, PADA WAKTU YANG TEPAT, DEMI TUJUAN YANG BENAR, DAN DENGAN CARA YANG BAIK BUKANLAH HAL YANG MUDAH (ARISTOTELES, THE NICOMACHEAN ETHICK)
MEMBANGUN TERMOMETER EMOSI DALAM PROSES KOMUNIKASI ANTAR MANUSIA KEMARAHAN TINGGI AMBANG BATAS RASIONAL IRASIONAL KEMARAHAN RENDAH TINGGI : MENYERANG SECARA FISIK : MELAMPIASKAN SECARA FISIK KE BENDA : MEMAKI : BERTERIAK : MARAH-MARAH : BERBICARA KETUS : JENGKEL, MENAIKAN SUARA : MENGOMEL : RASA JENGKEL MENINGKAT, TERKENDALI : MULAI TIMBUL RASA KESAL : MULAI MERASA TERGANGGU : MERASA TIDAK NYAMAN RENDAH : TIDAK MERASAKAN APAPUN
BERAPAKAH SUHU DITERMOMETER EMOSI ANDA, PADA SAAT ADA KONFLIK BERIKUT INI SESEORANG YANG TIDAK KITA KENAL MELAKUKAN KEBIASAAN BURUK YANG TIDAK KITA SUKAI DIDEPAN KITA ? SESEORANG YANG KITA KENAL MENYINGGUNG DIRI KITA DENGAN EJEKAN YANG BERSIFAT SARA DALAM SUATU PERTEMUAN FORMAL? SESEORANG YANG TIDAK KITA KENAL MELANGGAR HAK KITA DENGANSIKAP DAN PERBUATANNYA SESEORANG MENCEMOOH ANGGOTA KELUARGA KITA ? 94
ADA DUA RESPON EMOSI DALAM MENGHADAPI KOMUNIKASI YANG KURANG BAIK EMOSI REAKTIF EMOSI PROAKTIF 95
EMOSI REAKTIF SEORANG PEMIMPIN CABANG SEBUAH BANK SANGAT MARAH KETIKA SEBUAH MOBIL DENGAN SENGAJA MEMOTONG JALANNYA TIBA-TIBA. DIKEJARNYA MOBIL ITU LALU DIMAKINYA DENGAN KATA-KATA KASAR. KETIKA SAMPAI DITEMPAT KERJA, BETAPA KAGETNYA SI PIMPINAN INI KETIKA TAHU BAHWA PENGEMUDI TADI ADALAH SALAH SEORANG NASABAHNYA PERNAHKAN KITA MENGELUARKAN EMOSI TANPA DIKENDALIKAN DAN DIPIKIR, SEPERTI PEMIMPIN CABANG TADI, NAMUN SESUDAHNYA ANDA MERASA SANGAT MENYESAL ? SEBERAPA SERINGKAH HAL INI TERJADI PADA DIRI KITA? 96
POLA EMOSI REAKTIF 97 SITUASI PERASAAN TINDAKAN SEORANG MANAJER MENEMUKAN KERJA BAWAHANNYA YANG TIDAK BERES (SITUASI ) KARENA TIDAK SESUAI DENGAN] HARAPANNYA, IA JENGKEL STRESS DAN KESAL TERHADAP BAWAHANNYA (PERASAAN) SELANJUTNYA DARI MULUT SI MANAJER ITU MELUNCURKAN KATA-KATA “ BEGO BANGET… ” BEGINI AJAH TIDAK BECUS (TINDAKAN)
POLA EMOSI PROAKTIF 98 SITUASI PERASAAN PENYADARAN PERASAAN BARU TINDAKAN MULAI MEMIKIRKAN BERBAGAI KEMUNGKINAN PENYEBAB ANAK BUAHNYA MEMBUAT KESALAHAN MENJADI LEBIH TENANG, PERASAAN LEBIH BAIK
5.KONFLIK DAN KOMUNIKASI TEAM
PERSOALAN KOMUNIKASI Ketika anak remaja AS mengalami stress, kemana mereka dapat penyelesaiannya? Pertama dari musik Kedua ke TV/Sosmed Ketiga ke mall ……. Yang mengejutkan Ibu menempati urutan ke 31 dan Ayah menempati urutan ke 48 Kondisi ini menunjukkan betapa buruknya komunikasi yang terjadi antara anak dan orang tua
PERSOALAN KOMUNIKASI Survey dilakukan terhadap 5000 pasangan suami istri tentang berapa sering mereka berdiskusi satu sama lainnya. Setelah dua tahun usia perkawinan, kebanyakan dari mereka : Dua – tiga menit saat sarapan pagi 20 menit setelah makan malam Beberapa menit sebelum tidur Mendekati usia perkawinan 6 tahun : Menjadi rata-rata 10 menit per hari Akhirnya kondisi “ hampir tidak pernah berbicara “ tercapai setelah delapan tahun perkawinan
PERSOALAN KOMUNIKASI Seorang manajer pemasaran, marah karena harga penawar dianggap terlalu murah. Studi menunjukkan, seorang karyawan akan lepas dari suatu perusahaan ketika harga dirinya merasa direndahkan.
BAGAIMANA KITA ? KAPAN TERAKHIR KITA BERKOMUNIKASI DENGAN ORANG TUA ? BERAPA LAMA RATA RATA KITA BERKOMUNIKASI DENGAN ANAK ? DENGAN PASANGAN HIDUP ? DALAM SEHARI, SEBULAN ? DI KANTOR SEBERAPA SERING KITA BERKOMUNIKASI DENGAN ATASAN, REKAN KERJA, ANAK BUAH ? UNTUK HAL YANG SANGAT FUNDAMETAL TENTANG PEKERJAAN ? PERNAHKAN KITA MENDAPATKAN ANAK BUAH YANG MEMINTA KITA UNTUK MEMBERIKAN PENDAPAT BERKENAAN DENGAN PROBELMNYA ? SEBERAPA SERING KITA SECARA PERSONAL MENYAPA ANAK BUAH DENGAN KATA YANG PENUH KEGEMBIRAAN ?
PERTANYAAN BERIKUTNYA , DIPERJAAN ANDA SEBERAPA SERING KITA KONFLIK ? SEBERAPA SERING KITA KALAH DALAM NEGOSIASI ? SEBERAPA SERING KITA MISSCOMUNICATION ? DENGAN REKAN SEKERJA, ATASAN, BAWAHAN ATAU CLIENT PERNAHKAN KITA MARAH DAN UJUNGNYA MENYESAL ?
MANFAAT KOMUNIKASI DI PERUSAHAAN Sebagai seorang manajer/karyawan/pimpinan diperusahan, memiliki kewajiban untuk mampu berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi sangat membantu melakukan delegasi pekerjaan, memimpin rapat,menyampaikan pendapat, memberikan motivasi kepada anggota tim, mengembangkan tim kerja, dan tentu saja, menjalin komunikasi dengan semua kolega.
KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN DIKANTOR DIJALAN DIRUMAH
KONSEP KOMUNIKAIS Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya .
SUATU PROSES DI MANA SUATU GAGASAN DIALIHKAN DARI SUMBER (SOURCE) ATAU KOMUNIKATOR KE PENERIMA (RECEIVER) ATAU KOMUNIKATE DENGAN TUJUAN UNTUK MENGUBAH PERILAKU KOMU NIKATE KONSEP KOMUNIKASI
KONSEP KOMUNIKASI Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran atau Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain
TUJUAN KOMUNIKASI 1. Mempelajari atau mengajarkan sesuatu 2. Mempengaruhi perilaku seseorang 3. Mengungkapkan perasaan 4. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain 5. Berhubungan dengan orang lain 6. Menyelesaian sebuah masalah 7. Mencapai sebuah tujuan 8. Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik 9. Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orng lain
KOMUNIKASI EFEKTIF KOMUNIKASI DIKATAKAN EFEKTIF, JIKA STIMULUS YANG DISAMPAIKAN DAN YANG DIMAKSUDKAN OLEH PENGIRIM ATAU SUMBER, BERKAITAN ERAT DENGAN STIMULUS YANG DITANGKAP DAN DIPAHAMI OLEH SI PENERIMA KOMUNIKASI DIKATAKAN EFEKTIF JIKA ORANG BERHASIL MENYAMPAIKAN APA YANG DIMAKSUDKANNYA
PROSES KOMUNIKASI Komunikator menyampaikan gagasan/ide untuk disampaikan Disampaikan melalui berbagai media Pertukaran makna Penerima pesan
KOMUNIKATOR PENENTU EFEKTIVITAS KOMUNIKASI
PESAN (MASSAGE)
KOMUNIKATE FAKTOR BUDAYA TINGKAT SOSIAL KELOMPOK ANUTAN KELUARGA PENGALAMAN BELAJAR KEPRIBADIAN SIKAP DAN KEYAKINAN SELF CONCEPT (GAMBARAN DIRI)
TIPS BERKOMUNIKASI EFEKTIF MILIKILAH MINAT BERKOMUNIKASI DENGAN ORANG LAIN. KENALI KEPERCAYAAN DAN NILAI BUDAYA MEREKA YANG UNIK. PAHAMI BAHASA VERBAL DAN NONVERBAL MEREKA DAN NILAI-NILAI YANG MELEKAT PADA BAHASA TERSEBUT. MILIKILAH EMPATI TERHADAP ORANG LAIN . COBALAH MELIHAT SESUATU DARI PERSPEKTIF MEREKA. TUNDALAH PENILAIAN ANDA ATAS PERILAKU KOMUNIKASI ORANG LAIN . HINDARI STEREOTIP ATAS ORANG LAIN . MILIKILAH PERSEPSI YANG AKURAT DENGAN MENDENGARKAN ORANG LAIN SECARA HATI-HATI.
KOMUNIKASI YANG SESUNGGUHNYA TERJADI KETIKA KITA MENDENGARKAN DAN BERUSAHA MEMAHAMI . MELIHAT IDE DAN SIKAP MENURUT SUDUT PANDANG ORANG LAIN, MERASAKAN DAN BERUSAHA MENGERTI ORANG LAIN, MENANGKAP APA YANG DIBICARAKAN BERDASARKAN POLA PIKIRNYA.
MENDENGARKAN ADALAH PROSES SELEKTIF UNTUK MEMPERHATIKAN, MENDENGAR, MEMAHAMI DAN MENGINGAT SIMBOL-SIMBOL PENDENGARAN
MEMPERBAIKI CARA MENDENGARKAN BERSABAR SEDIAKAN WAKTU MEMPERHATIKAN DENGAN BAIK BERSIAP UNTUK MENDENGARKAN JANGAN BEREAKSI BERLEBIHAN TERHADAP PESAN JANGAN BERPURA-PURA JANGAN KEASYIKAN DENGAN PIKIRAN SENDIRI
Persamaan Etiket dan Etika 121 Menyangkut perilaku manusia. Hewan tidak mengenal etika maupun etiket. Mengatur perilaku manusia secara normatif, artinya, memberi norma bagi perilaku manusia.
ETIKA
ETIKET
3 EKSPRESI DALAM KOMUNIKASI
3 EXPRESI EMOSI 125 Permissive ( Emosi ) Antusiasme/Semangat rendah, Berusaha menyenangkan orang lain, Sering mengalah, Pasif, Hak kita kurang diperhatikan (I ’ m not oke – You ’ re oke) Assertive (Emosi ) Antusiasme cukup tinggi, Hak kita tetap dipertahankan ttp kita menghargai hak keinginan/ perasaan orang lain, Aktif, ttp terarah, Pro-active Jujur pada diri sendiri (I ’ m oke – You ’ re oke) Agressive (Emosi ) Antusiasme tinggi, Aktif, tetapi sering kurang terarah Sikap tubuh sering seenaknya, Reaktif/cepat marah Kurang memperhatikan keinginan/hak perasaan orang lain (I ’ m oke – You ’ re not oke)
RESUME BUATKAN RESUME TRAINING KITA HARI INI, KURANG LEBIH 8 SD 10 POINT DIKETIK PADA POWER POINT, DAN DIBUAT KELOMPOK UNTUK DIPRESENTASIKAN
PERILAKU AGRESIF AGRESIF : sikap atau pun perilaku agresif cenderung akan merugikan pihak lain Karena seringkali bentuknya seperti mempersalahkan , mempermalukan , menyerang ( secara verbal ataupun fisik ), marah-marah , menuntut , mengancam , sarkase ( misalnya kritikan dan komentar yang tidak enak didengar ), sindiran ataupun sengaja menyebarkan gosip .
BERPIKIR ASERTIF Sikap asertif adalah kemampuan untuk menyampaikan pendapat , gagasan , perasaan , dan kepentingan secara langsung kepada siapapun . Namun sikap asertif ini jangan disamakan dengan sikap agresif . Sikap asertif bersifat jujur , obyektif , tidak dipengaruhi oleh judgement, atau hal-hal yang bersifat emosionil . Asertif merupakan ungkapan perasaan , pendapat , dan kebutuhan kita secara jujur , wajar dan tidak dibuat-buat . .
CIRI CIRI ASERTIF Bebas mengemukakan pikiran dan pendapat, baik melalui kata-kata maupun tindakan. Dapat berkomunikasi secara langsung dan terbuka. Mampu memulai, melanjutkan dan mengakhiri suatu pembicaraan dengan baik.
CIRI CIRI ASERTIF Mampu menolak dan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pendapat orang lain, atau segala sesuatu yang tidak beralasan dan cenderung bersifat negatif. Mampu mengajukan permintaan dan bantuan kepada orang lain ketika membutuhkan. Mampu menyatakan perasaan, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan dengan cara yang tepat.
INDIKATOR ASERTIF PESAN-PESAN TUBUH INDIKATOR Kontak Mata Melihat orang lain langsung di matanya , ataupun cukup melihat di antara dua matanya , sedikit di atasnya , sedikit di bawahnya , dan tetap melakukan kontak mata pada saat menyatakan diri Ekspresi Wajah Menyatakan emosi positif dan negative anda dengan tepat , tetap dalam keasliannya , seperti tidak tersenyum sewaktu marah Postur Tubuh Tidak membungkuk Gerak-Gerik Menggunakan gerakan tangan dan lengan untuk membantu menyatakan diri anda dalam cara yang konstruktif Jarak Tidak menghindari orang , tidak “ tabrak-lari ”
133 Bebas Komunikasi Tubuh Yang Negatif Seperti : kepala mengeleng-geleng , membanting pintu , mengepalkan tangan sebagai pertanda geram , telunjuk menuding-nuding muka seseorang Bebas Komunikasi Tubuh Yang Membingungkan Menarik-narik rambut , mempermainkan jari-jari , mengeser-geserkan telapak kaki ke lantai Volume Keras tetapi layak Nada Lugas , tidak mengambil suara “ anak kecil ” Kecepatan Tidak terlalu cepat Perubahan Nada Penghadiran perubahan suara yang menekankan pernyataan , tiadanya perubahan nada yang memberi indikasi menyerang ataupun merendahkan
MANFAAT Keuntungan berperilaku asertif, dengan menyatakan apa adanya perasaan atau emosinya seseorang tidak akan dikendalikan orang lain, efektif dalam berinteraksi, lebih dihargai orang lain, menjadi lebih percaya diri dan memiliki rasa puas. 134
6.ETIKA DAN ETIKET DALAM KOMUNIKASI
K omunikasi yang didasari etika , terk andung “aturan-aturan” yang dilandasi ahlak atau moral yang harus dipertanggungjawabkan terhadap dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, perusahaan, negara, dan Tuhan YME,
137 Setiap orang dlm menjalankan tata hubungan harus mempunyai: kesusilaan/ahlak/moral, atau budi pekerti yang baik, 2) kesopanan, dan norma2 yang berlaku dalam segala tindakannya. ETIKA KOMUNIKASI
Setiap orang dlm menjalankan tata hubungan harus mempunyai: kesusilaan/ahlak/moral, atau budi pekerti yang baik, 2) kesopanan, dan norma2 yang berlaku dalam segala tindakannya.
Pada prinsipnya, Etika menjadi dasar atau pedoman dalam berhubungan atau dalam berkomunikasi
140 Mendiskriditkan - didiskriditkan Mencela - dicela Mengkritik - dikritik menimbulkan sengketa – dibuat bersengketa Berbohong, menipu - jujur Berprasangka - disangka Berkelit – menghadapi orang yg berkelit debat kusir - didebat menyinggung - disinggung Menginterogasi -diinterogasi Menyalahkan - disalahkan merendahkan harga diri/melecehkan – direndahkan/ dilecehkan mengadu domba – diadu domba Memaki - dimaki Dll. yang dapat menimbulkan konflik berkepanjangan sehingga bisa berakhir di meja hijau Apakah Anda pernah melakukan atau diperlakukan
Etika Dan Etiket Di Kantor 141 ETIKA ETIKET Jangan ngerumpi 2 . Jangan Membocorkan rahasia perusahaan 3 . Hind ari meminjam uang atau barang dari rekan , hindari hutang. 4. Jangan menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi 5 . Jangan Membentuk klik 6. Jangan korupsi atau memperkaya diri dengan menggunakan fasilitas kantor 7 . Jangan m enjilat atasan . 8. Jangan melakukan pelecehan 9. Jangan mengadu domba 10.Jangan menyinggung orang lain 11. Janga mendiskriditkan orang lain 12. Jangan memicu pertengkaran 13. Jangan berbohong atau menipu 14. Jangan berbuat a susila 15. Jangan mencela 16. dll. Jangan menampakkan kesan sibuk atau mulut penuh makanan saat menerima tamu atau menelepon . Jangan biarkan telepon berdering lebih dari 3x Bersikap ramah, wajar, tidak di-buat2 pada saat berkomunikasi Jangan mendominasi dan menyela pembicaraan Menyediakan bahan2 bacaan untuk tamu yg menunggu. Jangan memakai perhiasan dan dandan berlebihan Menggunakan pakaian dan sepatu secara wajar Cara makan, duduk, dan berbicara, tertawa h a r u s sopan Memperhatikan kebersihan, penampilan, dan kesehatan. dll.