Tekanan darah pada Anak mahasiswa S1.pptx

ssuser10938d 8 views 77 slides Sep 13, 2025
Slide 1
Slide 1 of 77
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75
Slide 76
76
Slide 77
77

About This Presentation

kuliah S1


Slide Content

HIPERTENSI PADA ANAK Dr. Aumas Pabuti, SpA(K), MARS Dr. Fitrisia Amelin Amelin, SpA, M. Biomed dr. Ronaldi Noor, M. Biomed, Sp.A

3,5% pada anak dan remaja . A nak laki-laki (15% – 19%) : A nak perempuan (7% -12% ) AHA  15 % remaja mengalami TD abnormal yaitu > 120/80 mmHg ) Risiko lebih besar untuk hipertensi dan penyakit kardiovaskuler saat dewasa Hipertensi primer: gejala klinik tidak jelas  saat diagnosis pertama kali : 40 % sudah mengalami LVH 50% anak PGK mengalamhipertensi Jarang terdeteksi pada faskes primer dan sekunder, ditemukan pada faskes tersier dengan komplikasi Hipertensi pada A nak

Defenisi Tekanan Darah dan Hipertensi

Hipertensi dan TD meningkat banyak yang tidak terdiagnosis . Kesulitan penegakan diagnosis hipertens i Batasan hipertensi yang belum seragam Teknik pengukuran TD tidak dilakukan dengan benar Tidak memakai ukuran manset yang sesuai Kesulitan interpretasi hasil pengukuran tekanan darah . Hipertensi pada Anak

Etiologi Hipertensi Primer Sekunder Usia ≥6 tahun . Penyebab belum diketahui, tetapi dihubungkan dg inter aks i antara faktor genetik dengan lingkungan (kelebihan BB, kurang olahraga, gaya hidup) . Sering dihubungkan dengan gangguan kardiovaskular, kadar lemak, diabetes . Lebih sering terjadi pada anak Penyakit parenkim ginjal dan kelainan struktur ginjal (60-70%) Penyakit renovaskuler (12-13 %). Koartasio A orta Kelainan endokrin (0,05-6 %) Faktor lingkungan : paparan timbal, kadmium, merkuri dan phthalates Obat : kontrasepsi oral, obat stimulan sistem saraf pusat dan kortikosteroid

Risiko H i p er t ensi Primer Obesitas makanan tinggi kalori, tinggi garam, merokok, stres psikis a l k ohol dan kafein, Kurang tidur K u r ang gerak

60-70%

Penyebab HT Berdasarkan Usia Brewer ED, Swartz SJ. Evaluation of hypertension in childhood diseases. In: Avner ED, Harmon WE, Niaudet P, Yoshikawa N, Emma F, Goldstein SI, editors. Pediatric nephrology. 7th ed. Berlin Heidelberg: Springer-Verlag; 2016. p. 1998

Blood Pressure Control

Patogenesis and Patophysiology of Hypertension

Definition and classification of hypertension in children (AAP 2017) Mean of 2 consecutive BP measurements take by auscultation repeated at 3 different visits Flynn et al. Clinical Practice Guideline for Screening and Management of High Blood Pressure in Children and Adolescents. AAP 2017.

Definition and classification of hypertension in children Severe A cute HTN: R ise in BP >95 th percentile + 30 mmHg : Flynn, 2017; Yap, 2021 PNPK Tata laksana hipertensi pada anak, 2021 Hypertensive Urgency Hypertensive Emergency 1 No organ damage No or minimal symptoms More common in pediatric populatio n Symptomatic with complaints (nausea, headache, blurredvision) End organ damage (neurological, renal failure, left heart failure, retinopathy or pulmonary edema) . Treated in 24-48 hours Treated in 1 hours

White C oat HTN : E levated BP consistently in the physicians office, but BP is normal Hypertensive C risi s : C ritical conditions, blood pressure rises rapidly until it reaches a systolic 180 mmHg or a diastolic 120 mmHg (SBP≥180mmHg;DBP≥120mmHg) . Must be treated in 1 hour. Hypertensive Crisis is part of Hipertensive Emervency (PNPK) 2 3 Masked H yper t ension TD pada anak atau remaja yang normal bila diukur di tempat YANKES padahal sebenarnya si anak/remaja mengalami hipertensi Sering ditemukan pada anak dengan kelainan ginjal 4

Nilai skrining Tekanan darah yang Membutuhkan Evaluasi Lebih Lanjut

A p l i k asi

Tabel Tekanan Darah Bayi 0-12 Bulan

Delapan Perubahan Mendasar Pedoman Hipertensi menurut American Academy Of Pediatric 2017 “Prehipertensi” menjadi “peningkatan tekanan darah” ( elevated blood pressure) Tabel tekanan darah berdasarkan BB normal anak. Penyederhanaan tabel skrining tekanan darah Penyederhanaan tabel klasifikasi tekanan darah pada remaja ≥13 tahun menurut American Heart Association (AHA) dan American Collage of Cardiologi (ACC)

Rekomendasi untuk melakukan pengukuran skrining TD hanya pada preventive care visit Rekomendasi yang lebih sederhana Memperluas peran pemantauan tekanan darah secara ambulatory Revisi rekomendasi ekokardiografi pada anak hipertensi

Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah pada Anak Umur Jenis kelamin Tinggi badan Berat badan (obesitas) Aktivitas fisik Berat badan lahir Prematuritas ASI Jumlah nefron Faktor lain (RAS, asupan garam, riw.keluarga, dll)

Waktu P engukuran Anak ≥ 3 t a h u n  p a d a w aktu k un j un g an a t au minimal 1 kali setahun : Anak den g an obesi t as, pe n y akit gi n jal , d i ab e t es, kelainan jantung . Anak < 3 t a h u n , s e tiap k ali k un j un g a n b i la ditemukan hal berikut: Riwayat prematuritas, BBLSR, pasca rawat NICU. Penyakit jantung bawaan . I n f e k s i salu r a n k emih berul a n g , hem a tur i a a t au proteinuria . Gangguan ginjal atau urologi yang sudah diketahui .

Lanjutan… Ri w a y a t k el u a r g a den g an pe n y akit ginj a l kongenital Keganasan atau transplantasi sumsum tulang T e r api den g an ob a t- o b a t y ang d i k e t a h ui meningkatkan tekanan darah, misalnya steroid P e n y akit si s t em i k y ang berh u b u n g an de n g an hipertensi (neurofibromatosis, tubero sklerosis) Peningkatan tekanan intrakranial

Blood Pressure Practices

Teknik pengukuran Syarat pengukuran tekanan darah pada anak: Memastikan anak tidak meminum obat/makanan yang memengaruhi tekanan darah Anak dalam keadaan tenang 3-5 menit Anak tidak menangis, tidak gelisah, tidak meronta, tidak kejang Anak besar: Posisi duduk, punggung ditopang/bersandar Kaki menapak pada lantai Anak kecil : Berbaring

Rekomendasi Ukuran Manset Pengukur Tekanan Darah

Tensimeter anak

ANAMNESIS Riwayat kelahiran (perinatal) : ibu dengan hipertensi, bayi berat badan lahir rendah, dan usia kehamilan. Riwayat nutrisi: konsumsi garam, lemak dan gula, dan rendahnya konsumsi buah-buahan dan sayuran. Riwayat aktivitas fisik Riwayat psikososial : stress dapat sebagai salah satu pemicu white coat hypertension (WCH) , depresi dan ansietas, kebiasaan merokok, alkohol dan obat lainnya. Riwayat keluarga : riwayat orang tua dengan hipertensi Riwayat Penggunaan obat dan faktor lingkungan Pemeriksaan status nutrisi pada anak : Overweight dan obesitas sebagai faktor resiko hipertensi, Gagal tumbuh bisa ditemukan pada anak dengan penyakit kronis

Pemeriksaan Fisik  memberikan petunjuk etiologi hipertensi sekunder dan menilai kerusakan organ target Tanda vital Antropometri (TB dan BB) Mata, THT : evaluasi proptosis pada hipertiroid Kepala dan Leher Kulit Thoraks dan Jantung : kardiomegali, tanda gagal jantung Abdomen : asites Genitourinari : edema skrotalis Ekstremitas : edem

Pemeriksaan Penunjang Flynn JT. Clinical Practice Guideline for Screening and Management of High Blood Pressure in Children and Adolescents. PEDIATRICS Volume 140, number 3, September 2017:e20171904

Algoritma Diagnosis

PENGOBATAN

T a t ala k s a na Hipertensi Elevated BP Stage 1 Hypertension Stage 2 Hypertension Investigate Start pharmacological treatment if: Symptomatic CKD DM Weight reduction High Coronary D’s risk Family history of premature cardiovascular. Hypertensive target organ damage. Secondary HT. Persistent HT Initiate pharmacologic treatment admit if: symptomatic or BP > 30 mmHg above 95th Persentile or BP>180/120 mmHg Investigate Lifestyle counselling and non pharmacological intervention: Diet Counselling Weight reduction Physical activity Motivational interviewin Stress Reduction

Pengobatan Hipertensi Tujuan akhir pengobatan hipertensi adalah menurunkan TD di bawah P-90 atau di bawah 130/80 mmHg pada remaja. Tujuan pengobatan hipertensi pada anak adalah mengurangi risiko jangka pendek maupun panjang terhadap penyakit kardiovaskular dan kerusakan organ target. Non Pharmacologic Therapy Pharmacologic Therapy

HT tingkat 1 T a t ala k s a na Hipertensi di Perifer

Hipertensi tingkat 1 / asimptomatik Edukasi gaya hidup dan kembali lakukan pemeriksaan ulang setelah 1-2 minggu dengan auskultasi. Apabila TD masih menetap, ukur TD di ektremitas atas dan bawah setelah 3 bulan Hipertensi tingkat 1masih berlanjut setelah 3 kali kunjungan  anjurkan pemeriksaan ABPM Pertimbangkan rujuk ke subspesialis

Hi p e r t e n si tingkat 2 Ukur TD di ekstremitas atas dan bawah, modifikasi gaya hidup, dan ukur TD ulang setelah 1 minggu atau pasien dapat dirujuk ke subspesialis. TD menetap, anjurkan pemeriksaan ABPM Mulai pengobatan / rujuk pasien dalam 1 minggu Jika masih hipertensi tingkat 2 dan simptomatik atau tekanan darah > 30 mmHg diatas persentil 95 ( atau > 180/129 mmHg pada remaja) Rujuk ke UGD

Diet Dietary Approache to Stop Hypertensi (DASH) Buah-buahan, sayuran, produk susu rendah lemak, gandum utuh, ikan, unggas, kacang, dan daging merah tanpa lemak dan pembatasan pada asupan gula, permen serta rendah natrium Aktivitas fisik Aktivitas fisik pada anak dan remaja dengan obesitas disarankan 40 menit untuk aktivitas fisik sedang sampai berat, aerobik 3-5 hari per minggu , Penurunan TDS dengan rata-rata 6,6 mmHg Penurunan BB Edukasi penurunan BB berguna untuk mengurangi kejadian overweight dan obesitas yang merupakan faktor risiko hipertensi Pengobatan N on F armakologis

Indikasi Pengobatan Farmakologis :

Indikasi Inisiasi Terapi Farmakologi The treatment is indicated for children who have failed nonpharmacologic treatment, particularly those who have LVH or stage 2 hypertension .These children are at higher risk and are likely to benefit from antihypertensive medications

Tatalaksana Farmakologis Obat antihipertensi yang diberikan harus mempertimbangkan mekanisme yang mendasari terjadinya penyakit Antihipertensi diberikan secara bertahap (step-up) Mulai dengan satu obat pada dosis terendah Tingkatkan secara bertahap hingga: Mencapai efek terapeutik Munculnya efek samping Mencapai dosis maksimal Pertimbangkan penambahan obat ke-2 dengan mekanisme kerja berbeda Pemilihan obat awal : tidak ada panduan baku

Terapi dimulai dengan obat tunggal dengan dosis minimal. Dosis obat dapat ditingkatkan setiap 2 hingga 4 minggu sampai tekanan darah terkontrol (<persentil 90), atau dosis sudah maksimal atau terjadi efek samping. Jika tekanan darah tidak terkontrol dengan obat tunggal, dapat ditambahkan obat kedua dan dititrasi seperti obat awal.

Jika tekanan darah tidak terkontrol dengan obat tunggal, dapat ditambahkan obat kedua dan dititrasi seperti obat awal. Golongan diuretik dan β-blocker dianggap aman dan efektif untuk anak. Golongan ACE inhibitor dipertimbangkan pada anak dengan diabetes melitus atau terdapat proteinuria. H arus hati-hati pada anak yang mengalami penurunan fungsi ginjal. Penggunaan kombinasi obat pada awal terapi hanya untuk β- blocker dan hidroklorotiazid Tidak direkomendasikan penggunaan rutin kombinasi obat

Tahapan Pemberian Antihipertensi Mulai dengan dosis inisial obat yang akan direkomendasikan Jika kontrol TD tidak tercapai, naikkan dosis sampai mencapai TD yang ditargetkan atau sampai dosis maksimium Jika kontrol TD tidak tercapai, tambahkan obat kedua untuk melengkapi mekanisme kerja obat Tambahkan obat anti HT ketiga dari kelas yang berbeda Konsultasikan ke dokter konsultan hipertensi anak dan remaja atau

Target tatalaksana hipertensi pada anak Tatalaksana dipertimbangkan pada anak yang menunjukkan peningkatan RD diatas persentil ke-99 yang menetap Target TD dibawah P90 pada anak <13 tahun TD dibawah 130/80 mmHg pada anak berusia ≥ 13 tahun Target ini pada penelitian terbukti menurunkan risiko terjadinya stroke dan penyakit jantung koroner dikemudian hari

Obat Anti Hipertensi ACE Inhibitor : Captopril , Ramipril , Lisinopril , Enalapril CCB ( Calcium Canal Blocker ) : Nifedipin , Amlodipin , Verapamil, Diltiazem ARB ( Angiotensin Receptor Blocker ) : Candesartan , Valsartan, Losartan, Telmisartan MRA ( Mineralocorticoid Receptor Antagonis ) : Spironolakton Diuretik : Hidroclorotiazid (HCT) Beta Blocker : Propanolol , Bisoprolol , Metoprolol , Atenolol, Carvedilol , Nebivolol

Dosis Obat Antihipertensi

Algoritma M anajemen H ipertensi A kut dan B erat

Hipertensi Akut dan Berat Hipertensi Urgensi Harus diturunkan dalam waktu 24 jam dengan nifedipin Hipertensi Emergensi TD harus diturunkan dalam waktu satu jam Penanganan awal : nifedipin oral / sublingual 0,1 mg/kg (max 10 mg) , lanjut dengan obat IV Pada pasien HT kronik, target : TD turun 20-30% dalam 60-90 menit

Pemeriksaan Penunjang pada Hipertensi Krisis

Kondisi Golongan Obat Hipertensi renovaskular Koartasio Aorta Penyakit ginjal kronis Hipertensi yang terkait obesitas Hypertensive athlete ACE-I, ARB, Diuretik,vasodilatr Beta Bloker ACE-I, ARB ACE-I, ARB ACE-I,ARB, CCB

Penghentian Obat Antihipertensi Bayi Anak atau Remaja K e n ai k an t e k a n an da r ah t er k o n t r ol untuk 1 bulan Dosis obat tidak meningkat, dan bayi terus tumbuh T e k an a n da r ah t e t ap k on s t an dan terkontrol Dosis obat diturunkan sekali seminggu dan berangsur-angsur dihentikan Tekanan darah terkotntrol dalam batas normal untuk 6 bulan sampai 1 tahun Kontrol tekanan darah dengan interval waktu 6-8 minggu Ubah menjadi monoterapi Setelah terkontrol kira-kira 6 minggu, turunkan monoterapi setiap minggu dan bila memungkinkan berangsur- angsur dihentikan

Abnormalitas : otak , jantung, ginjal , mata II. Evaluasi kerusakan organ target Evaluasi: - penyebab ko-morbiditas kerusakan organ target Evaluasi bersifat individu Penyebab utama: R enoparenkim atau renovaskular  skrining keadaan ini I II . Investigasi Penyebab

K E SIMPULAN

Hipertensi  masalah kesehatan pada anak dengan kejadian yang makin meningkat dari tahun ke tahun. Penting untuk mengenali adanya peningkatan tekanan darah pada anak dalam praktik sehari-hari. Anak usia di atas 3 tahun wajib diperiksa TD sekali setahun Penyediaan alat pengukuran tekanan darah seperti tensimeter raksa dan manset anak yang sesuai akan berdampak besar terhadap penegakkan diagnosis. Melalui deteksi dan intervensi dini hipertensi pada anak, diharapkan akan menurunkan kejadian hipertensi pada dewasa nantinya .

TERIMA KASIH
Tags