HIPERTENSI PADA ANAK Dr. Aumas Pabuti, SpA(K), MARS Dr. Fitrisia Amelin Amelin, SpA, M. Biomed dr. Ronaldi Noor, M. Biomed, Sp.A
3,5% pada anak dan remaja . A nak laki-laki (15% – 19%) : A nak perempuan (7% -12% ) AHA 15 % remaja mengalami TD abnormal yaitu > 120/80 mmHg ) Risiko lebih besar untuk hipertensi dan penyakit kardiovaskuler saat dewasa Hipertensi primer: gejala klinik tidak jelas saat diagnosis pertama kali : 40 % sudah mengalami LVH 50% anak PGK mengalamhipertensi Jarang terdeteksi pada faskes primer dan sekunder, ditemukan pada faskes tersier dengan komplikasi Hipertensi pada A nak
Defenisi Tekanan Darah dan Hipertensi
Hipertensi dan TD meningkat banyak yang tidak terdiagnosis . Kesulitan penegakan diagnosis hipertens i Batasan hipertensi yang belum seragam Teknik pengukuran TD tidak dilakukan dengan benar Tidak memakai ukuran manset yang sesuai Kesulitan interpretasi hasil pengukuran tekanan darah . Hipertensi pada Anak
Etiologi Hipertensi Primer Sekunder Usia ≥6 tahun . Penyebab belum diketahui, tetapi dihubungkan dg inter aks i antara faktor genetik dengan lingkungan (kelebihan BB, kurang olahraga, gaya hidup) . Sering dihubungkan dengan gangguan kardiovaskular, kadar lemak, diabetes . Lebih sering terjadi pada anak Penyakit parenkim ginjal dan kelainan struktur ginjal (60-70%) Penyakit renovaskuler (12-13 %). Koartasio A orta Kelainan endokrin (0,05-6 %) Faktor lingkungan : paparan timbal, kadmium, merkuri dan phthalates Obat : kontrasepsi oral, obat stimulan sistem saraf pusat dan kortikosteroid
Risiko H i p er t ensi Primer Obesitas makanan tinggi kalori, tinggi garam, merokok, stres psikis a l k ohol dan kafein, Kurang tidur K u r ang gerak
60-70%
Penyebab HT Berdasarkan Usia Brewer ED, Swartz SJ. Evaluation of hypertension in childhood diseases. In: Avner ED, Harmon WE, Niaudet P, Yoshikawa N, Emma F, Goldstein SI, editors. Pediatric nephrology. 7th ed. Berlin Heidelberg: Springer-Verlag; 2016. p. 1998
Blood Pressure Control
Patogenesis and Patophysiology of Hypertension
Definition and classification of hypertension in children (AAP 2017) Mean of 2 consecutive BP measurements take by auscultation repeated at 3 different visits Flynn et al. Clinical Practice Guideline for Screening and Management of High Blood Pressure in Children and Adolescents. AAP 2017.
Definition and classification of hypertension in children Severe A cute HTN: R ise in BP >95 th percentile + 30 mmHg : Flynn, 2017; Yap, 2021 PNPK Tata laksana hipertensi pada anak, 2021 Hypertensive Urgency Hypertensive Emergency 1 No organ damage No or minimal symptoms More common in pediatric populatio n Symptomatic with complaints (nausea, headache, blurredvision) End organ damage (neurological, renal failure, left heart failure, retinopathy or pulmonary edema) . Treated in 24-48 hours Treated in 1 hours
White C oat HTN : E levated BP consistently in the physicians office, but BP is normal Hypertensive C risi s : C ritical conditions, blood pressure rises rapidly until it reaches a systolic 180 mmHg or a diastolic 120 mmHg (SBP≥180mmHg;DBP≥120mmHg) . Must be treated in 1 hour. Hypertensive Crisis is part of Hipertensive Emervency (PNPK) 2 3 Masked H yper t ension TD pada anak atau remaja yang normal bila diukur di tempat YANKES padahal sebenarnya si anak/remaja mengalami hipertensi Sering ditemukan pada anak dengan kelainan ginjal 4
Nilai skrining Tekanan darah yang Membutuhkan Evaluasi Lebih Lanjut
A p l i k asi
Tabel Tekanan Darah Bayi 0-12 Bulan
Delapan Perubahan Mendasar Pedoman Hipertensi menurut American Academy Of Pediatric 2017 “Prehipertensi” menjadi “peningkatan tekanan darah” ( elevated blood pressure) Tabel tekanan darah berdasarkan BB normal anak. Penyederhanaan tabel skrining tekanan darah Penyederhanaan tabel klasifikasi tekanan darah pada remaja ≥13 tahun menurut American Heart Association (AHA) dan American Collage of Cardiologi (ACC)
Rekomendasi untuk melakukan pengukuran skrining TD hanya pada preventive care visit Rekomendasi yang lebih sederhana Memperluas peran pemantauan tekanan darah secara ambulatory Revisi rekomendasi ekokardiografi pada anak hipertensi
Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah pada Anak Umur Jenis kelamin Tinggi badan Berat badan (obesitas) Aktivitas fisik Berat badan lahir Prematuritas ASI Jumlah nefron Faktor lain (RAS, asupan garam, riw.keluarga, dll)
Waktu P engukuran Anak ≥ 3 t a h u n p a d a w aktu k un j un g an a t au minimal 1 kali setahun : Anak den g an obesi t as, pe n y akit gi n jal , d i ab e t es, kelainan jantung . Anak < 3 t a h u n , s e tiap k ali k un j un g a n b i la ditemukan hal berikut: Riwayat prematuritas, BBLSR, pasca rawat NICU. Penyakit jantung bawaan . I n f e k s i salu r a n k emih berul a n g , hem a tur i a a t au proteinuria . Gangguan ginjal atau urologi yang sudah diketahui .
Lanjutan… Ri w a y a t k el u a r g a den g an pe n y akit ginj a l kongenital Keganasan atau transplantasi sumsum tulang T e r api den g an ob a t- o b a t y ang d i k e t a h ui meningkatkan tekanan darah, misalnya steroid P e n y akit si s t em i k y ang berh u b u n g an de n g an hipertensi (neurofibromatosis, tubero sklerosis) Peningkatan tekanan intrakranial
Blood Pressure Practices
Teknik pengukuran Syarat pengukuran tekanan darah pada anak: Memastikan anak tidak meminum obat/makanan yang memengaruhi tekanan darah Anak dalam keadaan tenang 3-5 menit Anak tidak menangis, tidak gelisah, tidak meronta, tidak kejang Anak besar: Posisi duduk, punggung ditopang/bersandar Kaki menapak pada lantai Anak kecil : Berbaring
Rekomendasi Ukuran Manset Pengukur Tekanan Darah
Tensimeter anak
ANAMNESIS Riwayat kelahiran (perinatal) : ibu dengan hipertensi, bayi berat badan lahir rendah, dan usia kehamilan. Riwayat nutrisi: konsumsi garam, lemak dan gula, dan rendahnya konsumsi buah-buahan dan sayuran. Riwayat aktivitas fisik Riwayat psikososial : stress dapat sebagai salah satu pemicu white coat hypertension (WCH) , depresi dan ansietas, kebiasaan merokok, alkohol dan obat lainnya. Riwayat keluarga : riwayat orang tua dengan hipertensi Riwayat Penggunaan obat dan faktor lingkungan Pemeriksaan status nutrisi pada anak : Overweight dan obesitas sebagai faktor resiko hipertensi, Gagal tumbuh bisa ditemukan pada anak dengan penyakit kronis
Pemeriksaan Fisik memberikan petunjuk etiologi hipertensi sekunder dan menilai kerusakan organ target Tanda vital Antropometri (TB dan BB) Mata, THT : evaluasi proptosis pada hipertiroid Kepala dan Leher Kulit Thoraks dan Jantung : kardiomegali, tanda gagal jantung Abdomen : asites Genitourinari : edema skrotalis Ekstremitas : edem
Pemeriksaan Penunjang Flynn JT. Clinical Practice Guideline for Screening and Management of High Blood Pressure in Children and Adolescents. PEDIATRICS Volume 140, number 3, September 2017:e20171904
Algoritma Diagnosis
PENGOBATAN
T a t ala k s a na Hipertensi Elevated BP Stage 1 Hypertension Stage 2 Hypertension Investigate Start pharmacological treatment if: Symptomatic CKD DM Weight reduction High Coronary D’s risk Family history of premature cardiovascular. Hypertensive target organ damage. Secondary HT. Persistent HT Initiate pharmacologic treatment admit if: symptomatic or BP > 30 mmHg above 95th Persentile or BP>180/120 mmHg Investigate Lifestyle counselling and non pharmacological intervention: Diet Counselling Weight reduction Physical activity Motivational interviewin Stress Reduction
Pengobatan Hipertensi Tujuan akhir pengobatan hipertensi adalah menurunkan TD di bawah P-90 atau di bawah 130/80 mmHg pada remaja. Tujuan pengobatan hipertensi pada anak adalah mengurangi risiko jangka pendek maupun panjang terhadap penyakit kardiovaskular dan kerusakan organ target. Non Pharmacologic Therapy Pharmacologic Therapy
HT tingkat 1 T a t ala k s a na Hipertensi di Perifer
Hipertensi tingkat 1 / asimptomatik Edukasi gaya hidup dan kembali lakukan pemeriksaan ulang setelah 1-2 minggu dengan auskultasi. Apabila TD masih menetap, ukur TD di ektremitas atas dan bawah setelah 3 bulan Hipertensi tingkat 1masih berlanjut setelah 3 kali kunjungan anjurkan pemeriksaan ABPM Pertimbangkan rujuk ke subspesialis
Hi p e r t e n si tingkat 2 Ukur TD di ekstremitas atas dan bawah, modifikasi gaya hidup, dan ukur TD ulang setelah 1 minggu atau pasien dapat dirujuk ke subspesialis. TD menetap, anjurkan pemeriksaan ABPM Mulai pengobatan / rujuk pasien dalam 1 minggu Jika masih hipertensi tingkat 2 dan simptomatik atau tekanan darah > 30 mmHg diatas persentil 95 ( atau > 180/129 mmHg pada remaja) Rujuk ke UGD
Diet Dietary Approache to Stop Hypertensi (DASH) Buah-buahan, sayuran, produk susu rendah lemak, gandum utuh, ikan, unggas, kacang, dan daging merah tanpa lemak dan pembatasan pada asupan gula, permen serta rendah natrium Aktivitas fisik Aktivitas fisik pada anak dan remaja dengan obesitas disarankan 40 menit untuk aktivitas fisik sedang sampai berat, aerobik 3-5 hari per minggu , Penurunan TDS dengan rata-rata 6,6 mmHg Penurunan BB Edukasi penurunan BB berguna untuk mengurangi kejadian overweight dan obesitas yang merupakan faktor risiko hipertensi Pengobatan N on F armakologis
Indikasi Pengobatan Farmakologis :
Indikasi Inisiasi Terapi Farmakologi The treatment is indicated for children who have failed nonpharmacologic treatment, particularly those who have LVH or stage 2 hypertension .These children are at higher risk and are likely to benefit from antihypertensive medications
Tatalaksana Farmakologis Obat antihipertensi yang diberikan harus mempertimbangkan mekanisme yang mendasari terjadinya penyakit Antihipertensi diberikan secara bertahap (step-up) Mulai dengan satu obat pada dosis terendah Tingkatkan secara bertahap hingga: Mencapai efek terapeutik Munculnya efek samping Mencapai dosis maksimal Pertimbangkan penambahan obat ke-2 dengan mekanisme kerja berbeda Pemilihan obat awal : tidak ada panduan baku
Terapi dimulai dengan obat tunggal dengan dosis minimal. Dosis obat dapat ditingkatkan setiap 2 hingga 4 minggu sampai tekanan darah terkontrol (<persentil 90), atau dosis sudah maksimal atau terjadi efek samping. Jika tekanan darah tidak terkontrol dengan obat tunggal, dapat ditambahkan obat kedua dan dititrasi seperti obat awal.
Jika tekanan darah tidak terkontrol dengan obat tunggal, dapat ditambahkan obat kedua dan dititrasi seperti obat awal. Golongan diuretik dan β-blocker dianggap aman dan efektif untuk anak. Golongan ACE inhibitor dipertimbangkan pada anak dengan diabetes melitus atau terdapat proteinuria. H arus hati-hati pada anak yang mengalami penurunan fungsi ginjal. Penggunaan kombinasi obat pada awal terapi hanya untuk β- blocker dan hidroklorotiazid Tidak direkomendasikan penggunaan rutin kombinasi obat
Tahapan Pemberian Antihipertensi Mulai dengan dosis inisial obat yang akan direkomendasikan Jika kontrol TD tidak tercapai, naikkan dosis sampai mencapai TD yang ditargetkan atau sampai dosis maksimium Jika kontrol TD tidak tercapai, tambahkan obat kedua untuk melengkapi mekanisme kerja obat Tambahkan obat anti HT ketiga dari kelas yang berbeda Konsultasikan ke dokter konsultan hipertensi anak dan remaja atau
Target tatalaksana hipertensi pada anak Tatalaksana dipertimbangkan pada anak yang menunjukkan peningkatan RD diatas persentil ke-99 yang menetap Target TD dibawah P90 pada anak <13 tahun TD dibawah 130/80 mmHg pada anak berusia ≥ 13 tahun Target ini pada penelitian terbukti menurunkan risiko terjadinya stroke dan penyakit jantung koroner dikemudian hari
Hipertensi Akut dan Berat Hipertensi Urgensi Harus diturunkan dalam waktu 24 jam dengan nifedipin Hipertensi Emergensi TD harus diturunkan dalam waktu satu jam Penanganan awal : nifedipin oral / sublingual 0,1 mg/kg (max 10 mg) , lanjut dengan obat IV Pada pasien HT kronik, target : TD turun 20-30% dalam 60-90 menit
Pemeriksaan Penunjang pada Hipertensi Krisis
Kondisi Golongan Obat Hipertensi renovaskular Koartasio Aorta Penyakit ginjal kronis Hipertensi yang terkait obesitas Hypertensive athlete ACE-I, ARB, Diuretik,vasodilatr Beta Bloker ACE-I, ARB ACE-I, ARB ACE-I,ARB, CCB
Penghentian Obat Antihipertensi Bayi Anak atau Remaja K e n ai k an t e k a n an da r ah t er k o n t r ol untuk 1 bulan Dosis obat tidak meningkat, dan bayi terus tumbuh T e k an a n da r ah t e t ap k on s t an dan terkontrol Dosis obat diturunkan sekali seminggu dan berangsur-angsur dihentikan Tekanan darah terkotntrol dalam batas normal untuk 6 bulan sampai 1 tahun Kontrol tekanan darah dengan interval waktu 6-8 minggu Ubah menjadi monoterapi Setelah terkontrol kira-kira 6 minggu, turunkan monoterapi setiap minggu dan bila memungkinkan berangsur- angsur dihentikan
Abnormalitas : otak , jantung, ginjal , mata II. Evaluasi kerusakan organ target Evaluasi: - penyebab ko-morbiditas kerusakan organ target Evaluasi bersifat individu Penyebab utama: R enoparenkim atau renovaskular skrining keadaan ini I II . Investigasi Penyebab
K E SIMPULAN
Hipertensi masalah kesehatan pada anak dengan kejadian yang makin meningkat dari tahun ke tahun. Penting untuk mengenali adanya peningkatan tekanan darah pada anak dalam praktik sehari-hari. Anak usia di atas 3 tahun wajib diperiksa TD sekali setahun Penyediaan alat pengukuran tekanan darah seperti tensimeter raksa dan manset anak yang sesuai akan berdampak besar terhadap penegakkan diagnosis. Melalui deteksi dan intervensi dini hipertensi pada anak, diharapkan akan menurunkan kejadian hipertensi pada dewasa nantinya .