teks Cerpen bagian 3 kelas 11 sma kurikulum merdeka

AGUSPUTRAARDINATASIT1 0 views 15 slides Oct 09, 2025
Slide 1
Slide 1 of 15
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15

About This Presentation

teks cerpen 3


Slide Content

C. Menganalisis Unsur Pembangun Cerita Pendek

Menentukan Unsur Pembangun Cerita Pendek Tokoh Tokoh adalah orang yang melakukan perbuatan dan mengalami peristiwa dalam sebuah karya rekaan . Sementara itu , penokohan atau karakter lebih mangacu pada pandangan , sifat , sikap , dan emosi yang dimiliki oleh tokoh dalam karya rekaan tersebut . Tokoh dalam cerpen memiliki watak yang berbeda-beda . Perbedaan tersebut dapat menjadi pemicu munculnya konflik atau pertentangan . Watak tokoh dapat dilihat dari tiga sudut pandang , yakni ciri-ciri fisik , hubungan tokoh dan lingkungnnya , dan ciri-ciri kejiwaannya .

Alur Alur merupakan rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan saksama yang menggerakkan jalan cerita melalui kerumitan ke arah klimaks dan penyelesaian untuk mencapai efek tertentu . Alur dapat dibedakan menjadi beberapa jenis , yakni alur progresif atau alur lurus , alur regresif ( flashback ) atau sorot balik , serta ada alur yang bolak-balik ( sirkuler ).

Latar Latar merupakan keterangan mengenai waktu , ruang , dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra . Latar tempat , menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi . Latar waktu , yakni waktu terjadinya peristiwa dalam cerita . Latar waktu dapat digambarkan dengan siang hari , malam hari , atau petang , dan dapat pula digambarkan secara konkret dengan menyebut tanggal dan waktu . Latar sosial , mengarah pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di tempat lokasi yang menjadi latar cerita . Kehidupan sosial mencakup adat istiadat , tradisi , keyakinan , ataupun pandangan hidup .

Sudut Pandang Sudut pandang merupakan strategi , teknik , atau siasat yang sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan ceritanya . Adapun jenis-jenis sudut pandang adalah sebagai berikut . Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama , yakni menggunakan kata ganti “ aku ” dalam ceritanya sehingga seakan-akan cerita tersebut merupakan kisah atau pengalaman pribadi pengarang . Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku sampingan , yakni menggunakan kata ganti “ aku ” dalam ceritanya , tetapi sebenarnya mengisahkan orang lain sebagai pelaku utama .

Sudut pandang orang ketiga serba tahu , yakni dalam cerita pengarang tidak berperan apa-apa karena pelaku utamanya adalah orang lain yang disebut dengan “ dia ” atau “ ia ”. Namun , dengan sudut pandang ini , pengarang seakan-akan mengetahui apa pun yang dilakukan atau dipikirkan oleh tokoh cerita . Sudut pandang orang ketiga sebagai pengamat , yakni pengarang hanya menceritakan apa yang dilihatnya saja , seakan-akan tidak mengetahui apa yang akan dilakukan atau dipikirkan tokoh dalam cerita . Sudut pandang ini menggunakan “ dia ” atau “ ia ”.

Tema Tema merupakan makna keseluruhan yang didukung cerita . Tema bersifat mengikat keseluruhan masalah yang ada dalam cerita . Tema dalam karya sastra dapat dibedakan menjadi dua , tema mayor dan tema minor. Tema mayor adalah tema yang sangat menonjol dan menjadi persoalan utama dalam karya sastra , sedangkan tema minor adalah tema yang tidak menonjol , tetapi menjadi bagian dalam karya sastra dan memengaruhi keseluruhan karya sastra . Dalam menentukan tema cerita , kamu dapat menemukannya melalui alur , tokoh , atau dialog antartokoh .

Amanat Amanat ajaran atau moral atau pesan yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karyanya . Amanat dapat disampaikan secara tersurat dalam karya sastra maupun secara tersirat . Amanat atau makna dibagi menjadi dua , yakni makna niatan dan makna muatan . Makna niatan adalah makna yang diniatkan oleh pengarang dalam karya sastra yang ditulisnya . Sementara itu , makna muatan adalah makna yang termuat dalam karya sastra tersebut .

Gaya Bahasa Dalam cerita , penggunaan bahasa berfungsi untuk menciptakan suatu nada atau suasana persuasif serta merumuskan dialog yang mampu melihatkan hubungan dan interaksi antara sesama tokoh . Bahasa dapat pula digunakan pengarang untuk menandai karakter seorang tokoh . Karakter jahat dan bijak dapat digambarkan dengan jelas melalui kata-kata yang digunakannya . Demikian pula dengan tokoh anak-anak dan dewasa , dapat pula dicerminkan dari kosakata ataupun struktur kalimat yang digunakan oleh tokoh-tokoh yang bersangkutan .

Menelaah Teks Cerita Pendek Berdasarkan Sruktur dan Kaidah Kebahasaan Struktur Cerpen Seperti halnya teks lainnya , cerpen memiliki struktur di dalamnya . Struktur cerpen merupakan rangkaian cerita yang membentuk kisah utuh . Dalam hal ini bisa diartikan bahwa struktur cerpen berkaitan dengan alur . Alur merupakan jalinan peristiwa untuk mencapai efek tertentu ( pautannya dapat diwujudkan oleh hubungan temporal atau waktu dan oleh hubungan kausal atau sebab-akibat ). Berdasaran hal tersebut , struktur cerpen terdiri atas pengenalan situasi cerita , pengungkapan peristiwa , menuju adanya konflik , puncak konflik , dan penyelesaian .

Pengenalan Situasi Cerita ( Orientasi ) Bagian ini memperkenalkan latar cerita , baik waktu , tempat , maupun suasana . Selain itu , bagian ini juga berisi perkenalan tokoh , penataan adegan , dan hubungan antartokoh . Pengungkapan Peristiwa ( Komplikasi ) Bagian ini menyajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah , pertentangan atau kesukaran bagi tokohnya . Menuju Adanya Konflik ( Rising Action ) Bagian ini memuat peningkatan perhatian kegembiraan , kehebohan , ataupun keterlibatan berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh .

Puncak Konflik ( Turning Point ) Bagian ini sering disebut dengan klimaks . Pada bagian ini , cerita mengalami perubahan , bisa jadi mendebarkan ataupun mengecewakan . Tokoh dalam cerpen mengalami perubahan nasib , apakah dia berhasil atau gagal dalam menghadapi persoalan atau permasalahan yang di ungkap . Penyelesaian ( Koda ) Bagian ini menyajikan penjelasan tentang nasib yang dialami tokoh setelah mengalami peristiwa puncak tersebut . Pada bagian ini pula, cerita dapat berakhir dengan bahagia atau malah sebaliknya . Semua itu bergantung keputusan sang penulis , bahkan ada yang penyelesaiannya menggantung dan diserahkan kepada pembaca .

Kaidah Kebahasaan Cerpen Banyak menggunakan kalimat bermakna lampau , yang ditandai oleh fungsi-fungsi keterangan yang bermakna kelampauan , seperti ketika itu , beberapa tahun yang lalu , telah terjadi . Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu ( konjungsi kronologis ). Contoh : sejak saat itu , setelah itu , mula-mula , kemudian . Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi , seperti menyuruh , membersihkan , menawari , melompat , menghindar .

Banyak menggunakan kata kerja yang menunjukkan kalimat langsung sebagi cara menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang . Contoh : menyatakan bahwa , menceritakan tentang , mengungkapkan , menanyakan , menyatakan , menuturkan . Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh . Contoh : merasakan , menginginkan , mengharapkan , mendambakan , mengalami . Menggunakan banyak dialog. Hal ini ditunjukkan oleh tanda petik ganda (“…”) dan kata kerja yang menunjukkan tuturan langsung .

Contoh : Alam berkata “ Jangan diam saja , segera temui orang itu !” “Di mana keberadaan temanmu sekarang ?” tanya Ani pada temannya . Menggunakan kata-kata sifat ( descriptive language ) untuk menggambarkan tokoh , tempat , atau suasana .
Tags