ALLAH SUMBER KASIH DAN KESELAMATAN MATERI SOSIALISASI BAHAN BKSN KOMISI KITAB SUCI KEUSKUPAN AGUNG KUPANG
TEMA BKSN 2023 Allah sumber kasih dan keselamatan Tema ini dijabarkan dalam empat subtema: Kasih Allah Menggerakkan Evangelisasi Diri Kasih Allah Menggerakkan Pertobatan Kasih Allah Yang Menyelamatkan Kasih Allah Yang Mempersatukan
Sumber Bacaan Sesuai keputusan Pernas LBI, dalam empat tahun ini kita mempelajari 12 Nabi Kecil. Tahun 2022 kita telah merenungkan dua nabi yaitu Hosea dan Amos. Tahun ini 2023, kita merenungkan dua nabi berikut yaitu Yunus dan Yoel. Pertemuan pertama diambil dari Yun 1:1-17, pertemuan kedua dari Yun 4:1-11, pertemuan ketiga dari Yoel 2:23-27, dan pertemuan keempat dari Yoel 2:28-32.
Mengenal Nabi Yunus Siapa dia: Yunus bin Amitai, yang hidup pada zaman Yerobeam II di kerajaan Utara tahun 783-743 sM. Nama Yunus berarti burung merpati. Dari mana dia: Dia seorang Ibrani (Israel) Mengapa dia: Dia diutus Tuhan untuk menjadi nabi ke Niniwe tapi dia melarikan diri dari Tuhan. Apa misinya: menyampaikan seruan pertobatan ke kota Niniwe. Kapan dia diutus: sekitar abad ke-8 sM Bagaimana perutusannya: diutus ke Niniwe, lari ke Tarsis, masuk perut ikan, kembali ke perutusan, wartakan pertobatan di Niniwe, pelajaran dari Tuhan.
Peta
DUNIA PERJANJIAN LAMA
Nabi Yoel Siapa dia: Yoel bin Petuel. Yoel artinya YAHWE/ TUHAN adalah Allah. Dari mana dia: berasal dari kelompok bait kudus di Yerusalem. Nabi yang memberi perhatian pada ibadat liturgis di bait Allah. Mengapa dia: Dia dipilih oleh Tuhan untuk menyampaikan nubuat. Firman Tuhan datang kepada Yoel bin Petuel. Apa misinya: menubuatkan murka Allah dan restorasi atas umat yang bertobat Kapan dia diutus: diperkirakan tahun 750 sM. Bagaimana perutusannya: menyampaikan nubuat tulah belalang, tanah subur setelah Israel bertobat, karunia Roh Kudus dan hukuman atas bangsa-bangsa
Teks Minggu Pertama Yun 1:1-17 Yun 1:1-17 menceritakan awal perjalanan Yunus sebagai seorang nabi. Ia diutus oleh Tuhan untuk pergi ke kota Niniwe dan menyerukan pertobatan bagi penduduk kota tersebut. Akan tetapi, ia menolak perutusan itu dengan menjauh dari Tuhan dan dari tempat ke mana seharusnya ia diutus (1:1-3). Dalam rangka menjauh itu, Yunus pergi dengan naik kapal (1:4-14), ia dibuang ke laut (1:15-16), dan ia ditelan seekor ikan besar dan berada di dalam perutnya (1:17–2:10). Ada tiga sarana yang menyadarkan Yunus akan kasih Tuhan yaitu badai yang menggelora, para awak kapal yang lebih takut kepada Tuhan, dan ikan besar tempat tinggal Yunus selama tiga hari yang menggantikan tempat tidurnya di bagian bawah dari kapal (ayat 4-17).
Subtema Pertemuan Pertama Kasih Allah Menggerakkan Evangelisasi Diri Meskipun Yunus menjauh dari Tuhan, Tuhan tetap membimbing dia untuk kembali kepada perutusannya. Tuhan menyadarkan Yunus melalui awak kapal, perut ikan, kembali ke darat. Yunus menyadari dan mengalami evangelisasi diri: sadari kembali perutusannya dan tidak lagi melarikan diri, melainkan pergi ke Niniwe untuk mewartakan firman Tuhan. Yunus mengevangelisasi diri sebelum mengevangelisasi penduduk Niniwe.
Teks Minggu Kedua Yun 4:1-11 Teks ini berbicara tentang Tuhan yang menghendaki Yunus bertobat dari pikirannya sendiri. Menanggapi sikap Yunus yang kesal dan marah karena Tuhan membiarkan orang Niniwe hidup, Tuhan pun bertanya kepadanya: “layakkah engkau marah” (4:4)? Yunus tetap berpegang pada prinsipnya: lebih baik mati dari pada hidup (4:8-9). Tuhan berusaha menyadarkan Yunus bahwa kasih-Nya lebih mengharapkan pertobatan dan bukan kematian. Tuhan berkata: “Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?” (4:11).
Subtema Pertemuan Kedua Kasih Allah Menggerakkan Pertobatan Cara berpikir Yunus berbeda dengan Tuhan. Yunus menghendaki Tuhan menghukum Niniwe. Tuhan menghendaki Niniwe bertobat agar diselamatkan. Yunus ngambek dan protes. Tuhan memberi pelajaran tentang kasih Allah yang menggerakkan pertobatan. Yunus bertobat dari kekeliruan, Niniwe bertobat dari kejahatan. Tuhan mengampuni dan menganugerahkan keselamatan. Kasih Allah menggerakkan pertobatan. Pertobatan manusia membawa keselamatan.
Teks Minggu Ketiga Yoel 2:23-27 Kitab Yoel 2:23-27 berbicara tentang janji Allah untuk memulihkan keadaan umat-Nya. Kitab ini dibuka dengan ajakan untuk bersukacita karena Tuhan; “bersukacitalah karena Tuhan, Allahmu” (2:23). Tuhan hadir dan melakukan sesuatu untuk kepentingan umat-Nya. Menurut nabi Yoel, tindakan kasih Allah yang menyelamatkan itu tampak dalam turunnya ‘hujan’. Tuhan membalikkan ‘kekeringan’ dan memberkati umat-Nya dengan kemakmuran karena hasil gandum, anggur, dan minyak yang berlimpah (2:24). Umat yang dipulihkan akan mengalami kemakmuran. Mereka akan bersyukur dan memuji Allah serta mengenal-Nya secara lebih mendalam. Dahulu mereka kehilangan sumber makanan dan harta milik karena dimakan oleh belalang, sekarang mereka makan banyak-banyak dan menjadi kenyang. Dengan pemulihan itu, Allah menyatakan Diri-Nya sebagai Allah yang pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia (2:13). Hasilnya umat Israel percaya Tuhan.
Subtema Pertemuan Ketiga Kasih Allah Yang Menyelamatkan Teks Yoel 2:23-27 berbicara tentang kasih Allah yang memulihkan keadaan umat-Nya: dari kondisi kehilangan makanan dan harta karena hama belalang, menjadi keadaan berkelimpahan makanan. Tindakan pemulihan oleh Allah adalah pernyataan kasih-Nya yang menyelamatkan Israel. Kasih Allah memulihkan hidup manusia. Manusia mengalami tantangan dalam hidup. Ada situasi sulit tertentu yang dihadapi. Bagi orang yang mengandalkan Tuhan, harapan akan kuasa pemulihan dari Allah tetap kokoh. Pada waktunya Allah bertindak memulihkan situasi hidup orang beriman.
Teks Minggu Keempat Yoel 2:28-32 Kitab Yoel 2:28-32 menegaskan bahwa Tuhan mencurahkan Roh ke atas semua orang tanpa membeda-bedakan (ay 28-29). Oleh Roh Tuhan itu, semua menjadi satu. Semua yang bersaksi, bernubuat, berbuat dipengaruhi oleh Roh yang sama. Ujian terhadap kesatuan dengan Tuhan ini ada dalam saat krisis. Kesetiaan terhadap Roh Tuhan yang terus menerus akan mempersatukan umat dengan Tuhan dan umat dengan satu sama lain.
Subtema Pertemuan Keempat Kasih Allah Yang Mempersatukan Tuhan menganugerahkan Roh Kudus kepada seluruh umat untuk bersatu dalam kebaikan. Segala perbedaan latar belakang tidak menjadi alasan untuk bertentangan. Roh membimbing untuk satu dalam perbuatan baik seturut kehendak Tuhan. Roh Tuhan menyingkirkan egoisme, amarah, kebencian, dendam, keserakahan, permusuhan, pertentangan. Persekutuan hidup beriman menjadi hal utama yang diupayakan. Kasih Allah mempersatukan semua dalam cinta kasih, kebenaran dan kebaikan.