TEORI MOTIVASI DAN PENERAPANNYA DALAM PBM

EpenetusRapael1 5 views 21 slides Sep 05, 2025
Slide 1
Slide 1 of 21
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21

About This Presentation

Motivation


Slide Content

TEORI MOTIVASI DAN PENERAPANNYA DLM PBM Elisabeth, SKp .

pendahuluan ??? mahasiswa cerdas : prestasi sedang dlm kelas tampak bosan dan lesu Sedikit sekali menggunakan fikiran utk memecahkan masalah Tidak aktif dlm PBM

Romiszowski (1984) : kinerja atau performance yg rendah dapat disebabkan oleh bbg faktor dari luar dan dari dalam mhs I Belum menguasai pengetahuan / keterampilan II Sifat atau struktur tugas yg sulilt atau tidak menyenangkan III Konsekuensi negatif pelaksanaan suatu tugas IV Jarang berlatih menggunakan keterampilan tsb Kesimpulan : tidak dapat melakukan tugas ( belajar ) krn tidak mempunyai at menguasai pengetahuan dan keterampilan yg diperlukan Tidak mau mlakukan tugas ttt meskipun sebenarnya mempunyai kemampuan yg diperlukan , hal disebabkan bbg faktor : topik tidak menarik , cara mengajar dosen yg tidak jelas , at krn kuatir dengan konsekuensi yg hars ditanggung apabila mengalami kegagalan (II,III dan IV)

Cara dosen mengatasi ???? Pd I : dosen dapat mengadakan kuliah tambahan / remediasi utk memberikan pengetahuan dan ketrampilan yg diperlukan Pd II : dosen dapat mencari cara utk menstimulir motivasi mhs agar mjd berpandangan positif thd tugas belajr dan mempunyai kepercayaan diri untuk mengatasi kesulitan belajar Faktor luar : faslitas belajar , cara mengajar dosen , sistem pemberian UB, dsb Faktor dlam : kecerdasan , strategi belajar , motivasi , dsb

MOTIVASI Bhs latin : “ movere ” = menggerakkan Wlodkowski (1985) : motivasi sbg suatu kondisi yg menyebabkan at menimbulkan p.l ttt , dan yg memberi arah dan ketahanan (persistence) pd t.l . tsb . ( bernafaskan behaviorisme ) Dari pandangan kognitif (Ames dan Ames) : motivasi sbg perspektif yg dimiliki seseorg mengenai dirinya sendiri dan lingkungannya , mis . Seorg mhs yg percaya bhw dirinya memiliki kemampuan yg diperlukan utk melakukan suatu tugas , akan termotivasi utk melakukan tgs tsb . Konsep diri yg postf ini menjadi motor penggerakbagi kemauannya

Motivasi juga dpt dijelaskan sbg tujuan yg ingin dicapai melalui perilaku ttt ( Cropley , 1985) ; mhs akan berusaha mcapai suatu tujuan krn dirangsang oleh manfaat atau keuntungan yg akan diperoleh Dlm PBM, motivasi tercermin mll ketekunan yg tdk mudah patah utk mcapai sukses meskipun dihadang byk kesulitan , jg ditunjukkan melalui intensitas utk kerja dlm melakukan tugas

Byk penelitian ttg hubungan prestasi belajar mhs menunjukkan motivasi sbg faktor yg byk berpengaruh thd proses dan hsl belajar mhs (Mc. Clelland (1985), Bandura 1977, Bloom 1980, Weiner 1986, Fyans Maehr 1987 )

Dosen dapat melakukan intervensi dlm meningkatkan motivasi belajar mhs Model ARCS (Keller 1983) : prinsip motivasi yg dapt diterapkan dlm PBM yaitu : Perhatian ( A ttention) Relevansi ( R elevance) Kepercayaan diri ( C onfidence) Kepuasan ( S atisfaction) Dosen diharapkan mampu memotivasi mhs secara optimal

a. Perhatian Perhatian mhs muncul didorong rasa ingin tahu Rasa ingin tahu perlu dirangsang → mhs akan memberi perhatian → perhatian tsb terpelihara selama perkuliahan , bahkan lebih lama lagi Cara : dipancing mell elemen-elemen yg baru , yg aneh , lain dgn yg sdh ada , kontradiktif at kompleks → dimasukkan dlm rancangan kuliah Stimulus tsb tdk boleh digunakan dgn berlebihan krn bisa tdk efektif

Perhatian … lanjutan Strategi : Gunakan metode penyampaian kuliah yg bervariasi ( kuliah , klp diskusi , bermain peran , stimulasi , curah pendapat , demonstrasi , studi kasus dll ) Gunakan media ( transparansi , film, videotape, dsb ) utk melengkapi , penyampaian kuliah Bila dirasa tepat gunakan humor dlm kuliah Gunakan peristiwa nyata , anekdot , dan contoh-contoh utk meperjelas materi Gunakan teknik bertanya utk melibatkan mhs

b. Relevansi Menunjukkan hub materi kuliah dgn keb dan kondisi mhs Motivasi mhs akan terpelihara bila menganggap apa yg dipelajari memenuhi keb pribadi (basic needs) at bermanfaat dan sesuai dengan nilai yg dipegang Basic needs (Mc. Clelland ) : motif pribadi : keb utk berprestasi , keb utk memiliki kuasa , keb utk berafiliasi Keb instrumental : keberhasilan ndlm mengerjakan tgs dianggap sbg langkah ut mencapai keberhasilan lbh lanjut Nilai kultural : bila tujuan yg ingin dicapai konsisten at sesuai dgn nilai yg dipegang oleh kelompok yg diacu mhs mis OT, teman

Strategi untuk menunjukkan relevansi perkuliahan : sampaikan kepada mahasiswa apa yang akan dapat mereka lakukan setelah mempelajari materi perkuliahan → dosen menjelaskan TIU/TIK. jelaskan manfaat pengetahuan atau ketrampilan yang akan dipelajari , dan bagaimana hal tersebut dapat diterapkan dalam pekerjaan nanti , atau

bertanyalah kepada mahasiswa bagaimana materi perkuliahan akan membantu marekan dalam melaksanakan tugas dengan lebih baik dikemudian hari . berikan contoh , latihan atau tes yang langsung berhubungan dengan kondisi mahasiswa atau profesi tertentu .

c. Percaya Diri Merasa diri kompeten atau mampu , merupakan potensi untuk dapt berinteraksi secara positif dengan lingkungan . Bandura ( 1977 ) mengembangkan lebih lanjut konsep tersebut dengan mengajukan konsep ”self-efficacy”. “ bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk melakukan suatu tugas yang menjadi syarat keberhasilan ”. Prinsip : bahwa motivasi akan meningkat sejalan dengan meningkatnya harapan untuk berhasil .

Harapan ini seringkali dipengaruhi oleh pengalaman sukses dimasa lampau . Dengan demikian ada hubungan spiral antara pengalaman , sukses dan motivasi . Motivasi dapat menghasilkan ketekunan yang membawa keberhasilan ( prestasi ), dan selanjutnya pengalaman sukses tersebut akan memotivasi mahasiswa untuk mengerjakan tugas berikutnya .

Strategi meningkatkan kepercayaan diri : meningkatkan harapan mahasiswa untuk berhasil → perbanyak pengalaman berhasil mis dgn menyusun perkuliahan agar dengan mudah dipahami , diurutkan dari materi yang mudah ke yang sukar . → merasa mengalami keberhasilan sejak awal perkuliahan . Susun perkuliahan ke dalam bagian – bagian yang lebih kecil → mahasiswa tidak dituntut mempelajari terlalu banyak konsep baru sekaligus . Gunakan menyatakan persyaratan untuk berhasil. Hal ini dapat dilakukan dengan menyampaikan tujuan perkuliahan dan kriteria tes atau ujian pada awal perkuliahan.

Gunakan strategi yang memungkinkan kontrol keberhasilan di tangan mahasiswa sendiri. Tumbuh kembangkan kepercayaan diri mahasiswa dengan mengatakan ”nampaknya Anda telah memahami konsep ini dengan baik”, serta menyebut kelemahan mahasiswa sebagai ”hal – hal yang masih perlu dikembangkan”. Berikan umpan balik yang konstruktif selama perkuliahan agar mahasiswa mengetahui pemahaman dan prestasi belajar mereka sejauh ini.

d. Kepuasan Keberhasilan → kepuasan → termotivasi mencapai tujuan. Kepuasan karena mencapai tujuan dipengaruhi oleh konsekuensi yang diterima dari dalam maupun dari luar mahasiswa. mis dalam kelas bahasa inggris, mahasiswa diuji kemampuannya berpidato. Setelah seleai berpidato, mahasiswa merasa puas dan lega karena ternyata dia tidak pingsan seperti yang dikuatirkannya.

Untuk meningkatkan dan memelihara motivasi mhs , dosen dapat memberi penguatan ( reinforcement ) berupa pujian , pemberian kesempatan , dsb .   Strategi untuk meningkatkan kepuasan : gunakan pujian secara verbal dan umpan balik yang informatif , bukan ancaman atau sebaliknya . berikan kesempatan kepada mahsiswa untuk segera menggunakan atau mempraktekkan pengetahuan yang baru dipelajari . minta kepada mahasiswa yang telah menguasai suatu ketrampilan atau pengetahuan untuk membantu teman – temannya yang belum berhasil . bandingkan prestasi mahasiswa dengan prestasinya sendiri di masa lalu atau dengan suatu standar tertentu , bukan dengan mahasiswa lain.

SEMBILAN PERISTIWA INSTRUKSIONAL strategi perkuliahan , yang disebut sebagai ” sembilan peristiwa instruksional ”, ( oleh Gagne) ” peristiwa ” ini dirancangkan oleh dosen ( eksternal ) untuk membantu proses belajar dalam diri mahasiswa ( internal ). Bentuk seutuhnya dari setiap peristiwa tidak harus ditetapkan untuk semua pelajaran . Dosen perlu mengembangkan sendiri berdasarkan setiap tujuan perkuliahan untuk dapat membantu proses belajar mahasiswa . Ke-9 peristiwa tersebut tidak harus muncul dalam urutan , tidak semua peristiwa tersebut harus digunakan dalam suatu perkuliahan .

Lihat materi word
Tags