Teori Thorndike Kelompok pendidikan abcd

putrihys 5 views 17 slides Aug 31, 2025
Slide 1
Slide 1 of 17
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17

About This Presentation

-


Slide Content

TEORI THORNDIKE Kelompok 2

Niamatul Aulia N. F. (18030174044) Hayu Widya (18030174047) M.Aby Hasan (17030174011) Putri Hidayah Y. S. (18030174021) Nama Anggota : Rifda Maulida A. (18030174078)

Teori Koneksionisme Teori koneksionisme adalah teori yang ditemukan dan dikembangkan oleh Edward L. Thorndike berdasarkan eksperimen yang ia lakukan pada tahun 1890-an. Eksperimen ini menggunakan hewan-hewan terutama kucing untuk mengetahui fenomena belajar .

Seekor kucing yang lapar ditempatkan dalam sangkar berbentuk kotak berjeruji yang dilengkapi dengan peralatan , seperti pengungkit , gerendel pintu , dan tali yang menghubungkan pengungkit dengan gerendel tersebut . Peralatan ini ditata sedemikian rupa sehingga memungkinkan kucing tersebut memperoleh makanan yang tersedia di depan sangkar tadi . Keadaan bagian dalam sangkar yang disebut  puzzle box ( teka-teki ) itu merupakan situasi stimulus yang merangsang kecil untuk bereaksi melepaskan diri dan memperoleh makanan yang ada di muka pintu . Mula-mula kucing tersebut mengeong , mencakardan berlari-larian , namun gagal membuka pintu untuk memperoleh makanan yang ada di depannya . Akhirnya , entah bagaimana , secara kebetulan kucing itu berhasil menekan pengungkit dan terbukalah pintu sangkar tersebut . Instrumental Conditioning

Eksperimen  puzzle box  ini kemudian terkenal dengan nama  instrumental conditioning.  Artinya , tingkah laku yang dipelajari berfungsi sebagai instrumental ( penolong ) untuk mencapai hasil atau ganjaran yang dikehendaki . Kesimpulan dari eksperimen tersebut adalah bahwa belajar merupakan hubungan antara stimulus dan respon . Itu sebabnya teori koneksionisme juga disebut “S-R Bond Theory” dan “S-R Psycology of learning” selain itu , teori ini juga terkenal dengan “Trial and Error Learning”. Instrumental Conditioning Percobaan yang dilakukan berulang-ulang maka akan terlihat beberapa perubahan yaitu w aktu yang diperlukan untuk menyentuh engsel bertambah singkat dan kesalahan-kesalahan semakin berkurang dan malah akhirnya kucing sama sekali tidak berbuat kesalahan lagi , begitu dimasukkan ke dalam kotak , kucing langsung menyentuh engsel .

Ada motif pendorong aktivitas Ada berbagai respon terhadap situasi Ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan Ada eliminasi respon-respon yang gagal atau salah Ciri-ciri Belajar Trial dan Error

Perhatikan situasi murid . Perhatikan respon apa yang diharapkan dari respon tersebut . Ciptakan hubungan respon tersebut dengan sengaja , jangan mengharapkan hubungan terjadi dengan sendirinya . Aturan Thorndike Berkaitan dengan Pengajaran S ituasi – situasi lain yang sama jangan diindahkan sekiranya dapat memutuskan hubungan tersebut . Bila hendak menciptakan hubungan tertentu jangan membuat hubungan – hubungan lain yang sejenis . Buat hubungan tersebut sedemikian rupa hingga dapat perbuatan nyata . Ciptakan suasana belajar sedemikian rupa sehingga dapat digunakan dalam kehidupan sehari – hari.

Hukum Latihan (Law oF Exercise) Hukum Kesiapan  (The law of readiness) Hukum Akibat  (Law of Effect) Hukum-hukum Thorndike

Hukum yang menyatakan bahwa hubungan atau koneksi antara stimulus dan respon akan menjadi kuat bila sering digunakan ( latihan ). The Law Of Use Hukum yang menyatakan bahwa hubungan atau koneksi antara stimulus dan respon akan menjadi lemah bila tidak ada latihan. The Law of Disuse Hukum Latihan (Law oF Exercise ) Prinsip ini menunjukkan bahwa ulangan merupakan hak yang pertama dalam belajar . Makin sering suatu pelajaran yang diulang makin mantaplah bahan pelajaran tersebut dalam diri siswa .

1 2 Suatu tindakan yang menghasilkan rasa puas akan cenderung diulang , sebaliknya suatu tindakan menghasilkan rasa tidak puas akan cenderung tidak di ulang lagi . Hal ini menunjukkan bagaimana pengaruh hasil perbuatan bagi perbuatan itu sendiri . Dalam pendidikan , hukum ini diaplikasikan dalam bentuk hadiah dan hukuman . Hadiah menyebabkan orang cenderung ingin melakukan lagi perbuatan yang menghasilkan hadiah tadi , sebaliknya hukuman cenderung menyebabkan seseorang menghentikan perbuatan , atau tidak mengulangi perbuatan . Hukum Akibat  (Law of Effect)

Bila pada organisme ada kesiapan organisme untuk bertindak atau berperilaku , dan organisme tersebut tidak dapat melaksanakan kesiapan tersebut , maka organisme akan mengalami kekecewaan . Bila pada organisme adanya kesiapan untuk bertindak atau berprilaku, dan bila organisme itu dapat melakukan kesiapan tersebut, maka organisme akan mengalami kepuasan. Bila pada organisme tidak ada persiapan untuk bertindak dan organisme itu dipaksa untuk melakukannya maka hal tersebut akan menimbulkan keadaan yang tidak memuaskan. Hukum Kesiapan  (The law of readiness) Ada 3 keadaan yang menunjukkan berlaku - nya hukum ini , yaitu : Menjelaskan tentang kesiapan individu dalam melakukan sesuatu .

Transfer of Training Konsep ini menjelaskan bahwa apa yang pernah dipelajari oleh anak sekarang harus dapat digunakan untuk hal lain di masa yang akan datang . Misalnya , anak belajar membaca , maka keterampilan membaca dapat digunakan untuk membaca apapun di luar sekolah , walaupun di sekolah tidak diajarkan bagaimana membaca koran , tapi karena huruf-huruf yang diajarkan di sekolah sama dengan huruf yang ada dalam koran , maka keterampilan membaca di sekolah dapat ditransfer untuk membaca koran , untuk membaca majalah , atau membaca apapun .

Individu mencoba berbagai respon sebelum mendapat respon yang tepat . Law of Multiple response Proses belajar dapat berlangsung bila ada kesiapan mental yang positif pada siswa . Law of attitude Individu cenderung mempunyai reaksi yang sama terhadap situasi baru berdasarkan situasi yang pernah dihadapinya waktu lalu . Law of response by analogy Sikap respon yang telah dimiliki individu dapat melekat stimulus baru . Law of assciative shifting I ndividu dapat bereaksi secara selektif terhadap kemungkinan-kemungkinan yang ada dalam situasi tertentu . Law of partial activity 5 Hukum Tambahan

Adanya motif pada diri seseorang yang mendorong untuk melakukan sesuatu . Respon-respon yang dirasakan tidak sesuai dengan motifnya akan dihilangkan . Seseorang berusaha melakukan berbagai macam respon dalam rangka memenuhi motif- motifnya . Akhirnya , seseorang mendapatkan jenis respon yang paling tepat . Karakteristik Belajar Mencoba-coba Menurut Thorndike, belajar dapat dilakukan dengan mencoba-coba manakala seseorang tidak tahu bagaimana harus memberikan respon . Karakteristik belajar secara mencoba-coba adalah sebagai berikut :

Saat seseorang berhadapan dengan situasi yang baginya termasuk baru , maka ia akan melakukan berbagai macam respon hingga ia memperoleh respon yang benar . Apa yang ada pada diri seseorang , baik itu berupa pengalaman , kepercayaan , sikap , dll turut menentukan tercapainya tujuan . Orang cenderung menghubungkan respon yang ia kuasai dengan situasi tertentu tatkala menyadari bahwa respon yang ia kuasai dengan situasi tersebut mempunyai hubungan . Seseorang sebenarnya dapat mengadakan seleksi terhadap unsur - unsur , mulai dari yang penting , kurang penting , hingga tidak penting sampai ia dapat menentukan respon yang tepat . Prinsip-prinsip Belajar Orang cenderung memberikan respon yang sama terhada psituasi yang sama .

Kesiapan siswa dalam belajar matematika tentu diperlukan , mengingat bahwa konsep matematika yang bersifat hierarki . Apabila siswa tidak mempunyai kesiapan dalam belajar , maka respon yang diberikan juga tidak sesuai dengan apa yang diharapkan . Hal ini tentunya menimbulkan ketidakpuasan baik bagi guru maupun siswa itu sendiri . Law of readiness Dalam pembelajaran matematika , hal ini dapat dilakukan dengan guru memberikan latihan berupa soal-soal yang berhubungan dengan materi yang diberikan . Law of exercise P ujian guru terhadap siswa yang dapat menyelesaikan soal matematika dengan baik menyebabkan siswa ingin terus melakukan kegiatan serupa . Sedangkan hukuman / celaan yang diberikan guru atas pekerjaan siswa menyebakan siswa tidak lagi mengulangi kesalahannya . Law of effect Implementasi Teori Thorndike dalam Pembelajaran Matematika

THANK YOU
Tags