Terapi Oksigen Mila Karmila H PEMBIMBING: Dr. dr. Muhammad Ilyas, Sp.PD, K-P, Sp.P(K) Dr. dr. Nur Ahmad Tabri, Sp.PD, K-P, Sp.P(K) Dr. dr. Sitti Nurisyah, Sp.P(K) ILMU PULMONOLOGI DAN RESPIRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSTAS HASANUDDIN MAKASSAR 2022 Tugas Divisi Asma-PPOK
Oksigen diisolasi pertama kali oleh Joseph Priestley . Pada tahun 1794, Thomas Beddoes pertama kalinya menggunakan O 2 sebagai obat. PENDAHULUAN Terapi oksigen merupakan salah satu intervensi medis yang esensial dalam pengelolaan berbagai kondisi klinis yang melibatkan gangguan pada sistem pernapasan. Dalam praktik pulmonologi , pemberian oksigen bertujuan untuk mengatasi hipoksemia yang dapat terjadi akibat berbagai penyakit, seperti penyakit paru obstruktif kroni k (PPOK), pneumonia, edema paru, dan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS). Mangku G., Senapathi T.G.A. Tunjangan Homeostasis Perioperatif . Dalam: Buku Ajar Ilmu Anestesia dan Reanimasi . Jakarta: lndeks ; 2010. Indonesia. Hal: 233-243. Marino P.L. Oxygen Inhalation Therapy . Dalam: The ICU Book . Edisi ke 3.New York : Ovid ; 2007. Amerika. Hal: 428-441.
DEFINISI Terapi oksigen adalah Pemberian / administrasi oksigen pada konsentrasi yang lebih besar daripada yang ditemukan di udara bebas TUJUAN Untuk menangani atau mencegah hipoksemia sehingga mencegah hipoksia jaringan yang dapat menyebabkan cedera jaringan atau bahkan kematian sel Mangku G., Senapathi T.G.A. Tunjangan Homeostasis Perioperatif . Dalam: Buku Ajar Ilmu Anestesia dan Reanimasi . Jakarta: lndeks ; 2010. Indonesia. Hal: 233-243.
HIPOKSEMIA/ HIPOKSIA Hipoksemia Hipoksia Hipoksemia adalah berkurangnya tekanan parsial oksigen dalam darah . Hipoksia adalah berkurangnya oksigenasi pada jaringan karena gangguan transfer oksigen ke jaringan Ghoshal AG, Hypoxemia and oxygen therapy. J aAssoc Chest Physicians 2020 Sarkar M. Niranjan N, Banyal PK. Mechanisms of hypoxemia. Lung India 2017
6 TIPE HIPOKSIA Hipoksia Hipoksik : Ketinggian , Hipoventilasi , Pirau , Gangguan difusi Hipoksia anemia : Anemia, keracunan C o Hipoksia Stagnan : Gaga l jantung , shok , Iskemik Hipoksia Histotoksik : Keracunan sianida Sarkar M. Niranjan N, Banyal PK. Mechanisms of hypoxemia. Lung India 2017
GAGAL NAPAS AKUT Terjadi jika pertukaran O2 dan CO2 tidak adekuat saat proses metabolism e hipoksemia (O 2 ) dengan atau tanpa hiperkarbia (CO 2 ). Hipoksemia PaO 2 < 60 mmHg SaO 2 < 91 % PaO 2 /Fio2 < 300 Hiperkapnik PaCO 2 > 50 mmHg Dengan pH < 7.35 Peningkatan 10 mmHg PaCO 2 dari nilai dasar Elhidsi M, et al. J.Clin Tuberc Other Mycoabct Dis. 2021Apr. 20:23:10236
TERAPI OKSIGEN Terapi oksigen untuk menangani hipoksemia bukan sesak Oksigen = drug - Indikasi dan target - Dosis Fraksi oksigen FiO2 - Stop bila tidak diperlukan Driscoll BR, Howard LS, Earis J, et al. BMJ Open Resp Res 2017;4:e000170. doi:10.1136/bmjresp-2016-000170 Penilain kebutuhan oksigen : AGD Oksimetri nadi Gambaran klinis
INDIKASI PEMBERIAN OKSIGEN Gagal napas akibat sumbatan jalan napas, depresi pusat napas, penyakit saraf otot, trauma thorax atau penyakit pada paru seperti Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). Kegagalan transportasi oksigen akibat syok ( kardiogenik , hipovolemik dan septik), infark otot jantung, anemia atau keracunan karbon monoksida (CO). Kegagalan ekstraksi oksigen oleh jaringan akibat keracunan sianida. Peningkatan kebutuhan jaringan terhadap oksigen, seperti pada luka bakar, trauma ganda, infeksi berat, penyakit keganasan, kejang demam, dan sebagainya. Pasca anestesi terutama anestesi umum dengan gas gelak atau N2O . Jindal S.K. Oxygen Therapy : Important Considerations . Indian J Chest Dis Allied Sci . 2008. Hal: 97-107. College of Respiratory Therapists of Ontario. Oxygen Therapy Clinical Best Practice Guideline . Toronto , Ontario. 2013. Hal: 5-44.
Mengoreksi hipoksemia Mencegah hipoksemia Mengobati keracunan karbon monoksida (CO) Fasilitas Absorpsi dan rongga-rongga dalam tubuh TUJUAN PEMBERIAN OKSIGEN College of Respiratory Therapists of Ontario. Oxygen Therapy Clinical Best Practice Guideline . Toronto , Ontario. 20 2 3. Hal: 5-44 .
TARGET TERAPI OKSIGEN 94-98 % Sebagian besar pasien kritis atau pasien gagal napas akut 88-92 % Sebagian dengan risiko gagal napas hiperkapnik Elhidsi M, et al. J.Clin Tuberc Other Mycoabct Dis. 2021Apr. 20:23:10236
METODE PEMBERIAN OKSIGEN Prinsip : Diberikan dengan cara sederhana --> kenyamanan pasien Fraksi inspirasi oksigen (FiO2) yang dibutuhkan serendah mungkin yang dapat mempertahankan PaO 2 >60 mmHg dan SaO 2 > 90% Aplikasi Terapi Oksigen Suplemen : Terapi : – Short term oxygen therapy – Long term oxygen therapy Mangku G., Senapathi T.G.A. Tunjangan Homeostasis Perioperatif . Dalam: Buku Ajar Ilmu Anestesia dan Reanimasi . Jakarta: lndeks ; 2010. Indonesia. Hal: 233-243.
METODE PEMBERIAN OKSIGEN Terapi Oksigen Jangka Pendek Hipoksemia Akut (PaO2 <60 mmHg: SaO2 <90 % Henti jantung dan henti napas Hipotensi (TDS <100 mmHg Curah jantung yang Rendah dan asidosis metabolic ( bikarbonat <18 mmol/L) Distress Pernapasan (RR >24 kali/ menit Terapi Oksigen Jangka Panjang PaO2 <55 mmHg, meskipun telah diberikan pengobatan optimal untuk kondisi yang medasarinya PaO2 >55 mmHg dan terbukti mengalami disfungsi system saraf pusat , cor Pulmonale , hipertensi pulmonal, polisitemia Mangku G., Senapathi T.G.A. Tunjangan Homeostasis Perioperatif . Dalam: Buku Ajar Ilmu Anestesia dan Reanimasi . Jakarta: lndeks ; 2010. Indonesia. Hal: 233-243.
KLASIFIKASI ALAT PEMBERIAN OKSIGEN Oksigen Aliran Rendah ( pemberian bergantung kepada variabel FiO2 pasien / kebutuhan inspirasi pasien ): Kanula hidung , Simple mask, rebreathing mask, non rebreathing mask. Mangku G., Senapathi T.G.A. Tunjangan Homeostasis Perioperatif . Dalam: Buku Ajar Ilmu Anestesia dan Reanimasi . Jakarta: lndeks ; 2010. Indonesia. Hal: 233-243.
KLASIFIKASI ALAT PEMBERIAN OKSIGEN Oksigen Aliran Tinggi ( pemberian oksigen bergantung FiO2 (0,24-1,0) terlepas dari kebutuhan inspirasi pasien ) : Venturi, HFNC, NIV, CPAP, Hyperbaric Oxygen Chambers Mangku G., Senapathi T.G.A. Tunjangan Homeostasis Perioperatif . Dalam: Buku Ajar Ilmu Anestesia dan Reanimasi . Jakarta: lndeks ; 2010. Indonesia. Hal: 233-243.
Kelebihan : alat sederhana M urah M udah dalam pemakaiannya. Kekurangan : I ritasi pada mukosa hidung M udah lepas T idak dapat memberikan konsentrasi oksigen (O2) lebih dari 44% T idak dapat digunakan pada pasien dengan obstruksi nasal. Kanula Hidung Jindal S.K. Oxygen Therapy : Important Considerations . Indian J Chest Dis Allied Sci . 2008. Hal: 97-107. College of Respiratory Therapists of Ontario. Oxygen Therapy Clinical Best Practice Guideline . Toronto , Ontario. 2013. Hal: 5-44.
Kelebihan : Lebih murah Dapat digunakan dalam pernapasan mulut M ampu memberikan FiO2 yang lebih tinggi daripada nasal kanul Kekurangan : Tidak nyaman Membutuhkan segel yang ketat Tidak dapat memberikan FiO2 yang tinggi FiO2 berdasarkan upaya pernapasan Mengganggu makan , minum dan komunikasi Sulit dipertahankan posisinya dalam jangka waktu yang lama Kemungkinan rebreathing tinggi Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical A- nesthesiology . Edisi V. New York . McGraw -Hill Companies . 2013. SIMPLE MASK
Kelebihan : Gas terinspirasi tidak bercampur dengan udara ruangan Pasien dapat menghirup udara ruang melalui port jika pasokan oksigen terganggu Kekurangan : Aliran oksigen yang banyak tidak menaikkan FiO2 Udara ekspirasi dapat terhirup kembali saat fase inspirasi Mengganggu makan dan minum R EBREATHING MASK Fishman AP, Elias JA, Fishman JA, Grippi MA, Senior RM, Pack AI. Fish - man’s Pulmonary Diseases and Disorders . Edisi IV. New York . McGraw -Hill Companies . 2008.
Kelebihan : FiO2 lebih tinggi tanpa intubasi Cocok untuk pasien bernapas spontan dengan hipoksia berat Kekurangan : Mahal Membutuhkan segel yang erat , tidak nyaman Mengganggu makan dan minum Tidak cocok untuk pemakaian yang lama NON-R EBREATHING MASK Fishman AP, Elias JA, Fishman JA, Grippi MA, Senior RM, Pack AI. Fish - man’s Pulmonary Diseases and Disorders . Edisi IV. New York . McGraw -Hill Companies . 2008.
Kelebihan : Kontrol fiO2 yang baik di aliran tetap Dapat digunakan untuk FiO2 rendah Sangat tepat pada pasien yang apabila diberikan oksigen berlebihan akan menekan pusat pernapasan . Kekurangan : Tidak nyaman Mahal Mengganggu makan dan minum VENTURY MASK Levitzky MG. Pulmonary Physiology . Edisi VII. New York . McGraw -Hill Companies . 2007.
Memberikan oksigen yang dihangatkan dan dilembabkan melalui perangkat khusus Rate hingga 8 L/ menit pada bayi dan hingga 60 L/ menit pada anak-anak dan orang dewasa . Pada pasien dengan gagal napas, oksigen nasal kanul aliran tinggi yang dilembabkan mungkin lebih baik ditoleransi daripada masker KANULA HIDUNG ARUS TINGGI (KHAT) Aliran tinggi membersihkan karbon dioksida di ruang rugi anatomis . Menciptakan tekanan nasofaring positif FiO2 tetap konstan . Karena gas umumnya dihangatkan hingga 37 C dan benar-benar lembab , fungsi mukosa tetap baik dan hanya sedikit ketidaknyamanan yang dilaporkan
22 Panduan penggunaan KHAT menggunakan indeks ROX
DEFINISI Upaya memberikan bantuan respirasi secara mekanik tanpa melibatkan penggunaan alat bantu napas yang invasif (ET, TT) Tujuan Memperbaiki pertukaran gas disamping pemberian suplementasi oksigen Mengatasi auto-PEEP Menurunkan beban pernafasan (WOB) Menghindari penggunaan alat bantu napas invasif Menghindari potensi komplikasi terkait instrumentasi jalan napas secara invasif VENTILASI NON-INVASIF (NIV) Nava S, Hill N. Non Invasive Ventilation in Acute Respiratory Failure . Lancet . 2009; 374 ; Dries DJ. Fundamental Critical Care Support . Fifth Ed. USA: Society of Critical Care Medicine ; 2014. Schonhofer B, et al. Clinical Practice Guideline : Non Invasive Mechanical Ventilation as Treatment of Acute Respiratory Failure . Dtsch Arztebl Int 2008; 105 (24): 424-33
Model NIV CPAP NIV dengan PSV (BIPAP) Average Volume Assured Pressure Support (AVAPS) Adaptive/Auto Servo Ventilation (ASV) HFNC Prinsip Kerja Meghantarkan Oksigen Mengurangi produksi CO2 Humidifikasi Mengurangi kerja otot nafas Meningkatkan TV Memperbaiki komplians Mengatasi Auto-PEEP Membuka jalan nafas Meningkatkan fungsi kardiovaskuler Levitzky MG. Pulmonary Physiology . Edisi VII. New York . McGraw -Hill Companies . 2007. Corrado A, Gorini M. Negative pressure ventilation . In: Tobin MJ editor. Principles and practice of mechanical ventilation . 2nd ed. New York : McGrawHill;2006.p.421-19.
Gas Exchange Gangguan ventilasi akut (PaCO 2 >45 mmHg) pH <7,35 Hipoksemia PaO 2 /FiO 2 <200 Bedside Observation Dispnea yg memberat Takipnea {>24x/min ( obstruktif ), >30x/min ( restriktif )} Tanda peningkatan WOB, penggunaan otot bantu napas, pola napas paradoks Level Rekomendasi Kondisi terkait ARF Tinggi COPD ARF pada pasien dengan imunosupresif Weaning ventilasi mekanik pada COPD Sedang Gagal nafas pasca-bedah Upaya menghindari kegagalan ekstubasi Do-not-intubate order Rendah atau tidak direkomendasikan ARDS berat Trauma Cystic fibrosis Rekomendasi penggunaan NIV pada pengelolaan kondisi terkait ARF INDIKASI Nava S, Hill N. Non Invasive Ventilation in Acute Respiratory Failure . Lancet . 2009; 374 ; Dries DJ. Fundamental Critical Care Support . Fifth Ed. USA: Society of Critical Care Medicine ; 2014. Schonhofer B, et al. Clinical Practice Guideline : Non Invasive Mechanical Ventilation as Treatment of Acute Respiratory Failure . Dtsch Arztebl Int 2008; 105 (24): 424-33
Interface Helmet
28
TITRASI OKSIGEN Target SPO 2 94-98 % Naikkan oksigen bila SPO 2 di bawah target Turunkan oksigen bila SPO 2 di atas target Pantau SPO 2 dalam 5 menit setiap penggantian flow atau alat pengantar oksigen Catat SPO 2 dalam rekam medik setelah 5 menit tersebut Bila terapi oksigen dinaikkan , maka evaluasi klinis , pemeriksaan Analisa gas darah mungkin diperlukan Bila terapi oksigen diturunkan dan pasien stabil , pemeriksaan Analisa gas darah tidak diperlukan 29 Driscoll BR, Howard LS, Earis J, et al. BMJ Open Resp Res 2017;4:e000170. doi:10.1136/bmjresp-2016-000170
TITRASI OKSIGEN Target SPO 2 88-92 % Naikkan oksigen bila SPO 2 di bawah target Turunkan oksigen bila SPO 2 di atas target Pantau SPO 2 dalam 5 menit setiap penggantian flow atau alat pengantar oksigen Catat SPO 2 dalam rekam medisk setelah 5 menit tersebut Bila terapi oksigen dinaikkan , dianjurkan pemeriksaan Analisa gas darah setelah 30-60 menit . Bila terapi oksigen diturunkan dan pasien stabil , pemeriksaan Analisa gas darah tidak diperlukan 30 Driscoll BR, Howard LS, Earis J, et al. BMJ Open Resp Res 2017;4:e000170. doi:10.1136/bmjresp-2016-000170
PENGHENTIAN OKSIGEN PADA PASIEN STABIL Hentikan terapi oksigen bila pasien stabil dan SPO 2 dalam batas normal Biasanya pasien sudah menggunakan flow oksigen yang rendah Stop Oksigen dan pantau dalam 5 menit dan catat kondisi klinis . Bila pasien stabil , pantau selama 1 jam dan catat kondisi klinis Bila pasien stabil maka terapi oksigen dapat dihentikan dan pasien tetap dipantau . Bila saturasi pasien turun pasca stop terapi oksigen , maka lanjutkan dengan fraksi oksigen sebelumnya dan evaluasi ulang klinis pasien . diturunkan dan pasien stabil , pemeriksaan Analisa gas darah tidak diperlukan . 31 Driscoll BR, Howard LS, Earis J, et al. BMJ Open Resp Res 2017;4:e000170. doi:10.1136/bmjresp-2016-000170
FORMULA PAO2 = (713 x FiO2) – (PaCO2 x 1.25) PaO2 = PaO2 target PAO2 = PAO2 new PAO2 new = (PAO2 x PaO2 target) PaO2 PAO2 new = (713 x FiO2) – (PaCO2 x 1,25) FiO2 = PAO2 new + (PaCO2 x 1,25) 713 Keterangan PAO2 : tekanan O2 di alveoli PaO2 : tekanan O2 di arteri FiO2 : Fraksi / konsentrasi O2
CONTOH KASUS: Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang dengan keluhan sesak napas. Dokter jaga IGD melakukan pengambilan analisis gas darah dan ditemukan hasil sebagai berikut : PH : 7.33 PCO2 : 20.5 PO2 : 70 HCO3 : 24.3 BE : 1 SPO2 : 90% Fio2 : 0,21 Berapakah kebutuhan oksigen pada pasien ini ?
FORMULA 1 PAO2 = (713 x FiO2) – (PaCO2 x 1.25) = (713 x 0.21) – (20.5 x 1.25) = 149.73 – 25.625 = 124.1
FORMULA 2 PaO2 = PaO2 target PAO2 = PAO2 new PAO2 new = (PAO2 x PaO2 target) PaO2 = 124.1 x 95 70 = 164.8
FORMULA 3 PAO2 new = (713 x FiO2) – (PaCO2 x 1,25) FiO2 = PAO2 new + (PaCO2 x 1,25) 713 = 164,8 + 25.625 713 = 190,425 713 = 0,267
Terapi oksigen adalah bagian dari tatalaksana pasien gagal napas akut untuk memperbaiki oksigenasi . RINGKASAN Terapi oksigen diindikasi pada pasien hipoksemia Penyesuaian , pemantauan dan penghentian terapi oksigen adalah berdasarkan klinis pasien Penundaan intubasi pada pasein dengan indikasi intubasi akan memberika nb prognosis yang buruk bagi pasien