Tikus Kota dan Tikus Desa
Ini adalah seekor tikus kota. Ia tinggal di sebuah kota besar dengan
gedung-gedung tinggi serta banyak toko dan restoran. Tapi hari ini, ia
sedang mengunjungi temannya, seekor tikus desa.
Tikus desa tinggal di sebuah sarang yang nyaman di bawah sebuah pohon.
Rumahnya kecil, tetapi hangat dan nyaman.
Tikus desa menyiapkan makan malam dari hasil kebunnya: jagung, wortel,
biji pohon ek, dan segelas air dingin dari sungai. Sementara itu, tikus kota
terus berbicara:
“Kota itu luar biasa! Aku pergi ke teater dan museum… Rumahku punya
DUA PULUH ruangan. Kamu HARUS datang berkunjung! Pernahkah kamu
mencoba makanan Tiongkok?”
Malam itu, tikus desa bermimpi bahwa ia tinggal di kota. Ia bermimpi
makan di restoran mewah, berbicara hal-hal mewah, dan membeli topi-
topi mewah dari toko-toko mewah. Ia bermimpi tentang makanan
Tiongkok.
“Luar biasa!” pikirnya. “Aku juga ingin tinggal di kota!”
Keesokan paginya, tikus desa setuju untuk mengunjungi tikus kota. Ia
mengemas tasnya dan mengikuti tikus kota kembali ke rumah besarnya di
kota.
Rumah itu sangat besar! Ada DUA PULUH ruangan penuh dengan perabot
indah.
Tikus desa kagum.
“Yang mana kamarku?” tanyanya.
“Eh... sebenarnya kita tinggal di bawah sini…” kata tikus kota. Ia
mengajaknya turun ke ruang bawah tanah. Dalam kegelapan, tikus desa
melihat banyak keluarga tikus lainnya.
“Mereka ini teman serumahku…” jelas tikus kota.
Tikus kota membawa tikus desa kembali ke atas untuk makan malam. Di
ruang makan ada hidangan lezat di atas meja: keju, roti, kue kering, kue
tart, dan limun. Dan juga… makanan Tiongkok!
Tapi saat mereka mulai makan… BRAK! Seekor kucing dengan gigi dan
cakar tajam melompat ke atas meja. Itu adalah kucing kota!
“REEEEEOWWWW!”
Kucing kota mengejar kedua tikus itu dari meja dan melintasi lantai.
Tikus-tikus itu bersembunyi di dalam lubang di dinding. Mereka terjebak!
Mereka menunggu dalam diam sampai kucing itu pergi. Lalu mereka
mengendap-endap kembali ke ruang makan… tapi semua makanan sudah
hilang! Manusia kota memakan semuanya!
Tikus desa buru-buru kembali ke ruang bawah tanah dan mengemasi
tasnya.
“Mau ke mana?” tanya tikus kota.
“Pulang,” jawabnya. “Aku ingin kembali ke desa. Hidupmu di kota ternyata
tidak sehebat yang aku bayangkan. Sekarang, tolong bantu aku memanggil
taksi.”
Pesan moral: Terkadang hidup orang lain tidak seindah yang mereka
ceritakan.