Toksikolog KLP2 (farma).pptxj,hgmjfghgfjvhhc

sriwahyuniningsih070 3 views 15 slides Sep 19, 2025
Slide 1
Slide 1 of 15
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15

About This Presentation

luyiuyiu


Slide Content

TOKSIKOLOGI mata kuliah farmakologi Fardi. S.Kep, M.Kep

Kelompok 2 Andi Nevita Sri Mulyani (2418006) Nur Inda Syahrani (2418027) Dwi Nuraziza Azahra Darmawan (2418011) Salsabila (2418036) Aenul Fitriani (2418003) Sri Wahyuni Ningsih (2418039) Elfira Nadya Zulhikma (2418012)

Definisi Farmakologi

Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari obat-obatan. Ilmu ini mempelajari interaksi zat kimia dengan sistem kehidupan, dengan tujuan untuk memahami sifat obat dan tindakannya, termasuk interaksi antara molekul obat dan reseptor obat dan bagaimana interaksi ini menimbulkan efek.

Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari efek merugikan atau berbahaya dari zat kimia, biologi, atau fisik pada organisme hidup dan lingkungan. Ilmu ini mencakup studi tentang toksin (zat beracun), bagaimana mereka masuk ke tubuh, bagaimana mereka berinteraksi dengan tubuh, dan efek yang mereka timbulkan.  Apa itu toksikolgi?

Jenis dan Sumber Zat Toksik 1. Berdasarkan Sumbernya Alami: racun dari tanaman (jamur beracun, racun jarak), hewan (racun ular), mikroorganisme (botulinum) Sintetik: bahan kimia buatan manusia seperti pestisida, logam berat, pelarut industri 2. Berdasarkan Jalur Paparan Inhalasi: gas CO, asap Ingesti: makanan/minuman yang tercemar, overdosis obat Absorpsi kulit: pestisida Injeksi: gigitan hewan, penyalahgunaan narkotika 3. Berdasarkan Target Organ Hepatotoksik (hati): zat toksik yang menyerang hati dan menyebabkan gangguan fungsi hati. Nefrotoksik (ginjal): zat yang menyerang ginjal, menyebabkan gangguan filtrasi atau kerusakan nefron Neurotoksik (sistem saraf pusat): zat yang mengganggu fungsi otak, medula spinalis, atau saraf tepi Hematotoksik (darah dan sumsum tulang): zat yang merusak sel-sel darah atau mengganggu pembentukan darah Berdasarkan Efek Waktu Akut: gejala dalam <24 jam Subakut: dalam beberapa hari dan Kronis: jangka panjang

Mekanisme Zat Toksik Mempengaruhi Tubuh Manusia 1. Gangguan Fungsi Enzim Banyak zat toksik bekerja dengan menghambat atau merusak enzim yang penting untuk fungsi normal sel 2. Ikatan dengan Reseptor Zat toksik bisa berikatan dengan reseptor sel atau protein penting, menyebabkan gangguan komunikasi antar sel 3. Perusakan Membran Sel Beberapa racun merusak struktur membran sel sehingga isi sel bocor atau terjadi gangguan fungsi 4. Produksi Radikal Bebas Zat toksik bisa menyebabkan pembentukan radikal bebas (molekul reaktif yang merusak DNA, protein, dan lipid sel)

Faktor faktor yg mempengaruhi toksisitas 1 2 3 4 Dosis Jalur paparan Durasi dan frekuensi paparan Usia

Hubungan toksikologi di keperawatan? Toksikologi dalam dunia keperawatan memiliki peran yang sangat penting, terutama dalam konteks pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan pencegahan, pengenalan, penanganan, dan rehabilitasi pasien yang terpapar zat beracun.

Penanganan kasus keracunann 1. Penilaian Awal dan Stabilitas Pasien Sesuai dengan prinsip ABCDE dalam kegawatdaruratan • A (Airway): Pastikan jalan napas bebas • B (Breathing): Evaluasi dan bantu pernapasan bila perlu • C (Circulation): Monitor tekanan darah, nadi, perfusi • D (Disability): Cek kesadaran (AVPU atau GCS) • E (Ekposure): Cari tanda paparan racun (misalnya, luka bakar, pupur, atau ruam) 2. Identifikasi Racun • Tanyakan apa yang dikonsumsi, berapa banyak, kapan, dan bagaimana • Bila memungkinkan, bawa sisa obat, label produk, atau kemasan ke rumah sakit • Observasi tanda-tanda spesifik (bau napas, warna kulit, pupil, dll

3. Mencegah Penyerapan Lebih Lanjut Tindakan tergantung jenis dan jalur racun • Oral: jika belum lama tertelan, pertimbangkan pemberian arang aktif untuk menyerap racun di lambung dan lambung lavage (pencucian lambung) hanya pada kondisi tertentu dan dilakukan oleh tenaga medis terlatih • Kulit: cuci dengan air mengalir dan sabun • Mata: bilas dengan air steril atau NaCl 0,9% • Inhalasi: segera pindahkan ke tempat dengan udara bersih 4. Pemberian Antidotum (jika ada) Antidotum adalah zat yang dapat menetralkan atau melawan efek racun tertentu. Contoh: • N-asetilsistein untuk keracunan paracetamol • Atropin + pralidoksim untuk keracunan pestisida organofosfat • Nalokson untuk overdosis opioid • Oksigen 100% / hiperbarik untuk keracunan karbon monoksida

5. Mendukung Fungsi Vital Jika tidak ada antidotum, penanganan bersifat suportif: • Infus cairan • Obat anti kejang, anti aritmia, vasopressor • Ventilasi mekanik jika gagal napas • Transfusi darah (jika terjadi kerusakan darah berat) 6. Mempercepat Eliminasi Racun 7. Monitoring dan Evaluasi 8. Edukasi dan Pencegahan

hubungan perawat tentang toksikologi

80% 3. pendidikan kesehatan dan pencegahan perawat juga berperan dalam edukasi masyarakat dan pasien 4. Kolaborasi dengan tim medis dalam kasus keracunan 5. manajemen kegawatdaruratan dan penatalaksana kegawatdaruratan 6. Pemantauan dan rehabilitas pasien pasca keracunan 7. konstribusi dalam riset dan pengembangan Deteksi dini keracuan asuhan keperawatan dalam kasus keracunan

Sekian terima kasih (kami buka sesi keluhan)
Tags