TOKSIKOLOGI INDUSTRI DASAR K3 GRACE JELITA MARBUN 221000267
PENGERTIAN TOKSIKOLOGI
T oksikologi didefinisikan sebagai ‘ ilmu yang mempelajari racun ’. Istilah toksikologi berarti ‘ ilmu racun ’. Kata toksik dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Inggris toxic ‘ beracun ’ dan berkombinasi dengan logos ‘ ilmu ’. Kata toxic sendiri berasal dari bahasa Latin toxicus ‘ racun ’ (poison). Asal kata itu berasal dari Yunani kuno toxikon , yang dipakai pada anak panah yang dicelupkan pada bahan beracun Toksikologi industri merupakan salah satu cabang ilmu toksikologi yang mempelajari toksikan di tempat kerja serta efeknya pada pekerja yang terpajan toksikan di tempat kerja. Secara terminologis , toksikologi industri berarti ilmu tentang toksikan yang dipakai , diolah , diproses , dan dihasilkan dalam industri . Toksikologi industri merupakan salah satu cabang ilmu dari toksikologi yang diterapkan di industri .
MANFAAT DARI TOKSIKOLOGI INDUSTRI: diagnostik dan terapi keracunan perkembangan obat , baik efek maupun efek sampingnya perlindungan konsumen keselamatan dan kesehatan kerja faktor penentu keputusan produksi kelestarian lingkungan .
SEJARAH TOKSIKOLOGI Dalam perkembangan toksikologi , tiga tokoh utama yang dikenal sebagai pendiri keilmuan ini adalah Paracelsus, Ramazzini , dan Orfila ( Klaassen , 2008). 1.Paracelsus (1493–1541) Pernyataan yang terkenal dikemukakan oleh Philippus AurelousTheophrastus Bombastus von Hohenheim atau yang lebih dikenal dengan nama Paracelsus adalah “Sola dosis facet veninum ”—‘ dosis adalah racun ’. 2. Ramazzini (1633–1714) Bernardino Ramazzini dikenal sebagai tokoh toksikologi di tempat kerja (occupational toxicology). Ramazzini mempelajari dan mengembangkan bidang toksikologi di tempat kerja. Beliau mengemukakan adanya bahaya di bidang pertambangan , kimia , metalurgi , dan farmasi . Oleh karena itu, Ramazzini dikenal Sebagai bapak toksikologi industry. 3. Orfila (1787–1853 ) Seorang toksikolog abad ke-19 bernama Mattieu Joseph Bonaventura Orfila dikenal sebagai tokoh Pendiri Toksikologi Modern. Ilmu toksikologi pada awalnyamerupakan dasar dari ilmu kedokteran terapi dan eksperimen . Orfila dikenal sebagai tokoh Toksikologi Modern karena jasa-jasanya mengembangkan ilmu toksikologi sesuai dengan kemajuan zaman dan teknologi pada masanya . Orfila menulis sesuatu yang penting mengenai “ hubungan sistematika suatu informasikimia dan biologi tentang racun ”.
Pada awal abad ke-20 keselamatan dan kesehatan kerja sudah mulai mendapat perhatian . Terkait dengan hal tersebut , diberlakukan larangan penggunaan fosfor putih dan timah putih di tempat kerja. Pada pertengahan abad ke-20 toksikologi sudah dipergunakan untuk mengamankan produk industri , pemenuhan aspek medikolegal , dan untuk pemantauan lingkungan kerja maupun pemantauan biologic pekerja . Tahun 1946 Aurbach mengemukakan teori mutasi somatis (“ Somatische Mutation”) mengenai hubungan interaksi kimia dengan terjadinya mutagen. Toksikologi dalam perkembangannya berperan penting dalam menunjang berbagai subdisiplin ilmu lainnya . Pada awalnya dunia toksikologi berkembang seiring dengan perkembangan ilmu farmakologi . . Kini , toksikologi dapat berdiri sendiri sebagai suatu disiplin ilmu . Kedua disiplin ilmu tersebut sebenarnya memiliki kemiripan baik metode maupun tujuan keilmuan , antara lain mempelajari mekanisme perubahan suatu bahan kimia dalam sistem biologi . Dalam dunia farmakologi,hubungan dosis-respons suatu bahan kimia dipelajari untuk mendapatkan berapa dosis terendah yang dapat menghasilkan efek terapi yang diharapkan . Sementara itu, dunia toksikologi mempelajari dosis suatu bahan kimia untuk mendapatkan berapa dosis terendah ( serendah apa pun) yang tidak memberikan efek farmakologis dari dosis yang dapat menyebabkan timbulnya efek racun .
RUANG LINGKUP TAKSIKOLOGI. Terdapatnya toksikan di alam . Penggunaan dan manfaat . Sifat fisik dan kimia . Masuknya ke dalam tubuh dari lingkungan kerja. Metabolisme : absorpsi , distribusi , biotransformasi , retensi , dan ekskresi . Efek toksik pada manusia atau hewan ( dosis dan masa pajanan ). Pencegahan , berupa Nilai Ambang Batas (NAB) dan Indeks Pajanan Biologik (IPB). Diagnosis/ gejala , terapi , serta manajemen kasus kerjacunan . Aspek medikolegal .
RUANG LINGKUP DAN DIVERSIFIKASI KEILMUAN TOKSIKOLOGI . • Toksikologi Deskriptif mengkaji efek toksik bahan kimia dalam ruang lingkup dosis atau pajanan yang umumnya dilakukan dengan uji toksisitas , mencakup protokol uji toksistas akut subakut , atau kronik . • Toksikologi Mekanistik , atau disebut juga Toksikologi Biokimia , mengkaji mekanisme terjadinya efek toksik di dalam tubuh organisme hidup , yaitu mekanisme terjadinya reaksi atau perubahan selular , biokimia , dan/atau molekular di dalam sistem biologis yang diakibatkan oleh toksikan • Toksikologi Informatika , bidang kajiannya adalah mengumpulkan , mengompilasi , dan menyebarluaskan informasi toksikolgi , termasuk menganalisis , menginterpretasikan , dan membuat simpulan dari data yang didapat , seperti yang dicantumkan dalam lembar keselamatan material atau yang dikenal sebagai Material Safety Data Sheet (MSDS). Penilaian Risiko mengkaji besar risiko terjadinya dampak pada populasi yang terpajan toksikan dengan menggunakan hasil studi deskriptif dan mekanistik tentang toksikan , dihubungkan dengan tingkat pajanan toksikan .
KASUS TOKSIKOLOGI
Peter Quick, seorang karyawan yang bekerja di pabrik M&M’s, Ballarat, Australia terkena gangguan pernapasan yang sangat parah akibat keracunan / terpapar debu titanium dioksida . Titanium dioksida sendiri digunakan oleh pabrik tersebut untuk mencerahkan warna makanan yang mereka produksi . Debu dari titanium dioksida yang ditambahkan ke lapisan akhir M & M’s ini menyebabkan keluhan pernafasan yang sangat parah pada korban. Menurut pengacara korban, akibat insiden ini korban tidak akan pernah dapat bekerja lagi . Seorang juru bicara perusahaan mengatakan titanium dioksida adalah salah satu dari beberapa warna yang digunakan dalam produk-produknya dan sudah disetujui penggunaannya oleh Standar Makanan Australia- Selandia Baru. Namun perusahaan enggan berkomentar soal kasus Peter Quick. “The company sent me to independent respiratory specialists and they all agreed the high dust levels of titanium dioxide (in the M&M’s finishing section) caused my lung disease,” begitu pernyataan dari Peter Quick. .
Toksikan Toksikan dalam peristiwa ini adalah Titanium Dioksida dengan nama lain Titania. Rumus Kimia dari Titanium Dioksida adalah TiO 2. Titanium dioksida adalah sebuah zat berwarna putih yang banyak digunakan dalam cat dan plastik , sebagai bahan aditif dalam makanan untuk mencerahkan tepung , produk sehari-hari dan dalam bidang konfeksi . Zat ini terdapat banyak di alam seperti di udara perkotaan , sungai , air minum dan dapat dideteksi dalam banyak makanan . Disposisi Sekitar 3 persen dari dosis oral Titanium yang diserap . Kebanyakan yang diserap akan di- eksresikan kedalam urine. Konsentrasi dalam urin yang normal adalah 10 mikro gram/liter. Perkiraan beban tubuh terhadap titanium adalah 15 mg. Zat ini kebanyakan tinggal di paru-paru , sebagai akibat dari pajanan inhalasi . Titanium yang dihirup cenderung untuk tinggal dalam paru-paru dalam waktu yang lama. Toksikologi Pekerja yang terkena pajan Titanium dioksida kemungkinan besar bekerja di bidang pack Bing , penggilingan , site cleaning dan maintenance . Pajanan pekerja terhadap Titanium dapat saja sangat berat , dan konsentrasi di dalam udara hingga 50 mg/m 3 pernah dilaporkan . Titanium dioksida telah digolongkan sebagai partikulat yang menganggu dengan TLV sebesar 10 mg/m 3 dan exposure limit pada NIOSH sebesar 15 mg/m 3 . Meskipun ambang batasnya besar , namun pernah dilaporkan kejadian fibrosis ringan dari jaringan paru-paru sebagai akibat pajanan inhalasi terhadap pigmen Titanium Dioksida . Selain di paru-paru , titanium diokside juga telah diketahui masuk melalui semua rute ( pernapasan , makanan , dermal dan lapisan sub kutan ).
Bayi berat lahir rendah (BBLR) di definisikan sebagai bayi dengan berat lahir kurang dari 2.500 gram. Berat lahir adalah berat yang ditimbang satu jam setelah lahir . BBLR dapat disebabkan oleh kelahiran prematur ( kelahiran sebelum usia gestasi 37 minggu ) dengan berat badan yang sesuai masa kehamilan (SMK), atau karena bayi yang beratnya kurang dari berat yang semestinya atau kecil masa kehamilan (KMK), atau keduanya . Keadaan ini lebih buruk lagi jika bayi BBLR kurang mendapat asupan energi dan zat gizi , pola asuh yang kurang baik dan sering menderita penyakit infeksi . Pada akhirnya bayi BBLR cenderung mempunyai status gizi kurang dan buruk .