Nama : Sari Meliana Am Keb ., TTL : Duri , 12 Januari 1989 Instansi : RSU Royal Prima
HASIL BELAJAR Mampu melakukan penatalaksanaan pasien akibat trauma kepala dan spinal
INDIKATOR HASIL BELAJAR Menjelaskan biomekanika trauma Melakukan penatalaksanaan pasien dengan trauma kepala dan cedera spinal
MATERI POKOK Biomatika Trauma Penatalaksanaan Pasien dengan Trauma Kepala dan Cedera Spinal
Definisi Pengertian trauma kepala merupakan suatu gangguan traumatic dari fungsi otak disertai atau tanpa disertai perdarahan interstitial dalam substansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak (Muttaqin, 2008).
Tanda dan Gejala Trauma Kepala Kedua pupil mata harus selalu diperiksa. Biasanya sama lebar (3 mm) dan reaksi sama cepat. Apabila salah satu lebih lebar (lebih dari 3 mm), maka keadaan ini disebut sebagai unisokoria. Motorik pada kedua lengan dan tungkai tidak sama atau tidak bereaksi (Tanda literasi). Tanda peninggian Tekanan Intra Kranial (TIK) Pusing dan muntah TD sistolik meninggi Nadi melambat ( Bradikardia)
Cedera tumpul Kecelakaan, jatuh, benda tumpul Cedera tembus Luka tusukan, luka tembak Klasifikasi Cedera
Cedera kepala penurunan aliran darah Hipoksia M e t a b o l i s m e a n a e r o b Asidosis Kerusakan jaringan (neuron, vaskular ) Patofisiologi
Tanda dan Gejala Cedera Kepala Primer Perdarahan intrakranial Fraktur tulang kepala Memar jaringan otak (Kontusio) Diffuse Axional Injury(rotasi kepala) Cedera Kepala Sekunder P e n i n g k a t an T IK – E d e m a serebral Hipoksia Hipotensi
Cedera Kepela Ringan (GCS : 13 - 15) : masih sadar namun dapat mengalami amnesia berkaitan dengan cedera kepalayang dialaminya, namun sulit untuk dibuktikan terutama pada kasus pasien dengan pengaruh alcohol atau obatobatan Cedera Kepala Sedang (GCS : 9 - 12) : mampu menuruti perintah sederhana, namun biasanya tampak bingung atau terlihat mengantuk dan disertai dengan defisit neurologis fokal seperti hemiparese, dilakukan observasi ketat dan pemeriksaan neurologis serial selama 12 – 24 jam pertama Cedera Kepala Berat (GCS : 3 - 8) : tidak mampu melakukan perintah sederhana walaupun status kardiopulmonernya telah stabil, lakukan pemeriksaan penunjang seperti CT Scan Penatalaksanaan pasien dengan trauma kepala berdasarkan kategori dari cedera kepalanya :
HTTPS://WWW.GLASGOWCOMASCALE.OR G/#VIDEO
Initial Assessment & Management Airway & C Spine (Jalan Nafas & Cervical) Kaji apakah ada sumbatan jalan nafas Bebaskan Jalan Nafas; Head Tild/ Chin Lift, Jaw thrust G u n a k an A l a t B a n t u Pe r nafasa n ; Oropharingeal atau Nasaopharingeal Airway Pasang Endotracheal Tube pada cedera kepala berat Pemasangan Neck Collar
Breathing (Oksigenasi dan Ventilasi) Kaji Pola Nafas, Frekuensi, Irama Pernafasan dan Kedalaman Pantau Saturasi Oksigen Pertahankan Saturasi > 90% T e r ap i O ks i g e n An a lisa G a s D ara h A rt e r i ( h i p e rk apne a atau Asidosis) Pantau ETCO2 35-40 mmHg Initial Assessment & Management
Initial Assessment & Management Circulation Pantau Kesadaran K a ji – P e r f u si ( A c r a l, C R T , Sianosis) Cek Tanda Vital (TD, Pols, RR) Siapkan akses IV Berikan cairan Normal Salin (kolaborasi)
Disability (Tingkat Kesadaran) Pantau GCS Cek Pupil Pertahankan aliran balik vena serebral posisi kepala dan leher sejajar Tinggikan kepala 30 ⁰ Initial Assessment & Management
Exposure (Pemaparan) Cek adanya cairan; hidung, telinga Balut luka, bidai fraktur ekstremitas Log Roll jika perlu Initial Assessment & Management
Foley Chateter Pasang kateter urin (cek perdarahan intra abdomen, memeriksa fungsi ginjal) Initial Assessment & Management
Pemeriksaan Penunjang CT Scan sesegera mungkin setelah ABC Stabil Transfer jika TD systolik > 90mmHg, SaO2 > 90%, ETCO2 35-40 mmHg
Tatalaksana Peningkatan TIK Pemberian manitol (diuresis) 0.5 sd 1g/ kg dalam waktu 15-30 menit Pertimbangan pemberian cairan hipertonis Pantau keseimbangan cairan Pertahankan suhu normothermia Cegah batuk, mengedan, dan kejang. Kolaborasi obat anti kejang. Jika diperlukan, persiapan operasi
Cedera Tulang Belakang Cedera Primer Trauma fraktur dan dislokasi vertebra cedera spinal perdarahan ruptur ligamen t iskemia atau nekrosis . ( Wie r bick y & K am a th , 2000) Cedera Sekunder Cedera sekunder terjadi b e b e r apa jam/ hari mas a lah vaskularisasi peradangan dan disfungsi seluler kompresi saraf spinal (Fehlings a & Perrin, 2006)
CORD Key Management S pi ne
The American Spinal Cord Injury (ASIA) https://asia-spinalinjury.org/wp- content/uploads/2016/02/International_Stds_Diag ram_Worksheet.pdf Klasifikasi
Respiratory Function
Transportasi & Evakuasi Stabilisasi Evakuasi Imobilisasi korban Pernafasan stabil P e rd a r a h a n tidak bertambah P emb i daian ekstremitas pada yang fraktur K on tr o l ABC D Trauma tulang belakang + cedera leher + alignment + neck collar Logroll setiap pemindahan dan evakuasi