Tugas 1 Agenda 2 Latsar dan Tugas tugasnya

5101011010920012 12 views 7 slides Oct 22, 2024
Slide 1
Slide 1 of 7
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7

About This Presentation

oklah


Slide Content

Nama : Gandang Daimasten A.Md. Tra
No. Absen : 44
NIP : 200103082024041002
Unit Kerja : Dinas Perhubungan Kota Tidore Kepulauan
Jabatan : Terampil – Penguji Kendaraan Bermotor
Isu yang diangkat : Belum optimalnya Administrasi pengajuan Rekomendasi Numpang Uji,
Peralihan dari Plat Hitam ke Plat Kuning dan pengajuan Kartu Pengawasan
Bentor
Gagasan Pemecahan Isu : Pemanfaatan Google Form dan SpreedSheet untuk Administrasi
Pengajuan Surat Rekomendasi Numpang Uji, Peralihan Plat Hitam ke
Kuning dan pengajuan Kartu Pengawasan Bentor

Identifikasi Isu dan Kegiatan
1. Belum optimalnya administrasi pengajuan Surat yang dibutuhkan oleh masyarakat di
Dinas Perhubungan Kota Tidore Kepulauan
Saat ini Dinas Perhubungan Kota Tidore Kepulauan masih melakukan proses
administrasi secara manual, sehingga proses pengerjaan masih dinilai belum maksimal.
Untuk saat ini pemohon yang ingin membuat pengajuan surat di Dinas Perhubungan Kota
Tidore Kepulauan harus membawa berkas fisik untuk membuat pengajuan surat yang
dibutuhkan, terkadang berkas yang dibutuhkan masih kurang memenuhi syarat sehingga
pemohon diminta untuk melengkapi berkas yang kurang. Hal tersebut dirasa kurang
optimal dan tidak efektif dan akan memakan proses yang lama karena harus menunggu
berkas untuk dilengkapi terlebih dahulu.
Kondisi yang diharapkan yaitu memudahkan dan mempercepat pelayanan ketika
ada permintaan pengajuan surat yang dibutuhkan oleh pemohon dan pemohon tidak
harus datang ke kantor untuk membuat surat pengajuan yang dibutuhkan, karena sudah
bisa menggunakan bantuan google form untuk membuat surat pengajuan.
2. Kurangnya kesadaran para pemilik Bentor untuk melakukan perpanjangan izin Kartu
Pengawasan Bentor sehingga terjadinya penunggakan.
Kesadaran pemilik Bentor dalam melakukan perpanjangan izin sering kali masih
rendah. Sehingga berdampak pada keteraturan, keamanan dan keselamatan dari Bentor
tersebut. Adapun beberapa kondisi yang menyebabkan para pemilik Bentor tidak
melakukan perpanjangan izin yaitu:
• Menganggap remeh untuk memperpanjang izin kartu pengawasan Bentor

• Tidak adanya denda atau sanksi, sehingga para pemilik Bentor tidak takut apabila tidak
memperpanjang izin
Kondisi- kondisi tersebut dapat mengakibatkan peningkatan jumlah bentor yang
tidak terdaftar, dan berdampak pada keselamatan dan kenyamanan bagi pengguna jasa
Bentor. Dengan kondisi tersebut diharapkan para pemilik Bentor dapat rutin dan tidak
menganggap remeh dalam memperpanjang izin untuk memberikan kenyamanan dan
keteraturan bagi pengguna jasa Bentor. Dan juga menerapkan sanksi dan denda bagi
pemilik Bentor yang tidak memperpanjang izin Kartu Pengawasan.
3. Masih banyak kendaraan Bentor dan angkot yang tidak mementingkan atau acuh
terhadap keselamatan, keamanan dan kenyamanan bagi para pengguna jasa
Bentor atau angkot yang tidak mementingkan keselamatan, keamanan dan
kenyamanan bagi pengguna jasanya dapat berisiko tinggi terjadinya kecelakaan, sehingga
dapat mengakibatkan cidera ataupun korban jiwa yang membuat penurunan kepercayaan
bagi pengguna jasa, mempengaruhi reputasi dan mengurangi jumlah penumpang. Adapun
kondisi yang menyebabkan bentor dan angkot tidak aman bagi pengemudi dan pengguna
jasa yaitu:
• Banyaknya kendaraan yang tidak memenuhi standar keselamatan seperti lampu atau
sistem penerangan kendaraan yang tidak berfungsi, lampu sein yang tidak aktif,
kondisi kendaraan yang tidak laik jalan.
• Memuat banyak penumpang tidak sesuai dengan batas, membawa benda atau barang
yang melebihi muatan
• Pengemudi yang ugal-ugalan sehingga dapat mengakibatkan kecelakaan kendaraan.
Kondisi-kondisi ini dapat meningkatkan risiko kecelakaan dan membahayakan
keselamatan penumpang dan pengemudi. Oleh karena itu, penting bagi pemilik dan
pengemudi untuk melakukan perawatan yang baik dan mematuhi standar keselamatan.
Upaya kolaboratif antara pihak berwenang, komunitas, diperlukan untuk menciptakan
lingkungan berkendara yang lebih aman.
4. Keterbatasan fasilitas pengujian kendaraan bermotor
Keterbatasan fasilitas pengujian kendaraan bermotor dapat berdampak pada
keselamatan dan keamanan kendaraan di jalan hingga dampak negatif terhadap
lingkungan. Sehingga fasilitas penguji kendaraan ini sangat penting untuk menunjang

keselamatan pada kendaraan terutama kendaraan umum dan kendaraan angkutan
barang. Berikut merupakan kondisi keterbatasan fasilitas penguji kendaraan bermotor
seperti:
• Dinas perhubungan kota Tidore Kepulauan tidak memiliki alat pengujian kendaraan
• Pengujian kendaraan dilakukan secara manual dan menerawang kendaraan saja
Keterbatasan fasilitas pengujian kendaraan bermotor dapat menghambat upaya untuk
memastikan keselamatan dan kepatuhan kendaraan di jalan. Untuk mengatasi masalah
ini, diperlukan peningkatan investasi dalam infrastruktur pengujian, peningkatan kapasitas
sumber daya manusia, dan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya pengujian kendaraan.
5. Banyak pengemudi Bentor yang menarif harga tidak sesuai dengan aturan atau
ketentuan yang berlaku
Adanya oknum Bentor yang menaikkan tarif tidak sesuai dengan aturan atau
ketentuan yang berlaku, Sehingga pengguna jasa merasa dirugikan akibat dari oknum yang
menaikkan tarif. Adapun kondisi yang mengakibatkan oknum tersebut menaikkan tarif
seperti:
• Keinginan oknum yang ingin mendapatkan keuntungan pribadi tanpa
mempertimbangkan dampak terhadap penumpang
• Sedikitnya alternatif transportasi umum sehingga oknum tersebut, sehingga oknum
menaikkan tarif dikarenakan pengguna jasa tidak ada pilihan lain
• Kurangnya pengawasan yang membuat oknum tersebut menaikkan harga tarif tanpa
takut di terkena sanksi.
Praktik menaikkan tarif yang tidak sesuai oleh oknum pengemudi bentor dapat merugikan
penumpang dan merusak reputasi layanan transportasi. Penting untuk meningkatkan
kesadaran dan penegakan regulasi, serta memberikan pendidikan kepada pengemudi
tentang pentingnya mengikuti tarif yang ditetapkan untuk menciptakan ekosistem
transportasi yang lebih adil dan transparan
6. Belum Optimalnya pengarsipan dokumen yang membuat dokumen tersebut tercecer
dan sulit dicari
Dinas Perhubungan Kota Tidore Kepulauan masih melakukan pengarsipan secara
manual, hal tersebut mengakibatkan surat tercecer dan sulit untuk dicari, Terkadang ada

beberapa surat yang hilang. Hal lain yang dikhawatirkan adalah jika terjadi suatu bencana
seperti kebakaran, atau dimakan rayap, sehingga dokumen bisa saja tidak terbaca. Hal
tersebut menunjukkan belum optimalnya pemanfaatan/sarana digital sebagai sarana
untuk melakukan pengarsipan.
Kurangnya sistem kalsifikasi pada dokumen, sering kali disimpan secara
sembarangan. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam pencarian dan pengambilan
dokumen yang diperlukan. Anggaran yang terbatas juga sering kali menghalangi
pengadaan saran dan prasaran yang diperlukan untuk pengelolaan arsip seperti tempat
penyimpanan
Kondisi yang diharapkan yaitu dengan melakukan digitalisasi pada pengarsipan
dapat membantu dalam segi efisiensi dan efektivitas dalam menyimpan dan mencari
dokumen. Penggunaan kode atau lebel yang dapat membantu dalam proses penanda dari
dokumen. Monitoring dan evaluasi secara berkala dalam pengelolaan arsip dan
melakukan perbaikan yang diperlukan.

7. Belum optimalnya pengelolaan data Bentor yang ada di Dinas Perhubungan Kota
Tidore Kepulauan
Pengelolaan data bentor di Dinas Perhubungan Kota Tidore Kepulauan masih belum
optimal dikarenakan masih dalam bentuk Microsoft Excel, sehingga tidak bisa diakses oleh
sebagian orang. Untuk membuat laporan biasanya harus meminta data dari salah satu
staff/anggota, sehingga kurang efektif jika hendak melakukan update dari data bentor.
Kondisi yang diharapkan yaitu adanya pemindahan data bentor dari Microsoft Excel
ke Google SpreedSheet agar semua staff di bidang darat bisa melakukan update data
bentor. Dengan pemindahan data ini diharapkan dapat mengoptimalkan pengerjaan data
bentor tersebut.

Penilaian Kualitas Isu dengan Metode APKL
No. Isu Aktual
Kriteria
Keterangan
A P K L
1
Belum optimalnya administrasi pengajuan
Surat yang dibutuhkan oleh masyarakat di
Dinas Perhubungan Kota Tidore Kepulauan
   
Memenuhi
Syarat
2
Kurangnya kesadaran para pemilik Bentor
untuk melakukan perpanjangan izin Kartu
Pengawasan Bentor sehingga terjadinya
penunggakan.
 


3
Masih banyak kendaraan Bentor dan angkot
yang tidak mementingkan atau acuh terhadap
keselamatan, keamanan dan kenyamanan bagi
para pengguna jasa
   
Memenuhi
Syarat
4
Keterbatasan fasilitas pengujian kendaraan
bermotor


 

Banyak pengemudi Bentor yang menarif harga
tidak sesuai dengan aturan atau ketentuan
yang berlaku
   
Memenuhi
Syarat
5
Belum optimalnya pengelolaan data Bentor
yang ada di Dinas Perhubungan Kota Tidore
Kepulauan



Keterangan:
1. Aktual, isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa sekarang.
2. Problematik, memiliki dimensi masalah yang kompleks, dan menyimpang dari kondisi ideal yang perlu
segera dicari penyebab dan pemecahannya.
3. Kekhalayakan, isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak, bukan hanya
golongan ataupun orang tertentu saja terkena dampak
4. Layak, isu yang realistis dan masuk akal realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya Rancangan Aktualisasi
Metode USG untuk Menentukan Skala Prioritas
No
.
Isu
Nilai USG Total
Nilai
Peringka
t U S G
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1
Belum optimalnya administrasi pengajuan Surat
yang dibutuhkan oleh masyarakat di Dinas
Perhubungan Kota Tidore Kepulauan
5 5 5 15 I
2
Masih banyak kendaraan Bentor dan angkot yang
tidak mementingkan atau acuh terhadap
keselamatan, keamanan dan kenyamanan bagi
para pengguna jasa
5 3 3 11 II

3
Banyak pengemudi Bentor yang menarif harga
tidak sesuai dengan aturan atau ketentuan yang
berlaku
3 3 3 9 III





Rancangan Aktualisasi
No.Kegiatan Rencana Pelaksanaan Tahapan Kegiatan dan Proses Kegiatan Keterkaitan Kegiatan dengan Panduan Perilaku Agenda 2 Output/Hasil/Eviden
1 2 3 4 5
1
Mempelajari cara pembuatan
formulir menggunakan Google
Form
Tahap 1 :
Mencari referesi tentang cara pembuatan akun Google
Proses Kegiatan:
1. Mempelajari tutorial pembuatan akun google di Youtube (Kompeten)
2. Menyimak video dengan teliti cara pembuatan akun Google(Akuntabel)
3. Mengucapkan terima kasih di kolom komentar dan mengklik tombol suka sebagai
bentuk apresiasi(Harmonis)
4. Menggunakan kalimat yang baik dan sopan saat memebrikan komentar pada
Video yang telah di tonton(Berorientasi Pelayanan)
Tahap 2:
Mempelajari tutorial pembuatan Google Form untuk Formulir Administrasi
Proses Kegiatan:
1. Mempelajari tutorial pembuatan Google Formulir di Youtube(Kompeten dan
Adaptif)
2. Menyimak video dengan teliti cara pembuatan Google Form(Kolaboratif)
3. Mengucapkan terima kasih di kolom komentar dan mengklik tombol suka sebagai
bentuk apresiasi(Akuntabel)
4. Menggunakan kalimat yang baik dan sopan saat membrikan komentar pada
Video yang telah di tonton(Loyal)
Berorientasi pelayanan:
Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.
Akuntabel:
1.Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan berintegritas tinggi
2.Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.
Kompeten:
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Harmonis:
Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
Loyal:
Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga rahasia jabatan dan
negara.
Adaptif:
1.Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
2.Bertindak Proaktif
Kolaboratif:
Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama
Output:
Terlaksananya
pembelajaran Pembatan
Formulir menggunakan
Google Form
2
Merencanakan dan merancang
konsep Google Form untuk
membuat formulir Administrasi
Pengajuan Surat yang dibutuhkan
oleh pemohon
Berkoordinasi dengan rekan satu bidang dalam merancang Konsep Formulir
Administrasi
Proses Kegiatan:
1. Menemui rekan satu bidang untuk berdiskusi dalam pembuatan Formulir
Administrasi menggunakan Google Form (Kompeten)
2. Menggunakan bahasa yang sopan dan memberikan kesempatan berpendapat
serta menerima masukan dan saran (Berorientasi Pelayanan)
3. Mengambil keputusan terbaik dari hasil diskusi (Akuntabel)
4. Menghormati dan menerima pendapat dan saran (Harmonis dan Kolaboratif)
5. Menyampaikan ide dan gagasan saya terkait konsep perancangan Formulir
Administrasi menggunakan Google Form (Adaptif)
6. Membuat rancangan google form dengan sebaik mungkin agar menjadi nilai plus
bagi Dinas Perhubungan Kota Tidore Kepulauan (Loyal)
Berorientasi pelayanan:
Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.
Akuntabel:
1.Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan berintegritas tinggi
2.Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.
Kompeten:
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Harmonis:
Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
Loyal:
Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga rahasia jabatan dan
negara.
Adaptif:
1.Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
2.Bertindak Proaktif
Kolaboratif:
Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama
Output:
pembuatan rancangan
Formulir Administrasi
menggunakan Google
Form
3
Membuat Google Form untuk
membuat Formulir Administrasi
pengajuan Surat yang dibutuhkan
oleh pemohon
Membuat Formulir Administrasi berbasis Google Form
Proses Kegiatan:
1. Membuat akun Gmail dengan penamaan yang jelas agar staf Bidang darat dapat
membedakan akun lain (Berorientasi Pelayanan)
2. Masuk ke Website Google Form dan membuat form sesuai dengan rancangan
yang telah dibuat(Kompeten)
3. menghormati dan menerima pendapat dari rekan pada pembuatan Formulir
Administrasi(Harmonis dan Kolaboratif)
4. Mengambil keputusan terbaik dari hasil diskusi (Akuntabel)
5. Menyampaikan ide dan gagasan saya terkaitt konsep Formulir Administrasi
menggunakan Google Form (Adaptif)
6. Menyimpan informasi rahasia dengan aman agar tidak diketahui oleh
sembarangan orang(Loyal)
Berorientasi pelayanan:
Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.
Akuntabel:
1.Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan berintegritas tinggi
2.Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.
Kompeten:
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Harmonis:
Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
Loyal:
Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga rahasia jabatan dan
negara.
Adaptif:
1.Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
2.Bertindak Proaktif
Kolaboratif:
Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama
Output:
Terlaksananya
Pembuatan Formulir
Administrasi
menggunakan Google
Form

4
Proses pengintegrasian dengan
Google SpreedSheet dan membuat
barcode yang terintegrasi dengan
Google Form sebagai formulir
Administrasi Pengajuan Surat yang
dibutuhkan Pemohon
Pengintegrasian google form dengan barcode
Proses Kegiatan:
1. Pengintegrasian Google form dengan Barcode, sehingga dapat digunakan dengan mudah
oleh masyarakat (Berorientasi Pelayanan)
2. melaksanakan tugas dengan baik dengan membuat lembar petunjuk cara penggunaan
barcode (Akuntabel)
3. berdiskusi dan menerma pendapat dan saran dengan rekan kerja terhadap penggunaan
barcode yang terintegrasi dengan Google Form (Kompeten, Harmonis dan Kolaboratif)
4. Menyimpan data atau informasi yang penting agar tidak diketahui oleh sembarangan
orang (Loyal)
5. Mengidentifikasi potensi masalah dan solusi dalam melakukan pengujian (Adaptif)
Berorientasi pelayanan:
Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.
Akuntabel:
1.Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan berintegritas tinggi
2.Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.
Kompeten:
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Harmonis:
Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
Loyal:
Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga rahasia jabatan dan
negara.
Adaptif:
1.Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
2.Bertindak Proaktif
Kolaboratif:
Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama
Output:
Pengintegrasian Barcode
dan Googel Spreedsheet
dengan Google Form
5
Menerapkan penggunaan Google
Form untuk melakukan Administrasi
pengajuan surat
Penerapan Formulir Administrasi berbasis Google Form
Proses Kegiatan:
1. Bertindak cekatan dan dapat diandalkan pada saat pemohon mengirim Berkas
Administrasi (Berorientasi Pelayanan)
2. menindak lanjuti berkas yang dikirim melalui Google Form dengan jujur dan bertanggung
jawab (Akuntabel)
3. berdiskusi dengan rekan kerja dalam proses menindak lajuti berkas administrasi yang
dikirim pemohon menggunakan Google Form (Kompeten dan Harmonis)
4. mengidentifikasi masalah dalam form Google SpreeSheet Adaptif)
5. Menerima pendapat dan saran dalam menindak lanjuti administrasi dari pemohon
(Kolaboratif)
6. menyimpan data atau informasi penting yang dikirim oleh pemohon dengan tangguang
jawab(Loyal)
Berorientasi pelayanan:
Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.
Akuntabel:
1.Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan berintegritas tinggi
2.Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.
Kompeten:
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Harmonis:
Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
Loyal:
Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga rahasia jabatan dan
negara.
Adaptif:
1.Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
2.Bertindak Proaktif
Kolaboratif:
Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama
Output:
Rekapitulasi data dari
Google form
menggunakan Google
Spreedsheet
6
evaluasi terhadap penggunaan
Google Form terhadap formulir
online untuk melakukan Administrasi
Pengajuan Surat
Melakukan Evalluasi dari Formulir Administrasi Pengajuan
Proses Kegiatan:
1. Memonitoring dan mengevaluasi kegiatan dengan
sikap dan bahasa yang sopan dan ramah,
menerima masukan dan saran (Berorientasi Pelayanan, Kompetem, Harmonis dan
Kolaboratif)
2. Bertanggung jawab atas hasil kerja
dan bersedia dievaluasi (Akuntabel)
3. Dalam memonitoring dan mengevaluas kegiatan
tersebut, bersikap dan berperilaku yang
melindungi nama baik serta citra instansi (Loyal)
4. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas (Adaptif)
Berorientasi pelayanan:
Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.
Akuntabel:
1.Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan berintegritas tinggi
2.Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.
Kompeten:
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Harmonis:
Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
Loyal:
Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga rahasia jabatan dan
negara.
Adaptif:
1.Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
2.Bertindak Proaktif
Kolaboratif:
Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama
Output:
Hasil Evaluasi dari
penerapan Formulir
Administrasi
Menggunakan Google
Form
Tags