Tugas 2 Kuliah IPA UT PGSD pada semester 8 Tahun 2024
sumarsih84
38 views
8 slides
Jan 24, 2025
Slide 1 of 8
1
2
3
4
5
6
7
8
About This Presentation
Tugas IPA UT PGSD
Size: 149.52 KB
Language: none
Added: Jan 24, 2025
Slides: 8 pages
Slide Content
Pembelajaran IPA di SD
(PDGK 4202)
TUGAS 2
DISUSUN OLEH :
SUMARTI
NIM. 859910229
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR -S1
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ BANDAR LAMPUNG UNIVERSITAS TERBUKA
POKJAR SEPUTIH AGUNG
TAHUN 2024
Kerjakanlah Tugas Tuton dengan baik
TUGAS TUTON
II
No Soal Skor
1. Pendekatan keterampilan proses merupakan wawasan
pengembangan keterampilan-keterampilan ilmiah, sosial dan fisik
yang bersumber dari kemampuan kemampuan yang pada prinsipnya
telah ada pada diri siswa.
Dengan demikian Jelaskan dan buatlah contoh tentang
Keterampilan proses sains “ mengobservasi ”!
25
2. Keterampilan proses sains adalah keterampilan yang dimiliki dalam
pembelajaran ilmu pengetahuan, dimana diberlakukannya metode
ilmiah, melaksanakan suatu penelitian selama pembelajaran. Bila
diberikan pokok bahasan “Mendengar karena Bunyi” Keterampilan
proses apa yang pas dengan topik bahasan di atas bila diterapkan
pada proses pembelajaran IPA di SD, uraikan prosesnya!
25
3. Seorang guru IPA haruslah mempunyai beberapa karakteristik
antara lain antusiasme dalam mengajar, kepercayaan diri yang tinggi,
kreativitas, tanggung jawab, rasa humor yang baik dan kemampuan
berkomunikasi. Dengan demikian seorang guru IPA juga harus
mempunyai keterampilan dalam pembuatan alat peraga. Dari
keterangan di atas Rancanglah alat peraga & media pendidikan
dengan topik “Apa dan Untuk Apa Magnet Diciptakan”?
25
4. Anda sebagai guru biasa menggunakan Media dan alat peraga dalam
pembelajaran IPA, Setelah Anda menerapkan peralatan tersebut,
kemukakan kelebihan dan keterbatasan Media dan alat peraga
dalam pembelajaran IPA tersebut!
Paparkan kelebihan dan keterbatasan Media dan alat peraga
dalam pembelajaran IPA
25
Jawaban :
1. Mengobservasi dalam konteks keterampilan proses sains adalah kegiatan mengamati
secara cermat dan teliti terhadap suatu objek, fenomena, atau peristiwa. Observasi
melibatkan penggunaan panca indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba,
dan pengecapan) untuk mengumpulkan informasi yang relevan.
Tujuan Mengobservasi :
• Mengumpulkan data: Observasi membantu siswa mengumpulkan data yang
diperlukan untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah.
• Meningkatkan rasa ingin tahu: Observasi dapat memicu rasa ingin tahu siswa
tentang dunia di sekitar mereka.
• Mengembangkan kemampuan berpikir kritis: Melalui observasi, siswa dilatih
untuk berpikir kritis dan menganalisis informasi yang diperoleh.
• Mempertajam panca indera: Observasi membantu siswa melatih dan
mempertajam panca indra mereka.
Contoh Keterampilan Mengobservasi :
1) Mengamati Tumbuhan
❖ Objek: Sebuah tanaman di pot.
❖ Langkah-langkah:
Siswa mengamati bentuk daun, warna daun, jumlah daun, tinggi
tanaman, dan kondisi tanah.
Siswa mencatat hasil pengamatannya dalam bentuk gambar atau tulisan.
Siswa membandingkan tanaman yang diamati dengan tanaman lain.
❖ Pertanyaan yang dapat diajukan:
Apa perbedaan antara daun tanaman yang satu dengan yang lain?
Mengapa sebagian daun terlihat menguning?
Apa yang dibutuhkan tanaman agar tumbuh subur?
2) Mengamati Hewan
❖ Objek: Seekor semut.
❖ Langkah-langkah:
Siswa mengamati cara semut berjalan, bentuk tubuh semut, warna
semut, dan aktivitas semut.
Siswa menggunakan kaca pembesar untuk mengamati bagian-bagian
tubuh semut secara lebih detail.
Siswa mencatat hasil pengamatannya dalam bentuk gambar atau tulisan.
❖ Pertanyaan yang dapat diajukan:
Bagaimana cara semut membawa makanan?
Mengapa semut selalu bergerombol?
Apa yang akan terjadi jika kita mengganggu sarang semut?
2. Beberapa keterampilan proses sains yang tepat untuk topik “mendengar karena bunyi”
adalah:
a. Mengobservasi: Siswa diajak mengamati berbagai sumber bunyi, karakteristik
bunyi (tinggi rendah, keras lembut), dan bagaimana bunyi merambat.
b. Mengklasifikasi: Siswa mengelompokkan berbagai jenis bunyi berdasarkan
sumbernya (alat musik, hewan, alam, buatan manusia), tinggi rendahnya, atau
keras lembutnya.
c. Mengukur: Siswa dapat melakukan pengukuran sederhana, seperti mengukur
waktu yang dibutuhkan untuk mendengar bunyi dari jarak tertentu.
d. Menerapkan konsep: Siswa menghubungkan konsep tentang getaran dan
gelombang dengan fenomena bunyi.
e. Mengkomunikasikan: Siswa menyampaikan hasil pengamatan dan
kesimpulannya melalui gambar, tulisan, atau presentasi.
Proses Pembelajaran
1. Pengantar
Guru mengajukan pertanyaan pemantik seperti, "Bagaimana kita bisa
mendengar suara?" atau "Apa yang menyebabkan bunyi?"
Guru menjelaskan pentingnya bunyi dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kegiatan Inti
❖ Mengobservasi:
Siswa mendengarkan berbagai macam bunyi (alat musik, suara hewan,
suara alam) dan mencoba mengidentifikasi sumber bunyi.
Siswa mengamati getaran pada benda yang menghasilkan bunyi
(misalnya, senar gitar, permukaan drum).
Siswa melakukan percobaan sederhana seperti memukul garpu tala dan
menempelkannya pada permukaan yang berbeda untuk mengamati
perbedaan bunyinya.
❖ Mengklasifikasi:
Siswa mengelompokkan berbagai jenis bunyi berdasarkan
sumbernya, tinggi rendahnya, atau keras lembutnya.
Siswa membuat tabel atau diagram untuk menyajikan hasil
klasifikasinya.
❖ Mengukur:
Siswa mengukur waktu yang dibutuhkan untuk mendengar bunyi
dari jarak yang berbeda.
Siswa menggunakan alat ukur sederhana seperti stopwatch.
❖ Menerapkan konsep:
Guru menjelaskan konsep getaran dan gelombang sebagai penyebab
bunyi.
Siswa membuat model sederhana untuk menunjukkan bagaimana
bunyi merambat melalui medium.
❖ Mengkomunikasikan:
Siswa membuat laporan sederhana tentang hasil pengamatan dan
percobaan mereka.
Siswa mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
3. Penutup
Guru bersama siswa merangkum hasil pembelajaran.
Guru memberikan soal-soal evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa.
3. Rancangan alat peraga & media pendidikan dengan topik “Apa dan Untuk Apa Magnet
Diciptakan :
Tujuan Pembelajaran:
• Siswa dapat menjelaskan pengertian magnet.
• Siswa dapat menyebutkan contoh benda yang dapat ditarik magnet.
• Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat magnet.
• Siswa dapat menyebutkan manfaat magnet dalam kehidupan sehari-hari.
Alat dan Bahan:
• Berbagai jenis magnet (batang, U, lingkaran)
• Benda-benda yang terbuat dari berbagai bahan (besi, kayu, plastik, aluminium)
• Paku, jarum, klip kertas
• Kompas
• Kain flannel atau busa
• Kotak kardus
• Lem, gunting, spidol
Desain Alat Peraga:
a. Papan Magnet:
Buatlah papan dari kotak kardus yang dilapisi kain flannel atau busa.
Tempelkan berbagai jenis magnet pada papan.
Siapkan berbagai benda kecil dari bahan yang berbeda (besi, kayu, plastik,
dll.) untuk ditempelkan pada magnet.
Cara Penggunaan: Siswa mencoba menempelkan berbagai benda pada
magnet dan mengamati benda mana yang tertarik.
b. Kompas Sederhana:
Buatlah kompas sederhana dengan menggunakan jarum yang digosokkan pada
magnet dan diletakkan di atas gabus yang mengapung di air.
Cara Penggunaan: Siswa mengamati arah jarum kompas dan
membandingkannya dengan arah mata angin.
Media Pendidikan:
• Video: Tampilkan video yang menjelaskan tentang sejarah penemuan magnet,
berbagai jenis magnet, dan pemanfaatan magnet dalam kehidupan sehari-hari.
• Gambar: Gunakan gambar-gambar yang menarik untuk memperlihatkan
berbagai benda yang menggunakan magnet.
• Presentasi: Buatlah presentasi yang interaktif dengan menggunakan slide,
video, dan gambar untuk menjelaskan materi tentang magnet.
• Worksheet: Sediakan worksheet yang berisi pertanyaan-pertanyaan tentang
magnet untuk melatih pemahaman siswa.
4. Kelebihan dan keterbatasan Media dan alat peraga dalam pembelajaran IPA
Kelebihan Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran IPA:
Memperjelas Konsep Abstrak: Media visual seperti gambar, diagram, atau model
3D dapat membantu siswa memahami konsep-konsep abstrak yang sulit
dijelaskan hanya dengan kata-kata. Misalnya, model atom atau sistem
pencernaan manusia.
Meningkatkan Minat Belajar: Penggunaan alat peraga yang menarik dan
interaktif dapat membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan menarik minat
siswa.
Mempermudah Pemahaman: Alat peraga yang sesuai dapat menyederhanakan
materi yang kompleks sehingga siswa lebih mudah memahaminya.
Memvariasikan Metode Pembelajaran: Penggunaan media dan alat peraga
membuat pembelajaran tidak monoton dan memberikan variasi yang dibutuhkan
siswa.
Memfasilitasi Pembelajaran Aktif: Siswa dapat terlibat langsung dalam kegiatan
pembelajaran, seperti melakukan percobaan atau mengamati benda nyata.
Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran: Penggunaan media yang tepat dapat
meningkatkan retensi materi dan hasil belajar siswa.
Keterbatasan Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran IPA:
Biaya: Pembuatan dan pengadaan media dan alat peraga seringkali
membutuhkan biaya yang cukup besar.
Waktu Persiapan: Pembuatan media yang berkualitas membutuhkan waktu dan
tenaga yang cukup banyak.
Keterbatasan Ruang: Tidak semua sekolah memiliki ruang yang cukup untuk
menyimpan dan menggunakan berbagai macam media dan alat peraga.
Ketergantungan pada Alat: Jika alat peraga rusak atau tidak berfungsi dengan
baik, proses pembelajaran dapat terhambat.
Tidak Semua Materi Cocok: Tidak semua materi pembelajaran IPA dapat
dijelaskan dengan menggunakan media dan alat peraga.
Membutuhkan Keterampilan Guru: Guru harus memiliki keterampilan dalam
memilih, membuat, dan menggunakan media yang tepat agar pembelajaran
efektif.