TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN KURIKULUM - Tugas Psikologi UNJ - Pengembangan Kurikulum

citrayunianti1 32 views 58 slides Apr 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 58
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58

About This Presentation

Tugas Psikologi UNJ - Pengembangan Kurikulum


Slide Content

TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN KURIKULUM
KURIKULUM DARURAT SEKOLAH PAUD
SPS MATAHARI 012 KOJA
Kelas Pengembangan Kurikulum, Selasa 12.00
Dosen Pengampu :
Fitri Lestari Issom, M.Si
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Citra Yuniati (1801617129)
Fachrurozzy (1801617098)
Haudia Salwa El-laili (1801617110)
Resti Nanda Iswara(1801617078)
Universitas Negeri Jakarta
Fakultas Pendidikan Psikologi
2020

BAB I
STRATEGI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
1.1Strategi Pengembangan Pendidikan
Dalam proses pendidikan untuk anak usia dini, peran orang tua ata wali lah yang
memegang kunci utama dalam mendidik anak mereka. Guru hanya memiliki peran yang
kecil karena waktu yang dihabiskan olehnya dengan muridnya hanya berkisar paling lama
dua jam saat mereka di sekolah. Setelah selesai bersekolah, para murid tersebut
menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman rumah mereka.
Waktu yang digunakan oleh PAUD umumnya berkisar dua jam. Hal ini didasarkan pada
perkembangan anak usia dini yang mana mereka butuh untuk bermain lebih banyak
dibandingkan belajar. Jika waktu untuk belajar ditambah, dikhawatirkan para murid akan
trauma dan membenci kegiatan belajar. Karena waktu yang sedikit inilah, peran guru dalam
pendidikan anak usia dini sangat minim. Orang tua atau keluarga dari murid tersebutlah
yang harus mengajari mereka sebagai pengganti guru disekolah. Maka dari itu, diperlukan
kerja sama antara guru PAUD dengan orang tua atau wali murid.
PAUD Matahari 012 mengadakan seminar parenting untuk orang tua setiap setahun
sekali. Namun hal ini kurang dirasa efektif karena saat di sekolah ada orang tua yang
memaksa anaknya untuk bisa membaca. Padahal untuk anak usia dini, perkembangan
diwajibkan ialah mengenal huruf saja bukan untuk membaca. Selain itu, para orang tua atau
wali murid sering mengeluh karena anak-anak mereka tidak mau menurut saat disuruh
belajar tapi mau belajar jika diajari dengan gurunya di sekolah. Menurut para guru-guru
PAUD, banyak orang tua atau wali murid yang kurang mengenali karakteristik anak usia
dini sehingga anak-anak mereka menolak untuk belajar jika disuruh. Oleh karena itu,
seharusnya pertemuan antara guru dan para orang tua atau wali murid diadakan minimal tiga
bulan sekali untuk mengajarkan ilmu parenting dan cara menghadapi anak-anak mereka.
Permasalahan lain yang terjadi ialah hanya ibu-ibu saja yang datang saat seminar tersebut
diadakan. Padahal peran ayah juga penting dalam pendidikan anak-anak mereka. Alasan
para ayah malas untuk datang seminar karena mereka malu dan merasa terkucilkan diantara

banyaknya ibu-ibu yang datang. Solusi dari hal ini ialah dengan mengundang pembicara
yang berjenis kelamin laki-laki agar para ayah merasa ada teman yang mengerti
keberadaannya. Solusi lainnya ialah mengadakan seminar khusus yang dihadiri oleh para
ayah.
1.2Strategi Peningkatan Efektivitas Pembelajaran
Dalam kurikulum 2013, sistem nilai lokal, nasional, dan universal merupakan nilai yang
harus dintegrasikan ke dalam tiap jenjang pendidikan. Hal ini dilakukan agar para peserta
didik dapat beradaptasi dengan baik dengan lingkungannya saat ia lulus nanti. Nilai-nilai ini
juga dimasukkan agar para peserta didik memiliki kompetensi lulusan yang sesuai dengan
era dan lingkungan tempat tinggalnya (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2012).
Setelah melakukan penelitian yang mendalam menenai nilai-nilai lokal, nasional, dan
universal yang ada, maka nilai-nilai tersebut dimasukkan dan diintegrasikan ke dalam
kurikulum sekolah dengan mempertimbangkan tiga efektivitas pembelajaran agar dapat
menghasilkan transformasi nilai yang ingin dicapai. Ketiga efektivitas tersebut terdiri atas
efektivitas interaksi, efektivitas pemahaman, dan efektivitas penyerapan (Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2012).
Sebagai contoh, berikut transformasi nilai SPS Matahari 012 Koja dan strategi efektivitas
pengembangannya:
NoKategori
Nilai yang Ingin
Dicapai
Strategi Efektivitas
1Agama dan
Akhlak
Mulia
Memiliki akhlaqul
karimah yang baik
Efektivitas Interaksi: Guru mengenalkan
sifat terpuji salah satunya ialah sifat sabar
Efektivitas Pemahaman: Guru
menjelaskan bagaimana cara untuk sabar
melalui cerita Nabi
Efektivitas Penyerapan: Guru mengajak
peserta didik untuk bersabar dalam
berbaris memasuki ruang kelas dan

memuji murid yang bersabar
2
Sosial dan
Kepribadian
Dapat bersosialisasi
dengan teman
sebayanya
Efektivitas Interaksi: Guru mengajak
peserta didik untuk saling berkenalan
Efektivitas Pemahaman: Guru
mengajarkan peserta didik untuk saling
berteman
Efektivitas Penyerapan: Guru mengajak
peserta didik untuk bermain dan bekerja
sama secara berkelompok
3
Pengetahuan
dan
Teknologi
Dapat mengenal
huruf
Efektivitas Interaksi: Guru mengenalkan
lima buah huruf vokal
Efektivitas Pemahaman: Guru
mengajarkan bentuk huruf “a” seperti apa
dan cara membacanya seperti apa
Efektivitas Penyerapan: Guru
membimbing untuk menulis huruf “a”
4Estetika
Dapat
mengekspresikan diri
Efektivitas Interaksi: Guru mengenalkan
beragam warna kepada peserta didik
Efektivitas Pemahaman: Guru
mengenalkan warna merah yang
mempunyai sifat berani
Efektivitas Penyerapan: Guru menyuruh
peserta didik untuk mewarnai dan peserta
didik suka memakai warna merah karena
ingin dianggap sebagai anak yang
pemberani
5Jasmani,
Olahraga dan
Kesehatan
Menjaga kebersihanEfektivitas Interaksi: Guru mengajarkan
cara mencuci tangan
Efektivitas Pemahaman: Guru
menjelaskan alasan mengapa harus cuci
tangan sebelum makan

Efektivitas Penyerapan: Saat sesi makan
bersama, guru dan murid mencuci tangan
2

BAB II
RASIONAL PENGEMBANGAN KURIKULUM
2.1 Latar Belakang Masalah Kurikulum Darurat Sekolah
Pada awal tahun 2020, Indonesia diserang wabah virus Corona. Hal ini mengharuskan
penduduknya berdiam diri di rumah sebagai langkah pencegahan penyebaran virus. Hal ini
berimbas ke dunia pendidikan yaitu diterapkannya sistem pembelajaran jarak jauh atau yang
dikenal dengan PJJ. Untuk mendukung sistem PJJ inilah Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan membuat kebijakan baru yaitu Kurikulum Darurat Sekolah. Karena pembuatan
dan penerapannya yang terhitung cepat, maka timbullah masalah pada awal diterapkannya.
Para guru dan orang tua atau wali murid wajib dapat beradaptasi. Bagi yang tidak dapat
beradaptasi, hanya bisa protes dan mengeluh tentang kebijakan baru ini.
Dilihat dari banyaknya keluhan yang ada, maka dapat disimpulkan kurikulum ini belum
terlaksana dengan baik. Banyak nilai-nilai serta kompetensi-kompetensi yang seharusnya
dipelajari namun tidak bisa dipelajari karena para murid tidak bisa praktik langsung di
sekolah.
2.2 Alasan Pengembangan Kurikulum
Berbeda dengan kurikulum yang biasanya, kurikulum darurat sekolah ini megharuskan
muridnya belajar di rumah. Di era teknologi ini seperti ini, bukanlah hal yang mustahil untuk
melakukan pembelajaran jarak jauh. Namun terdapat masalah dalam penerapan kurikulum
yang terlalu mendadak ini. Sebagian dari guru dan orang tua atau wali murid kurang bisa
beradaptasi karena minimnya pengetahuan tentang teknologi yang dimiliki oleh para guru
dan orang tua murid maka seharunya pemerintah melakukan sosialisasi penggunaan aplikasi
yang dapat membantu proses belajar mengajar. Perlu diadakan pelatihan bagi para guru
untuk menggunakan aplikasi seperti Zoom agar guru dapat berinteraksi melalui video call
dengan para muridnya di rumah. Karena tidak mungkin anak usia dini menggunakan
aplikasi Zoom sendirian, makan dari itu orang tua atau wali murid lah yang harus

membimbing dan dan mengawasi anak mereka. Para orang tua juga untuk mengajak
anaknya mengerjakan dan mempraktikkan apa yang disuruh oleh gurunya.
2.3 Identifikasi Kesenjangan Kurikulum
Kompetensi Lulusan
Kondisi Ideal Kondisi Saat Ini
Berakhlaqul Karimah Belum berakhlaqul Karimah
Dapat bersosialisasi dengan teman sebaya
Terkadang ada anak yang lebih suka
menyendiri
Dapat mengenal huruf karena paham Dapat membaca karena hafal
Materi Pembelajaran
Kondisi Ideal Kondisi Saat Ini
Relevan dengan kondisi lingkungannya
Kurang relevan dengan kondisi
lingkungannya
Tersruktur sesuai tema yang ditetapkan
sebelumnya
Tergantung situasi
Proses Pembelajaran
Kondisi Ideal Kondisi Saat Ini
Bermain sambil belajar
Bermain dan belajar merupakan hal yang
terpisah
Belajar dengan memanfaatkan benda yang
ada di rumah
Bahan untuk belajar hanya bersumber dari
lembar kerja yang sudah di-photocopy
Anak dapat belajar setiap hari dengan
pengawasan keluarga mereka
Ada beberapa keluarga yang tidak peduli
anaknya mau belajar atau tidak
Penilaian
Kondisi Ideal Kondisi Saat Ini
Guru dapat mengetahui perkembangan
muridnya secara berkala
Beberapa orang tua murid malas melaporkan
perkembangan anaknya sehingga guru
menjadi tidak tahu perkembangan muridnya
Guru dapat memberikan evaluasi muridnyaGuru tidak dapat memberikan evaluasi karena

kepada orang tua tidak mengetahui perkembangan muridnya
Pendidik dan Tenaga Didik
Kondisi Ideal Kondisi Saat Ini
Paham akan teknologi Masih gagap teknologi
Pengelolaan Kurikulum
Kondisi Ideal Kondisi Saat Ini
Pemerintah menyiapkan semua komponen
kurikulum sampai buku teks dan pedoman
Pemerintah tidak menyiapkan komponen
tersebut
Pemberian kuota internet secara berkala dan
merata oleh Pemerintah
Pemberian kuota internet secara sering
terlambat dan bahkan ada yang tidak kebagian

BAB III
KERANGKA KERJA PENGEMBANGAN KURIKULUM
3.1 Landasan Kurikulum 2013 PAUD
Kurikulum ini disusun dengan tujuan untuk mendorong perkembangan peserta didik
secara optimal melalui pengalaman belajar yang bermakna dan menyenangkan sehingga
anak mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang mendukung
keberhasilan di sekolah dan pendidikan pada tahap selanjutnya. Kurikulum 2013 Pendidikan
Anak Usia Dini dikembangkan atas dasar landasan filosofis, sosiologis, teoritis, psikologis-
pedagogis, dan yuridis yang jelas dan telah teruji secara empiris.
3.1.1Landasan Filosofis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merujuk pada filosofi sebagai berikut:
a)Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini
dan masa mendatang. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini mengenalkan
pengalaman belajar dalam konteks budaya Indonesia. Budaya menjadi latar, sekaligus
konten dalam pembelajaran PAUD untuk membangun kompetensi diri yang diperlukan
bagi kehidupan di masa kini dan masa depan yang menunjang pengembangan budaya
secara kreatif.
b)Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Kurikulum 2013 Pendidikan
Anak Usia Dini mengenalkan budaya bangsa sebagai milik kehidupan anak. Anak
diharapkan peduli, mengenal, menyayangi, dan bangga terhadap budaya bangsa yang
harus dirawat dan dilestarikan serta dijadikan latar kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.
c)Peserta didik adalah pembelajar yang aktif dan memiliki talenta untuk belajar mengenai
berbagai hal yang ada di sekitarnya. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini,
memfasilitasi anak membangun pengalaman melalui proses belajar aktif sesuai dengan
minat anak. Anak didukung untuk memiliki banyak pengetahuan tentang diri dan

lingkungan, serta menguasai berbagai keterampilan yang diperlukan untuk
pengembangan dirinya di masa depan.
d)Proses pendidikan memerlukan keteladanan, pengayoman terus menerus dan secara
berkesinambungan sebagaimana dicontohkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam filosofi :
ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani. Guru hendaknya
dapat menjadi teladan (role model) bagi anak dalam bersikap dan berperilaku. Guru
juga membangun minat dan keinginan anak untuk terus belajar melalui kegiatan yang
menyenangkan. Guru menjadi fasilitator yang diperlukan anak untuk belajar.
e)Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui bermain yang ditujukan untuk
mengembangkan seluruh kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan.
3.1.2Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dengan landasan sosiologis
dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran menyesuaikan dengan tuntutan dan norma-
norma yang berlaku pada masyarakat tempat anak tinggal. Kurikulum PAUD mengangkat
keanekaragaman budaya sebagai kekayaan budaya yang perlu dilestarikan dan
dikembangkan. Perbedaan kebiasaan - budaya - agama - fisik harus mampu
mengembangkan sikap saling memahami dan menghargai.
3.1.3Landasan Psikologis-Pedagogis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diterapkan melalui proses pembelajaran
yang sesuai dengan perkembangan dan karakteristik anak usia dini. Setiap anak memiliki
keunikan, baik dari kecepatan kematangan perkembangan, cara belajar, minat, maupun bakat
yang dimilikinya. Guru harus mengetahui cara mengelola pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik anak usia dini. Hal yang penting dipahami oleh guru bahwa anak akan belajar
dengan baik bila dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan. Guru diharapkan
memahami tahapan perkembangan anak dan teknik pembelajaran yang sesuai dengan cara
belajar anak.

3.1.4Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan berdasarkan berbagai teori
yakni; (1) teori perkembangan anak yang menyatakan bahwa setiap anak memiliki
kecerdasan yang kompleks, tergantung pada kecepatan perkembangan masing-masing; (2)
teori perkembangan otak, bahwa jejaring antarsel neuron menentukan kemampuan dan
kecerdasan berpikir seseorang, tempat jejaring tersebut dibangun sangat cepat pada usia dini.
Di samping itu, dinyatakan bahwa pembelajaran pada usia dini paling tepat dilakukan
dengan cara melakukan langsung dengan benda nyata untuk merangsang sensitivitas
pengindraan; (3) teori pedagogis yang menekankan bahwa anak belajar dalam kondisi
lingkungan yang aman, nyaman, yang dapat merangsang keinginan anak untuk mencari tahu
dan melakukan sesuatu. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini mengembangkan
kompetensi-kompetensi dasar yang dicapai melalui pengalaman belajar seluas-luasnya bagi
anak untuk mengembangkan kemampuan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
3.1.5Landasan Yuridis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dengan landasan yuridis
sebagai berikut:
a)Undang-undang Nomor 20 Tahun2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
b)Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional;
c)Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
d)Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 Tentang Pengembangan Anak Usia Dini
Holistik-Integratif;
e)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor137 Tahun 2014 tentang Standar
Nasional Pendidikan Anak Usia Dini;
f)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini;

g)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum tahun 2013 Pasal 7.

BAB IV
ELEMEN PERUBAHAN
4.1 Standar Nasional PAUD
Terdapat delapan standar nasional PAUD yang terdiri Standar Tingkat Pencapaian
Perkembangan Anak (STPPA) dalam dari standar isi, standar proses, standar penilaian,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, dan standar pembiayaan.
4.1.1 Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini atau yang disingkat
menjadi STPPA ialah kriteria tentang kemampuan yang dicapai anak pada seluruh
aspek perkembangan dan pertumbuhan, mencakup aspek nilai agama dan moral, fisik-
motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, serta seni. Keenam aspek tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut.
a)Nilai agama dan moral yang meliputi kemampuan mengenal nilai agama yang di anut,
mengerjakan ibadah, berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat, sportif, menjaga
kebersihan diri dan lingkungan, mengetahui hari besar agama, menghormati, dan toleran
terhadap agama orang lain.
b)Fisik-motorik meliputi: (a) motorik kasar, mencakup kemampuan gerakan tubuh secara
terkoordinasi, lentur, seimbang, lincah, lokomotor, non-lokomotor, dan mengikuti
aturan; (b) motorik halus, mencakup kemampuan dan kelenturan menggunakan jari dan
alat untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk; dan (c)
kesehatan dan perilaku keselamatan, mencakup berat badan, tinggi badan, lingkar ke
pala sesuai usia serta kemampuan berperilaku hidup bersih, sehat, dan peduli terhadap
keselamatannya.
c)Kognitif meliputi: (a) belajar dan pemecahan masalah, mencakup kemampuan
memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan cara fleksibel dan
diterima sosial serta menerapkan pengetahuan atau pengalaman dalam konteks yang

baru; (b) berpikir logis, mencakup berbagai perbedaan, klasifikasi, pola, berinisiatif,
berencana, dan mengenal sebab-akibat; dan (c) berpikir simbolik, mencakup
kemampuan mengenal, menyebutkan, dan menggunakan konsep bilangan, mengenal
huruf, serta mampu merepresentasikan berbagai benda dan imajinasinya dalam bentuk
gambar.
d)Bahasa terdiri atas: (a) memahami bahasa reseptif, mencakup kemampuan memahami
cerita, perintah, aturan, menyenangi dan menghargai bacaan; (b) mengekspresikan
bahasa, mencakup kemampuan bertanya, menjawab pertanyaan, berkomunikasi secara
lisan, menceritakan kembali yang diketahui, belajar bahasa pragmatik, mengekspresikan
perasaan, ide, dan keinginan dalam bentuk coretan; dan (c) keaksaraan, mencakup
pemahaman terhadap hubungan bentuk dan bunyi huruf, meniru bentuk huruf, serta
memahami kata dalam cerita.
e)Sosial-emosional meliputi: (a) kesadaran diri, terdiri atas memperlihatkan kemampuan
diri, mengenal perasaan sendiri dan mengendalikan diri, serta mampu menyesuaikan diri
dengan orang lain; (b) rasa tanggung jawab untuk diri dan orang lain, mencakup
kemampuan mengetahui hak-haknya, menaati aturan, mengatur diri sendiri, serta
bertanggung jawab atas perilakunya untuk kebaikan sesama; dan (c) perilaku pro-sosial,
mencakup kemampuan bermain dengan teman sebaya, memahami perasaan, merespons,
berbagi, serta menghargai hak dan pendapat orang lain; bersikap kooperatif, toleran, dan
berperilaku sopan.
f)Seni meliputi kemampuan mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, berimajinasi
dengan gerakan, musik, drama, dan beragam bidang seni lainnya (seni lukis, seni rupa,
kerajinan), serta mampu mengapresiasi karya seni, gerak dan tari, serta drama.
4.1.2 Standar Isi
Standar isi ialah kriteria tentang lingkup materi dan kompetensi menuju tingkat
pencapaian perkembangan yang sesuai dengan tingkat usia anak.

4.1.3 Standar Proses
Standar proses ialah kriteria tentang pelaksanaan pembelajaran pada satuan atau program
PAUD dalam rangka membantu pemenuhan tingkat pencapaian perkembangan yang sesuai
dengan tingkat usia anak.
4.1.4 Standar Penilaian
Standar penilaian ialah kriteria tentang penilaian proses dan hasil pembelajaran
dalam rangka mengetahui tingkat pencapaian yang sesuai dengan tingkat usia anak.
4.1.5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Standar pendidik dan tenaga kependidikan ialah kriteria tentang kualifikasi akademik
dan kompetensi yang dipersyaratkan bagi pendidik dan tenaga kependidikan PAUD.
4.1.6 Standar Sarana dan Prasarana
Standar sarana dan prasarana ialah kriteria tentang persyaratan pendukung
penyelenggaraan dan pengelolaan PAUD secara holistik dan integratif yang
memanfaatkan potensi lokal.
4.1.7 Standar Pengelolaan
Standar Pengelolaan ialah kriteria tentang perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan atau program PAUD.
4.1.8 Standar Pembiayaan

Standar pembiayaan ialah kriteria tentang komponen dan besaran biaya personal serta
operasional pada satuan atau program PAUD.

BAB V
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
5.1 Standar Kompetensi Lulusan SPS Matahari 012 Koja
KOMPETENSI
YANG DICAPAI
USIA
3-<4 TAHUN 4-<5 TAHUN 5-<6 TAHUN
1.1.Memperca
yaiadanya
Tuhan melalui
ciptaan Nya
Kalimat pujian
terhadap
ciptaanTuhan
Ciptaan-
ciptaan Tuhan.
Kalimat pujian
terhadap ciptaan
Tuhan
Ciptaan-ciptaan
Tuhan
SifatTuhan
sebagai pencipta
Kalimat pujian
terhadap
ciptaanTuhan
Ciptaan-ciptaan
Tuhan
Sifat Tuhan sebagai
pencipta
Agama yang
dianutnya
1.2.Menghargai
diri sendiri,
orang lain, dan
lingkungan
sekitar sebagai
rasa syukur
kepadaTuhan
Bersyukur
terhadap
dirinya
Merawat
tanaman dan
binatang
ciptaan Tuhan
Bersyukur
terhadap dirinya
Merawat
tanaman dan
binatang
ciptaanTuhan
Bersyukur
terhadap
lingkungan
(teman, orang
tua, guru)
Bersyukur terhadap
dirinya.
Merawat tanaman
dan binatang
ciptaan Tuhan
Bersyukur terhadap
lingkungan (teman,
orang tua, guru)
Saling menghargai
(toleransi)
2.13.Memilikiperi
laku yang
mencermink
an sikap
Perilaku jujur
dalam
perkataan
Perilaku jujur
dalam perkataan
Perilaku jujur
Perilaku jujur dalam
perkataan
Perilaku jujur dalam

jujur Perilaku jujur
dalam
perbuatan
dalam perbuatanperbuatan
3.1. Mengenal
kegiat an
beriba dah
sehari-hari
4.1. Melakukan
kegiatan
beribadah
sehari-hari
dengan
tuntunan
orang
dewasa
Doa-doa (doa
sebelum dan
sesudah
belajar, doa
sebelum dan
sesudah
makan, doa
sebelum dan
bangun tidur,
doa untuk
kedua orang
tua), sesuai
agama yang
dianutnya
Doa-doa (doa
sebelum dan
sesudah belajar,
doa sebelum dan
sesudah makan,
doa sebelum dan
bangun tidur,
doa untuk kedua
orang tua),
sesuai agama
yang dianutnya
Tata cara ibadah
sesuai dengan
agama yang
dianutnya
Doa-doa (doa
sebelum dan
sesudah belajar, doa
sebelum dan
sesudah makan, doa
sebelum dan
sesudah bangun
tidur, doa untuk
kedua orang tua,
dll), sesuai agama
yang dianutnya
Tata cara ibadah
sesuai dengan
agama yang
dianutnya
Tata cara ibadah
sesuai dengan
agama yang
dianutnya
Sholat, zakat, puasa,
wudhu, qurban dan
haji
Tempat ibadah, dan
lainnya sesuai
dengan agama yang

dianut.
Tempat ibadah, dan
lainnya sesuai
dengan agama yang
dianut.
Hari- hari besar
agama
3.2. Mengenal
perilaku baik
sebagai
cermin
anakhlak
mulia
4.2. Menunjuk
kan perilaku
santun
sebagai
cermin an
akhlak mulia
Tata cara
memberi
salam
Tata cara
makan dan
minum
Cara
menyampaika
n terima kasih
setelah
mendapatkan
bantuan
•Tata cara
memberi salam
•Tata cara makan
dan minum
•Cara
menyampaikan
terimakasih
setelah
mendapatkan
bantuan
•Cara meminta
bantuan
•Tata cara
berbicara secara
santun
Tata cara
berjalan
melewati orang
tua
•Tata cara memberi
salam
•Tata cara makan dan
minum
•Cara menyampaikan
terimakasih setelah
mendapatkan
bantuan
•Cara meminta
bantuan
•Tata cara berbicara
secara santun
•Tata Cara berjalan
melewati orang tua
•Tata cara
berpakaian
• Perilaku baik dan
santun disesuaikan

dengan agama dan
adat setempat
2.1 Memiliki
perilaku yang
mencermin
kan hidup
sehat
Makanan
bergizi
seimbang
Kebersihandiri
Kebersihan
lingkungan
Makanan bergizi
seimbang
Kebersihandiri
Kebersihan
lingkungan
Makanan bergizi
seimbang
Kebersihan diri
Kebersihan
lingkungan
3.3.Mengenal
anggota tubuh
fungsi dan
gerakannya
untuk
pengembang
an motorik
kasar dan
halus
4.3.Mengguna
kan anggota
tubuh untuk
pengembanga
n motorik
kasar dan
halus
•Nama anggota
tubuh
•Fungsi
anggota tubuh
•Gerakan-
gerakan untuk
mengembang
kan motorik
halus
(kekuatan,
kelenturan,
koordinasi
mata dengan
tangan)
Gerakan-
•Nama anggota
tubuh
•Fungsi anggota
tubuh
•Gerakan-
gerakan untuk
mengembangkan
motorik halus
(kekuatan,
kelenturan,
koordinasi mata
dengan tangan)
Gerakan-
gerakan untuk
mengembangkan
•Nama anggota
tubuh
•Fungsi anggota
tubuh
•Gerakan-gerakan
untuk
mengembangkanmo
torik halus
(kekuatan,
kelenturan,
koordinasi mata
dengan tangan)
•Gerakan-gerakan
untuk
mengembangkanmo

gerakan untuk
mengembang
kan motori
kkasar
(kekuatan,
keseimbangan,
kelenturan,
kelincahan,
koordinasi
mata-tangan
kaki,
kecepatan,
ketepatan)
motorik kasar
(kekuatan,
keseimbangan,
kelenturan,
kelincahan,
koordinasi mata
tangan-kaki,
kecepatan,
ketepatan)
torik kasar
(kekuatan,
keseimbangan,
kelenturan,
kelincahan,
koordinasi
matatangan-kaki,
kecepatan,
ketepatan,)
Gerakan-gerakan
untuk
mengembangkanmo
torik halus
(kekuatan,
kelenturan,
koordinasi mata
dengan tangan)
3.4 Mengetahui
cara hidup
sehat
4.4.Mampu
menolong diri
sendiri untuk
hidup sehat
•Cara hidup
bersih (mandi,
gosok gigi,
cuci tangan,
toilet training,
berpakaian
bersih, cara
membuang
sampah)
•Cara hidup
sehat (olah
•Cara hidup
bersih (mandi,
gosok gigi, cuci
tangan, toilet
training,
berpakaian
bersih, cara
membuang
sampah)
•Cara hidup sehat
•Cara hidup bersih
(mandi, gosok gigi,
cuci tangan, toilet
training, berpakaian
bersih, cara
membuang sampah)
•Cara hidup sehat
(olahraga/aktivitas
fisik) dan makanan
gizi seimbang
•Cara menjaga
keselamatan diri

raga/ aktivitas
fisik) dan
makanan gizi
seimbang •
Cara menjaga
keselamatan
diri
(melindungi
anggota tubuh
yang terlarang:
mulut, dada,
alat kelamin,
pantat;
waspada
terhadap orang
asing/tidak
dikenal)
(olah
raga/aktivitas
fisik) dan
makanan gizi
seimbang
•Cara menjaga
keselamatan diri
(melindungi
anggota tubuh
yang terlarang:
mulut, dada, alat
kelamin, pantat;
wasp ada
terhadap orang
asing/ tidak
dikenal)
•Cara
menghindari
dari benda-
benda berbahaya
Cara menjaga
kesalamatan diri
di jalan raya
(melindungi anggota
tubuh yang
terlarang: mulut,
dada, alatkelamin,
pantat; waspada
terhadap orang
asing/tidak dikenal)
Cara menghindari
dari benda-benda
berbahaya
•Cara menjaga
kesalamatan diri di
jalan raya
Cara menjaga
keselamatan di jalan
raya
Cara menjaga
keselamatan dari
bencana
2.2 Memiliki
perilaku yang
mencerminkan
sikap ingin
tahu
Pembiasaanpe
ngenalan
lingkungan
baru
Pembiasaan
mau bertanya
Pembiasaan
pengenalan
lingkungan baru
Pembiasaan
pengenalan cara-
cara baru.
Pembiasaan
pengenalan benda-
benda baru.
Pembiasaan
pengenalan
lingkungan baru

Pembiasaan
pengenalan
benda-benda
baru
Pembiasaan mau
bertanya
Pembiasaan
pengenalan cara-
cara baru.
Pembiasaan mau
bertanya
2.3 Memiliki
perilaku yang
mencermin
kan sikap
kreatif
Pembiasaan
eksplorasi
lingkungan
Pembiasaan
mengemukaka
n ide
Pembiasaan
eksplorasi
lingkungan
Pembiasaan
mengemukakan
ide
Pembiasaan
berpikir
luwes/fleksibel
(dengan
berbagai
alternatif/
kreatif)
Pembiasaan
eksplorasi
lingkungan
Pembiasaan
mengemukakan ide
Pembiasaan berpikir
luwes/ fleksibel
(dengan berbagai
alternatif/kreatif)
Pembiasaan
penggabungan ide-
ide
3.5.Mengetahuica
ramemecahkanma
salahsehari-hari
dan
berperilakukreatif
4.5
Menyelesaikanma
salahsehariharisec
arakreatif
Pemecahan
masalah dalam
kehidupan
sehari-hari
dengan cara
tertentu (di
rumah, di
sekolah, dan
tempat
bermain)
•Pemecahan
masalah dalam
kehidupan
sehari- hari
dengan berbagai
cara (di rumah,
di sekolah, dan
tempat bermain)
Ketekunan
menyelesaikantu
gas
Penerapan
Pemecahan masalah
dalam kehidupan
sehari-hari dengan
berbagai cara (di
rumah, di sekolah,
dan tempat bermain)
Ketekunan
menyelesaikan tugas
Penerapan
pengetahuan/
pengalaman
kedalam konteks

pengetahuan/pen
galaman
kedalam konteks
baru
baru
3.6 Mengenal
benda-benda
di sekitarnya
(nama, warna,
bentuk,
ukuran, pola,
sifat, suara,
tekstur, fungsi
dan
ciricirilainnya
)
4.6.Menyampai
kan tentang apa
dan bagaimana
benda-benda di
sekitar yang
dikenalnya
( nama, warna,
bentuk, ukuran,
pola, sifat,
suara, tekstur,
fungsi dan ciri-
cirilainnya)
melalui
berbagai hasil
karya
•Benda-benda
di sekitar
•Kesadaran
tentang angka
(hubungan
satu satu,
jumlah,
perbandingan)
•Benda-benda
di sekitar
•Urutan
Operasional
bilangan
(nama
bilangan dan
jumlah,
menghitung)
•Pengelompo
kan dan
sortir/memilah
berdasarkan
warna, bentuk,
ukuran, jenis)
•Pengukuran
•Benda-benda di
sekitar
•Kesadaran
tentang angka
(hubungan satu-
satu, jumlah,
perbandingan)
•Urutan
Operasional
bilangan (nama
bilangan dan
jumlah,
menghitung)
•Pengelompokan
dan
sortir/memilah
berdasarkanw
arna, bentuk,
ukuran, jenis,
ciri)
•Penggabungan
benda sesuai
bentuk (segitiga,
kotak dan
lingkaran) dan
•Benda-benda di
sekitar
•Kesadaran tentang
angka (hubungan
satu-satu, jumlah
dan perbandingan,
Hubungan symbol
angka dan benda)
•Urutan Operasional
bilangan (nama
bilangan dan
jumlah,
menghitung)
•Pengelompokan dan
sortir/ memilah
berdasarkan warna,
bentuk, ukuran,
jenis, ciri) •
Penggabungan
benda sesuai bentuk
(segitiga,kotak dan
lingkaran) dan
sesuai cirinya
•Pengukuran (besar-
kecil, banyak-

(besar-kecil,
banyak-
sedikit,
panjang-
pendek, berat-
ringan, tinggi-
rendah)
•Geometri dan
ruang bentuk
dua dimensi
(persegi,
segitiga,
lingkaran, segi
panjang);
bentuk tiga
dimensi
(kubus, balok,
bola, tabung);
menghubung
kan bentuk
geometri
dalam
kehidupan
sehari-hari.
•Pola
berdasarkan
urutan warna,
bentuk,
ukuran, dll)
dimensi
sesuai cirinya
•Pengukuran
(besar-kecil,
banyak-sedikit,
panjang pendek,
berat-ringan,
tinggi-rendah,
ukuran tidak
baku, waktu,
volume, suhu)
•Geometri dan
ruang bentuk
dua dimensi
(persegi,
segitiga,
lingkaran,
segipanjang);
bentuk tiga
dimensi (kubus,
balok, bola,
limas, tabung);
menghubungkan
bentuk geometri
dalam
kehidupan
sehari-hari.
•Pola
berdasarkan
urutan warna,
bentuk, ukuran,
sedikit, panjang
pendek, berat-
ringan, tinggi
rendah, ukuran tidak
baku, waktu,
volume, suhu)
•Geometri dan ruang
bentuk dua dimensi
(persegi, segitiga,
lingkaran, segi
panjang); bentuk
tiga dimensi (kubus,
balok, bola, limas,
tabung);
menghubungkan
bentuk geometri
dalam kehidupan,
balok, bola, limas,
tabung);
menghubungkan
bentuk geometri
dalam kehidupan
sehari-hari.
•Pola berdasarkan
urutanwarna,
bentuk, ukuran, dll)
dimensi (kubus,
balok, bola, tabung)
•Suara( lantang

(kubus, balok,
bola, tabung)
•Suara ( lantang
lembut,cepat
lambat, tinggi
rendah)
•Tekstur (kasar
halus, keras
lunak)
•Fungsi dan
ciri-ciri benda
•Mencocok kan
lambang
bilangan
dengan jumlah
bilangan
bunyi, fungsi,
sumber, dll
•Suara (lantang-
lembut, cepat-
lambat, tinggi
rendah)
•Tekstur (kasar-
halus, keras-
lunak)
•Fungsi dan ciri-
ciri benda
•Mencocokkan
lambang
bilangan dengan
jumlah bilangan
•Analisis data
dan probabilitas
(grafik,
klasifikasisesuai
obyek,
merangkum
temuan,
pengelompokan
data sesuai
obyek
lembut,cepat,
lambat, tinggi-
rendah)
•Tekstur (kasar-
halus, keras lunak)
•Fungsi dan ciri-ciri
benda
•Mencocokkan
lambang bilangan
dengan jumlah
bilangan
Analisis data dan
probabilitas (grafik,
klasifikasi sesuai
obyek, merangkum
temuan,
pengelompokan data
sesuai obyek)
3.7 Mengenal
lingkungan
sosial
•Keluarga
(hubungandala
mkeluarga,
•Keluarga
(hubungan
dalam keluarga,
•Keluarga
(hubungandalamkel
uarga, peran,

(keluarga,
teman, tempat
tinggal, tempat
ibadah,
budaya,
transportasi)
4.7 Menyajikan
berbagai karya
yang
berhubungand
engan
lingkungan
sosial
(keluarga, te
man, tempat
tinggal, tempat
ibadah,
budaya,
transportasi)
dalam bentuk
gambar,
bercerita,
bernyanyi dan
gerak tubuh
peran,
kebiasaan)
•Teman (nama,
ciri-ciri, dst)
•Tempat tinggal
(lokasi tempat
anak tinggal)
•Budaya
(makanan,
permainan,
dan lagu
daerah, dst)
•Transportasi
(transportasi
darat, air,
udara).
•Pekerjaan dan
atribut/
perlengkapan
(petani dengan
cangkul,
dokter dengan
jarum suntik,
dsb)
peran,
kebiasaan, garis
keturunan, dst;)
•Teman (nama,
ciri-ciri,
kesukaan,
tempat tinggal,
hubungan
pertemanan, dst)
•Tempat tinggal
(lokasi tempat
anak tinggal,
pedesaan/
pantai/
pegunungan/kot
a/ industri)
•Budaya
(perayaan terkai
tadat, pakaian,
tarian, makanan,
permainan,
bahasa dan lagu
daerah, dst)
•Transportasi
(transportasi
darat, air, udara,
transportasi
dahulu, dan
kebiasaan,
garisketurunan, dst;)
•Teman (nama, ciri-
ciri, kesukaan,
tempat tinggal,
hubungan
pertemanan, dst)
•Tempat tinggal
(lokasi tempat anak
tinggal, pedesaan/
pantai/
pegunungan/kota/in
dustri)
•Budaya (perayaan
terkait adat,
pakaian, tarian,
makanan,
permainan, bahasa
dan lagudaerah, dst)
•Transportasi
(transportasi darat,
air, udara,
transportasi dahulu,
dan sekarang).
•Pekerjaan, atribut
dan tugas tugasnya
(petani, buruh, guru,
dll),

sekarang).
•Pekerjaan,
atribut dan
tugas-tugasnya
(petani, buruh,
guru, dll),
•Kegiatan orang
di pagi, siang,
malam, dll).
•Tempat-tempat
umum (sekolah,
pasar, rumah
sakit, kantor
polisi, masjid,
gereja, balai
desa, jalan raya,
terminal, dst)
•Negara (aturan,
pemerintahan,
lambang negara,
lagu
kebangsaan,
wilayah,
pahlawan, cinta
tanah air)
•Kegiatan orang di
pagi, siang, malam,
dll).
•Kegiatan orang di
pagi, siang, malam,
dll).
•Tempat-tempat
umum (sekolah,
pasar, rumah sakit,
kantor polisi,
masjid, gereja, balai
desa, jalan raya,
terminal, dst)
•Negara (aturan,
pemerintahan,
•Tempat-tempat
umum (sekolah,
pasar, rumah sakit,
kantor polisi,
masjid, gereja, balai
desa, jalan raya,
terminal, dst)
Suku bangsa,
wilayah Indonesia
Negara (aturan,
pemerintahan,
lambang negara,
lagu kebangsaan,

wilayah, pahlawan,
cinta tanah air)
3.8 Mengenal
lingkunganala
m (hewan,
tanaman,
cuaca, tanah,
air, batu
batuan, dll)
4.8 Menyajikan
berbagai karya
yang
berhubungan
dengan
lingkungan
alam (hewan,
tanaman,
cuaca, tanah,
air, batu-
batuan, dll)
dalam bentuk
gambar,
bercerita,
bernyanyi dan
gerak tubuh
•Manusia (fisik,
kebutuhan,
dsb)
•Hewan (jenis,
ciri-ciri,
tempat tinggal,
makanan, dsb)
•Tanaman
(jenis, ciri-ciri,
perkembangbi
akan)
•Benda-benda
langit
(matahari,
bulan, bintang,
pelangi, dsb)
•Gejala alam
(angin, hujan,
panas, siang
malam, tanah,
batu, air, dst.)
•Manusia( fisik,
organ tubuh,
kebutuhan,
gejala tubuh,
penyakit, dsb)
•Hewan (jenis,
ciri-ciri, siklus
hidup, tempat
tinggal,
makanan,
manfaat, kaitan
hewan dan
manusia, dsb)
•Tanaman (jenis,
ciri-ciri, siklus
hidup dan
tempat
tinggalnya,
manfaat, kaitan
tanaman dan
manusia, dsb)
•Benda-benda
langit (matahari,
bulan, bintang,
pelangi, kaitan
benda-benda
langit dengan
•Manusia( fisik,
organ tubuh,
kebutuhan, gejala
tubuh, penyakit,
dsb)
•Hewan (jenis, ciri-
ciri, siklus hidup,
tempat tinggal,
makanan, manfaat,
kaitan hewan dan
manusia, dsb)
•Tanaman (jenis,
ciri-ciri, siklus
hidup dan tempat
tinggalnya, manfaat,
kaitan tanaman dan
manusia, dsb)
•Benda-benda langit
(matahari, bulan,
bintang, pelangi,
kaitan benda-benda
langit dengan
manusia, dsb)
Gejala alam (angin,
hujan, cuaca, siang-
malam, tanah, batu,
kaitan gejala alam

manusia, dsb)
Gejala alam
(angin, hujan,
cuaca, siang
malam, tanah,
batu, kaitan
gejala alam
dengan manusia,
dst.) • Peristiwa
alam (tanah
longsor, banjir,
gunung meletus,
tsunami, angin
topan, sebab
akibat kejadian,
kaitan peristiwa
alam dengan
manusia, dsb)
dengan
manusia, dst.) •
Peristiwa alam
(tanah longsor,
banjir, gunung
meletus, tsunami,
angin topan, sebab
akibat kejadian,
kaitan peristiwa
alam dengan
manusia, dsb)
3.9 Mengenal
teknologi
sederhana
(peralatan
rumah tangga,
peralatan
bermain,
peralat an
pertukangan,
dll)
4.9 Mengguna
kan teknologi
• Nama benda
• Bagian-bagian
benda
• Fungsi/
manfaat benda
• Cara
menggunakan
secaratepat
• Cara merawat.
Alat dan benda
yang dimaksud
•Nama benda
•Bagian-bagian
benda,
•Fungsi/manfaat
benda
•Cara
menggunakan
secara tepat
•Cara merawat.
•Nama benda
•Bagian-bagian
benda,
•Fungsi/manfaat
benda
•Cara menggunakan
secara tepat
•Cara merawat.
Hubungan benda-

sederhana
untuk
menyelesai
kan tugas dan
kegiatannya
(peralatanrum
ah tangga,
peralatan
bermain,
peralatan
pertukangan,
dll)
dapat berupa
peralatan
sekolah,
perabot rumah
tangga,
perkakaskerja,
peralatanelektr
onik, barang-
barangbekaspa
kai.
Hubungan
benda-benda
dalam
membantu
manusia. Alat
dan benda yang
dimaksud dapat
berupa peralatan
sekolah, perabot
rumah tangga,
perkakas kerja,
peralatan
elektronik,
barang-barang
bekas pakai.
benda dalam
membantu manusia.
Alat dan benda yang
dimaksud dapat
berupa peralatan
sekolah, perabot
rumah tangga,
perkakas kerja,
peralatan elektronik,
barang-barang bekas
pakai.
2.5. Memiliki
perilaku yang
mencermin
kan sikap
percaya diri
•Kebiasaan
menyapa guru
atau teman
•Kebiasaan
berani
mengemukaka
n pendapat,
menyampaika
n keinginan,
berkomunikasi
dengan orang
yang belum
dikenal
sebelumnya
dengan
•Kebiasaanmenya
paguru
atauteman
•Kebiasaan
berani
mengemukakan
pendapat,
menyampaikan
keinginan,
berkomunikasi
dengan orang
yang belum
dikenal
sebelumnya
dengan
•Kebiasaan
menyapaguru atau
teman
•Kebiasaan berani
tampil di depan
teman, guru, orang
tua dan lingkungan
sosial lainnya.
•Kebiasaan berani
mengemukakan
pendapat,
menyampaikan
keinginan,
berkomunikasi
dengan orang yang

pengawasan
guru.
•Bangga
terhadap hasil
karya
Bangga
terhadap
Negara,
budaya dan
identitas diri
pengawasan
guru.
•Kebiasaan
berani tampil di
depan teman,
guru, orang tua
dan lingkungan
sosial lainnya.
•Bangga terhadap
hasil karya
Bangga terhadap
Negara, budaya
dan identitas diri
belum dikenal
sebelumnya dengan
pengawasan guru.
•Bangga terhadap
hasil karya
•BanggaterhadapNeg
ara,budaya dan
identitasdiri
Bangga terhadap
kebudayaan betawi
2.6. Memiliki
perilaku yang
mencerminka
n sikap taat
terhadap
aturan sehari-
hari untuk
melatih
kedisiplinan
•Aturan di
rumah
•Aturan di
sekolah
•Aturan di
lingkungan
rumah
•Aturan di rumah
•Aturan di
sekolah
•Aturan di
lingkungan
rumah
•Kesepakatan di
kelas
•Kebiasaan baik
di kelas dan
lingkungan
sekolah.
•Aturan di rumah
•Aturan di sekolah
•Aturan di
lingkungan rumah
•Kesepakatan di
kelas
•Kebiasaan baik di
kelas dan
lingkungan sekolah.
•Kebiasaan baik di
kelas dan
lingkungan sekolah

Paham aturan di
masyarakat.
2.7 Memiliki
perilaku yang
mencerminka
n sikap sabar
(mau
menunggugili
ran, maumen
dengar ketika
orang lain
berbicara)
untuk melatih
kedisiplinan
Sikap mau
menunggu
giliran
Sikap mau
mendengarkan
ketika orang
lain berbicara
Kesediaan diri
untuk menahan
diri
•Sikap mau
menunggu
giliran
Sikap mau
mendengarkan
ketika orang lain
berbicara
Kesediaan diri
untuk menahan diri
Sikap mau
menunggu giliran
Sikap mau
mendengarkan
ketika orang lain
berbicara
2.8 Memiliki
perilaku yang
mencermin
kan
kemandirian
Kebiasaan
tidak
bergantung
pada orang
lain
Kebiasaan
menolongdiri
sendiri
(mis :mengam
bil botol
minum,
mencuci
tangan,
memakai
sepatu, dsb)
Kebiasaan tidak
bergantung pada
orang lain
Kebiasaan
menolong diri
sendiri
(mis :mengambil
botol minum,
mencuci tangan,
memakai sepatu,
dsb)
Kebiasaan tidak
bergantung pada
orang lain
Kebiasaan
menolong diri
sendiri (mis
mengambil botol
minum, mencuci
tangan, memakai
sepatu, dsb)

2.9 Memiliki
perilaku yang
mencerminka
n sikap peduli
dan
maumembant
u jika diminta
bantuannya
Kebiasaan
berbagi
makanan atau
mainan.
•Kebiasaan
menawarkan
bantuan pada
orang lain
•Kebiasaan
menghargai
hak/
pendapat/kary
a orang lain
Kebiasaan
berbagi
makanan atau
mainan.
•Kebiasaan
menunjukkan
per hatian
kepada orang
lain
•Kebiasaan
menawarkan
bantuan pada
orang lain
•Kepekaan
membantu orang
lain yang
membutuhkan
Kebiasaan
menghargai
hak/pendapat/
karya orang lain
•Kebiasaan berbagi
makanan atau
mainan.
•Kebiasaan
menunjukkan
perhatian kepada
orang lain
•Kebiasaan
menawarkan
bantuan pada orang
lain
•Kepekaan
membantu orang
lain yang
membutuhkan
Kebiasaan
menghargai hak/
pendapat/karya
orang lain
2.10 Memiliki
perilaku yang
mencerminka
n sikap
kerjasama
•Cara
menyelesaikan
pekerjaan/
masalah dalam
kelompok.
•Perilaku
berteman
•Perilaku anak
yang
menerimaperbed
aantemandengan
dirinya
•Cara
menyelesaikan
•Perilaku anak yang
menerima
perbedaan teman
dengan dirinya
•Cara menyelesaikan
pekerjaan/masalah

dengan semua
teman
pekerjaan/masal
ahdalam
kelompok.
•Perilaku
menghargai
pendapat teman
Perilaku
berteman
dengan semua
teman
dalam kelompok.
•Perilaku menghargai
pendapat teman
Perilaku berteman
dengan semua
teman
2.11 Memiliki
perilaku yang
dapat
menyesuai
kan diri
•Sikap adaptif
terhadap
suasana/situasi
baru.
•Sikapad aptif
dengan or ang
orang baru.
Perilaku anak
yang dapat
mengikuti
kegiatan
transisi dari
satu kegiatan
ke kegiatan
lainnya.
•Sikap adaptif
terhadap
suasana/situasi
baru.
•Sikapad aptif
dengan orang-
orang baru.
•Perpindahan
kegiatan
(transisi)
•Sikap adaptif
terhadap
suasana/situasi baru.
•Sikap adaptif
dengan orang
orangbaru.
•Perpindahan
kegiatan (transisi)
2.12 Memiliki
perilaku yang
mencerminka
•Merapihkan/
membereskan
mainan
•Merapihkan/
membereskan
mainan
•Merapihkan/
membereskan
mainan

n sikap
tanggung
jawab
•Menjalankan
kegiatan yang
menjadi
tugasnya
Mau mengakui
kesalahan
dengan
meminta maaf
•Menjalankan
kegiatan yang
menjadi
tugasnya
•Mau mengakui
kesalah an
dengan meminta
maaf
•Mengerjakan
sesuatu hingga
tuntas
Menunjukkan
kesediaan diri
untuk menerima
konsekuensi
•Menjalankan
kegiatan yang
menjadi tugasnya
•Mau mengakui
kesalahan dengan
meminta maaf
•Mengerjakan
sesuatu hingga
tuntas
Menunjukkan
kesediaan diri untuk
menerima
konsekuensi
3.13 Mengenal
emosi diri dan
orang lain
4.13 Menunjuk
kan reaksi
emosi diri
secara wajar
Cara
menghadapi
orang yang
tidak dikenal.
Mengungkap
kan emosi
secara wajar.
Mengenali
perasaan orang
lain.
Mengendalika
nemosi diri.
Cara
menghadapi
orang yang tidak
dikenal.
Penyebab sedih,
marah, gembira,
kecewa, atau
mengerti jika ia
mengganggu
temannya akan
marah, jika ia
membantu
temannya akan
senang.
Cara menghadapi
orang yang tidak
dikenal.
Penyebab sedih,
marah, gembira,
kecewa, atau
mengerti jika ia
mengganggu
temannya akan
marah, jika ia
membantu
temannya akan
senang.

Mengungkapkan
emosi secara
wajar.
Mengenali
perasaan orang
lain.
Mengendalikan
emosidiri.
Mengungkapkan
emosi secara wajar.
Mengenali perasaan
orang lain.
Mengendalikan
emosi diri.
3.14 Mengenali
kebutuhan,
keinginan dan
minatdiri
4.14
Mengungkapk
an kebutuhan,
keinginan dan
minat diri
dengan cara
yang tepat
•Mengungkap
kan apa yang
dirasakannya
(lapar ingin
makan,
kedinginan
memerlukan
baju hangat,
perlu payung
agar tidak
kehujanan,
kepanasan,
sakit perut
perlu obat),
•Memilih
kegiatan main
yang
ditawarkan,
•Mengungkapkan
apa yang
dirasakannya
(lapar ingin
makan,
kedinginan
memerlukan
baju hangat,
perlu payung
agar tidak
kehujanan,
kepanasan, sakit
perut perlu
obat),
•Memilih
kegiatan main
yang
ditawarkan,
•Mengambil
makanan sesuai
kebutuhan
•Mengungkapkan
apa yang
dirasakannya (lapar
ingin makan,
kedinginan
memerlukan baju
hangat, perlu
payung agar tidak
kehujanan,
kepanasan, sakit
perut perlu obat),
•Memilihkegiatan
main yang
ditawarkan,
•Mengambil
makanan sesuai
kebutuhan
•Menggunakan alat
main sesuai dengan
gagasan yang

•Menggunakan
alat main sesuai
dengan gagasan
yang
dimilikinya,
Membuat karya
sesuai dengan
gagasannya, dst
dimilikinya,
Membuat karya
sesuai dengan
gagasannya, dst
2.14 Memiliki
perilaku yang
mencerminka
n sikap
rendah hati
dan santun
kepada
orangtua,
pendidik dan
teman
•Contoh
perilaku
rendah hati
dan santun.
•Cara berbicara
secara santun.
•Contoh perilaku
ren dah hati dan
santun
•Cara berbicara
secara santun.
•Cara bertindak
santun.
Menghargai
teman dan orang
yang lebih tua
usianya.
•Contoh perilaku
rendah hati dan
santun.
•Cara berbicara
secara santun.
•Cara bertindak
santun.
Menghargai teman
dan orang yang
lebih tua usianya.
3.10 Memahami
bahasa
reseptif
(menyimak
dan
membaca)
4.10 Menunjuk
kan
kemampuan
•Memahami
bunyi
bermakna
misal :mata-
bata, pitakita
•Memahami
pernyataan
lisan
•Memahami
nada, jeda,
intonasimisal:
Saya pergi ke
Bandung, Saya
pergike
Bandung?, Saya
pergi ke
•Memahami nada,
jeda, intonasimisal :
Saya pergike
Bandung, Saya
pergike Bandung?,
Saya pergike
Bandung!.
•Memahami

berbahasa
reseptif
(menyimak
dan
membaca)
(mengucapkan
terima kasih,
permisi,
tolong,
maafdll)
•Memahami
kata Tanya
(apa,
siapa,dimana)
•Memahami
arahan dua
pesan dalam
satu perintah”
misal tolong
ambilkan bola
dan letakkan
di keranjang
•Memahami
kata –kata
yang berkaitan
denganbenda-
benda di
lingkungan
sekitar
•Memahami
perbedaan
makna kata
yang berkaitan
dengan
Bandung!.
•Memahami
informasi lisan
misal: Besuk
silakan
membawa satu
buah apel.
•Memahami kata
Tanya (apa,
siapa, dimana,
mengapa )
•Memahami arah
an tiga pesan
dalam satu
perintah” misal
tolong ambilkan
bola merah, dan
letakkan di
keranjang
•Memahami kata
– kata yang
berlaku di
tempatumum,
misal:
buangsampah
pada tempatnya
•Memahami
konsep waktu
informasi lisan
misal: Besuk silakan
membawa satu buah
apel.
•Memahami kata
Tanya (apa,
siapa,dimana,
mengapa dan
bagaimana)
•Memahamiarahantig
apesandalamsatuper
intah”
misaltolongambilka
n bola merah, dan
letakkan di
keranjang
•Memahami kata –
kata yang berlaku di
tempatumum, misal:
buangsampah pada
tempatnya
•Memahami konsep
yang berkaitan
dengan kata umum
dan kata khusus.
Misal kata umum
bunga, kata khusus
melati, kata umum
tanamam, kata

aktivitas
sehari-hari,
misal:
“berjalan
berhenti”,
sudah,
berangkat,
pulang)
•Memahami
cerita yang
didengar
dan tempat
(siang-malam,
besuk- sekarang,
sebentar lama,
jauh-dekat,
disini-disana,
luassempit)
Memahami
cerita yang
didengar •
Menceritakan
kembali apa
yang sudah
didengar
khusus : pisang
•Memahamicerita
yang didengar
Menceritakan
kembali apa yang
sudah didengar
3.11 Memahami
bahasa
ekspresif
(mengungkap
kan bahasa
secara verbal
dan non
verbal)
4.11 Menunjuk
kan kemam
puan
berbahasa
ekspresif
(mengungkap
kan baha
sasecara
•Mengungkap
kan bunyi
bermakna
misal : mata,
bata, pita-kita
•Mengungkap
kan pernyataan
lisan
(mengucap
kan terima
kasih, permisi,
tolong, maaf
dll)
•Mengungkap
kan kata
•Mengungkapkan
sesuai nada,
jeda, intonasi
misal : Saya
pergi ke
Bandung, Saya
pergi ke
Bandung?, Saya
pergi ke
Bandung!.
•Menyampaikan
informasi lisan
misal: Besok
silakan
membawa satu
•Mengungkapkan
sesuai nada, jeda,
intonasi misal : Saya
pergike Bandung,
Saya pergi ke
Bandung?, Saya
pergi ke Bandung!.
•Menyampaikan
informasi lisan
misal: besok silakan
membawa satu buah
apel.
•Mengungkapkan
kata Tanya (apa,
siapa, dimana,

verbal dan
non verbal)
Tanya (apa,
siapa,dimana)
•Mengungkap
kan dua pesan
dalam satu
perintah”
misal tolong
ambilkan bola
dan letakkan
di keranjang
•Mengungkap
kan kata –kata
yang berkaitan
dengan benda-
benda di
lingkungan
sekitar
•Mengungkap
kan perbedaan
makna kata
yang berkaitan
dengan
aktivitas
sehari-hari,
misal:
“berjalan-
berhenti”,
sudah,
berangkat,
pulang)
buah apel.
•Mengungkapkan
kata Tanya (apa,
siapa, dimana,
mengapa )
•Mengungkapkan
tiga pesan dalam
satup erintah”
misal tolong
ambilkan bola
merah, dan
letakkan di
keranjang
•Mengungkapkan
kata –kata yang
berlaku di
tempat umum,
misal: buang
sampah pada
tempatnya
Menyampaikan
konsep waktu
dan tempat
(siang-malam,
besuk- sekarang,
sebentar-lama,
jauh dekat,
disini-disana,
luas-sempit) •
mengapa dan
bagaimana)
•Mengungkapkan
arahan tiga pesan
dalam satu perintah”
misal tolong
ambilkan bola
merah, dan
letakkan di
keranjang
•Memahami kata –
kata yang berlaku di
tempat umum,
misal: buang
sampah pada
tempatnya
•Menyampaikan
konsep yang
berkaitan dengan
kata umum dan kata
khusus. Misal kata
umum :bunga, kata
khusus melati, kata
umum tanamam,
kata khusus : pisang
•Menceritakan
kembali apa yang
sudah dilakukan /

•Bercerita
tentang apa
yang sudah
dilakukan.
Menceritakan
kembali apa
yang sudah
dilakukan
pengalaman
•Mengungkapkan
keinginan secara
lisan.
Mengungkapkan
emosi melalui
bahasa.
3.12 Mengenal
keaksaraan
awal melalui
bermain
4.12 Menunjuk
kan
kemampuan
keaksaraa n
awal dalam
berbagai
bentuk karya
•Membaca
gambar
•Memahami
simbol di
lingkungan
sekitar, misal
P = parkir
•Pengetahuan
tentang simbol
khusus/logo,
misal logo
bank dan lain-
lain
•Mencoret/
menulis acak
•Mengenal bunyi
huruf dan angka
misal mama
terdiri dari bunyi
em-aem-a;
satu=1
•Membaca
simbol huruf dan
angka
•Menghubungkan
bunyi dan
symbol, misal
gambar pisang
dihubungkan
dengan symbol
aksara p-i-sa-n-g
Merangkai kata
yang berakhiran
huruf vokal
misal :mata,
buku, meja dan
•Mengenal bunyi
huruf dan angka
misal mama terdiri
dari bunyi em-a
-em-a; satu=1
•Membaca simbol
huruf dan angka
•Makna dar ibuku
dan teks •
Menghubungkan
bunyi dan simbol,
missal gambar
pisang dihubungkan
dengan simbol
aksara p-i-s-a-n-g
•Merangkai kata
yang berakhiran
dengan huruf
konsonan misal
mobil, tas, motor

lain-lain dan lain-lain
•membentuk kata
dari rangkaian
huruf, misal kata
‘IBU terdiri dari
rangkaian hurufi-b-u
•Menyusun kalimat
sederhana (S+P)
misal saya membaca
Menulis huruf dan
kata yang dipahami
2.4 Memiliki
perilaku yang
mencermin
kan sikap
estetis
•Penampilandir
i
•Cara
menghargai
hasil karya
baik dalam
bentuk
gambar,
lukisan, pahat,
gerak, atau
bentuk seni
lainnya
•Penampilandiri
•Cara
menghargai
hasil karya baik
dalam bentuk
gambar, lukisan,
pahat, gerak,
atau bentuk seni
lainnya,
Cara merawat
kerapian,
kebersihan, dan
keutuhan benda
mainan atau
milik
pribadinya.
•Penampilandiri
•Cara menghargai
hasil karya baik
dalam bentuk
gambar, lukisan,
pahat, gerak, at
au bentuk seni
lainnya,
Cara merawat
kerapian,
kebersihan, dan
keutuhan benda
mainan ata umilik
pribadinya.

3.15 Mengenal
berbagai
karya dan
aktivitas seni
4.15 Menunjuk
kan karya dan
aktivitas seni
dengan
mengguna
kan berbagai
media
•Eksplorasiseni
kriya, seni
musik, gerak
dan lagu
•Ekspresiseni
kriya, seni
musik, gerak
dan lagu
•Apresiasi seni
kriya, seni
musik, gerak
dan lagu
•Eksplorasiseni
kriya, seni
musik, gerak
dan lagu, drama.
•Ekspresiseni
kriya, seni
musik, gerak
dan lagu, drama.
Apresiasiseni
kriya, seni
musik, gerak
dan lagu, drama.
•Eksplorasi seni
kriya, seni musik,
gerak dan lagu,
drama.
•Ekspresi seni kriya,
seni musik, gerak
dan lagu, drama.
Apresiasi seni kriya,
seni musik, gerak
dan lagu, drama.

BAB VI
STANDAR KURIKULUM
6.1 Standar Kurikulum SPS Matahari 012 Koja
No Kelompok
Program
Pembelajaran
Cakupan
1Agama dan
Akhlak Mulia
Program pembelajaran agama dan akhlak mulia pada
paud, atau bentuk lain yang sederajat dimaksudkan untuk
peningkatan potensi spiritual peserta didik melalui contoh
pengamalan dari pendidik agar menjadi kebiasaan sehari-
hari, baik di dalam maupun di luar sekolah sehingga
menjadi bagian dari budaya sekolah.
2Sosial dan
Kepribadian
Program pembelajaran sosial dan kepribadian pada
PAUD, atau bentuk lain yang sederajat dimaksudkan
untuk pembentukan kesadaran dan wawasan peserta didik
atas hak dan kewajibannya sebagai warga masyarakat dan
dalam interaksi sosial serta pemahaman terhadap diri dan
peningkatan kualitas diri sebagai manusia sehingga
memiliki rasa percaya diri.
3Pengetahuan dan
Teknologi
Program pembelajaran orientasi dan pengenalan
pengetahuan dan teknologi pada PAUD, atau bentuk lain
yang sederajat dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta
didik secara akademik memasuki SD, MI, atau bentuk lain
yang sederajat dengan menekankan pada penyiapan
kemampuan berkomunikasi dan berlogika melalui
berbicara, mendengarkan, pramembaca, pramenulis dan
praberhitung yang harus dilaksanakan secara hatihati,
tidak memaksa, dan menyenangkan sehingga anak
menyukai belajar.

4Estetika
Program pembelajaran estetika pada PAUD, atau bentuk
lain yang sederajat dimaksudkan untuk meningkatkan
sensitivitas, kemampuan mengekspresikan diri dan
kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni yang
terwujud dalam tingkah laku keseharian.
5Jasmani,
Olahraga dan
Kesehatan
Program pembelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
pada PAUD, atau bentuk lain yang sederajat dimaksudkan
untuk meningkatkan potensi fisik dan menanamkan
sportivitas serta kesadaran hidup sehat dan bersih.

BAB VII
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
7.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar PAUD
Kopentensi Inti Kompetensi Dasar
KI-1. Menerima ajaran agama
yang dianutnya.
1.1Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya
1.1Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
sekitar sebagai rasa syukur kepada Tuhan
KI-2. Memiliki perilaku hidup
sehat, rasa ingin tahu,
kreatif dan estetis,
percaya
diri, disiplin, mandiri,
peduli,
mampu bekerja sama,
mampu menyesuaikan
diri,
jujur, dan santun dalam
berinteraksi dengan
keluarga, guru dan/ atau
pengasuh, dan teman.
2.1Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat
2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin
tahu
2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
kreatif
2.4 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
estetis
2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
percaya
diri
2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat
terhadap aturan sehari-hari untuk melatih
kedisiplinan
2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar
(mau
menunggu giliran, mau mendengar ketika orang
lain
berbicara) untuk melatih kedisiplinan
2.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan
kemandirian
2.9 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap

peduli dan
mau membantu jika diminta bantuannya
2.10 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
menghargai dan toleran kepada orang lain
2.11 Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri
2.12 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
tanggung
jawab
2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur
2.14 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
rendah
hati dan santun kepada orang tua, pendidik, dan
teman
KI-3. Mengenali diri,
keluarga,
teman, pendidik
dan/atau
pengasuh, lingkungan
sekitar, teknologi, seni,
dan
budaya di rumah, tempat
bermain dan satuan
PAUD
dengan cara:
mengamati
dengan indra (melihat,
mendengar, menghidu,
merasa, meraba);
menanya;
mengumpulkan
informasi; mengolah
3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari
3.2 Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak
mulia
3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya
untuk
pengembangan motorik kasar dan motorik halus
3.4 Mengetahui cara hidup sehat
3.5 Mengetahui cara memecahkan masalah sehari-hari
dan
berperilaku kreatif
3.6 Mengenal benda -benda disekitarnya (nama,
warna,
bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi,
dan
ciri-ciri lainnya)
3.7 Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman,
tempat
tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi)

informasi/
mengasosiasikan, dan
mengomunikasikan
melalui
kegiatan bermain.
3.8 Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman,
cuaca,
tanah, air, batu-batuan, dll)
3.9 Mengenal teknologi sederhana (peralatan rumah
tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan,
dll)
3.10 Memahami bahasa reseptif (menyimak dan
membaca)
3.11 Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan
bahasa
secara verbal dan nonverbal)
3.12 Mengenal keaksaraan awal melalui bermain
3.13 Mengenal emosi diri dan orang lain
3.14 Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat diri
3.15 Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni
KI-4. Menunjukkan yang
diketahui, dirasakan,
dibutuhkan, dan
dipikirkan
melalui bahasa, musik,
gerakan, dan karya
secara
produktif dan kreatif,
serta
mencerminkan perilaku
anak berakhlak mulia.
4.1 Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan
tuntunan orang dewasa
4.2 Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan
akhlak
mulia
4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan
motorik kasar dan halus
4.4 Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat
4.5 Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif
4.6 Menyampaikan tentang apa dan bagaimana
bendabenda
disekitar yang dikenalnya (nama, warna, bentuk,
ukuran,
pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri
lainnya)
melalui berbagai hasil karya

4.7 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk
gambar,
bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang
lingkungan
sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat
ibadah,
budaya, transportasi)
4.8 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk
gambar,
bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang
lingkungan
alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-
batuan,
dan lain-lain)
4.9 Menggunakan teknologi sederhana (peralatan
rumah
tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan,
dll)
untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya
4.10 Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif
(menyimak dan membaca)
4.11 Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif
(mengungkapkan bahasa secara verbal dan
nonverbal)
4.12 Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam
berbagai bentuk karya
4.13 Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar
4.14 Mengungkapkan kebutuhan, keinginan, dan minat
diri
dengan cara yang tepat
4.15 Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan

menggunakan berbagai media

BAB VIII
FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN IMPLEMENTASI KURIKULUM
8.1Faktor Pendukung Implementasi Kurikulum
Keberhasilan implementasi kurikulum dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni:
a)Ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang mengintergrasikan standar
pembentuk kurikulum.
b)Penguatan peran pemerintah dalam pembinaan serta pengawasan dan pihak sekolah
sebagai pelaksana kurikulum.
c)Penguatan manajemen dan budaya sekolah.
d)Kesiapan guru dalam mengembangkan dan mengimplementasikan kurikulum.
e)Adanya kerjasama antara semua komponen sekolah yaitu, orang tua, siswa, guru, dinas
terkait dan lingkungan sekitar.

BAB IX
STRATEGI IMPLEMENTASI
9.1Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas PAUD.
Pelatihan guru, kepala sekolah dan pengawas adalah untuk guru, kepala sekolah yang
akan melaksanakan Kurikulum Darurat dan dilakukan sebelum Kurikulum tersebut
diimplementasikan. Prinsip ini menjadi prinsip utama implementasi dimana guru, kepala
sekolah dan pengawas di wilayah sekolah terkait yang akan mengimplementasikan
kurikulum adalah mereka yang sudah terlatih. Dengan demikian, ketika Kurikulum
diimplementasikan saat pandemi ini, seluruh guru, kepala sekolah, dan pengawas di sekolah
tersebut sudah mendapatkan pelatihan untuk melaksanakan kurikulum.
9.2Pengembangan Buku Babon
Pada prinsipnya ketika implementasi Kurikulum Darurat untuk tahun 2020, buku harus
sudah selesai dicetak dan diditribusikan. Buku babon terdiri atas buku untuk peserta didik
dan buku untuk guru. Isi buku babon guru adalah sama dengan buku babon peserta didik
dengan tambahan strategi pembelajaran dan penilaian hasil belajar. Sedangkan pedoman
pembelajaran dan penilaian hasil belajara secara rinci tercantum dalam buku pedoman
pembelajaran dan penilaian
9.3Pengembangan Manajemen, Kepemimpinan, Sistem Administrasi, dan Pengembangan
Budaya Sekolah (Budaya Kerja Guru)
Implementasi Kurikulum Darurat ini memerlukan penataan administrasi, manajemen,
kepemimpinan dan budaya kerja guru yang baru. Oleh karena itu dalam persiapan
implementasi Kurikulum 2013, pelatihan juga berkenaan dengan tata kerja baru para guru
dan kepemimpinan kepala sekolah. Dengan penerapan pelatihan ini maka implementasi
Kurikulum tidak hanya berkenaan dengan upaya realisasi ide dan rancangan kurikulum
tetapi juga pembenahan pada pelaksanaan pendidikan di satuan pendidikan.

9.4Pendampingan Dalam Bentuk Monitoring dan Evaluasi Untuk Menemukan Kesulitan
dan Masalah Implementasi dan Upaya Penanggulangan
Pelatihan  yang  dilakukan  untuk  para guru, kepala sekolah, dan pengawas akan diikuti
dengan monitoring dan evaluasi sepanjang pelaksanaan. Dalam pelaksanaanya, Kurikulum
Darurat diharapkan permasalahan yang dihadapi para pelaksana dapat diatasi dengan baik
dengan adanya kolaborasi guru, kepala sekolah, dan pengawas.
9.5Langkah-Langkah Penyiapan Sarana Pendukung Pembelajaran Kurikulum Darurat
yang Dilakukan oleh Sekolah
a)Melakukan pemetaan/ skrining zona tempat tinggal peserta didik, guru dan tenaga
kependidikan untuk menentukan model pengelolaan pembelajaran dan mengajukan
rekomendasi apabila termasuk pada zona hijau
b)Menetapkan model pengelolaan pembelajaran selama masa darurat
c)Memastikan sistem pembelajaran yang terjangkau bagi semua peserta didik termasuk
peserta didik penyandang disabilitas
d)Membuat program pengasuhan untuk mendukung orang tua/wali dalam mendampingi
peserta didik belajar, minimal satu kali dalam satu minggu melalui materi pengasuhan
pada laman https://sahaba t keluarga. kemdikbud.go.id/laman/.
e)Membentuk tim siaga darurat untuk penanganan COVID-19 di Sekolah terdiri dari
unsur guru, tenaga kependidikan, komite sekolah, dan memberikan pembekalan
mengenai tugas dan tanggung jawab kepada tim, berkoordinasi dengan Kemdikbud
dan/atau gugus tugas penanganan COVID-19 setempat.
f)Memberikan laporan secara berkala kepada Kantor Suku Dinas Pendidikan Wilayah II
melalui Penilik PAUD Kecamatan Koja tentang kondisi kesehatan warga Sekolah,
metode pembelajaran yang digunakan (kelas nyata, daring/luring atau kombinasi),
kendala pelaksanaan dan praktik pelaksanaannya serta capaian hasil belajar peserta
didik.

9.6Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum Darurat yang Dilakukan
oleh Guru
Langkah yang bisa dilakukan oleh guru untuk pembelajaran dalam kurikulum darurat
ialah denga menyiapkan perencanakan pembelajaran. Berikut langkah-langkahnya:
a.Sebelum melakukan aktifitas pembelajaran, guru menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang disusun secara simple/sederhana, mudah dilaksanakan, serta
memuat hal-hal pokok saja namun tetap berpedoman pada SK Dirjen Pendis Nomor
2762 Tahun 2019 dan permendikbud Nomor 37 tahun 2018.
b.Dalam menyusun RPP, guru merujuk pada STPPA, KI-KD dari materi esensi dan dan
Indikator Pencapaian yang diturunkan dari KD.
c.Guru membuat pemetaan KD dan memilih materi esensi yang akan di ajarkan kepada
peserta didik pada masa darurat.
d.Dalam setiap menyusun RPP, terdapat 3 (tiga) ranah yang perlu dicapai dan perlu
diperhatikan pada setiap akhir pembelajaran, yaitu dimensi sikap, aspek pengetahuan
dan aspek keterampilan.
e.Dimensi sikap mencakup nilai-nilai spiritual sebagai wujud iman dan takwa kepada
Allah Swt, mengamalkan akhlak yang terpuji dan menjadi teladan bagi keluarga
masyarakat dan bangsa, yaitu sikap peserta didik yang jujur, disipilin, tanggungjawab,
peduli, santun, mandiri, dan percaya diri dan berkemauan kuat untuk
mengimplementasikan hasil pembelajarannya di tengah kehidupan dirinya dan
masyarakatnya dalam rangka mewujudkan kehidupan beragama, bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara yang lebih baik.
f.Dimensi pengetahuan yaitu memiliki dan mengembangkan pengetahuan secara
konseptual, faktual, prosedural dan metakognitif secara teknis dan spesifik dari tingkat
sederhana,kongkrit sampai abstrak, komplek berkenaaan dengan pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya masyarakat sekitar, lingkungan alam, bangsa,
negara dan kawasan regional, nasional maupun internasional.
g.Dimensi keterampilan yaitu memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi dan
bertindak: kreatif, produktif, kritis, mandiri,kolaboratif, dan komunikatif serta mampu
bersaing di era global dengan kemampuan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki.

h.Setelah penyusunan RPP selesai dan disahkan oleh kepala Sekolah,RPP tersebut dapat
juga dibagikan kepada orang tua peserta didik agar orang tua mengetahui kegiatan
pembelajaran, tugas dan target capaian kompetensi yang harus dilakukan anaknya pada
masa darurat.
9.7Contoh Pedoman Pengelolaan Kelas Pada Sekolah yang Berada di Zona Hijau
Kegiatan pembelajaran berbentuk kelas nyata atau tatap muka dilaksanakan berdasarkan
rekomendasi dari pemerintah daerah setempat atau kantor kementerian agama, dengan
alasan bahwa semua peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan bertempat tinggal di
zona hijau, namun pelaksanaan proses pembelajaran tetap mengikuti kepada protokol
Kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah baik dari segi sarana prasarana, metode
pembelajaran maupun jumlah peserta didik dalam satu kelas, Bila ruangan kelas tidak
mencukupi, maka proses pembelajaran dilaksanakan secara sift pagi dan siang sesuai dengan
kondisi kedaruratan. Atau pembelajaran dapat dilakukan dengan membagi menjadi dua
kelompok masing-masing kelompok secara bergiliran dengan cara melakukan pembelajaran
3 hari tatap muka dan 3 hari secara daring/ luring pada masing-masing kelompok secara
bergantian.
Kegiatan pembelajaran kelas nyata Tahap 1 dimulai pada bulan pertama dan kedua
tahun pelajaran 2020/2021 untuk jenjang SMA dan SMP, Tahap 2 dilaksanakan pada bulan
ketiga dan keempat untuk jenjang SD, Paket A dan SLB dan Tahap 3 dimulai pada bulan
kelima (Dua bulan setelah tahap 2)pada jenjang PAUD Formal, (PAUD, RA dan PAUDLB)
dan PAUD Non Formal dengan pertimbangan kemampuan peserta didik dalam menerapkan
protokol kesehatan. Namun pelaksanaan pembelajaran kelas nyata akan dihentikan apabila
ada perubahan kondisi menjadi darurat pada lingkungan Sekolah dan sekitarnya
9.8Contoh Pedoman Pengelolaan Kelas Pada Sekolah yang Berada di Zona Merah
Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh atau kelas virtual Dalam
Jaringan (Daring) yaitu bagi peserta didik yang terpenuhi fasilitasnya berupa laptop Hp
android maupun jaringan internet, Sekolah dan guru menggunakan aplikasi pembelajaran
digital dengan menyediakan menu/pengaturan kelas virtual antara lain Elearning Sekolah
dari Kementerian Agama, dan/atau aplikasi lain yang sejenis. Pada proses bembelajaran

Daring tatap muka virtual juga dilakukan melalui video conference, teleconference,
dan/atau diskusi dalam group di media social atau aplikasi pesan, hal tersebut dilakukan
untuk memastikan adanya interaksi/komunikasi dua arah antara guru dengan peserta didik.
Untuk pembelajaran jarak jauh Luar Jaringan (Luring) dilaksanakan bagi peserta didik
yang belum terpenuhi fasilitasnya berupa laptop, Hp android maupun jaringan internet, guru
dan peserta didik menggunakan vasilitas melalui media buku, modul, dan bahan ajar dari
lingkungan sekitar. Selain itu, para peserta didik juga dapat menggunakan media televisi dan
radio atau pengiriman bahan ajar menggunakan kurir.
Dalam pelaksanaan Kegiatan pembelajaran jarak jauh baik Daring maupun Luring,
jadwal kelas diatur secara proporsional, yaitu dalam sehari hanya ada satu atau dua kelas
virtual, hal tersebut dilakukan agar peserta didik tidak berada di depan komputer/laptop/HP
seharian penuh. Disamping itu juga untuk menghemat penggunaan paket data internet.

DAFTAR PUSTAKA
Kemendikbud. (2018). Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia
Dini(Issue 021).
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2012). PPT Pengembangan Kurikulum 2013.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Permendikbud No. 137  tahun 2014 tentang
Standar Nasional PAUD.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2020). Salinan Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 719 lPl2O2O Tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada
SatuanPendidikan Dalam Kondisi Khusus Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia. Jakarta.
PAUD Matahari 012. (2016). Kurikulum BKB Matahari 012 Thn. 2016-2017.
PAUD Matahari 012. (2020). Kurikulum Darurat Paud Koja 2020.
PAUD Matahari 012. (2020). Suplemen Kurikulum Darurat Masa Pandemi Covid 19
Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Sps Matahari 012.
TIM. 2014. Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014 Mata Pelajaran
Matematika SMP/MTs. Jakarta: Pusat Pengembangan Profesi Pendidik Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaandan Penjaminan
MutuPendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tags