Biografi Felix Siauw
Felix Siauw, Seorang pria yang merupakan seorang ustadz, pendakwah bahkan penulis. Ia
lahir pada tanggal 31 Januari 1984, di Palembang. Lahir dan besar di lingkungan Katolik,
Felix Siauw beragama Katolik sebelum memeluk Islam. Ia bersekolah di SMA Katolik
Xaverius 1 di Palembang. Menikah dengan seorang Wanita yang kerap dipanggil Ummu
Alila pada tahun 2006, telah memiliki empat anak, yaitu Alila Shafiyya Asy-Syarifah, yang
lahir pada tahun 2008.Shifr Muhammad Al Fatih 1453, yang lahir tahun 2010.Ghazi
Muhammad Al-Fatih 1453 lahir di tahun 2011 juga Aia Shafiyya Asy-Syarifah yang lahir
2013.
Perjalanannya memeluk Islam, dimulai pada saat kelas 3 SMP, ia merasa banyak hal yang
tidak sesuai dengan akalnya. Setelah keluar dari Katolik, Felix mencari agama lain. Bahkan ia
mengalami dirinya tidak percaya dengan keberadaan Tuhan. Felix terus mencari agama yang
mengajarkan bahwa Tuhan itu benar-benar ada dan juga tidak bertentangan dengan akal
manusia. Pada tahun 2002 saat masih kuliah semester 3 di Institut Pertanian Bogor (IPB) ia
mengenal islam, kemudian masuk islam pada masa kuliahnya. M Diunggah dalam akun
instagramnya, ia menyelesaikan studi pada Program Studi Holtikultura, Jurusan Budidaya
Pertanian, Fakultas Pertanian di tahun 2006 dengan Indeks Prestasi (IP) 3,42.
Sebagai seorang penulis juga Aktivis, Felix Siau berhasil menulis beberapa bukunya yaitu :
1.Beyond The Inspiration
2.Muhammad Al-Fatih 1453
3.How To Mater Your Habits
4.Udah Putusin Aja
5.Yuk Berhijab
6.The Chronicles of Ghazi; Rise Of The Ottomans
7.Khilafah
8.Khilafah Remake
Berkat buku-bukunya, Felix diundang untuk berceramah di berbagai daerah bahkan luar
negeri. Ia membicarakan tentang buku-bukunya, juga menjadi penceramah berbagai masalah
yang dihadapi umat uslam.
Salah satu bukunya yang terkenal yaitu Muhammad Al-Fatih 1453. Buku sejarah islam yang
berisi banyak inspirasi, mengangkat kebenaran sabda Rasulullah SAW. Di abad ke-7 yang
terealisasi di abad ke-15.
Berisikan cerita sejarah dunia yang pada saat itu terbagi dua kekuasaan, yaitu Imperium
Romawi dan Khilafah Islam. Di bagian Barat kekuasaan Kristen sedangkan Bagian Timur
kekuasaan Islam.
Perjalanan Perjuangan Sultan Mehmed II Bersama pasukannya dimulai dengan gigih dan
semangat.
Rasulullah pernah bersabda yang diriwayatkan oleh HR. Ahmad yaitu : Berkata Abdullah
bin Amru bin Ash : “bahwa ketika kami duduk disekeliling Rasulullah SAW untuk menulis,
lalu Rasulullah SAW ditanya tentang kota manakah yang akan futuh terlebih dahulu,
Konstatinopel atau Roma. Maka Rasulullah SAW menjawab, ‘Kota Herakilus terlebih
dahulu’, yakni Konstatinopel”.
Konstatinopel adalah satu-satunya pewaris Imperium Romawi yang memuliki berbagai
teknologi perang juga system militer bangsa Romawi yang sempat memimpin dunia dengan
pertahanan yang dimiliki begitu sempurna.
23 serangan sempat diluncurkan, namun tetap tidak ada yang bisa menembus tembok
pertahanan berlapis yang begitu kokoh mengelilingi kota. Kota ini terletak sangat strategis.
Hingga pada suatu saat peperangan dahsyat terjadi, kerajaan yang Berjaya 11 abad ini jatuh
di tangan kaum Muslimin. Peperangan ini telah menewaskan 265.000 pasukan muslimin.
Gereja-gereja yang berdiri disana telah berubah menjadi masjid, yang kemudian kota ini
dijadikan pusat pemerintahan kerajaan Utsmani dan berganti nama menjadi Istanbul.