Cahayasalikalestari
0 views
13 slides
Oct 07, 2025
Slide 1 of 13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
About This Presentation
Vvvbhnnjkkk
Size: 947.87 KB
Language: none
Added: Oct 07, 2025
Slides: 13 pages
Slide Content
By : kelompok 1 cahaya salika lestari Marsya rasenia EPIDEMIOLOGI KESEHATAN IBU PADA FAKTOR RESIKO KEMATIAN IBU
Kematian ibu merupakan salah satu indikator utama yang mencerminkan kualitas pelayanan kesehatan suatu negara. Tingginya angka kematian ibu (AKI) menunjukkan masih adanya permasalahan dalam sistem kesehatan, baik dari segi akses, mutu pelayanan, maupun faktor sosial budaya.
WHO (2023) melaporkan bahwa setiap hari terdapat sekitar 800 perempuan di dunia meninggal akibat komplikasi kehamilan dan persalinan yang sebenarnya dapat dicegah.
1. Definisi Kematian Ibu Kematian ibu didefinisikan sebagai kematian seorang perempuan saat hamil atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tanpa memandang lamanya kehamilan, akibat penyebab yang berkaitan langsung dengan kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan karena kecelakaan atau cedera.
2. Konsep Epidemiologi Kesehatan Ibu Epidemiologi kesehatan ibu merupakan cabang dari epidemiologi yang berfokus pada distribusi, determinan, dan faktor risiko yang memengaruhi kesehatan perempuan selama kehamilan, persalinan, dan masa nifas.
Konsep ini tidak hanya mempelajari angka kejadian kematian ibu, tetapi juga menelaah penyebab langsung maupun tidak langsung yang memengaruhinya. Pendekatan epidemiologi digunakan untuk melihat hubungan antara variabel seperti usia ibu, paritas, pendidikan, status gizi, dan akses terhadap layanan kesehatan dengan angka kematian ibu Konsep Epidemiologi Kesehatan Ibu
3. Faktor Resiko Kematian Ibu Faktor risiko kematian ibu dapat dibagi menjadi beberapa kategori besar yaitu :
Medis (langsung) yang meliputi perdarahan postpartum, preeklamsia/eklamsia, sepsis, dan komplikasi persalinan. Perdarahan postpartum masih menjadi penyebab utama kematian ibu di Indonesi a.
2. Kondisi ibu yang meliputi penyakit kronis (hipertensi, jantung, diabetes), anemia, status gizi buruk, jarak kehamilan yang terlalu dekat, serta paritas tinggi. Anemia, misalnya, dapat memperburuk kondisi ibu bila terjadi perdarahan saat persalinan.
3. Pelayanan kesehatan. Hal ini mencakup kurangnya kunjungan antenatal care (ANC), keterlambatan dalam sistem rujukan, dan kualitas tenaga kesehatan maupun fasilitas.
4. Sosial-ekonomi dan demografi. Pendidikan yang rendah, status ekonomi yang buruk, serta usia ibu yang terlalu muda (<20 tahun) atau terlalu tua (>35 tahun) juga berkontribusi terhadap kematian ibu. Faktor geografis seperti sulitnya akses transportasi di daerah terpencil juga menjadi kendala besar.
Kematian ibu merupakan masalah kesehatan yang kompleks karena dipengaruhi oleh faktor medis , pelayanan kesehatan , sosial-ekonomi , serta budaya . Perdarahan ,