TUGAS Journal Reading Prof Dono _ Anita Fauzziah Yusuf-.pptx

summary

1. ANITA FAUZZIAH YUSUF, MD Peran Titin sebagai Pegas Molekuler Dinamis dan Mekanosensor Tugas Journal Reading Mekanisme Regulasi Sifat Elastis dan Gaya Aktif Titin dalam Otot Rangka Dosen Pengampu : Prof. Dono Indarto, dr., M.Biotech.St, Ph.D

2. ANITA FAUZZIAH YUSUF, MD Peran Titin sebagai Pegas Molekuler Dinamis dan Mekanosensor Tugas Journal Reading Mekanisme Regulasi Sifat Elastis dan Gaya Aktif Titin dalam Otot Rangka Dosen Pengampu : Prof. Dono Indarto, dr., M.Biotech.St, Ph.D

3. Pendahuluan: Titin – Lebih dari Sekadar Pegas Pasif Titin : Protein raksasa di sarkomer otot, membentang dari garis Z ke garis M. Pandangan Tradisional: Dianggap sebagai pegas molekuler pasif, penentu utama panjang istirahat dan tegangan pasif otot. Penemuan Baru: Titin adalah komponen dinamis yang aktif berkontribusi pada produksi gaya dan modulasi mekanik otot. J Appl Physiol 126: 1474 –1482, 2019. First published December 6, 2018; doi:10.1152/japplphysiol.00865.2018

4. Fig. 1. Layout and domain architecture of titin filaments in the skeletal muscle sarcomere.

5. Peran Aktif Titin dalam Produksi Gaya Mekanisme Utama: Pembukaan (unfolding) dan Pelipatan Kembali (refolding) domain Ig (Immunoglobulin-like) titin. --> Terjadi di bawah tingkat gaya fisiologis (~4–10 pN). Kontribusi Aktif: Menghasilkan kerja mekanik selama transisi pelipatan kembali. Berkontribusi pada kontraksi otot dan elastisitas. Mendukung fenomena seperti residual force enhancement (peningkatan gaya sisa) selama kontraksi eksentrik.

6. Fig. 2. State-of-the-art model of differential titin spring extension and contraction on sarcomere stretching and release, respectively, and levels of force/titin molecule encountered

7. 1. Fosforilasi Mekanisme: Modifikasi gugus fosfat pada situs tertentu (misalnya, domain PEVK). Efek: Meningkatkan fosforilasi: Meningkatkan kekakuan titin dan tegangan pasif. Mengurangi fosforilasi: Mengurangi kekakuan titin. Signifikansi: Memodulasi kekakuan serat otot dalam kondisi fisiologis dan patologis. Mekanisme Regulasi Utama ANITA

8. 2. Modifikasi Oksidatif Mekanisme: Perubahan kimiawi akibat stres oksidatif (misalnya, S-glutathiolation pada sistein domain Ig). Efek: Mencegah pelipatan kembali domain setelah pembukaan. Mengurangi gaya pasif titin secara jangka panjang. Signifikansi: Menyetel elastisitas dan kekakuan otot. Mekanisme Regulasi Utama ANITA

9. 3. Pengikatan Kalsium (Ca2+) Mekanisme: Ion Ca2+ berinteraksi dengan wilayah titin tertentu. Efek: Memodulasi kekakuan titin. Memengaruhi interaksi titin dengan komponen sarkomer lain (misalnya, filamen aktin). Signifikansi: Berkontribusi pada respons titin selama aktivitas otot. Mekanisme Regulasi Utama ANITA

10. 4. Interaksi Chaperone Mekanisme: Protein chaperone berinteraksi dengan titin. Efek: Membantu menjaga pelipatan dan stabilitas titin yang tepat. Signifikansi: Memastikan fungsi elastis titin yang optimal. Mekanisme Regulasi Utama ANITA

11. 5. Interaksi Aktin Mekanisme: Titin berinteraksi dengan filamen aktin (terutama wilayah N2A dan PEVK). Efek: Berkontribusi pada viskoelastisitas otot. Dapat dimodulasi oleh Ca2+ dan fosforilasi. Signifikansi: Memengaruhi mekanika otot dan pensinyalan. Mekanisme Regulasi Utama ANITA

12. Titin sebagai Mekanosensor

13. Fig. 3. Overview of the mechanisms known to modulate titin-based force in the skeletal muscle sarcomere.

14. Titin: Komponen otot rangka yang dinamis, sangat teregulasi, dan multifungsi. Peran Krusial: Elastisitas pasif. Modulasi gaya aktif. Mekanotransduksi (mengubah sinyal mekanis menjadi sinyal biokimia). Implikasi: Pemahaman mendalam tentang mekanisme regulasi titin sangat penting untuk: Menjelaskan fisiologi otot normal. Memahami adaptasi otot terhadap latihan dan stres. Mengembangkan strategi terapi untuk penyakit otot. Kesimpulan & Signifikansi

15. Thank you for listening