TUGAS ANALISIS 3 ISU YANG SEDANG TRENDING DI SOSIAL MEDIA – Kelompok 4
Anggota Kelompok
1. Rony Setiawan (31)
2. Sahlin (32)
3. Shavira Armelia Putri (33)
4. Suci Anggraini (34)
5. Surya Darma Hadi Saputra (35)
6. T.M. Azha Ridha (36)
7. Therezia Tri Rahayu (37)
8. Widia Salsabila (38)
9. Winda Febriana Utami (39)
10. Yasmin Afara Pasha Nuranisa (40)
1. Identifikasi Isu dan Deskripsi Isu
No Isu Lingkup Isu Deskripsi Isu Rumusan Isu
1 Maraknya
Penyebaran
Berita Bohong
(Hoaks) di
Masyarakat
1. Masyarakat luas, termasuk
pengguna media sosial,
platform pesan instan, dan
website online.
2. Pihak terkait seperti
pemerintah, media, dan
platform digital yang
bertanggung jawab terhadap
verifikasi konten.
Sepanjang tahun 2024, Kementerian Komunikasi dan
Digital mencatat 1.923 konten hoaks yang tersebar
melalui berbagai saluran digital, termasuk media sosial,
aplikasi pesan instan, dan situs-situs yang tidak kredibel.
Penyebaran hoaks ini merupakan fenomena yang
signifikan karena dapat memicu disinformasi, mengubah
persepsi publik terhadap fakta, dan menciptakan
kebingungan masyarakat.
Hoaks tidak hanya menimbulkan keresahan individu,
tetapi juga berdampak pada stabilitas sosial, memecah
persatuan masyarakat, dan dapat memengaruhi
keputusan publik serta proses demokrasi. Misalnya,
informasi palsu yang terkait dengan pemilu atau kebijakan
pemerintah dapat memunculkan konflik, menurunkan
kepercayaan masyarakat terhadap lembaga resmi, dan
merugikan kepentingan umum.
Penyebaran hoaks yang masif melalui media
digital berpotensi menimbulkan disinformasi,
merusak stabilitas sosial, memicu keresahan
masyarakat, dan mengancam integritas proses
demokrasi. Oleh karena itu, isu ini menjadi
perhatian penting bagi seluruh lapisan
masyarakat dan pemerintah untuk diatasi
secara efektif.
2 Penolakan
Kenaikan Pajak
Secara
Signifikan di
Beberapa
Masyarakat & Nasional
(Bangsa/Negara)
Kondisi Saat Ini:
Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan kenaikan
pajak yang cukup signifikan di beberapa daerah sebagai
upaya meningkatkan pendapatan negara. Namun,
sebagian masyarakat menolak kebijakan tersebut karena
Adanya penolakan signifikan terhadap
kebijakan kenaikan pajak di beberapa daerah
Indonesia pada tahun 2025 yang berpotensi
menghambat penerimaan negara dan
Daerah di
Indonesia
dianggap memberatkan, terutama bagi kalangan
menengah ke bawah dan pelaku usaha kecil. Penolakan ini
ditunjukkan melalui demonstrasi, kritik di media sosial,
dan penurunan kepatuhan pajak.
Dampak Jika Tidak Diselesaikan:
Jika penolakan terus berlanjut tanpa ada solusi, potensi
penerimaan negara dari pajak akan berkurang. Hal ini
dapat menghambat pembiayaan pembangunan dan
pelayanan publik. Selain itu, ketidakpuasan masyarakat
bisa memicu ketidakpercayaan terhadap pemerintah,
menurunnya legitimasi kebijakan fiskal, bahkan
berpotensi menimbulkan instabilitas sosial.
Para Pihak yang Terlibat:
Pemerintah pusat (Kementerian Keuangan, Direktorat
Jenderal Pajak), Pemerintah daerah yang menjadi lokasi
penerapan kebijakan, Wajib pajak (individu, UMKM,
pengusaha), Masyarakat luas yang terkena dampak
kenaikan harga barang/jasa akibat pajak, Media massa
dan media sosial yang menjadi sarana penyebaran opini
publik.
menurunkan kepercayaan masyarakat
terhadap pemerintah
3 Miliaran Orang
sulit akses Air
Minum Bersih
Kesehatan global Laporan PBB (26/8/2025) mencatat lebih dari 2 miliar
orang masih kekurangan akses air minum aman. WHO dan
UNICEF menegaskan, 1 dari 4 orang di dunia belum
memperoleh air minum layak pada 2024, yang berdampak
serius pada meningkatnya risiko penyakit menular,
stunting, dan kematian anak, hingga menurunnya
kesejahteraan sosial serta terhambatnya pencapaian
tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs)
Keterbatasan akses air minum layak secara
global menimbulkan ancaman bagi kesehatan
masyarakat, kesejahteraan sosial, serta
menghambat pencapaian SDGs.
2. Memilah / Menapis Isu
• Analisis APKL
Isu A (Aktual) P (Problematik) K (Khalayak) L (Layak) Total Peringkat
1
Hoaks menjadi isu yang sedang
ramai dibicarakan, terutama di
era digital saat ini. Hampir setiap
minggu ada temuan konten
hoaks baru oleh Kementerian
Komunikasi dan Digital. (5)
Penyebaran hoaks memicu
keresahan, menurunkan
kepercayaan masyarakat
pada pemerintah, bahkan
bisa memengaruhi hasil
pemilu. Isu ini mendesak
untuk segera ditangani. (5)
Hoaks menyasar semua lapisan
masyarakat, mulai dari
pengguna media sosial, pelajar,
pekerja, hingga kalangan tua.
Artinya, hajat hidup orang
banyak ikut terdampak. (4)
Penanganan hoaks pantas diangkat
sebagai isu strategis karena realistis
untuk ditangani dengan literasi
digital, regulasi, dan kolaborasi
pemerintah–masyarakat. (4)
18 1
2
Kenaikan pajak memang ramai
dibicarakan, tapi tidak seramai
isu lain seperti hoaks atau krisis
air bersih. (3)
Masalah pajak cukup
menimbulkan keresahan,
terutama bagi pelaku usaha
kecil, namun skalanya masih
terbatas pada daerah
tertentu. (3)
Dampaknya lebih dominan pada
wajib pajak dan pelaku usaha,
belum merata ke seluruh
masyarakat Indonesia. (3)
Walau pantas diperbincangkan, isu
ini kurang prioritas dibanding isu
global atau isu sosial yang lebih
luas.
(2)
11 2
3
Data PBB (2025) terbaru
menunjukkan masalah ini masih
sangat relevan. Satu dari empat
orang di dunia kekurangan akses
air minum layak. (4)
Krisis air bersih sangat
mendesak karena
berhubungan langsung
dengan kesehatan, risiko
penyakit menular, stunting,
dan kematian anak. (5)
Lebih dari 2 miliar orang
terdampak secara global,
menjadikannya isu yang
menyangkut hajat hidup orang
banyak. (4)
Sangat pantas dibicarakan karena
sesuai dengan agenda
pembangunan global (SDGs) dan
menjadi fokus berbagai organisasi
internasional. (5)
18 1
• Teknik USG validasi isu
No Isu
U
(Urgency)
S
(Seriousnes)
G
(Growth)
Total
Skor
Keterangan Peringkat
1
Maraknya Penyebaran
Hoaks di Masyarakat
Tinggi (3) Tinggi (3) Tinggi (3) 9
Cepat menyebar, pengaruhi opini publik, ancam stabilitas sosial-
politik
1
2
Miliaran Orang sulit
akses Air Minum Bersih
Tinggi (3) Sedang (2) Tinggi (3) 8
Isu global, menyangkut kebutuhan dasar manusia, berimplikasi
pada kesehatan & hak hidup
2
3. Mendalami / Analisis Isu
• Tahapan Fishbone
4. Alternatif Penyelesaian
• Isu Utama : Maraknya Penyebaran Berita Bohong (Hoaks) di Masyarakat
• Penyebab : Rendahnya literasi digital masyarakat, akses internet yang semakin mudah, Kurangnya regulasi dan pengawasan yang ketat dari
platform digital.
NO.
ALTERNATIF
PENYELESAIAN
TAHAPAN SETIAP ALTERNATIF HASIL YANG DIHARAPKAN PARA PIHAK
1. Meningkatkan
literasi digital
masyarakat
a. Menyusun dan menyebarkan modul
edukasi tentang cara mengenali hoaks.
b. Mengadakan pelatihan, seminar, dan
kampanye publik baik online maupun
offline.
c. Membuka kanal pengaduan dan klarifikasi
hoaks.
Masyarakat lebih kritis dalam menerima
informasi, mampu memilah berita, dan
tidak mudah menyebarkan hoaks.
Kementerian Kominfo,
sekolah/universitas, komunitas,
media massa
2. Memperkuat
regulasi dan
pengawasan
konten digital
a. Melakukan patroli siber dan monitoring
konten di media sosial serta aplikasi pesan
instan.
b. Memberikan sanksi hukum bagi penyebar
hoaks sesuai regulasi yang berlaku.
c. Menyediakan klarifikasi resmi melalui kanal
terpercaya (website pemerintah, media
resmi).
Menekan jumlah penyebaran hoaks,
meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadap informasi resmi.
Pemerintah, Kepolisian, platform
digital (Facebook, WhatsApp, dll.),
media