Tugas Kelompok Perencanaan Sistem Kerja Laporan Praktikum 1

citrayunianti1 9 views 11 slides Feb 12, 2025
Slide 1
Slide 1 of 11
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11

About This Presentation

Perencanaan Sistem Kerja Politeknik STMI Jakarta


Slide Content

BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dalam melakukan suatu pekerjaan tentunya kita menemukan gerakan-gerakan yang
tidak efektif sehingga pekerjaan lebih lama untuk diselesaikan. Namun ada cara untuk
meminimalisir gerakan tidak efektif tersebut. Salah satu caranya adalah dengan
mempelajari tentang motion study. Motion study atau studi gerakan atau adalah suatu
studi tentang gerakan-gerakan yang dilakukan pekerja untuk melakukan pekerjaannya.
Dengan studi ini dapat diperoleh gerakan-gerakan standard untuk menyelesaikan
pekerjaan.
Diperlukan penelitian pratikum untuk mempelajari tentang motion study. Oleh sabab
itu, diadakannya praktikum gerakan tangan kanan dan tangan kiri atau yang disebut
gerakan tangan. Pada pratikum ini, terdapat 12 kombinasi gerakan tangan yang
menempatkan 64 buah paku pada lubangnya dan selanjutkan dianalisis.
1.2Rumusan Masalah
a)Bagaimana cara menemukan gerakan yang paling efektif dan efisien dalam
pemasangan paku?
b)Bagaimana cara meminimalisir waktu pemasangan paku?
1.3Tujuan
a)Mengeliminasi gerakan-gerakan yang tidak efektif.
b)Mengurangi gerakan-gerakan yang tidak perlu.
c)Mempersingkat waktu pekerjaan.
d)Menentukan proses metode kerja termudah dalam menggunakan tangan kanan
dan tangan kiri.
e)Meningkatkan produkvitas.

BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Studi adalah penelitian ilmiah; kajian; telaahan. Sedangkan, gerak adalah peralihan
tempat atau kedudukan, baik hanya sekali maupun berkali-kali;  dorongan; denyut-
denyut atau kedut-kedut yang dianggap sebagai firasat atau gelagat.
2.2 Menurut para Ahli
a) Frederick W. Taylor ( 1856-1915 )
Arti pertama, manajemen ilmiah merupakan penerapan ilmiah metode studi,
analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Arti kedua, manajemen ilmiah
adalah seperangkat mekanisme–mekanisme atau teknik–teknik “a bag of trick” untuk
meningkatkan efisiensi kerja organisasi dan untuk mencapai efisiensi dan keefektifan
organisasi. Ia berasumsi bahwa manusia harus diperlakukan seperti mesin. Dalam
bekerja, setiap manusia harus diawasi oleh supervisor secara efektif dan efisien.
b) Henry L. Gantt ( 1861-1919 )
Henry memperkenalkan sistem bonus harian dan bonus ekstra untuk para
mandor. Setiap pekerja yang dapat menyelesailan tugas yang dibebankan kepadanya
dalam sehari berhak menerima bonus. Ia menekankan pentingnya mengembangkan
minat hubungan timbal balik antara manajernen dan para karyawan, yaitu kerja sama
yang harmonis. Dia menggaris bawahi pentingnya mengajarkan, mengembangkan
pengertian tentang sistem pada pihak karyawan dan manajemen, serta perlunya
penghargaan bahwa “dalam segala masalah manajemen unsur manusia yang paling
penting”.
c) Frank dan Lillian Gilbreth ( 1868-1924 dan 1878-1972)
Menurut Frank B. Gilbreth dan Lilian B Gilbreth, motion economy adalah
suatu metode kerja mengakibatkan berkembangnya ilmu teknik industri yang
mengkombinasikan antara time study dengan motion study, dengan
mengkombinasikan time dan motion study diharapkan akan mendapatkan metode
kerja yang lebih baik dan lebih ideal.
Menurut Fank dan Lilian, sasaran akhir manajemen ilmiah adalah usaha
membantu karyawan menampilkan kemampuannya yang penuh sebagai mahluk
manusia. Konsep Gilbreth adalah gerakan dan kelelahan saling berkaitan. Setiap
langkah yang dapat menghasilkan gerak dapat mengurangi kelelahan, hal ini dapat
meningkatkan semangat karyawan.
d) Harrington Emerson (1853-1931)
Prinsip pokoknya adalah tentang tujuan, dimana dan hasil penelitiannya
menunjukkan kebenaran prinsip yaitu bahwa uang akan lebih berhasil bila mengetahui

tujuan penggunaannya. Bukti dan pendapat Emerson yaitu adanya istilah Manage
ment by Objective (MBO).
e) Sritomo W
Menurut Sritomo W, 1995 : 107 dalam bukunya Motion Economy dan Time
Study adalah studi tentang gerakan-gerakan yang dilakukan oleh pekerja untuk
menyelesaikan pekerjaannya. Dengan studi ini ingin diperoleh gerakan-gerakan
standard untuk penyelesaian suatu pekerjaan, yaitu rangkaian gerakan-gerakan yang
efektif dan efisien.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
1.1Pembatasan Masalah
a)Pengamatan dilakukan pada operator dalam aktivitas pemasangan paku pasak pada
papan dengan jumlah lubang 64 (8 x 8).
b)Praktikum pemasangan paku pasak dilakukan di Lab. Ergonomi Politeknik STMI
Jakarta.
c)Pratikum dibagi menjadi beberapa sesi, sesi pertama dimulai dari jam 10.00-11.00
dan sesi kedua dimulai dari 11.00-12.00.
1.2 Jenis Gerakan
Pada praktikum Perancangan Sistem Kerja kali ini, Jenis gerakan pada praktikum kali ini
terbagi menjadi 12 arah gerak, diantaranya:
No Arah Pemasangan Pasak Detail Arah Keterangan
1 → Kekanan Tangan kanan
2 ↓ Ke bawah Tangan kanan
3 → ↓

Kombinasi arah gerak 1 Tangan kanan
4 ↓ ↑

Kombinasi arah gerak 2 Tangan kanan
5 → Kekanan Tangan kiri
6 ↓ Ke bawah Tangan kiri
7 → ↓

Kombinasi arah gerak 1 Tangan kiri
8 ↓ ↑

Kombinasi arah gerak 2 Tangan kiri
9 → ← Ketengah Kedua Tangan
10 ↓ ↓ Kebawah Kedua Tangan
11 → ↓ & ↓ ←
← →
Kombinasi arah gerak 1 Kedua Tangan
12 ↓ ↑ & ↑ ↓
→ ←
Kombinasi arah gerak 2 Kedua Tangan

BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengumpulan Data
Berdasarkan pengumpulan data yang telah diperoleh dari pengamatan tentang studi
gerakan pada:
Pengamatan 1
Hari/ tgl : Rabu, 26 April 2017
Waktu : 10.00 – 11.00
Tempat Pelaksanaan : Lab. Ergonomi Poltek STMI Jakarta
Pengamatan 2
Hari/ tgl : Rabu, 10 Mei 2017
Waktu : 11.00 – 12.00
Tempat Pelaksanaan : Lab. Ergonomi Poltek STMI Jakarta
a.) Data Muhammad Rifqi Nawar
Gerakan Waktu (menit) Keterangan
2.39 Tangan Kanan
2.02 Tangan Kanan
2.21 Tangan Kanan
1.55 Tangan Kanan

Gerakan Waktu(menit) Keterangan
2.31 Tangan Kiri
2.18 Tangan Kiri
2.27 Tangan Kiri
2.10 Tangan Kiri
Gerakan Waktu(menit) Keterangan
1.39 Tangan Kanan dan Kiri
1.18 Tangan Kanan dan Kiri
1.37 Tangan Kanan dan Kiri
1.34 Tangan Kanan dan Kiri
b) Data Gatot Dwi Prakoso
Gerakan Waktu(menit) Keterangan
1.48 Tangan Kanan
2.02 Tangan Kanan
1.43 Tangan Kanan
2.08 Tangan Kanan

Gerakan Waktu(menit) Keterangan
1.57 Tangan Kiri
2.07 Tangan Kiri
2.06 Tangan Kiri
2.11 Tangan Kiri
Gerakan Waktu(menit) Keterangan
1.16 Tangan Kanan dan Kiri
1.07 Tangan Kanan dan Kiri
1.12 Tangan Kanan dan Kiri
1.07 Tangan Kanan dan Kiri
c) Data Citra Yunianti

Gerakan Waktu(menit) Keterangan
2.02 Tangan Kanan
1.58 Tangan Kanan
1.52 Tangan Kanan
2.01 Tangan Kanan
Gerakan Waktu(menit) Keterangan
2.18 Tangan Kiri
2.13 Tangan Kiri
2.06 Tangan Kiri
2.03 Tangan Kiri
Gerakan Waktu(menit) Keterangan
1.27 Tangan Kanan dan Kiri
1.21 Tangan Kanan dan Kiri
1.27 Tangan Kanan dan Kiri
1.23 Tangan Kanan dan Kiri
4.2 Pengelolahan Data

Dari tabel pengumpulan data diatas, maka dapat dijadikan sebagai bahan untuk
menentukan jenis gerakan terbaik yang dapat digunakan oleh operator dalam melakukan
pekerjaan pemasangan paku pasak sehingga waktu yang digunakan efektif dan efisien.
Berikut merupakan jenis gerakan terbaik yang dapat dipakai oleh setiap operator untuk
menyelesaikan pekerjaannya secara efektif dan efisien.
1)Operator 1 (Muhamad Rifqi Nawwar)
Jenis gerakan : Ke bawah
Waktu : 1.18 menit.
Keterangan : Menggunakan kedua tangan (tangan kiri dan kanan).
2)Operator 2 (Gatot Dwi Prakoso)
Jenis gerakan: Ke bawah, kanan dan atas
Waktu : 1.07 menit
Keterangan : Menggunakan kedua tangan (tangan kiri dan kanan).
3)Operator 3 (Citra Yunianti)
Jenis gerakan : Ke bawah, kanan dan atas
Waktu : 1.23 menit.
Keterangan : Menggunakan kedua tangan (tangan kiri dan kanan).
BAB V
(PENUTUP)
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum motion study maka didapatkan beberapa kesimpulan antara lain:
1.Pengerjaan yang paling efektif dan efisien yaitu gerakan kedua tangan atau tangan kanan dan
tangan kiri.
2.Gerakan-gerakan yang tidak perlu harus dikurangkan agar operator dapat
mengoptimalkan waktu dengan tepat.
3.metode kerja termudah dalam menggunakan tangan kanan dan tangan kiri adalah
pada gerakan ke bawah dan pada gerakan ke bawah, kanan dan atas. Hal ini
disimpulkan dari waktu yang diperoleh dalam melakukan gerakan tersebut.
4.Dari gerakan yang efektif dan efisien, produktivitas operator akan meningkat karena
dapat memaksimalkan waktu dengan baik.
5.2 Saran

1. Sebelum melakukan kegiatan, sebaiknya meletakkan paku pasak harus dalam
sejangkauan tangan operator agar dapat memaksimalkan waktu yang digunakan.
2. Sebelum melakukan kegiatan, papan pasak harus dicek terlebih dahulu kedalaman
lubangnya agar paku dapat tertancap dengan baik.

LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA
PEMASANGAN PAKU PASAK
Dosen:
Dr. Hendrastuti H. Agoeng, M.T.
Disusun Oleh:
Citra Yunianti (1116001)
Muhammad Rifqi Nawwar (11160)
Gatot Dwi Prakoso (1116031)
POLITEKNIK STMI JAKARTA
Teknik Industri Otomotif
Jl. Letjen. Suprapto No.26 Cempaka Putih Timur, Cempaka Putih, Jakarta Pusat,
DKI Jakarta Kode Pos: 10510
Telp: (021) 42801783, Fax: (021) 4288206
-2017-

DAFTAR PUSTAKA
masteran.blogspot.co.id
fadiluddin.blogspot.co.id
kbbi.web.id
Tags