Tugas Kelompok Perencanaan Sistem Kerja Laporan Praktikum 2

citrayunianti1 4 views 17 slides Feb 12, 2025
Slide 1
Slide 1 of 17
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17

About This Presentation

Perencanaan Sistem Kerja Politeknik STMI Jakarta


Slide Content

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam merakitan steker, tentunya diperlukan metode kerja yang baik agar pekerjaan yang
dilakukan oleh operator bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Suatu pekerjaan dapat
dikatakan efektif jika metode kerja yang digunakan tepat. Dan dikatakan efisien jika
waktu pengerjaannya selesai lebih cepat.
Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan penelitian pemilihan metode kerja.
Pemilihan metode kerja membutuhkan pengukuran waktu untuk memilih alternatif
metode kerja yang baik, maka perlu diterapkan prinsip-prinsip pengukuran waktu kerja
(time study). Pengukuran kerja ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk
menetapkan waktu baku atau waktu standar yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan.
Oleh karena itu, diadakan uji praktikum yang terdiri dari 4 jenis metode kerja yang
berbeda untuk dihitung waktu bakunya lalu dianalisis untuk menemukan metode kerja
yang terbaik.
1.2Rumusan Masalah
a)Bagaimana cara menghitung uji keseragaman data dan jumlah pengamatan data?
b)Berapa waktu siklus pada perakitan steker (Ws)?
c)Berapa waktu normal pada perakitan steker (Wn)?
d)Berapa waktu standar pada perakitan steker (Wstd)?
e)Berapa output standar pada perakitan steker?
1.3 Tujuan
a)Menghitung uji keseragaman data dan jumlah pengamatan data
b)Menghitung waktu siklus perakitan steker.
c)Menghitung waktu normal perakitansteker.
d)Menghitung waktu standar perakitan steker.
e)Menghitung jumlah output yang didapat.
f)Dapat menentukan metode kerja terbaik.

BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1 Metode Pengukuran Waktu Kerja
Menurut Sritomo (1995), Niebel dan Freivalds (1999) dan Barnes (1997), pengukuran
waktu kerja dapat diklasifikasikan sesuai dengan bagan bagan dibawah ini:
2.2 Analisa Kerja dan Prinsip Ekonomi Gerakan
Menurut Sritomo Wignjosoebroto (1995), terdapat dua metode yang termasuk dalam
penetapan waktu baku dengan data waktu gerakan (predetermined motion time system)
yaitu sistem faktor kerja (work-factor system) dan metode pengukuran waktu (methods-
time measurement).
Sistem faktor kerja merupakan salah satu sistem dari Predetermined time system yang
paling awal dan secara luas diaplikasikan Sistem ini memungkinkan untuk menetapkan
waktu untuk pekerjaan-pekerjaan manual dengan menggunakan data waktu gerakan
yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Langkah-langkah yang diambil di sini pertama
kali adalah membuat analisa detail setiap langkah kerja yang ada berdasarkan 4 variabel
yang merupakan dasar utama pelaksanaan kerja (anggota tubuh, kerja perpidahan
gerakan, manual kontrol dan berat/hambatan yang ada) dan mengunakan data faktor
kerja sebagai unit pengukurnya. Langkah berikutnya adalah menentukan waktu baku
yang diperoleh dari Tabel data waktu baku gerakan (Wignjosoebroto, 1995).
Pada Work-factor system, suatu pekerjan dibagi atas elemen-elemen gerakan standar
kerja sebagai berikut : Transport atau reach & move (TRP), Grasp (GR), Pre-Position
(PP), Assemble (ASY), Use (manual, process or machine time)-(US), Diassemble
(DSY), Mental Process (MP), dan Release (RL).
Methods Time Measurement (MTM) adalah suatu sistem penerapan awal waktu baku
(predetermined time standard) yang dikembangkan berdasarkan studi gambar gerakan-
gerakan kerja dari suatu operasi kerja industri yang direkam dalam film.

Sistem ini didefinisikan sebagai suatu prosedur untuk menganalisa setiap operasi atau
metode kerja (manual operation) ke dalam gerakan-gerakan dasar yang diperlukan
untuk melaksanakan kerja tersebut, dan kemudian menetapkan standar waktu dari
masing-masing gerakan tersebut berdasarkan macam gerakan dan kondisi-kondisi kerja
yang ada (Wignjosoebroto, 1995). MTM memiliki beberapa jenis, yaitu MTM-1, MTM-
2, MTM-3, MTM-C, MTM-M, MTM-V, MTM-GPD, dan 4M-DATA (Niebel dan
Freivalds, 1999; dan Barnes, 1997). Akan tetapi,yang akan dibahas dalam praktikum ini
adalah MTM-1 karena pengamatan yang akan dilakukan merupakan kegiatan perakitan
yang memiliki elemen kerja yang lebih kompleks.
2.3 Pendekatan dalam Waktu Standar
Ada dua macam pendekatan didalam menentukan waktu standar, yaitu pendekatan dari
bawah ke atas (bottom-up) dan pendekatan dari atas ke bawah (top-down).
Pendekatan bottom-up dimulai dengan mengukur waktu dasar (basic time) dari suatu
elemen kerja, kemudian menyesuaikannya dengan tempo kerja (rating performance) dan
menambahkannya dengan kelonggaran-kelonggaran waktu (allowances time) seperti
halnya kelonggaran waktu untuk melepas lelah, kebutuhan personal, dan antisipasi
terhadap delays. Pendekatan dari atas kebawah (top-down) banyak digunakan dalam
berbagai kontrak dengan para pekerja, dimana waktu standar adalah waktu yang
dibutuhkan oleh seorang pekerja dengan kualifikasi tertentu untuk melakukan suatu
pekerjaan yang bekerja dalam kondisi biasa, digunakan untuk menentukan besarnya
jumlah insentif yang harus dibayar pada pekerja diatas upah dasarnya. Apapun definisi
yang digunakan, pendekatan yang dipakai untuk menghitung waktu standar biasanya
adalah pendekatan bottom-up. Untuk menjelaskan prosedur penentuan waktu standar
dengan pendekatan bottom-up maka terlebih dulu perlu dipahami beberapa definisi
sebagai berikut:
Waktu normal (normal time), yaitu waktu rata-rata yang dibutuhkan operator
terlatih untuk melakukan suatu pekerjaan dalam kondisi kerja biasa dan bekerja
dalam kecepatan normal, dalam hal ini tidak termasuk waktu longgar untuk
kebutuhan pribadi dan waktu tunggu yang mungkin akan sangat penting jika
pekerjaan tersebut dilakukan selama 8 jam
Kecepatan normal (normal pace), yaitu rata-rata kecepatan operator yang terlatih
dan bekerja secara bersungguh-sungguh untuk melakukan pekerjaan selama 8 jam
dalam satu hari.
Waktu aktual (actual time), yaitu waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja
untuk melakukan suatu pekerjaan yang didapatkan secara langsung dari hasil
pengamatan.
Kelonggaran (allowance time), yaitu sejumlah waktu yang ditambahkan dalam
waktu normal untuk memenuhi kebutuhan pribadi, waktu-waktu tunggu yang tak
dapat dihindari, dan kelelahan.

BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Metode Kerja
Ada empat macam metode kerja yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
1)Metode Kerja 1
Baut-Mur-Rumah-Colokan
2)Metode Kerja 2
Mur-Baut-Colokan-Rumah
3)Metode Kerja 3
Rumah-Mur-Baut-Colokan
4)Metode Kerja 4
Mur-Rumah-Colokan-Baut
3.2 Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1)Stopwatch.
2)Kertas/ lembar pengamatan
3)Alat tulis.
4)Obeng.
5)5 buah wadah tempat barang yang terbagi menjadi,
a.1 buah wadah untuk rumah steker.
b.1 buah wadah untuk mur.
c.1 buah wadah untuk baut.
d.1 buah wadah untuk colokan.
e.1 buah wadah untuk steker yang sudah jadi.
6)10 buah rumah steker.
7)5 buah mur.
8)5 buah baut.
9)10 buah colokan.
3.3 Tahap Pelaksanaan
Praktikum metode kerja perakitan steker dilakakukan secara kelompok yang terdiri dari 3
orang. Berikut merupakan tugas-tugas tiap anggota kelompok:
1)1 orang anggota kelompok merakit komponen steker sebagai operator.
2)1 orang anggota kelompok mengukur waktu operator merakit steker menggunakan
stopwatch.
3)1 orang anggota kelompok mencatat hasil ukur yang didapat pemegang stopwatch.
4)Lakukan secara bergantian sebanyak 4 kali sehingga didapati 4 metode kerja.
Pengumpulan data pengukuran waktu kerja (time study) perakitan steker dilakukan
dengan cara 20 kali pengulangan per metode kerja kerja.

BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengumpulan Data
Berdasarkan pengumpulan data yang telah diperoleh dari pengamatan tentang studi
gerakan pada:
Hari/ tgl : Rabu, 24 Mei 2017
Waktu : 10.00 – 11.00
Tempat Pelaksanaan : Lab. Ergonomi Poltek STMI Jakarta
a.) Metode 1 (baut-mur-rumah-colokan)
No. Waktu
Pengukuran
(menit)
No. Waktu
Pengukuran
(menit)
No. Waktu
Pengukuran
(menit)
No. Waktu
Pengukuran
(menit)
1 0,286 0,2811 0,2816 0,25
2 0,277 0,3312 0,2717 0,30
3 0,258 0,3213 0,3018 0,33
4 0,279 0,2714 0,2819 0,30
5 0,2810 0,3015 0,3220 0,28
Rating Factor : 110%
Allowance : 5%
b.) Metode 2 (mur-baut-colokan-rumah)
No. Waktu
Pengukuran
(menit)
No. Waktu
Pengukuran
(menit)
No. Waktu
Pengukuran
(menit)
No. Waktu
Pengukuran
(menit)
1 0,236 0,2311 0,2316 0,23
2 0,257 0,2512 0,2517 0,25
3 0,308 0,3013 0,3018 0,30
4 0,289 0,2814 0,2819 0,28
5 0,3210 0,3215 0,3220 0,32
Rating Factor : 110%
Allowance : 5%
c.) Metode 3 (rumah-mur-baut-colokan)

No. Waktu
Pengukuran
(menit)
No. Waktu
Pengukuran
(menit)
No. Waktu
Pengukuran
(menit)
No. Waktu
Pengukuran
(menit)
1 0,306 0,3011 0,3016 0,30
2 0,257 0,2512 0,2517 0,25
3 0,208 0,2013 0,2018 0,20
4 0,229 0,2214 0,2219 0,22
5 0,2310 0,2315 0,2320 0,23
Rating Factor : 110%
Allowance : 5%
d.) Metode 4 (mur-rumah-colokan-baut)
No. Waktu
Pengukuran
(menit)
No. Waktu
Pengukuran
(menit)
No. Waktu
Pengukuran
(menit)
No. Waktu
Pengukuran
(menit)
1 0,186 0,1811 0,1816 0,18
2 0,227 0,2212 0,2217 0,22
3 0,208 0,2013 0,2018 0,20
4 0,239 0,2314 0,2319 0,23
5 0,2510 0,2515 0,2520 0,25
Rating Factor : 110%
Allowance : 5%
4.2Uji Keseragaman Data Dan Uji Kecukupan Data
Pada praktikum pengukuran waktu kerja perakitan steker menggunakan:
 99 % tingkat kepercayaan (confidence level), dan
 5% tingkat ketelitian (degree of accuracy).
Rumus untuk mencari jumlah pengamatan sesungguhnya dengan menggunakan 99% confidence
level dan 5% degree of accuracy.
0,05
0,05 =
X=3δ
X
2
1
N√N∑X
2
−(∑X
2
)
√N'
N'=[
60√
N∑X
2
−(∑X)
2
∑X ]
2

1.Data Pengamatan Metode Kerja I
N (jumlah pengamatan ) = 20
(X) (X
2
) (X) (X
2
) (X) (X
2
) (X) (X
2
)
0,28 0,080 0,28 0,080 0,28 0,080 0,25 0,063
0,27 0,071 0,33 0,111 0,27 0,071 0,30 0,090
0,25 0,063 0,32 0,100 0,30 0,090 0,33 0,111
0,27 0,071 0,27 0,071 0,28 0,080 0,30 0,090
0,28 0,080 0,30 0,090 0,32 0,100 0,28 0,080
Total Σx=5,77
Total Σx
2
=1,674
Uji keseragaman data
s
2
=
1
n(n-1)
[n.ΣXi
2
-(ΣXi)
2
]
s
2
=
1
20(20-1)
[20.1,674−(5,77)
2
]
s
2
=0,032868421
s=√0,0009236
s = 0,0303 = 0,03 Standar Deviasi
99% Pengamatan terletak dalam 3 simpangan baku dari nilai tengahnya
μ ± 3 σ = 0,28± 2 (0,03)
BKA = 0,28+ 0,06 = 0,34 menit
BKB = 0,28– 0,06 = 0,22 menit
Jumlah pengamatan yang seharusnya dibuat (N’)
sN
'
=[
60√20x1,674−(5,77)
2
5,77 ]
2
sN
'
=¿20
Jadi, terlihat bahwa jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan (N’=20) sama
dengan jumlah pengamatan yang telah dilakukan (N=20). Kesimpulan, jumlah
pengamatan yang telah dilakukan sebanyak 20 kali dan memberikan data pengukuran
0,22
0,34
Daerah Rentang Data yang
Diterima

waktu kerja pada tabel pengamatan I dapat memberikan tingkat kepercayaan 95 % dan
tingkat ketelitian sama dengan 5%.
2.Data Pengamatan Metode Kerja II
N ( jumlah pengamatan ) = 20
(X) (X
2
) (X) (X
2
) (X) (X
2
) (X) (X
2
)
0,23 0,054 0,27 0,071 0,30 0,090 0,25 0,063
0,25 0,063 0,25 0,063 0,27 0,071 0,30 0,090
0,30 0,090 0,30 0,090 0,28 0,080 0,32 0,100
0,28 0,080 0,32 0,100 0,22 0,047 0,32 0,100
0,32 0,100 0,30 0,090 0,23 0,054 0,33 0,111
Total Σx=5,63
Total Σx
2
=¿1,608
Uji keseragaman data
s
2
=
1
n(n-1)
[n.ΣXi
2
-(ΣXi)
2
]
s
2
=
1
20(20-1)
[20.1,608−(5,63)
2
]
s
2
=0,0001286
s=√0,0001286
s = 0,0113 = 0,01  Standar Deviasi
99% Pengamatan terletak dalam 3 simpangan baku dari nilai tengahnya
μ ± 3 σ = 0,28 ± 3 (0,01)
BKA = 0,28 + 0,03 = 0,31 menit
BKB = 0,28 – 0,03= 0,25 menit
Jumlah pengamatan yang seharusnya dibuat (N’)
sN
'
=[
60√20x1,608−(5,63)
2
5,63 ]
2
sN
'
=¿ 49
Jadi, terlihat bahwa jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan (N’=19) lebih
kecil daripada jumlah pengamatan yang telah dilakukan (N=20). Kesimpulan, jumlah
0,25
0,31
Daerah Rentang Data yang
Diterima

pengamatan yang telah dilakukan sebanyak 20 kali dan memberikan data pengukuran
waktu kerja pada tabel pengamatan II dapat memberikan tingkat kepercayaan 95 %
dan tingkat ketelitian kurang lebih 5%.
3.Data Pengamatan Metode Kerja III
N ( jumlah pengamatan ) = 20
(X) (X
2
) (X) (X
2
) (X) (X
2
) (X) (X
2
)
0,30 0,090 0,25 0,063 0,32 0,100 0,25 0,063
0,25 0,063 0,28 0,080 0,28 0,080 0,33 0,111
0,20 0,040 0,28 0,080 0,30 0,090 0,33 0,111
0,22 0,047 0,33 0,111 0,27 0,071 0,32 0,100
0,23 0,054 0,30 0,090 0,23 0,054 0,27 0,071
Total Σx=5,55
Total Σx
2
=1,57
Uji keseragaman data
s
2
=
1
n(n-1)
[n.ΣXi
2
-(ΣXi)
2
]
s
2
=
1
20(20-1)
[20.1,57−(5,55)
2
]
s
2
=0,001572
s=√0,001572
s = 0,0396 = 0,04  Standar Deviasi
99% Pengamatan terletak dalam 3 simpangan baku dari nilai tengahnya
μ ± 3 σ = 0,27 ± 3 (0,04)
BKA = 0,27 + 0,12 = 0,39 menit
BKB = 0,27 – 0,12 = 0,15 menit
Jumlah pengamatan yang seharusnya dibuat (N’)
sN
'
=[
60√20x1,57−(5,55)
2
5,55 ]
2
0,15
0,39
Daerah Rentang Data yang
Diterima

sN
'
=¿ 64
Jadi, terlihat bahwa jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan (N’=8) lebih
kecil daripada jumlah pengamatan yang telah dilakukan (N=20). Kesimpulan, jumlah
pengamatan yang telah dilakukan sebanyak 20 kali dan memberikan data pengukuran
waktu kerja pada tabel pengamatan III dapat memberikan tingkat kepercayaan 95 %
dan tingkat ketelitian kurang lebih 5%.
4.Data Pengamatan Metode Kerja IV
N ( jumlah pengamatan ) = 20
(X) (X
2
) (X) (X
2
) (X) (X
2
) (X) (X
2
)
0,18 0,034 0,27 0,071 0,27 0,071 0,25 0,063
0,22 0,047 0,28 0,080 0,28 0,080 0,27 0,071
0,20 0,040 0,25 0,063 0,28 0,080 0,25 0,063
0,23 0,054 0,25 0,063 0,30 0,090 0,23 0,054
0,25 0,063 0,23 0,054 0,28 0,080 0,23 0,054
Total Σx=5,02
Total Σx
2
=¿ 1,275
Uji keseragaman data
s
2
=
1
n(n-1)
[n.ΣXi
2
-(ΣXi)
2
]
s
2
=
1
20(20-1)
[20.1,275−(5,02)
2
]
s
2
=0,000788
s=√0,000788
s = 0,028 = 0,02  Standar Deviasi
99% Pengamatan terletak dalam 3 simpangan baku dari nilai tengahnya
μ ± 3 σ = 0,25 ± 3 (0,02)
BKA = 0,25 + 0,06 = 0,31 menit
BKB = 0,25 – 0,06 = 0,19 menit
Jumlah pengamatan yang seharusnya dibuat (N’)
0,19
0,31
Daerah Rentang Data yang
Diterima

sN
'
=[
60√20x1,275−(5,02)
2
5,30 ]
2
sN
'
=¿ 36
Jadi, terlihat bahwa jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan (N’=9) lebih
kecil daripada jumlah pengamatan yang telah dilakukan (N=20), Kesimpulan, jumlah
pengamatan yang telah dilakukan sebanyak 20 kali dan memberikan data pengukuran
waktu kerja pada tabel pengamatan IV dapat memberikan tingkat kepercayaan 95 %
dan tingkat ketelitian kurang lebih 5%.
4.3Penetapan Waktu Siklus, Waktu Normal, Waktu Standar, Dan Output Standar
Dari lembar pengamatan yang terdapat pada halaman 6, 7, 8, dan 9. Maka data tersebut dapat
digunakan untuk menentukan waktu siklus, waktu normal, dan waktu standar yang dibutuhkan
dalam pekerjaan merakit steker, serta output standar yang dapat dikerjakan oleh operator.
Berikut merupakan perhitungan waktu siklus, waktu normal, dan waktu standar:
Keterangan:
Ws : Waktu Siklus.
Wn : Waktu Normal.
Wstd: Waktu Standar/ Waktu Baku.
Σx : Jumlah Waktu Pengamatan.
n : Jumlah Pengamatan.
1.Metode Kerja I
Ws=
TotalΣx
n
=
5,77
20
= 0,289menit
Wn= Ws x Rating Factor = 0,289x110% = 0,318 menit
Wstd= Wnx
100%
100%−Allowance%
= 0,318x
100%
100%−5%
= 0,334 menit/ unit produk
Output Standar=
1
WaktuStandar
=
1
0,334
= 3 unit produk per menit

Jadi, waktu standar yang dibutuhkan dalam pekerjaan perakitan steker dengan
menggunakan metode/ layout kerja I (Baut –Mur – Rumah – Colokan) dan rating factor
operator 110 % dan allowance 5 % adalah 0,334 menit/ unit produk atau dengan output
standar sebanyak 3 unit produk per menit.
2.Metode Kerja II
Ws=
TotalΣx
n
=
5,63
20
= 0,281 menit
Wn= Ws x Rating Factor = 0,281x110% = 0,309 menit
Wstd= Wnx
100%
100%−Allowance%
= 0,309x
100%
100%−5%
= 0,325 menit/ unit produk
Output Standar=
1
WaktuStandar
=
1
0,325
= 3 unit produk per menit
Jadi, waktu standar yang dibutuhkan dalam pekerjaan perakitan steker dengan
menggunakan metode/ layout kerja II (Mur – Baut – Colokan - Rumah) dan rating factor
operator 110 % dan allowance 5 % adalah 0, 325 menit/ unit produk atau dengan output
standar sebanyak 3 unit produk per menit.
3.Metode Kerja III
Ws=
TotalΣx
n
=
5,55
20
= 0,278 menit
Wn= Ws x Rating Factor = 0,278x100% = 0,278 menit
Wstd= Wnx
100%
100%−Allowance%
= 0,278x
100%
100%−5%
= 0,292 menit/ unit produk
Output Standar=
1
WaktuStandar
=
1
0,292
= 3 unit produk per menit
Jadi, waktu standar yang dibutuhkan dalam pekerjaan perakitan steker dengan
menggunakan metode/ layout kerja III (Rumah – Mur – Baut - Colokan) dan rating factor
operator 100 % dan allowance 5 % adalah 0,292 menit/ unit produk atau dengan output
standar sebanyak 3 unit produk per menit.
4.Metode Kerja IV

Ws=
TotalΣx
n
=
5,02
20
= 0,251 menit
Wn= Ws x Rating Factor = 0,251x110% = 0,276 menit
Wstd= Wnx
100%
100%−Allowance%
= 0,276x
100%
100%−5%
= 0,290 menit/ unit produk
Output Standar=
1
WaktuStandar
=
1
0,290
= 3 unit produk per menit
Jadi, waktu standar yang dibutuhkan dalam pekerjaan perakitan steker dengan
menggunakan metode/ layout kerja IV (Mur – Rumah – Colokan - Baut) dan rating factor
operator 110 % dan allowance 5 % adalah 0, 290 menit/ unit produk atau dengan output
standar sebanyak 3 unit produk per menit.
BAB V
KESIMPULAN & SARAN
1.
2.
3.
4.
5.
5.1Kesimpulan
Pada laporan praktikum pengukuran waktu kerja perakitan steker, kesimpulan yang
dapat diambil adalah:
1.Pengukuran kerja dengan stop watch merupakan cara pengukuran yang objektif
karena waktu yang ditetapkan berdasarkan fakta pengukuran waktu secara langsung
yang didapatkan dari pengamatan dilapangan. Pelaksanaan pengukuran waktu
dengan jam henti adalah sebagai berikut:
a)Catat semua informasi yang berkaitan dengan penyelesaian pekerjaan perakitan
steker seperti metode kerja / layout kerja, dan peralatan kerja lain yang
digunakan.

b)Tetapkanlah jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat.
c)Amati, dan ukur waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan
pekerjaan perakitan steker tersebut.
d)Catat waktu yang telah diukur ke dalam lembar pengamatan sebagai bahan
untuk pengolahan data yang telah terkumpul
2.Berdasarkan perhitungan yang terdapat pada sub bab 4.3 yaitu penetapan waktu
siklus, waktu normal, waktu standar, dan output standar, maka hasil perhitungan
waktu standar per metode kerja adalah sebagai berikut:
waktu standar yang dibutuhkan dalam pekerjaan perakitan steker dengan
menggunakan metode/ layout kerja I (Baut –Mur – Rumah – Colokan) dan
rating factor operator 110 % dan allowance 5 % adalah 0,334 menit/ unit
produk atau dengan output standar sebanyak 3 unit produk per menit.
waktu standar yang dibutuhkan dalam pekerjaan perakitan steker dengan
menggunakan metode/ layout kerja II (Mur – Baut – Colokan - Rumah) dan
rating factor operator 110 % dan allowance 5 % adalah 0, 325 menit/ unit
produk atau dengan output standar sebanyak 3 unit produk per menit.
waktu standar yang dibutuhkan dalam pekerjaan perakitan steker dengan
menggunakan metode/ layout kerja III (Rumah – Mur – Baut - Colokan) dan
rating factor operator 100 % dan allowance 5 % adalah 0,292 menit/ unit
produk atau dengan output standar sebanyak 3 unit produk per menit.
waktu standar yang dibutuhkan dalam pekerjaan perakitan steker dengan
menggunakan metode/ layout kerja IV (Mur – Rumah – Colokan - Baut)
dan rating factor operator 110 % dan allowance 5 % adalah 0, 290 menit/
unit produk atau dengan output standar sebanyak 3 unit produk per menit.
3.Berdasarkan waktu standar per unit produk, maka dapat diketahui bahwa metode/
layout kerja yang terbaik dan dapat diterapkan untuk meningkatkan produktivitas
kerja pada pekerjaan perakitan steker adalah Metode kerja / layout kerja IV
(Mur – Rumah – Colokan - Baut) dengan waktu standar 0,290 menit per unit
produk.

5.2Saran
1.Sebelum melakukan pengukuran waktu kerja dengan stop watch sebaiknya operator
melakukan uji coba terlebih dahulu, sehingga waktu pengamatan yang didapat lebih
pendek dan pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien.
2.Tata letak dari metode kerja/ layout kerja yang digunakan pada perakitan steker
seharusnya berada pada daerah kerja normal operator.
3.Sebaiknya letak dari peralatan kerja pada perakitan steker, yaitu obeng diletakan
pada daerah kerja normal operator sehingga mudah di jangkau dan membuat
pekerjaan lebih efektif dan efisien.
LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA
PEMASANGAN PAKU PASAK

Dosen:
Dr. Hendrastuti H. Agoeng, M.T.
Disusun Oleh:
Citra Yunianti (1116001)
Muhammad Rifqi Nawwar (11160)
Gatot Dwi Prakoso (1116031)
POLITEKNIK STMI JAKARTA
Teknik Industri Otomotif
Jl. Letjen. Suprapto No.26 Cempaka Putih Timur, Cempaka Putih, Jakarta Pusat,
DKI Jakarta Kode Pos: 10510
Telp: (021) 42801783, Fax: (021) 4288206
-2017-

DAFTAR PUSTAKA
Wignjosoebroto, S., 1989. Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja. Edisi Kedua, PT. Guna
Widya, Jakarta.
Wignjosoebroto, S., 1995. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Edisi pertama. Jakarta: Penerbit
PT. Guna Widya.
Niebel, B.W. & Freivalds, Andris., 1999. Methods Standard and Work Design. Mc Graw Hill, New
York.
Barnes, R.M., 1980. Motion and Time Study, Design and Measurement of Work. Wiley.
Tags