Tugas Kelompok Politeknik STMI Laporan QFD

citrayunianti1 8 views 31 slides Feb 06, 2025
Slide 1
Slide 1 of 31
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31

About This Presentation

Tugas Kelompok Politeknik STMI Jakarta Perancangan Produk dan Rekayasa Nilai


Slide Content

PRAKTIKUM PERANCANGAN PRODUK DAN REKAYASA
NILAI
KUESIONER PENELITIAN
Dosen:
Irma Agustiningsih Imdam. S.ST, MT
Disusun Oleh:
Loko Pangentas (1116009)
Nico Elisa Pakpahan (1116032)
Citra Yunianti (1116001)
TEKNIK INDUSTRI OTOMOTIF
POLITEKNIK STMI JAKARTA
KEMENTRIAN PERINDUSTRIAN RI
Jl. Letjen Suprapto No. 26 Cempaka Putih, DKI Jakarta, Kode Pos: 10510
Telp: (021) 42801783, Fax: (021) 42888206
-2017-

Daftar Isi
Daftar isi.........................................................................................................i
Bab 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah..................................................................1
1.3 Pembatasan Masalah..................................................................1
1.4 Permasalahan.............................................................................2
1.5 Tujuan Praktikum......................................................................2
1.6 Sistematika Penulisan................................................................2
Bab II LANDASAN TEORI
2.1 Quality Function Deployment (QFD)................................................4
2.1.1 Pengertian Quality Function Deployment............................................4
2.1.2 Manfaat Quality Function Deployment................................................5
2.1.3 Tahap-tahap Implementasi Quality Function Deployment..................5
2.1.4 Matrix House of Quality.......................................................................6
2.2 Validitas dan Reliabilitas...........................................................................8
2.3 Skala Likert................................................................................................9
2.4 Koefisian Korelasi Berperingkat Spearman..............................................11
Bab III Metode Praktikum
3.1 Metode, Tempat dan Waktu............................................................13
3.2 Objek Perancangan...................................................................13
3.3 Pengembangan Kuisioner.........................................................13
3.4 Hasil kuisioner Honda scoopy..................................................17

Bab IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Analisi Kuisioner.....................................................................21
4.2 VOC.........................................................................................21
4.3 Fase QFD.................................................................................22
4.4 Design Improvment..................................................................23
Bab V PENUTUP
5.1 Kesimpulan..............................................................................27
5.2 Saran.........................................................................................27
Daftar Pustaka...............................................................................................28

BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Di era sekarang dunia industri berkembang sangat pesat terutama pada dunia industri
manufaktur pada bidang otomotif. Persaingan yang sangat ketat dan permintaan konsumen
akan kualitas dan hal lebih dari sebuah peroduk selalu didambakan konsumen. Hal ini
mendorong industri ini lebih berinovasi untuk saling bersaing.
Seperti perusahaan manufaktur otomotif roda dua asal jepang yaitu PT. ASTRA HONDA
MOTOR. Perusahaan ini menghasilkan berbagai produk kendaraan roda dua pada setiap
kelasnya. Produk yang berkualitas, irit serta ekonomis di kantong konsumen sangat diminati
pembelinya. Seperti contoh produknya adalah dengan merek Honda Scoopy. Motor metic
degan kelas 110 cc cukup diminati oleh para konsumen. Tapi di luar itu produk ini memiliki
pesaing yaitu dari PT Yamaha Motor Indonesia dengan produknya Yamaha Fino dan PT
Suzuki dengan produknya Suzuki Lets. Untuk memenangkan persaingan produk ini, harus
dilakukan sebuah inovasi-inovasi terbaru yang dimasukan kedalam produk tersebut.Salah
satu cara untuk memberikan inovasi serta perbaikan-perbaikan adalah dengan menggunakan
metode QFD.
Metode QFD merupakan metode perancangan dan pengembangan peroduk secara terstruktur
dan memungkin kan kita dapat mendefinisikan secara jelas keinginan pelanggan, dan
mengevaluasi kemampuan peroduk secara sistematik untuk memenuhi kebutuhan dan
harapan tersebut. Untuk itu kami akan menganalisa produk keluaran PT. AHM yaitu Honda
Scoopy agar memenuhi keinginan pelanggan serta memenangkan persaingan di kelasnya.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latarbelakang di atas dapat dilakukan identifikasi masalah sebagai berikut:
a)Kurangnya pemahaman akan penggunaan metode QFD untuk melakukan sebuan
perencanaan dan pengembangan pada produk Honda Scoopy
b)Belum maksimalnya penggunaan metode QFD pada produk Honda Scoopy
c)Kurangnya inovasi yang cemerlang dari penggunaan metode QFD
1.3Pembatasan Permasalahan
Pembatasan masalah yang ditulis agar praktikum lebih fokus dan tidak meluas dari
pembahasan yang dimaksud, dalam laporan ini pembahasan meliputi:
a)Mengaplikasikan metode QFD sebaik baiknya pada Honda Scoopy
b)Membuat kuisioner
c)Membuat fase QFD
1.4Permasalahan

Bedasarkan latar belakang masalah yang ada, maka lingkup permasalahan dalam praktikum
ini adalah:
a)Bagaimana tahapan membuat QFD
b)Bagaimana membuat quisioner
c)Bagaimana membuat pertanyaan untuk mencari keinginan pelanggan
d)Bagaimana menentukan VOC
e)Bagaimana membuat rumah qualitas fase 1 sampai 4
1.5Tujuan Praktikum
Dari latarbelakang yang tertulis maka peraktikum ini bertujuan untuk:
a)Memahami langgkah-langkah melakukan perencanaan dan pengembangan dari
sebuah peroduk.
b)Memahami cara membuat kuisioner
c)Memahami perubahan bahasa dari tahapan membuat QFD fase 1 – fase 4
d)Mengetahui keinginan pelanggan dari sebuah peroduk.
e)Membuat inovasi dari hasi QFD.Perubahan besar maupun perubahan kecil.
1.6 Sistematika Penulisan
Guna memahami lebih jelas laporan ini, dilakukan dengan cara mengelompokkan materi
menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I         : PENDAHULUAN
      Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, identifikasi
masalah, pembatasan masalah, permasalahan, tujuan praktikum dan sistematika penulisan.
BAB II       : LANDASAN TEORI
       Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian
dan definisi. Bab ini juga  menjelaskan langkah-langkah manfaat dari penggunaan metode
dan juga perhitungan-perhitungan yang dilakukan.
BAB III      : PENGUMPULAN dan PENGOLAHAN DATA
             Bab ini berisikan spesifikasi produk yang akan diteliti disertai dengan gambar
produknya. Bab ini juga menjelaskan tentang pengembangan kuisioner dan pengolahan data
hasil kuisioner yang telah di sebarkan.
BAB IV   : ANALISIS dan PEMBAHASAN
         Bab ini menjelaskan analisa dari hasil kuisioner yang telah diolah datanya untuk
mendapatkan VOC/keinginan dari pelanggan. Bab ini juga menjelaskan pengembangan QFD

1 – QFD 4 dan juga menyertai design inovasi dari hasil qfd berupa gambar dari software
zw3d
BAB V       : PENUTUP
          Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan saran agar hasil
dari peraktikum penelitian ini lebih optimal.
BAB 2

LANDASAN TEORI
2.1 Quality Function Deployment (QFD)
Bangsa Jepang mengembangkan suatu pendekatan yang disebut pemberdayaan fungsi
kualitas (Quality Function Deployment-QFD) untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Istilah
ini merupakan terjemahan dari karakter kanji yang digunakan untuk menggambarkan proses
tersebut, mungkin terdengar membingungkan. QFD ini di temukan oleh Yoji Akao pada
tahun 1966. QFD merupakan suatu metode yang dikembangkan untuk menghubungkan
perusahaan atau lembaga dengan konsumen. Melalui QFD, setiap keputusan dibuat untuk
memenuhi kebutuhan yang diekspresikan oleh pelanggan. Pendekatan ini menggunakan
sejenis diagram matriks untuk mempresentasikan data dan informasi (Evans et al, 2007).
QFD dimulai pada tahun 1972 di lokasi anjungan kapal Mitsubishi di Kobe. Toyota
kemudian mulai membangun konsep ini tidak lama kemudian, dan telah menggunakannya
sejak 1977 dengan hasil yang amat mengagumkan. Xerox dan Ford memulai penggunaan
QFD pada tahun 1986 (pada waktu itu , lebih dari 50 persen perusahaan Jepang telah
menggunkan pendekatan ini). Kini QFD berhasil digunakan oleh banyak perusahaan seperti
General Motors, Ford, Mazda, Motorola, Xerox, Kodak IBM, Procter & Gamble, Hewlett
Packard, dan AT&T. Dua organisasi, American Supplier Institute, Inc., organisasi nirlaba,
dan GOAL/QPC, perusahaan konsultan di Massachusetts telah mempublikasikan dan
mengembangkan konsep ini di Amerika Serikat.
Dengan QFD, operasional perusahaan didorong oleh suara pelanggan dan bukan oleh
perintah manajemen ataupun opini/keinginan dari para ahli. QFD berfokus pada penyebab-
penyebab utama kepuasan serta ketidakpuasan pelanggan, sehingga menjadikannya alat yang
berguna untuk analisis kompetitif kualitas produk oleh manajemen.
2.1.1 Pengertian Quality Function Deployment
Quality Function Deployment (QFD) adalah metode perencanaan dan pengembangan secara
terstruktur yang memungkinkan tim pengembangan mendefinisikan secara jelas kebutuhan
dan harapan pelanggan, dan mengevaluasi kemampuan produk atau jasa secara sistematik
untuk memenuhi kebutuhan dan harapan tersebut (Ariani, 2002). Menurut Subagyo dalam
Marimin 2004, Quality Function Deployment adalah suatu cara untuk meningkatkan kualitas
barang atau jasa dengan memahami kebutuhan konsumen, lalu menghubungkannya dengan
ketentuan teknis untuk menghasilkan barang atau jasa ditiap tahap pembuatan barang atau
jasa yang dihasilkan.
QFD didefinisikan sebagai suatu proses atau mekanisme terstruktur untuk menentukan
kebutuhan pelanggan dan menerjemahkann kebutuhan-kebutuhan itu ke dalam kebutuhan
teknis yang relevan, di mana masing-masing area fungsional dan tingkat organisasi dapat
mengerti dan bertindak. Ia mencakup juga pemantauan dan pengendalian yang tepat dari
proses manufacturing menuju sasaran (Gaspersz, 1997).

QFD digunakan untuk memperbaiki pemahaman tentang pelanggan dan untuk
mengembangkan produk, jasa serta proses dengan cara yang lebih berorientasi kepada
pelanggan (Rampersad, 2006).
2.1.2. Manfaat Quality Function Deployment
Ada 3 manfaat utama yang diperoleh perusahaan bila menggunakan metode QFD, yaitu:
1.Mengurangi Biaya: Hal ini dapat terjadi karena produk yang dihasilkan benar-benar
sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harapan konsumen sehingga tidak ada
pengulangan pekerjaan dan pembuangan bahan baku yang tidak sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditetapkan oleh konsumen. Pengurangan biaya dapat dicapai
dengan pengurangan biaya pembelian bahan baku, biaya overhead atau pengurangan
upah dan penyederhanaan proses produksi.
2.Meningkatkan Pendapatan: Dengan pengurangan biaya, untuk hasil yang kita terima
akan lebih meningkat. Dengan QFD produk atau jasa yang dihasilkan akan lebih dapat
memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.
3.Mengurangi Waktu Produksi: QFD akan membuat tim pengembangan produk atau
jasa untuk memfokuskan pada program pengembangan kebutuhan dan harapan
konsumen (Ariani, 2002).
Manfaat lain yang diperoleh dari penerapan QFD ini juga meliputi:
a.Fokus pada pelanggan (Customer focused) yaitu mendapatkan input dan umpan balik
dari pelanggan mengenai kebutuhan dan harapan pelanggan. Hal ini penting, karena
performansi suatu organisasi tidak bisa lepas dari pelanggan.
b.Efisien waktu (Time Efficient), dengan menerapkan QFD maka program
pengembangan akan memfokuskan pada harapan dan kebutuhan pelanggan.
c.Orientasi kerjasama (Cooperations Oriented), QFD menggunakan pendekatan yang
berorientasi pada kelompok. Semua keputusan didasarkan pada konsensus dan
keterlibatan semua orang dalam diskusi dan pengambilan keputusan.
d.Orientasi pada dokumentasi (Documentation Oriented), QFD menggunakan data dan
dokumentasi yang berisi proses mendapatkan seluruh kebutuhan dan harapan
pelanggan. Data dan dokumentasi ini digunakan sebagai informasi mengenai
kebutuhan dan harapan pelanggan yang selalu diperbaiki dari waktu ke waktu.
2.1.3 Tahap-tahap Implementasi Quality Function Deployment
Menurut Subagyo dalam Marimin (2004), tahapan QFD adalah:
1.Mengidentifikasikan kemauan pelanggan. Dalam hal ini, pelanggan atau konsumen
ditanya mengenai sifat yang diinginkan dari suatu produk.
2.Mempelajari ketentuan teknis dalam menghasilkan barang atau jasa. Hal ini
didasarkan data yang tersedia. Aktivitas dan sarana yang digunakan dalam
menghasilkan barang atau jasa, dalam rangka menentukan mutu pemenuhan
kebutuhan pelanggan.
3.Hubungan antara keinginan pelanggan dengan ketentuan teknis. Hubungan ini dapat
berpengaruh kuat, sedang atau lemah. Setiap aspek dari konsumen diberi bobot, untuk
membedakan pengaruhnya terhadap mutu produk.

4.Perbandingan kinerja pelayanan. Tahap ini membandingkan kinerja perusahaan
dengan pesaing.
5.Evaluasi pelanggan untuk membandingkan pendapat pelanggan tentang mutu produk
yang dihasilkan oleh perusahaan dengan produk pesaing. Menggunakan Skala Likert
dengan pendekatan distribusi Z, kemudian dibuat rasio antara target dengan mutu
setiap kategori.
6.Trade off untuk memberikan penilaian pengaruh antar aktivitas atau sarana yang satu
dengan lainnya.
2.1.4Matrix House of Quality
Matrix House of Quality (HoQ) atau rumah mutu adalah bentuk yang paling dikenal dari
representasi QFD. Matriks ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian horizontal dari
matriks berisi informasi yang berhubungan dengan konsumen dan disebut dengan customer
table, bagian vertikal dan matriks berisi informasi teknis sebagai respon bagi input konsumen
dan disebut dengan technical table. Dua aspek utama matriks rumah kualitas dapat dilihat
pada gambar 2.1. (Gaspersz dalam Marimin, 2004).
Gambar 2.1 Gambar Dua aspek utama matriks rumah kualitas
HoQ digunakan oleh tim di berbagai bidang untuk menerjemahkan persyaratan konsumen
(customer requirement), hasil riset pasar dan benchmarking data ke dalam sejumlah target
teknis prioritas. Jenis matriks HoQ bentuknya bermacam-macam. Bentuk umum dan matriks
ini terdiri dari enam komponen utama, yaitu:
1.Voice of Customer “WHATs”, daftar persyaratan terstruktur yang berasal dari
persyaratan konsumen.
2.Voice of Organization “HOWs”, daftar karakteristik produk terstruktur yang relevan

dengan persyaratan konsumen dan terukur.
3.Relationship Matrix, matriks ini menggambarkan persepsi tim QFD mengenal
keterkaitan antara technical dan customer requirement. Skala yang cocok diterapkan
dan digambarkan dengan menggunakan simbol berikut:
= melambangkan hubungan kuat
= melambangkan hubungan sedang
= melambangkan hubungan lemah
4.Planning Matrix “WHYs”, menggambarkan persepsi konsumen yang diamati dalam
survei pasar, termasuk di dalamnya kepentingan relatif dari persyaratan konsumen,
perusahaan, kinerja perusahaan dan pesaing dalam memenuhi persyaratan tersebut.
5.Technical Corelation “ROOF matrix”, digunakan untuk mengidentifikasikan, dimana
technical requirement saling mendukung atau saling mengganggu satu dengan lainnya
di dalam desain produk. Matriks ini dapat mengetengahkan kesempatan untuk inovasi.
6.Competitive Analysis “Technical priorities, benchmarks and targets”, digunakan
untuk mencatat prioritas yang ada pada matriks technical requirement, mengukur
kinerja teknik yang diperoleh oleh produk pesaing dan tingkat kesulitan yang timbul
dalam mengembangkan requirement. Output akhir dan matriks adalah nilai target
untuk setiap technical requirement.
Adapun langkah yang harus dilakukan dalam mengaplikasikan QFD adalah:
1.Mendengarkan suara konsumen (atribut) untuk menentukan harapan pelanggan.
Caranya:
a.Penentuan konsumen ahli dengan judgment sampling
b.Wawancara dengan konsumen ahli hasil
wawancara adalah atribut kualitas.
2.Membuat karakteristik proses yang ada dalam perusahaan.
3.Menentukan hubungan karakteristik antara atribut dengan karakteristik proses dengan
nilai yang sudah ditetapkan.
4.Menentukan kepuasan konsumen dan juga perbandingan kinerja perusahaan. Untuk
mengetahui kepuasan konsumen dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner, dimana
untuk setiap pertanyaan diberikan pilihan jawaban dalam bentuk skala likert yang
bersifat ordinal. Skor butir pernyataan pada skala ordinal tidaklah tepat dilakukan
penjumlahan dari sejumlah skor, tetapi penjumlahan skor dapat dilakukan bila skor
pernyataan merupakan skala interval atau skala rasio. Untuk memperoleh skor butir
pernyataan yang sifatnya interval diperlukan transformasi data dengan pendekatan
distribusi Z.
5.Menentukan trade off atau keterkaitan antara karakteristik proses yang satu dengan
yang lainnya. Hubungan ini dapat dinyatakan dengan hubungan kuat positif (++)
apabila salah satu karakteristik proses naik maka akan berdampak kuat pada kenaikan
proses yang berkaitan tersebut. Hubungan kuat (+) pengaruhnya akan sama dengan
hubungan kuat positif hanya saja dampak yang dihasilkan tidak sekuat hubungan kuat
positif. Hubungan negatif (-) apabila hubungan berjalan tidak searah, hal ini terjadi
bila suatu karakteristik mengalami penurunan tetapi karakteristik yang lainnya akan
mengalami kenaikan. Hubungan kuat negatif (--) apabila dampak yang dihasilkan
lebih kuat dari hubungan negatif.
6.Menentukan tingkat kepentingan kebutuhan teknis.

2.2Validitas dan Reliabilitas
Salah satu pokok perhatian dalam setiap kegiatan penelitian adalah masalah cara memperoleh
data informasi yang akurat, cerman dan objektif. Hal tersebut menjadi sangat penting artinya
dikarenakan hasil dan kesimpulan penelitian dapat dipercaya apabila didasarkan pada
informasi yang juga dapat dipercaya. Sifat valid dan reliable diperlihatkan oleh tingginya
akurasi dan kecermatan alat ukur. Intrumen ukur atau tes disebut sebagai tidak valid bila
tidak mampu menghasilkan informasi yang akurat mengenai atribut atau variabel yang
diukurnya, yaitu skornya tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Keputusan dan
kesimpulan yang tepat hanya dapat dicapai bila datanya diperoleh dengan cara yang benar
dan menggunakan instrument ukur yang memenuhi persyaratan. Disinilah pentingnya
peranan reliabilitas dan validitas.
Sebelum data hasil kuesioner dipergunakan untuk pengujian statistik, maka perlu diuji
validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu untuk memperoleh data yang valid dan andal.
Reliabilitas merupakan terjemahan dari kata reliability. Suatu pengukuran yang mampu
menghasilkan data yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang
reliabel (reliable). Reliabilitas dapat diartikan sebagai tingkat keandalan suatu alat ukur
dalam mengukur nilai pada subjek dengan kondisi yang sama, tetapi dalam waktu yang
berbeda. Menduga reliabilitas suatu alat ukur dapat dilakukan dengan beberapa metode antara
lain yaitu test-retest dan internal consistency.
Test-retest menduga nilai reliabilitas alat ukur dengan mengukur subyek atau obyek yang
sama pada dua waktu yang berbeda. Internal consistency menduga nilai reliabilitas alat ukur
dengan melakukan perhitungan ragam terhadap jawaban pertanyaan dalam satu kelompok
pertanyaan. Cara umum digunakan untuk mengukur
reliabilitas kuesioner dengan metode internal consistency adalah Cronbach’s Alpha, yang
dapat dirumuskan sebagai berikut:
(2.1)
Keterangan:
= reliabilitas instrumen
= banyaknya butir pertanyaan
= ragam skor butir ke-i
= ragam skor total
Kriteria keandalan kuesioner di bidang sosial adalah jika nilai koefisien reliabilitasnya lebih
besar atau sama dengan 0,6. (Ghozali, 2005).

Validitas berasal dari kata validity. Validitas diartikan sebagai ketepatan suatu alat ukur
dalam memperoleh informasi yang ingin diukur. Validitas adalah pertimbangan yang paling
utama dalam mengevaluasi tes sebagai instrument ukur. Metode untuk menguji validitas
suatu kuesioner ada empat, yaitu face validity, content validity, criterion validity, dan
constract validity. Face validity adalah pengujian secara statistik yang paling sederhana
karena hanya didasarkan pada pendapat orang yang ahli di bidang penelitian tersebut
mengenai ketepatan alat ukur yang digunakan. Content validity mengukur kemampuan suatu
pengukuran dalam mengukur semua aspek yang harus diukur dari bidang penelitian tertentu.
Criterion validity mengukur kemampuan suatu pengukuran sebagai indicator dari kejadian
tertentu. Construct validity mengukur kemampuan suatu pengukuran dalam mengukur konsep
yang ingin diukur.( Key, J.P. 1997)
Adapun langkah-langkah dalam pengujian validitas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.Mendefenisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur. Konsep yang akan
diukur hendaknya dijabarkan terlebih dahulu sehingga operasionalnya dapat
dilakukan.
b.Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden. Responden diminta
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada. Disarankan agar jumlah responden
untuk uji coba minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini, distribusi skor
(nilai) akan lebih mendekati kurva normal.
c.Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.
d.Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pertanyaan dengan skor
total.
Untuk mengetahui tiap instrumen pernyataan valid atau tidak, maka nilai korelasi tersebut
dibandingkan dengan 0,3. dimana jika nilai korelasi ( r ) lebih besar dari 0,3 maka, intrumen
tersebut dinyatakan valid, begitu pula sebaliknya. Sebagaimana yang dinyatakan Masrun
yang dikutip oleh Sugiyono (2008) bahwa:
“Item yang mempunyai korelsi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi,
menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat
minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3. Jadi kalau korelasi antara
butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak
valid”.
2.3 Skala Likert
Skala likert pertama kali dikembangkan oleh Rensis Linkert pada tahun 1932 dalam
mengukur sikap masyarakat. Dalam skala ini hanya menggunakan item yang secara pasti baik
dan secara pasti buruk. Total skor merupakan penjumlahan skor responsi dari responden yang
hasilnya ditafsirkan sebagai posisi responden. Skala ini menggunakan ukuran ordinal
sehingga dapat membuat ranking walaupun tidak diketahui berapa kali satu responden lebih
baik atau lebih buruk dari responden lainnya.
Untuk menjelaskan skala likert sebagai skala ordinal, maka kita perlu melihat definisi dari

skala ordinal terlebih dahulu. Skala ordinal adalah skala yang sudah memiliki tingkatan
namun jarak antar tingkatan belum pasti. Pada skala likert dengan skala lima terdapat lima
alternatif jawaban yaitu: sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Pada skala likert lima skala tersebut maka sangat setuju pasti lebih tinggi daripada yang
setuju, yang setuju pasti lebih tinggi daripada yang netral, yang netral pasti lebih tinggi
daripada yang tidak setuju, sedangkan yang tidak setuju pasti lebih tinggi daripada yang
sangat tidak setuju. Namun jarak antara sangat setuju ke setuju dan dari setuju ke netral dan
seterusnya tentunya tidak sama, oleh karena itu data yang dihasilkan oleh skala likert adalah
data ordinal. Sedangkan cara scoring bahwa sangat setuju 5, setuju 4, netral 3, tidak setuju 2
dan sangat tidak setuju 1 hanya merupakan kode saja untuk mengetahui mana yang lebih
tinggi dan mana yang lebih rendah. Dari cara scoring tersebut kita tidak bisa memaknai
bahwa sangat setuju adalah netral ditambah setuju (Sewindu Statistika, FMIPA UNDIP
2011).
Tabel 2.1. Transformasi Z-skor
Tabel yang diadaptasi dari Edwards (1957) dalam bukunya Techniques of Attitude
Scale Contruction.
Dengan menggunakan Tabel 2.1. dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: Pertama.
Menghitung frekuensi (f) jawaban responden pada setiap kategori.
Kedua Menentukan proporsi (p), yaitu dengan membagi setiap frekuensi dengan banyaknya
subyek.
Ketiga.Menentukan proporsi kumulatif (cp), yaitu proporsi suatu kategori ditambah dengan
proporsi-proporsi kategori di kirinya.
Keempat.Menentukan titik tengah proporsi kumulatif (m-cp).
Kelima. Nilai z diperoleh dengan membandingkan tabel z untuk masing-masing titik
tengah prporsi kumulatifnya.
Keenam. Penambahan suatu bilangan sedemikian hingga nilai z yang negatif menjadi
satu.
Keterangan:
f = frekuensi jawaban pada setiap kategori.
p = proporsi setiap kategori.
cp= proporsi kumulatif.
m-cp = titik tengah proporsi kumulatif
Z skor = skor dari distribusi normal baku.
2.4 Koefisian Korelasi Berperingkat Spearman

Charles Spearman, ahli statistik Inggris, memperkenalkan sebuah hubungan antara dua
variable untuk data berperingkat atau data ordinal. Koefisian korelasi Spearman berkisar dari
-1 sampai 1. Apabila koefisian mendekati 1 dan -1 menunjukkan hubungan yang semakin
kuat. Sebaliknya apabila mendekati nilai 0, maka hubungan semakin lemah. Tanda positif
dan negatif menunjukkan arah hubungan dua variabel apakah positif atau negatif (Suharyadi,
2009).
Koefisien korelasi Spearman digunakan untuk mengetahui derajat keeratan dua variabel yang
memiliki skala pengukuran minimal ordinal. Bila pada perhitungan korelasi Pearson data
observasinya yang dikorelasikan, maka pada korelasi Spearman adalah data peringkatnya
(rangking) yang dikorelasikan (Siagian, Dergibson dan Sugiarto, 2000).
Berikut beberapa langkah dalam menghitung keofisien korelasi Spearman:
a.Menyusun peringkat data, yaitu menyusun data menjadi ururtan dari terkecil sampai
terbesar. Setelah data berurut diberikan peringkat. Untuk data yang mempunyai nilai
sama diberikan peringkat rata-rata.
b.Mencari selisih peringkat antara satu variabel dengan variabel lainnya. Selisih ini biasa
dilambangkan dengan “d”.
c.Menghitung koefisien korelasi Spearman, dengan rumus:
r 1
6

di
2
s
n(n
2
1) (2.2)
Keterangan:
rs= koefisien korelasi Spearman
Σ= notasi jumlah
di = perbedaan rangking antara pasangan data
n = banyaknya pasangan data
Jika terdapat Rank Kembar dalam perangkingan untuk kedua variabel (baik X maupun Y), harus
digunakan faktor koreksi yang mengharuskan kita menghitung ∑ X
2
dan ∑Y
2
terlebih dahulu
sebelum menghitung besarnya rs.
X
2
n(n
2
1)TX Y
2
n(n
2
1) TY
12 12 (2.3)
Besarnya T dalam perumusan diatas merupakan faktor korelasi bagi tiap kelompok dengan angka
yang sama dirumuskan sebagai berikut :
T
t
3
t
(2.4)
12

Keterangan:
t = Jumlah variabel yang mempunyai angka yang sama.
Maka Korelasi Spearman kemudian dapat dirumuskan sebagai berikut:
X
2
Y
2
di
2

rs = (2.5)
2X
2
. Y
2
Besarnya koefisien Korelasi Spearman ( rs ) bervariasi yang memiliki batasan batasan antara
– 1 ≤ r ≤ 1, interprestasikan dan nilai koefisien korelasinya adalah :
a.Jika nilai r > 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier positif, yaitu makin besar
nilai variabel X (independent) maka besar pula nilai variabel Y (dependent), atau
makin kecil nilai variabel X (independent) maka makin kecil pula nilai variabel Y
(dependent).
b.Jika nilai r < 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier negatif, yaitu makin kecil
nilai variabel X (independent) maka makin besar nilai variabel Y (dependent), atau
makin besar nilai variabel X (independent) maka makin kecil pula nilai variabel Y
(dependent).
c.Jika nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X
(independent) dengan variabel Y (dependent).
d.Jika nilai r = 1 atau r = -1, artinya telah terjadi hubungan linier sempurna berupa garis
lurus, sedangkan untuk nilai r yang makin mengarah ke angka 0 maka garis makin
tidak lurus.

BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Metode, Tempat dan Waktu
Pada peraktikum ini menggunakan metode QFD dengan tahapan sebagai berikut :
a)Pembuatan Kuesioner
b)Penyebaran Kuesioner
c)Menganalisa faktor kepentingan dan kualitas
d)Pengambilan VOC dari Kuesioner tersebut
e)Pembuatan QFD dari tahap 1 sampai tahap 4
Adapun tempat dan waktu sebagai berikut:
Tempat Perancangan : Gedung A.3.1 Politeknik STMI Jakarta
Waktu Perancangan : 13.00 – 17.00
3.2 Spesifikasi Produkdan gambar produk
Objek praktikum kami adalah Honda Scoopy dengan spesifikai:
Transmisi : Otomatis
Spesifikasi Mesin : 110 struk(mm)
Tipe Bahan Bakar : Premium
3.3 Pengembangan Kuisioner
Untuk mencari keinginan dari pelanggan makan kami membuat kuisioner mengenai produk
honda scoopy dan juga membuat kuisioner untuk 2 kompetitornya yaitu yamaha fino dan
suzuki lets.Kuisioner ini berisi tentang kepusan dan kepentingan dari setiap prnyataannya.
Kuisioner Penelitian Honda Scoopy

Petunjuk Pengisian:
Isilah lembar kuisioner Kepuasan dan Kepentingan dibawah ini, dengan cara
memberikan tanda silang (X) pada interval nilai 1-4 dengan ketentuan sebagai berikut:
A.Rating Kepuasan B. Rating Kepentingan
No Pernyataan Tingkat
Kepuasan
Tingkat
Kepentingan
1Sepeda motor Honda Scoopy
memiliki akselerasi yang baik
43214321
2Sepeda motor Honda Scoopy
memiliki power yang besar saat
melewati tanjakan
43214321
3Sepeda motor Honda Scoopy
mengkonsumsi bahan bakar yang
irit
43214321
4Sepeda motor Honda Scoopy
memiliki suspensi yang baik saat
melewati jalan yang rusak
43214321
5Ban yang digunakan sepeda
motor Honda Scoopy sudah aman
disegala medan dan cuaca
43214321
6Sepeda motor Honda Scoopy
memiliki sistem pengereman yang
handal dan anti selip
43214321
7Sepeda motor Honda Scoopy
adalah motor yang nyaman saat
dikendarai
43214321
8Design body sepeda motor Honda
Scoopy stylish
43214321
9Design lampu sepeda motor
Honda Scoopy stylish
43214321
10Suara mesin sepeda motor Honda
Scoopy sangat halus
43214321
11Warna netral seperti putih dan
hitam adalah warna yang paling
cocok untuk sepeda motor Scoopy
43214321
12Sepeda motor Honda Scoopy
memiliki bagasi yang cukup besar
43214321
13Kunci ganda pada sepeda motor
Honda Scoopy sudah cukup untuk
43214321
Nilai Keterangan
4 Sangat Penting
3 Penting
2 Tidak Penting
1 Sangat Tidak Penting
Nilai Keterangan
4 Sangat Puas
3 Setuju
2 Tidak Puas
1 Sangat Tidak Puas

mengamankan motor
14Sepeda motor Honda Scoopy
memiliki dashboard yang cukup
besar
43214321
15Grip pada sepeda motor Honda
Scoopy nyaman dan mudah saat
digunakan
43214321
16Jok lebar pada sepeda motor
Honda Scoopy terasa empuk saat
diduduki
43214321
Terimakasih atas kesedian waktu dan kerjasamanya
dalam mengisi Kuisioner Penelitian ini
Kuisioner Penelitian Suzuki Lets
Petunjuk Pengisian:
Isilah lembar kuisioner Kepuasan dan Kepentingan dibawah ini, dengan cara
memberikan tanda silang (X) pada interval nilai 1-4 dengan ketentuan sebagai berikut:
A) Rating Kepuasan B) Rating Kepentingan
No Pernyataan Tingkat
Kepuasan
Tingkat
Kepentingan
1Sepeda motor Suzuki Let’s
memiliki akselerasi yang baik43214321
2Sepeda motor Suzuki Let’s
memiliki power yang besar saat
melewati tanjakan
43214321
3Sepeda motor Suzuki Let’s
mengkonsumsi bahan bakar yang
irit
43214321
No Pernyataan Tingkat
Kepuasan
Tingkat
Kepentingan
4Sepeda motor Suzuki Let’s
memiliki suspensi yang baik saat
43214321
Nila
i
Keterangan
4 Sangat Penting
3 Penting
2 Tidak Penting
1 Sangat Tidak Penting
Nilai Keterangan
4 Sangat Puas
3 Setuju
2 Tidak Puas
1 Sangat Tidak Puas

melewati jalan yang rusak
5Ban yang digunakan sepeda
motor Suzuki Let’s sudah aman
disegala medan dan cuaca
43214321
6Sepeda motor Suzuki Let’s
memiliki sistem pengereman
yang handal dan anti selip
43214321
7Sepeda motor Suzuki Let’s adalah
motor yang nyaman saat
dikendarai
43214321
8Design body sepeda motor Suzuki
Let’s stylish
43214321
9Design lampu sepeda motor
Suzuki Let’s stylish
43214321
10Suara mesin sepeda motor Suzuki
Let’s sangat halus
43214321
11Warna netral seperti putih dan
hitam adalah warna yang paling
cocok untuk sepeda motor Suzuki
Let’s
43214321
12Sepeda motor Suzuki Let’s
memiliki bagasi yang cukup besar
43214321
13Kunci ganda pada sepeda motor
Suzuki Let’s sudah cukup untuk
mengamankan motor
43214321
14Sepeda motor Suzuki Let’s
memiliki dashboard yang cukup
besar
43214321
15Grip pada sepeda motor Suzuki
Let’s nyaman dan mudah saat
digunakan
43214321
16Jok lebar pada sepeda motor
Suzuki Let’s terasa empuk saat
diduduki
43214321
Terimakasih atas kesedian waktu dan kerjasamanya dalam mengisi Kuisioner
Penelitian ini
3.4 Hasil Kuisioner Honda Scoopy
1. Kepuasan 2. Kepentingan
KETERANGAN

Sangat Puas 4
Puas 3
Tidak Puas 2
Sangat Tidak Puas 1
No
Pernyataan
Interval Jawaban
Kepuasan
Interval Jawaban
Kepentingan
4 3 21 Rata-
Rata
43 2 1 Rata-
Rata
1Sepeda motor Honda Scoopy
memiliki akselerasi yang baik111810 3.3 9 20 1 0 3.3
2Sepeda motor Honda Scoopy
memiliki power yang besar saat
melewati tanjakan
2 2080 2.8 1214 4 0 3.3
3Sepeda motor Honda Scoopy
mengkonsumsi bahan bakar
yang irit
9 1830 3.2 1415
1
0 3.4
4Sepeda motor Honda Scoopy
memiliki suspensi yang baik saat
melewati jalan yang rusak
5 1690 2.9 1413 3 0 3.4
5Ban yang digunakan sepeda
motor Honda Scoopy sudah
aman disegala medan dan cuaca
9 1281 3.0 1513 2 0 3.4
No Pernyataan
Interval Jawaban
Kepuasan
Interval Jawaban
Kepentingan
4321 Rata-
Rata
4321Rata-
Rata
KETERANGAN
Sangat Puas 4
Puas 3
Tidak Puas 2
Sangat Tidak Puas 1

6Sepeda motor Honda Scoopy
memiliki sistem pengereman yang
handal dan anti selip
101730 3.2 101550 3.2
7Sepeda motor Honda Scoopy
adalah motor yang nyaman saat
dikendarai
91650 3.1 111540 3.2
8Design body sepeda motor Honda
Scoopy stylish 61392 2.8 91740 3.2
9Design lampu sepeda motor
Honda Scoopy stylish 51591 2.8 101730 3.2
10Suara mesin sepeda motor Honda
Scoopy sangat halus 72030 3.1 111540 3.2
11.Warna netral seperti putih dan
hitam adalah warna yang paling
cocok untuk sepeda motor Honda
Scoopy
81732 3.0 121431 3.2
12.Sepeda motor Honda Scoopy
memiliki bagasi yang cukup besar61680 2.9 111630 3.3
13.Kunci ganda pada sepeda motor
Honda Scoopy sudah cukup untuk
mengamankan motor
101550 3.2 171110 3.5
14.Sepeda motor Honda Scoopy
memiliki dashboard yang cukup
besar
111720 3.3 91740 3.2
15.Grip pada sepeda motor Honda
Scoopy nyaman dan mudah saat
digunakan
32160 2.9 82200 3.3
16.Jok lebar pada sepeda motor
Honda Scoopy terasa empuk saat
diduduki
81840 3.1 111630 3.3
Keterangan/Gap Honda Scoopy 110cc
No
Kondisi saat ini Kondisi yang diinginkan
KETERANGAN

1 Sepeda motor memiliki akselerasi
yang baik dan lincah.
Memiliki akselerasi yang baik dan
lincah
Sesuai
2 Kurangnya power yang besar untuk
melewati tanjakan
Power yang besar untuk melewati
tanjakan
Tidak Sesuai
3 Konsumsi bahan bakar kurang
hemat
Menggunakan fitur eco-indicator
Tidak Sesuai
4 Suspensi kurang baik saat melewati
jalan rusak
Suspensi dapat meredam getaran
Shockbreaker
Tidak Sesuai
5 Ban suka slip pada medan pasir dan
licin
Ban lebih menggit disegala medan dan
cuaca
Tidak Sesuai
6 Sistem pengereman yang handal dan
anti selip
Sistem pengereman yang handal dan
anti selip
Sesuai
7 Pada saat berkendara kemudi kurang
nyaman
Berkendara dengan nyaman
Tidak Sesuai
8 Design body kurang staylish Body yang lebih staylish
Tidak Sesuai
9 Design lampu kurang staylish Design lampu yang staylish
Tidak Sesuai
10 Suara mesin kurang halus Suara mesin yang halus
Tidak Sesuai
11 Penggunaan warna nertal seperti
hitam & putih kurang cocok
digunakan
Penggunaan warna selain warna netral
Tidak Sesuai
12 Volume bagasi kurang besar Volume bagasi yang lebih besar
Tidak Sesuai
No Kondisi saat ini Kondisi yang diinginkan Keterangan
13 Penggunaan Kunci ganda kurang
memberikan rasa aman
Penambahan fitur pengaman lain
Tidak Sesuai
14Dashboard dengan ukuran yang besarDashboad dengan ukuran yang besar Sesuai

15Grip kurang nyaman digunakan dan
sulit digunakan
Grip yang nyaman dan mudah
digunakan tidak membuat pegal
Tidak Sesuai
16Jok kurang lebar dan terasa kurang
empuk
Jok yang empuk dan lebar
Tidak Sesuai
Presentase Gap/Keterangan pada Honda Scoopy 110cc
Sesuai : 18.75%
Tidak Sesuai : 81.25%
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGELOLAHAN DATA
4.1 Analisis Kuisioner
Analisis yang didapat berdasarkan penilaian dari setiap pernyataan yang memiliki gab yang
tidak sesuai :

1. Pada kondisi saat ini, akselerasi dan kelincahan baik.
2. Kurangnya power pada mesin kendaran mengakibatkan saat melewati tanjakan curam
kendaraan tidak kuat melewatinya oleh karna itu kapasitas mesin harus di naikan dari
110cc menjadi 125cc agar mesin lebih bertenaga.
3. Konsumsi bahan bakar kendaraan boros maka akan ditambahkan fitur eco indicator.
4. Suspensi yang kurang baik menyebabkan getaran yang berakibat tidak nyamannya
pengendara saat melewati jalan yang rusak, oleh karna itu untuk membuat daya
redam menjadi lebih lembut cara yang jamak dilakukan yaitu dengan mengganti
oli Shockbreaker-nya
5. Ban yang digunakan pada kendaraan suka selip saat melewati jalan yang licin dan
berpasir oleh karna itu akan membuat konsep tread pada ban agar lebih mencekam.
6. Pada kondisi saat ini, sistem pengereman yang handal dan anti selip.
7. Pada saat berkendara kemudi kurang nyaman oleh karna itu akan mendesign
kendaraan agar lebih ergonomi.
8. Design body yang kurang staylish mengakibatkan kurangnya minat pelanggan oleh
karna itu akan melakukan design ulang yang lebih sylish berdasarkan keinginan
pelanggan.
9. Design lampu pada kendaraan kurang stylish maka dari itu akan mendesign ulang
lampu agar tampil lebih menarik dan menarik perhatian.
10.Suara mesin yang kurang halus mengakibatkan terganggunya pendengaran
pengendara saat diperjalanan maka mesin akan di-upgrade menjadi lebih baik.
11.Penggunaan warna netral seperti hitam & putih kurang cocok untuk kendaraan matic
oleh karna itu akan membuat gabungan dan variasi warna yang menarik.
12.Volume bagasi kurang besar maka akan mendesign bagasi agar dapat menampung
lebih besar.
13.Pengamanan kendaraan menggunakan kunci ganda kurang aman maka akan ada
penambahan pengamanan kendaraan.
14.Pada kondisi saat ini, Dashboard sudah cukup besar.
15.Hand Grip kurang nyaman digunakan saat berkendara maka akan mendesign alur
akan lebih mencekam di tangan.
16.Jok kurang lebar dan nyaman saat digunakan maka akan dilakukan penggantian jenis
busa yang juga akan mendesign jog agar lebih lebar.
4.2 Voice Of Costomer
1.Akselerasi dan kelincahan sepeda motor baik.
2.Kapasitas mesin harus naik dari 110cc ke 125cc.
3.Terdapat fitur eco-indicator.
4.Mengganti per Shockbreaker.
5.Membuat konsep tread pada ban.
6.Kondisi sistem pengereman sepeda motor bagus.
7.Design kendaraan lebih ergonomi.
8.Design ulang yang stylish berdasarkan keinginan pelanggan.
9.Mendesign ulang lampu.
10. Mesin akan di-upgrade.
11. Gabungan dan variasi warna
12. Mendesign kapasitas bagasi.
13. Penambahan pengamanan kendaraan.

14. Dashboard sepeda motor diperbesar.
15. Mendesign alur.
16.Penggantian jenis busa dan design volume jog.
4.3 Fase QFD
a)Fase 1 Design Requipments
Fase bagian ini menjelaskan tentang mengubah keinginan pelanggan
berdasarkan hasil dari rekapan kuisioner yang menentukan gap/jarak dari setiap pernyataan
menjadi cara untuk merealisasiakan keinginan pelanggan dengan membuat Westing House
sebagai yang terlampir pada lampiran 1.
b)Fase 2 Character Part
Fase bagian ini menjelaskan tentang bagaimana mengubah cara merealisasikan
keinginan pelanggan menjadi Character Part yang akan diubah seperti yang terlampir pada
lampiran 2.
c)Fase 3 Character Proses
Fase ini membicarakan tentang bagaimana cara memproses hasil
diskusi dari Character Part menjadi langkah-langkah dalam pengerjaan dan pemodelan
seperti yang terlampir pada lampiran 3.
d)Fase 4 Product Requirement
Fase ini merupakan langkah fase terakhir yang membicarakan tentang
pengembangan estetika, spesifikasi, kualitas, dan harga dengan memperhatikan VOC,
Character Part, dan proses seperti yang terlampir pada lampiran 4.
4.4 Design Improvement

Bagasi 2D

Bagasi 3D

Handgrip 2D

Handgrip 3D

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil peraktikum kami dapat disimpulkan sebagai berikut:
a)QFD adalah metode terbaik untuk melakukan sebuah perancangan dan
pendesignan peroduk untuk mendapatkan suatu inovasi sesuai keinginan
pelanggan demi merebut minat pasar terhadap sebuah peroduk.
b)Dari hasil kuisioner yang disebar kepada responden dari faktor kepuasan dan
kepentingan didapatkan hasil bahwa terdapat GAP diantara kepuasan dan
kepentingan dari 16 pertayaan yaitu sebanyak 18.75% sesuai dan 81,25% tidak
sesuai.
c)Dari hasil pembuaatan rumah kualitas dari fase 1 sampai fase ke 4 hal yang
mungkin akan di realisasikan adalah memperbesar ukuran bagasi dan mendisign
ulang hand grip sesuai keinginan pelanggan.
d)Dengan menggunakan metode QFD kita dapan mendapatkan keinginan pelanggan
secara tersetruktur dan dapat mendefinisikan keinginan pelanggan secara jelas.
5.2 Saran
a)Dalam membuat quisioner pastikan responden mengerti maksud dari pertanyaan
kita.
b)Penyebaran kuisioner pastikan responden mengrti dengan produk yang kita analisa
serta mengisi semua pertanyaan.
c)Pastikan peserta praktikum mengerti pe
d)rubahan dari setiap fase yaitu, fase 1(design requremen),fase 2(karakter part),fase
3(karakter proses),dan fase 4 (produk rekuiremen

DAFTAR PUSTAKA
Cohen, Lou. Quality Function Deployment : How Make QFD For You, Addison – Wasley
Publising Company, Massachusetts, 1995.
Jono. “Implementasi Metode Quality Function Deployment (QFD) Guna Meningkatkan
Kualitas Batik Tulis”. Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. V No. 1, Agustus 2006 : 33 – 38.
Tags