TUGAS KELOMPOK SCM_PT CAMPINA_KELOMPOK SEEWALL_20250827_103135_0000.pdf

muhmmdirsyadd 9 views 19 slides Sep 16, 2025
Slide 1
Slide 1 of 19
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19

About This Presentation

SCM


Slide Content

TUGAS KELOMPOK Disusun Oleh Kelompok SeeWall
SUPPLY CHAIN
MANAGEMENT
PT. Campina Ice Cream

ANGGOTA KELOMPOK:
Muhammad Fauzi Azhar
Jonathan Christian Nehemiah
Jovan Rispo Alfaridzi
Muhammad Rafi Achsan
Muhammad Irsyad

Pengertian umum
Supply Chain Management (SCM) adalah sistem pengelolaan aliran barang,
informasi, dan dana dari pemasok bahan baku hingga produk sampai ke tangan
konsumen akhir.
Tujuan utama SCM:
Meningkatkan efisiensi biaya dan kecepatan distribusi.
Menjamin ketersediaan produk sesuai permintaan konsumen.
Menciptakan kepuasan pelanggan serta meningkatkan daya saing
perusahaan.
DEFINISI SUPPLY
CHAIN MANAGEMENT

Relevansi bagi PT Campina:
Sebagai produsen es krim dengan pasar nasional, manajemen rantai pasok
sangat krusial karena produk bersifat mudah rusak dan membutuhkan
pendingin dalam distribusinya
DEFINISI SUPPLY
CHAIN MANAGEMENT

LATAR BELAKANG
PT Campina Ice Cream Industry berawal dari sebuah usaha rumahan yang
didirikan oleh Bapak Darmo Hadipranoto pada 22 Juli 1972 dengan nama CV
Pranoto dan merek Campina, di garasi rumahnya di Surabaya. Seiring waktu,
Campina berkembang menjadi salah satu produsen es krim terbesar di
Indonesia, membangun pabrik baru pada tahun 1982 di kawasan Surabaya, dan
kemudian pada tahun 1994, kepemilikan saham mayoritas diambil alih oleh
keluarga Prawirawidjaja dari PT Ultrajaya, yang mengubah status perusahaan
menjadi PT dan melantai di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017.

KOMPONEN UTAMA
Supplier
Bahan baku utama yang digunakan PT Campina antara lain susu skim, gula,
cokelat, dan lemak nabati. Seluruh bahan baku tersebut diperoleh dari
pemasok lokal maupun internasional dengan standar mutu tertentu. Kualitas
bahan baku menjadi aspek krusial dalam menjaga rasa, higienitas, serta
konsistensi produk es krim yang dihasilkan.
Manufacturing
Proses produksi Campina dipusatkan di satu pabrik utama di Surabaya dengan
kapasitas produksi mencapai sekitar 30 juta liter per tahun. Di pabrik ini, bahan
baku diolah melalui tahap pencampuran, pasteurisasi, pembekuan, hingga
pengemasan. Proses produksi dijalankan dengan standar keamanan pangan
yang tinggi serta sertifikasi halal untuk memastikan mutu produk tetap terjaga.

KOMPONEN UTAMA
Distribution
Hasil produksi Campina didistribusikan melalui jaringan yang luas dengan lebih
dari 61 titik distribusi di seluruh Indonesia. Distribusi didukung oleh ribuan unit
freezer serta armada penjualan berpendingin agar produk tetap terjaga
kualitasnya hingga sampai ke tangan konsumen.
Retail & Customer
Produk es krim Campina tersedia di berbagai saluran ritel mulai dari
supermarket, minimarket, warung, hingga kafe dan restoran. Selain itu, Campina
juga memperluas penjualan melalui kanal digital seperti marketplace dan
layanan home delivery.

Keterbatasan Infrastruktur Distribusi
Salah satu masalah utama yang dihadapi Campina adalah keterbatasan listrik di
beberapa wilayah Indonesia. Karena es krim membutuhkan freezer dengan daya
listrik stabil, distribusi ke daerah tertentu menjadi sulit dilakukan. Hal ini membuat
perusahaan kesulitan memperluas jangkauan pasarnya ke seluruh pelosok Indonesia.
Ketergantungan pada Pabrik Tunggal
Campina hanya memiliki satu pabrik pusat di Surabaya dengan kapasitas produksi
sekitar 30 juta liter per tahun. Ketergantungan ini menimbulkan risiko tinggi, karena
jika terjadi gangguan teknis atau kendala operasional, maka seluruh proses produksi
dan pasokan ke pasar dapat terganggu.
PERMASALAHAN SCM
PADA PT CAMPINA

Persaingan Ketat dan Perubahan Konsumen
Industri es krim di Indonesia semakin kompetitif dengan kehadiran pesaing
besar seperti Walls, Diamond, dan Aice yang memiliki jaringan distribusi lebih
luas serta strategi pemasaran agresif. Selain itu, perubahan perilaku konsumen
saat pandemi COVID-19, yang lebih banyak berbelanja online dan mengurangi
pembelian langsung, memaksa Campina untuk cepat beradaptasi agar tidak
kehilangan pasar.
PERMASALAHAN SCM
PADA PT CAMPINA

STRATEGI SCM CAMPINA
Digitalisasi Penjualan
PT Campina memanfaatkan perkembangan teknologi dengan memperluas
kanal distribusi digital. Penjualan dilakukan melalui marketplace seperti
Tokopedia, Shopee, dan Blibli, serta melalui website resmi icecreamstore.co.id.
Selain itu, Campina juga menghadirkan layanan home delivery agar konsumen
bisa membeli es krim langsung dari rumah. Strategi ini efektif menghadapi
perubahan perilaku konsumen, khususnya pada masa pandemi, di mana
belanja online meningkat pesat.

STRATEGI SCM CAMPINA
Diversifikasi dan Inovasi Produk
Untuk menarik minat konsumen, Campina meluncurkan berbagai varian produk
baru. Pada segmen premium, mereka menghadirkan Gold Ribbon Cup dan
Frozen Disney Series. Sementara itu, pada segmen lokal, Campina
mengeluarkan produk khas Indonesia seperti Hula Hula Jagung dan varian es
krim dengan tambahan vitamin C untuk kesehatan. Inovasi ini menjadi kunci
diferensiasi agar Campina tetap kompetitif di tengah ketatnya persaingan.

STRATEGI SCM CAMPINA
Optimalisasi Distribusi
Campina memperkuat jaringan distribusinya dengan lebih dari 61 titik distribusi
di seluruh Indonesia, didukung ribuan unit freezer dan armada penjualan
berpendingin. Hal ini bertujuan memastikan ketersediaan produk hingga ke
daerah-daerah terpencil dan menjaga kualitas es krim agar tetap terjamin
sampai ke konsumen akhir. Strategi ini juga menjadi salah satu cara Campina
mengatasi keterbatasan infrastruktur dan memastikan produknya tetap
kompetitif di pasar nasional.

KAITANNYA DENGAN
TEORI SCM
Integrated Supply Chain
Campina menjalankan rantai pasok yang terintegrasi dari pemasok bahan baku,
proses produksi di pabrik, distribusi dengan jaringan pendingin, hingga
penjualan kepada konsumen. Sistem yang terintegrasi ini membantu menjaga
kualitas es krim tetap baik sampai ke tangan pelanggan. Namun, integrasi ini
masih menghadapi tantangan karena seluruh produksi hanya mengandalkan
satu pabrik utama.

KAITANNYA DENGAN
TEORI SCM
Analisis SWOT
SCM Campina dapat dianalisis dengan pendekatan SWOT. Dari sisi kekuatan,
Campina memiliki brand yang kuat, jaringan distribusi luas, serta produk yang
inovatif. Kelemahannya adalah ketergantungan pada pabrik tunggal dan biaya
distribusi yang tinggi. Peluang utama berasal dari pasar es krim di negara tropis
yang terus berkembang, serta tren digitalisasi. Sedangkan ancamannya adalah
persaingan ketat dengan kompetitor besar dan adanya produk substitusi lain
seperti minuman dingin dan camilan ringan.

KAITANNYA DENGAN
TEORI SCM
Blue Ocean Strategy
Untuk keluar dari persaingan langsung, Campina menerapkan Blue Ocean
Strategy dengan menciptakan nilai baru melalui inovasi produk. Contohnya
adalah peluncuran es krim premium cake series dan varian sehat dengan
tambahan vitamin. Strategi ini bertujuan membuka pasar baru, meningkatkan
diferensiasi, serta menjaga keberlanjutan perusahaan di tengah perubahan
pasar dan perilaku konsumen

KESIMPULAN
PT Campina Ice Cream Industry menghadapi berbagai tantangan dalam manajemen
rantai pasoknya, mulai dari keterbatasan infrastruktur distribusi, ketergantungan
pada satu pabrik pusat, hingga persaingan yang semakin ketat dengan kompetitor
besar. Untuk menjawab permasalahan tersebut, Campina menerapkan strategi yang
berfokus pada digitalisasi penjualan, diversifikasi produk, serta optimalisasi jaringan
distribusi. Dari sisi teori, penerapan manajemen rantai pasok Campina dapat
dikaitkan dengan konsep integrated supply chain, analisis SWOT, dan Blue Ocean
Strategy. Upaya ini menunjukkan bahwa Campina terus beradaptasi dengan
perubahan pasar, memanfaatkan peluang inovasi, dan berusaha mempertahankan
daya saingnya sebagai salah satu produsen es krim terbesar di Indonesia.

REFERENSI
Analisis Manajemen Strategi : Perbandingan Manajemen Strategis antara
PT Campina Ice Cream Industry Tbk dan PT Diamond Food Indonesia Tbk
Hanna Bella Pesta Saragih1, Helkia Yohana Simanjuntak2, Dean Fanny
Yolanda3, Putri Megawati4, Annie Mustika Putri5, 12345Program Studi
Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Riau
ANALISIS BLUE OCEAN STRATEGY PADA PT. CAMPINA ICE CREAM
INDUSTRY TBK, Ignatius Steven Sasongko, Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 7,
No. 10, Oktober 2022
ABSTRACT TEAM 9 PROJECT TOPIC Supply chain problem at PT.Campina
Ice Cream Industry Surabaya, TOMMY MINGGUS ANANDA DWI L FIRMAN
ARDIANSYAH, NAROTAMA UNIVERSITY SURABAYA

SESI TANYA
JAWAB

TERIMA
KASIH
Tags