KELAS SENIN, 14.00
Nama: Citra Yunianti
Jurusan: Psikologi
NIM : 1801617129
UJIAN AKHIR SEMESTER
KOGNISI SOSIAL
1.Uraikan konsep dasar kognisi sosial dengan mengambil contoh perilaku sehari-
hari yang terjadi dalam proses sosial di lingkungan masyarakat/ pendidikan!
Jawaban:
Kognisi sosial merupakan cara berpikir, mengingat, dan menggunakan informasi
berdasarkan proses sosial yang terjadi di sekitarnya. Dengan kata lain, kognisi sosial
berkaitan dengan cara pandang kita mengenai dunia sosial. Skema merupakan
komponen dasar kognisi sosial yang melibatkan proses attettion,encoding, retrival.
Contoh nyata yang terjadi di masyarakat kita yaitu jika kita melihat tetangga kita yang
berjenis kelamin perempuan sering pulang larut malam. Kita memfokuskan pikiran
kita padanya dan mulai berasumsi apa profesi yang mengharuskannya pulang selarut
itu. Karena otak terlampau sering terpapar sinetron, maka kita mulai mengingat
kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi seperti apakah dia bekerja di klub
malam atau sejenisnya. Contoh lain yang terjadi dalam dunia pendidikan yaitu saat
kita menunggu lama di kelas pada jam mata kuliah sedang berlangsung sedangkan
dosen tak kunjung datang. Karena mahasiswa sudah biasa digantungkan tanpa
kepastian mengenai kabar apakah ada perkuliahan atau tidak, mereka mulai berasumsi
bahwa dosen mereka tidak masuk lagi dan kelas diliburkan.
2.Jelaskan perbedaaan pandangan/ pendekatan hubungan interpersonal yang
meliputi konformitas, kepatuhan, persuasi, ketertarikan, pertemanan dan
kompetisi di dalam proses dan interaksi sosial, faktor-faktor yang
mempengaruhinya serta implikasinya!
Jawaban:
KELAS SENIN, 14.00
Hubungan interpersonal merupakan bagaimana cara kita saling berkomunikasi,
bertukar pikiran dan perasaan kepada orang lain, memberi dan menerima informasi.
Semakin mudah seseorang berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik maka akan
semakin mudah ia membangun hubungan interpersonalnya dengan orang lain.
Konformitas adalah keadaan dan pengaruh sosial yang menyebabkan
seseorang harus mengubah sikap serta tingkah laku mereka sesuai norma dan
peraturan sosial yang berlaku. Konformitas terjadi karena paksaan atau
tekanan dari lingkungan sosialnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi adanya
konformitas yaitu kekompakkan kelompok, kesepakatan kelompok, ukuran
kelompok, dan keterikatan pada nilai bebas. Implikasi nyata yang pernah saya
alami yaitu saat saya menjadi anggota Menwa UNJ. Biasanya saat berjalan
melewati depan seseorang saya hanya membungkukkan badan sambil bilang
permisi. Namun, jika saya berjalan melewati senior Menwa saya maka saya
harus berhenti lalu memberi hormat 15 derajat dan berkata “izin lewat senior
(atau menyebut jabatannya)”. Hal ini terjadi karena Menwa menganut tradisi
militer di Indonesia dan itu sudah disepakati sejak Menwa pertama kali
didirikan—walau tradisi tersebut bukan aturan yang tertulis. Menwa
merupakan organisasi mahasiswa tertua di Indonesia dan tidak perlu diragukan
ukuran dan besar pengaruhnya terhadap anggotanya selama turun-temurun
selama ini.
Kepatuhan berarti mengikuti aturan, standar, atau hukum yang ditetapkan oleh
seseorang atau suatu lembaga tertentu. Membuat orang lain mematuhi apa
yang kita inginkan merupakan hal yang wajar terjadi dalam hubungan
interpersonal. Faktor yang mempengaruhi kepatuhan seseorang bermacam-
macam seperti imbalan, hukuman, rasa tanggung jawab, pengaruh kekuasaan
atau otoritas, harapan, pola pikir, dan lain sebagainya. Implikasinya adalah
kita menginginkan fasilitas publik yang memadai. Oleh karena itu, kita harus
taat dalam membayar pajak.
Persuasi berarti membujuk, mengajak, atau meyakinkan orang lain. Dalam
hubungan interpersonal, kita sering kali melakukan tindakan persuasi untuk
mencapai tujuan kita. Persuasi bertujuan untuk mengubah perilaku, pendapat,
sikap, dan bahkan mengubah masyarakat sosial. Faktor yang mendukung
komunikasi persuasi bisa dari skill dan kredibilitas yang tinggi dari si
KELAS SENIN, 14.00
komunikator, pesan yang akan disampaikan kepada komunikan, serta
lingkungan sosialnya. Implikasi yang sering kita jumpai saat ini ialah saat
kampanye Pilpres. Capres dan cawapres merupakan seorang komunikator
yang handal. Pesan-pesan yang disampaikan pun berbobot.
Ketertarikan merupakan proses sosial yang wajar dialami oleh setiap orang.
Saat seseorang merasa tertarik terhadap sesuatu, ia secara positif
mendekatinya dan berperilaku yang baik tanpa adanya paksaan. Ketertarikan
interpersonal merujuk pada sikap seseorang. Faktor penentu dalam
ketertarikan seperti kesamaan, kedekatan, serta daya tarik fisik. Implikasinya
adalah para penggemar boyband Korea yang tertarik pada idolanya tanpa
adanya paksaan. Saat idolanya menyuruh untuk membeli tiket konser mereka,
para penggemarnya langsung mencari info dan mambelinya.
Persahabatan merupakan salah satu bentuk dari hubungan interpersonal yang
terjadi karena adanya rasa kedekatan, kesenangan, sikap saling respek, saling
tolong-menolong, dan sikap saling berbagi satu sama lain. Faktor yang
mempengaruhi persahabatan diantaranya adalah kemiripan, saling menilai
secara positif. Ketertarikan secara fisik, sikap timbal balik, dan lainnya.
Implikasi nyata yang saya alami dari persahabatan ialah saya mempunyai
seorang sahabat yang religius. Saya sering berbagi cerita kepadanya begitupun
sebaliknya. Kami cukup dekat. Pernah suatu ketika dia mengajak saya untuk
mengikuti kajian kemuslimahan di UNJ. Karena ajakannya bersifat positif dan
saya ada teman buat kesananya, jadi saya bersedia mengikuti kajian
kemuslimahan tersebut.
Kompetisi ialah salah satu bentuk dari hubungan interpersonal yakni perasaan
dimana individu atau kelompok tidak mau kalah dari individu atau kelompok
lainnya. Faktor penentu dalam kompetisi ada banyak, contohnya seperti
munculnya kehadiran pesaing di bidang yang sama, harga diri, tujuan yang
ingin dicapai, dan lain sebagainya. Di dalam persahabatan biasanya terdapat
kompetisi. Implikasi nyata yang saya alami yaitu saat SMA saya mempunyai
seorang teman yang ahli menggambar seperti saya. Sering kali kami berlomba
menggambar sesuatu dan teman kami yang lainnya yang menilai hasil karya
kami.
KELAS SENIN, 14.00
Pada penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan, hubungan interpersonal yang terjadi
pada konformitas karena keterpaksaan norma sosial, kepatuhan karena mengharapkan
atau menghindari sesuatu seperi imbalan atau hukuman, persuasi karena bujukan atau
ajakan, ketertarikan karena suka rela, persahabatan karena perasaan dekat dan saling
memahami satu sama lain, kompetisi karena perasaan tidak mau kalah dari yang lain.
3.Jelaskan dan beri contoh perbedaaan perspektif prososial, altruisme, empati dan
bystender effect dalam perubahan perilaku sosial manusia dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya serta implikasinya!
Jawaban:
Perilaku prososial merupakan tindakan suka rela untuk menolong orang lain dan
memberikan manfaat positif bagi orang lain maupun diri sendiri. Contohnya, di
kampus UNJ kemarin mengadakan pengabdian masyarakat atau pengmas terkait
kepedulian dengan korban bencana alam di Palu. Ini merupakan kesempatan emas
bagi para volunteer yang ingin melakukan pengmas karena ia mendapat pengalaman
serta pengetahuan untuk menangani korban bencana alam seperti apa. Manfaat
pengmas juga didapat bagi para korban bencana alam karena mereka dapat tertolong
dan dapat meringankan beban penderitaannya. Faktor yang mempengaruhi terjadinya
perilaku prososial adalah:
Self gain yang diartikan sebagai harapan seseorang untuk mendapatkan
sesuatu atau menghindari kehilangan sesuatu, misalnya ingin mendapatkan
pengakuan, pujian atau takut dikucilkan.
Personal values and norms yaitu adanya nilai-nilai dan norma sosial yang di
internalisasikan oleh individu selama proses sosial dan sebagian nilai-nilai
serta norma tersebut berkaitan dengan tindakan prososial, seperti berkewajiban
menegakkan kebenaran dan keadilan atau membantu orang tua yang ingin
menyebrang jalan.
Mood. Orang yang suasana hatinya gembira akan lebih suka menolong,
sedangkan dalam suasana hati sedih, orang akan kurang suka memberikan
pertolongan. Misalnya, kita lebih mudah meminjam uang kepada teman yang
baru saja naik jabatan.
Altruisme merupakan sebuah tindakan suka rela yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang untuk menolong orang lain tanpa adanya rasa kewajiban ataupun
mengharapkan imbalan. Alturisme dilakukan murni untuk kepuasan pribadi karena
telah berlaku baik. Contohnya, seseorang membuang sampah pada tempatnya atau
KELAS SENIN, 14.00
membantu membersihkan lingkungan untuk kepuasan pribadi. Faktor yang
mempengaruhi alturisme ialah:
Suasana hati. Jika suasana hati sedang enak, orang juga akan terdorong untuk
memberikan pertolongan lebih banyak. Seperti misalkan saat menjelang hari
raya keagamaan, banyak orang berbuat baik karena perasaan mereka sedang
senang bisa berkumpul dan berbagi bersama kerabat atau keluarga besar
mereka.
Meyakini keadilan dunia yaitu keyakinan bahwa dalam jangka panjang yang
salah akan dihukum dan yang baik akan dapat ganjaran. Contohnya, meyakini
bahwa hukum karma itu berlaku.
Penghayatan terhadap agama. Agama manapun didunia ini semuanya
mengajarkan perilaku tolong-menolong. Sehingga semakin tinggi ketaatan
seseorang, maka semakin tinggi pula perilaku menolongnya. Perilaku tolong-
menolong didasari karena sikap berbakti kepada manusia sebagai wujud
ketaatannya kepada Tuhan. Seperti Nabi Muhammad SAW. yang memberi
makan dan menyuapi wanita tua buta padahal wanita tua tersebut kafir dan
tidak tahu kalau orang yang menolongnya itu adalah Nabi Muhammad SAW.
Yang selalu ia maki-maki.
Empati merupakan kemampuan seseorang untuk ikut merasakan atau menghayati
perasaan dan pengalaman orang lain dan bisa melakukan respon kepedulian terhadap
perasaan atau pengalaman orang tersebut. Empati dapat mengalahkan sifat egoisme
kita dan membuka pikiran kita menjadi lebih luas. Empati sering terjadi saat kita
melihat orang yang lebih susah dari kita dan secara emosional ada rasa ingin
membantu orang tersebit. Faktor yang mempengaruhi empati yaitu:
Sosialisasi. Dengan adanya sosialisasi memungkinkan seseorang dapat
mengalami sejumlah emosi, mengarahkan seseorang untuk melihat keadaan
orang lain dan berpikir tentang orang lain. Seperti pejabat yang melakukan
blusukan ke daerah-daerah terpencil.
Perkembangan kognitif. Empati dapat berkembang seiring dengan
perkembangan kognitif yang mengarah kepada kematangan kognitif, sehingga
dapat melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain. Seperti orang dewasa
lebih mudah berempati dari pada anak-anak.
Situasi dan tempat tertentu dapat memberikan pengaruh terhadap proses
empati seseorang. Contohnya, orang Aceh yang sedang menetap di sekitar
Banten menolong orang Banten yang terkena tsunami karena sama-sama
pernah mengalaminya.
Komunikasi dapat mempengaruhi proses empati. Contohnya, saat ada teman
yang kesusahan dan ia curhat ke kita lalu kita membantunya.
Bystander effect terjadi pada saat seseorang yang melihat situasi manusia lain dalam
kesulitan, tetapi hanya memerhatikan dan tidak berbuat apa-apa untuk membantunya
karena beranggapan ada orang lain yang juga hadir dan bersedia menolong orang yang
sedang kesulitan tersebut. Hal seperti ini umum terjadi di masyarakat kita. Ada orang
yang ingin menolong korban kecelakaan. Namun karena ia sudah melihat banyak
KELAS SENIN, 14.00
orang yang membantu si korban kecelakaan tersebut maka ia tidak jadi untuk
menolong korban kecelakaan tersebut. banyak faktor yang mempengaruhi bystander
effect ini, diantaranya:
Sifat (trait). Beberapa penelitian membuktikan adanya hubungan antara sifat
seseorang dengan kecenderungan untuk menolong. Kalau ia mempunyai sifat
yang kurang suka dibuat repot maka ia akan membiarkan orang lain daripada
dirinya sendiri untuk menolong.
Agama. Orang yang kurang taat beragama cenderung membiarkan orang lain
untuk melakukan pertolongan duluan dibanding dirinya.
Jenis Kelamin. Laki-laki cenderung lebih bersedia terlibat dalam aktivitas
menolong pada situasi darurat yang membahayakan dan cenderung memberi
pertolongan pada perempuan yang mengalami kesulitan. Sementara
perempuan, lebih tampil menolong pada situasi yang bersifat memberi
dukungan emosi, merawat, dan mengasuh namun perempuan cenderung
memberikan pertolongan tanpa memandang jenis kelamin orang yang
membutuhkan pertolongan.
Kesamaan, seperti ras, agama, usia, jenis kelamin, dan karakteristik lainnya
yang dimiliki oleh anggota kelompoknya cenderung menolong orang yang
memiliki beberapa kemiripan dengan dirinya. Seperti orang Cina yang lebih
suka menolong orang Cina lainnya dibanding orang asli Indonesia.
Desakan waktu. Orang yang sibuk dan tergesa-gesa cenderung untuk tidak
menolong, sedangkan orang yang sedang santai lebih besar kemungkinannya
untuk memberi pertolongan kepada yang memerlukannya. Seperti orang yang
telat ke kantor akan tidak peduli jika ada kecelakaan di depan matanya.
Menurutnya, akan ada orang lain yang bisa menolong.
4.Jelaskan konsep agresivitas ditinjau dari teori dasar agresi, manifestasi agresi,
serta prasangka dan diskriminasi dengan memberi contoh perilaku nyata sehari-
hari!
Jawaban:
Agresivitas adalah salah satu bentuk perilaku kekerasan baik secara fisik maupun
verbal yang bertujuan untuk menyakiti, melukai, melawan, berkelahi, berbuat keji
atau menghukum orang lain.
Teori dasar agresi ada tiga yakni:
Teori bawaan
Teori naluri. Perilaku agresi merupakan insting alamiah yang terjadi
sebagai bentuk bertahan hidup terhadap lingkungan. Contohnya,
seorang ayah yang rela mencuri demi menghidupi keluarganya.
KELAS SENIN, 14.00
Teori biologi. Berdasarkan penelitian, orang dengan hormon testoteron
tinggi cenderung lebih mudah melakukan perilaku agresi. Contohnya,
kenakalan remaja di sekolah STM (sekolah teknik mesin) lebih banyak
dibanding di SMEA (sekolah menegah ekonomi atas).
Teori lingkungan
Teori frustasi agresi. Agresi merupakan hasil dari dorongan untuk
mengakhiri keadaan frustasi. Contohnya, saat kita sedang kesal atau
kecewa kita cenderung ingin melampiaskannya pada seseorang atau
sesuatu benda seperti memukul orang yang kita benci atau membanting
barang.
Teori belajar sosial. Perilaku agresi dapat timbul karena proses belajar
sosial. Manusia melakukan perilaku agresi karena mereka
mempelajarinya melalui perilaku model saat mereka berinteraksi
sosial. Contohnya, anak laki-laki berlaku kasar kepada perempuan
karena ia mencontoh ayahnya di rumah yang sering menganiaya
ibunya di rumah.
Teori penilaian kognisi
Inti sari dari teori kognisi adalah proses yang terjadi pada kesadaran dalam
membuat penggolongan (kategorisasi), pemberian sifat-sifat (atribusi),
penilaian, dan pembuat keputusan. Contohnya, ada seorang anak kecil yang
menatap mata anak kecil lain yang tak sengaja sedang menatap dirinya juga.
Anak kecil pertama mengira anak kecil kedua menantangnya, padahal tidak
demikian. Anak kecil yang pertama melakukan perilaku agresi seperti
menantang untuk berkelahi dan mengata-ngatai secara verbal. Anak kecil yang
kedua tidak terima dan melakukan perilaku agresi terhadap anak kecil yang
pertama. Padahal perilaku agresi yang terjadi itu karena kesalah pahaman atau
kesalahan dalam pemberian atribusi.
Perilaku agresi memiliki beberapa jenis. Berikut maifestasi dari perilaku agresi ialah:
Agresi fisik yaitu perilaku agresi yang dilakukan dengan menggunakan fisik
atau menyerang secara fisik. Contohnya, seperti menendang atau memukul
orang lain, berkelahi, tawuran.
KELAS SENIN, 14.00
Agresi verbal yaitu perilaku agresi yang dilakukan dengan menggunakan
verbal atau kata-kata untuk melukai atau menyakiti orang lain. Contohnya,
pelajar yang mengancam temannya agar tidak lapor ke guru kalau kemarin ia
ikut tawuran, atau pelajar yang mem-bully temannya karena miskin dan jelek.
Anger yaitu perasaan marah, sebal, dan kesal terhadap orang lain ataupun diri
sendiri. Contohnya, orang yang tempramental lebih mudah marah-marah
sehingga ia melakukan perilaku agresi.
Hostility
Resentment yang merupakan bentuk rasa iri dan cemburu. Contohnya,
memarahi dan menuduh pacar berselingkuh padahal ia hanya bermain
dengan temannya.
Suspicion yang merupakan rasa tidak percaya dan permusuhan
terhadap orang lain. Contohnya, tidak percaya kepada teman sendiri
dan menuduhnya pelakor.
Prasangka adalah suatu sikap negatif yang tidak toleran dan tidak tepat terhadap suatu
kelompok atau anggota dalam kelompok tertentu tanpa ada dasar yang logis. Perilaku
agresi dapat terjadi karena adanya prasangka. Contohnya, seorang pribumi sudah
berdangang cukup lama di pasar A. Lalu datanglah bangsa asing yang ingin
berdagang di daerah yang sama. Pedagang pribumi berprasangka bahwa pedangang
asing ini akan membuat usahanya bangkrut. Akhirnya ia menyewa orang untuk
menyebarkan berita hoax mengenai pedangang asing. Padahal mereka bisa bersaing
secara sehat dengan membuat kesepakatan perdagangan.
5.Analisa tugas akhir yang saudara lakukan secara kelompok dengan
menganalisis 5W+1H dengan membuat resume/ inti sari materi paling banyak
satu paragraf penulisan sempurna dengan dasar analisa: das sein (kenyataan)
dan das sollen (harapan) serta keterhubungan antar konsep teori-teori kognisi
sosial yang saudara pakai di dalam laporan hasil observasi komunitas tersebut
dengan membuat diagram sederhana kerangka berfikirnya!
Jawaban:
Observasi kelompok saya mengenai pertemanan dan persaingan yang dilakukan pada
hari Jum’at tanggal 21 Desember 2018 kemarin di LKM UNJ. Target dari observasi
KELAS SENIN, 14.00
kelompok saya adalah anggota LKM yang masih aktif. Ada tiga orang yang berhasil
kami jadikan sebagai sampel observasi. Alasan kami melakukan observasi adalah
untuk mengetahui dan mencocokkan teori yang sudah kami pelajari dengan kejadian
langsung yang ada di lapangan. Dan alasan kami memilih LKM sebagai target
observasi kami adalah karena kami melihat LKM sebagai organisasi yang rukun dan
saling merangkul di UNJ. Anggota LKM juga sering mengikuti lomba-lomba tertentu
sehingga mungkin saja terdapat persaingan di dalamnya. Sebelum melakukan
observasi, saya dan kelompok saya menentukan metode yang akan digunakan untuk
observasi dan kami memutuskan untuk melakukan observasi langsung saat kajian
LKM sedang berlangsung serta wawancara mendalam pada tiga orang anggota LKM
sebagai sampel. Saya dan kelompok saya menyusun pertanyaan yang akan diajukan
untuk wawancara mendalam terkait persahabatan dan persaingan berdasarkan teori-
teori yang terdapat pada tugas makalah yang sudah kami kerjakan sebelumnya. Saat
hari H, saya dan kelompok saya mengobservasi langsung dengan mengikuti kajian
rutin yang diadakan oleh LKM sebagai peserta kajian. Hal tersebut kami lakukan agar
dapat melihat dari perspektif anggota LKM. Setelah kajian selesai, kami melakukan
wawancara mendalam untuk melengkapi data laporan kami. Hasil wawancara saya
buat dalam bentuk verbatim lalu mengolahnya dengan mencocokkan hasil wawancara
dan hasil observasi langsung dengan teori yang sudah ada. Hasilnya kurang sesuai
harapan kami sebab hanya terdapat sedikit sekali persaingan bahkan hampir tidak ada
sama sekali persaingan antar anggota LKM dan persahabatan yang erat hanya dimiliki
oleh anggota yang aktif dan sering bermain ke LKM saja.
KELAS SENIN, 14.00
PERSAHABA
TAN
validation
and
caring
companio
nship and
recreation
help and
guidance
intimate
change
conflict and
betrayal
with
resolution
PERSAINGAN
menginginkan
keunggulan
perbutan
kekuasaan
perbedaan
pendapat
serta
pertentangan