HIPOTERMIA Kelompok 14 Disusun oleh : 1. Anggelia Jolly Cahyadi 2. Novya Ismi Astari
Definisi Hipotermia Pengertian : Hipotermia adalah kondisi medis ketika suhu tubuh turun di bawah suhu normal, yaitu kurang dari 35°C ( atau di bawah 36,5°C pada bayi ). Penyebab : Terjadi ketika tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada kemampuannya untuk menghasilkan panas . Akibat : Jantung , sistem saraf , dan organ vital lainnya tidak dapat berfungsi dengan baik , yang dapat berujung pada gagal jantung , gagal napas, dan kematian .
Klasifikasi Hipotermia Hipotermia Ringan : Suhu tubuh 32–35°C. Gejala : Menggigil , kulit dingin , apatis , bicara tidak jelas . Hipotermia Sedang: Suhu tubuh 28–32°C. Gejala : Menggigil berhenti , kesadaran menurun , pernapasan melambat . Hipotermia Berat : Suhu tubuh kurang dari 28°C. Gejala : Koma , tanda-tanda vital sangat lemah , risiko henti jantung
Etiologi dan Faktor Risiko Faktor Lingkungan : Terpapar suhu dingin ekstrem ( misalnya , tenggelam atau berada di luar ruangan tanpa pakaian memadai ). Pakaian basah yang tidak segera diganti . Faktor Fisiologis : Usia ekstrem ( bayi dan lansia ). Penurunan produksi panas akibat kondisi medis tertentu ( hipotiroidisme , malnutrisi ). Faktor Neurologis : Trauma pada kepala yang mengganggu pusat pengaturan suhu di hipotalamus . Penyakit neurologis yang memengaruhi termoregulasi .
Pathway Hipotermia (Skema)
Pengkajian Keperawatan Anamnesa : Riwayat paparan dingin , riwayat penyakit , riwayat obat-obatan . Pemeriksaan Fisik : Tanda Vital: Suhu tubuh rendah , bradikardia , bradipnea . Neurologis : Tingkat kesadaran menurun , refleks lambat . Integumen : Kulit pucat , dingin , sianosis . Kardiovaskular : Pengisian kapiler (CRT) lambat . Data Penunjang : Analisa gas darah ( risiko asidosis ), kadar gula darah .
Diagnosa Keperawatan Diagnosa Utama: Hipotermia berhubungan dengan paparan lingkungan dingin . Diagnosa Lain yang Mungkin Muncul : Risiko perfusi jaringan perifer tidak efektif berhubungan dengan vasokontriksi perifer . Risiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah ( hipoglikemia ) berhubungan dengan peningkatan metabolisme tubuh . Risiko ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan penurunan laju pernapasan .
Intervensi Keperawatan (Tindakan) Tujuan: suhu tubuh pasien kembali normal dalam rentang 36,3-37,4°C. Intervensi mandiri : Lingkungan : pindahkan pasien ke tempat hangat , jaga ruangan tetap hangat . Pakaian : ganti pakaian basah dengan yang kering , tutupi dengan selimut kering . Pemanasan : berikan pemanasan pasif ( selimut hangat ), atau aktif ( lampu penghangat , bantal pemanas ). Minuman : berikan cairan hangat jika pasien sadar . Intervensi kolaboratif : 1. Berikan cairan intravena yang dihangatkan . 2. Berikan oksigen yang dihangatkan dan dilembabkan . 3. Pantau gula darah dan berikan terapi sesuai indikasi .
Evaluasi Keperawatan S: Pasien melaporkan merasa lebih hangat dan nyaman . O: Suhu tubuh pasien dalam rentang normal, kulit teraba hangat , CRT kembali normal, tanda-tanda vital stabil . A: Masalah hipotermia teratasi . P: Pertahankan kondisi pasien dengan memantau suhu secara berkala dan mencegah paparan dingin .