Ujian Skoliosis Stase MSK 3 Muhammad Afdhal PPDS Radiologi FK UI.pptx

Ujian Skoliosis

1. Ujian Skoliosis Program Stase MSK 3, Nn . ISN, 16 Tahun Muhammad Afdhal

2. Skoliosis Program ( Lenke Classification) FOTO AP ERECT ( CORONAL BALANCE + / N / – ) 1. Kurva TORAKAL PROKSIMAL (PT) Dari ___ sampai ___, apeks di ___ Cobb ___ o ke arah (kanan/kiri) Rotasi pedikel apeks ___ 2. Kurva TORAKAL UTAMA (MT)  sampai ___, apeks di ___ Cobb ___ o ke arah (kanan/kiri) Rotasi pedikel apeks ___ 3. Kurva [TORAKOLUMBAL (TL) / LUMBAL(L)]  sampai ___, apeks di ___ (T12-L1/  L1) Cobb ___ o ke arah ( kanan / kiri ) Rotasi pedikel apeks ___ Posisi CSVL- apeks [ diantara pedikel ( A ), lateral pedikel ( B ), tidak berpotongan (C)] 4. Apofisis iliaka Risser ( I / II / III / IV / V ) FOTO LATERAL ( SAGITTAL BALANCE + / N / – ) - Cobb lateral T5-T12 ___ o Sagittal modifier [ - (<10 o )] [ N (10-40 o )] [ + (>40 o )] FOTO BENDING SEARAH PT/TL/L - Cobb PT menjadi ___ o - Cobb TL/L menjadi ___ o FOTO BENDING SEARAH MT Cobb MT menjadi ___ o KLASIFIKASI KURVA Kurva PT (struktural/ nonstruktural ) Kurva MT (struktural/ nonstruktural ) Kurva TL/L (struktural/ nonstruktural ) KESIMPULAN Sesuai AIS Lenke ___ ___ ___

3. ISN, 16 tahun . Klinis : Adolescent Idiopathic Scoliosis. Pemeriksaan : Radiografi Skoliosis Program (Whole Spine Erect proyeksi Anteroposterior, Lateral, AP bending kanan , AP bending kiri )

4. Kurva torakal proksimal (PT) dari T 1 -T 4 , apeks di T 2 , sudut 13 0 , Konveksitas ke kiri . Kurva torakal utama (MT): dari T 5 -T 12 , apeks di T 8 , sudut 39 0 , Konveksitas ke kanan . Kurva torakolumbal (TL): dari T1 2 -L4, apeks di L 2 , sudut 41 0 , Konveksitas ke kiri . Sudut cobb’s diukur dan diten tukan kurva ( batas atas , batas bawah , apeks , dan besar sudut )

5. Pada pasien ini: PT : apeks di T2  rotasi pedikel +1 (Nash Moe I) MT : apeks di T 8  rotasi pedikel +1 (Nash Moe 1 ) TL : apeks di L 2  rotasi pedikel +2 ( Nash Moe 2 ) Menentukan derajat rotasi setiap apeks kurva dengan klasifikasi Nash-Moe.

6. Evaluasi sudut Cobb pada kurva dengan lateralisasi ke arah kanan pada radiografi bending kanan. Pada pasien ini : Kurva Main Thorakal (MT) : 39°  6 °

7. Evaluasi sudut Cobb pada kurva dengan lateralisasi ke arah kiri pada radiografi bending kiri. Pada pasien ini : Kurva Proksimal Thorakal (PT) : 13°  4 ° Pada pasien ini : Kurva Thorakolumbal (TL) : 41°  26 °

8. Pada radiografi lateral, di hitung sudut Cobb T2-T5 dan sudut Cobb T10-L2 untuk klasifikasi lenkenya . Pada pasien ini : T2-T5 : 10 ° T10-L2 : 3 °

9. Klasifikasi Kurva

10. Identifikasi Tipe Kurva Struktural (mayor) atau non- struktural (minor)

11. Kurva PT Evaluasi struktural berdasarkan kriteria kurva minor (memenuhi koronal ATAU sagital ) Pada pasien ini: Coronal 13° Bending kiri 4 ° Sagittal T2-T5 10° Kesimpulan : Non-struktural.

12. Kurva MT Evaluasi struktural berdasarkan kriteria kurva minor (memenuhi koronal ATAU sagital ) Pada pasien ini: Coronal 39° Bending kanan 3 ° Sagittal T10-L2 3° Kesimpulan : Non-struktural.

13. Kurva Lumbal Evaluasi struktural berdasarkan kriteria kurva minor (memenuhi koronal ATAU sagital ) Pada pasien ini: Coronal 41° Bending kiri 26 ° Sagittal T10-L2 3° Kesimpulan : Struktural.

14. Tentukan tipe kurva berdasarkan tabel Pada pasien ini: PT non-struktural, MT non-struktural, L struktural  Thoracolumbar (tipe 5)

15. Tarik garis C7 plumb line (C7PL) dan central sacral vertical line (CSVL) Bila Plumb Line jatuh sejauh < 2 cm di sebelah kanan / kiri dari CSVL  netral Bila Plumb Line jatuh sejauh > 2 cm di sebelah kanan dari CSVL  positif Bila Plumb Line jatuh sejauh > 2 cm di sebelah kiri dari CSVL  negative Pada pasien ini: 1,8 Cm di sisi kanan CSVL  Netral

16. Ukur sagittal balance antara lateral plumb line C7 dengan posterosuperior S1 Pada pasien ini: 6,5 cm di sisi posterior posterosuperior S1  Negatif 6,5 cm

17. Tentukan lumbar modifier berdasarkan posisi apex lumbal terhadap CSVL Pada pasien ini: Tipe C

18. Pada radiografi lateral, di hitung sudut Cobb antara T5-T12 untuk menentukan derajat kifosis thorakalnya . Pada pasien ini: 35 °  N (Normal)

19. Kesan : Skoliosis Lenke 5CN

20. Ossifikasi apofisis illiaka sesuai Risser 3

21. Kesimpulan Skoliosis Double Major dengan kurva : PT level T1 – T4 ke kiri , apeks di T2, sudut Lippman-Cobb sebesar 13 o , pada bending kiri menjadi 4 . Rotasi pedikel +1. MT level T5 – T12 ke kanan , apeks di T8, sudut Lippman-Cobb sebesar 39 o , pada bending kanan menjadi 3 . Rotasi pedikel 1. TL level T12-L4 ke kiri , apeks di L2, sudut Lippman-Cobb sebesar 41 , pada bending kiri menjadi 26 . Rotasi pedikel 2. Klasifikasi Lenke 5CN, coronal balance netral , sagittal balance negatif , Risser derajat 3.

22. Pengukuran Morfometri Pedikel pada Scoliosis

23. Morfometri Pedikel Pengukuran dilakukan pada potongan axial, mid pedicle section Transverse Pedicle Diameter: lebar pedikel terkecil Pedicle length: panjang garis dari korteks posterior lamina ke titik anterior korpus melalui pedikel transversus. Transverse Pedicle Angle: sudut antara garis tegak lurus melalui TPD dari pedicle entry point dan axis vertebra Pengukuran pada potongan sagital Sagital Pedicle Diameter: Lebar terkecil pedikel pada potongan sagital

24. Demiroz S, Erdem S. Computed tomography-based morphometric analysis of thoracic pedicles: an analysis of 1512 p3dicles and correlation with sex, age, weight and height. Turk Neurosurg , 2019

25. Morfometri Pedikel Pada Kasus (T8) Transverse Pedicle Diameter kiri 0,17 cm, kanan 0,36 cm Pedicle length kiri 3,72 cm, kanan 3,76 cm Transverse Pedicle Angle kiri 22 o , kanan 20 o

26. Rotation Measurement Sebuah garis yang menghubungkan titik posterior korpus vertebra tepat di atas masing-masing pedikel Sudut rotasi vertebra: sudut antara garis tersebut dengan horizontal plane Rotasi ke kanan : sudut positif

27. Doi T, Kido S, Kuwashima U, Tono O, Tarukado K, Harimaya K, et al. A New Method for measuring torsional deformity in scoliosis. Scoliosis: 6:7, 2011.

28. Rotation Measurement Pada Apeks Kurva Mayor TL (L2) Vertebral Rotation Angle : Sudut antara garis yang membagi dua sudut yang dibentuk 2 lamina dengan vertical plane. Pada pasien ini sebesar 20 derajat .

29. Terima kasih Jakarta, 26 Februari 2021 Afdhal , M.