usaha dan energi.pptx SMA NEGERI 20 SERAM BAGIAN BARAT
remonlepertery25
0 views
19 slides
Sep 30, 2025
Slide 1 of 19
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
About This Presentation
PPT
Size: 6.86 MB
Language: none
Added: Sep 30, 2025
Slides: 19 pages
Slide Content
USAHA DAN ENERGI DI SUSUN OLEH : REMON LEPERTERY
TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Peserta didik dapat mengidentifikasi usaha dalam kehidupan sehari-hari dengan benar . 2. Peserta didik dapat mendeskripsikan hubungan usaha , gaya dan perpindahan dengan benar . 3. Peserta didik dapat menghitung besar usaha yang dilakukan oleh suatu gaya dengan benar . 4. Peserta didik dapat mendefinisikan konsep energi kinetik dengan benar . 5. Peserta didik dapat menghitung energi kinetik suatu benda dengan benar .
USAHA Dalam fisika, usaha merupakan segala sesuatu yang dilakukan oleh gaya pada sebuah benda, yang menyebabkan benda bergerak pada jarak tertentu. GAMBAR 1. SESEORANG YANG SEDANG MELAKUKAN USAHA; (A) MENDORONG DINDING, (B) MENDORONG MEJA
Secara matematis sebagai berikut : W = F.s Keterangan : W = usaha (joule) F = gaya yang sejajar dengan perpindahan (N) s = perpindahan (m)
Contoh Soal : Sebuah balok kayu didorong dengan gaya sebesar 120 N yang membuat balok tersebut berpindah sejauh 4 m. Berapakah usaha yang dikerjakan untuk membuat balok kayu tersebut bergerak ? Diketahui :
BERDASARKAN DEFENISI USAHA TERSEBUT DAPAT DIPEROLEH PERSAMAAN SEBAGAI BERIKUT : Toni menarik balok dengan suatu gaya konstan F dan menyebabkan balok berpindah sejauh s dan tidak searah dengan gaya F. Komponen gaya yang segaris dengan perpindahan adalah Fx = F cos , dengan merupakan sudut apit antara arah gaya dan bidang horizontal. 1.USAHA YANG DILAKUKAN GAYA MEMBENTUK SUDUT SEMBARANG
2. USAHA YANG DILAKUKAN OLEH BERBAGAI GAYA
ENERGI DalaM PEMBAHASAN FISIKA, ENERGI SECARA UMUM DIDEFINISIKAN SEBAGAI KEMAMPUAN MELAKUKAN USAHA. ENERGI YANG BERKAITAN DENGAN GERAK ADALAH ENERGI KINETIK, ENERGI POTENSIAL, DAN ENERGI MEKANIK.
1. ENERGI KINETIK Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda karena geraknya. Misalnya, planet yang bergerak mengelilingi matahari dan bulan yang bergerak mengelilingi bumi memiliki energi kinetik. gaya dan bidang horizontal. Energi kinetik benda bergantung pada kecepatan geraknya. Semakin tinggi kecepatan benda bergerak, semakin besar energi kinetik yang dimilikinya.
Secara matematis, rumus energi kinetik adalah sebagai berikut.
2. ENERGI POTENSIAL Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh benda berdasarkan ketinggian atau posisinya terhadap suatu titik acuan.
Energi potensial gravitasi adalah energi yang dimiliki oleh benda karena kedudukan atau ketinggiannya. Energi potensial merupakan energi yang masih tersimpan atau tersembunyi pada benda, sehingga mempunyai potensi untuk melakukan usaha. ENERGI POTENSIAL GRAVITASI
Secara metematis energi potensial gravitasi pada suatu benda yang berada pada ketinggian tertentu dapat ditulis sebagai berikut : πΈπ = π. π. β Keterangan : πΈπ = πΈπππππ πππ‘πππ πππ (π½ππ’ππ) π = πππ π π πππππ (kg) π = ππππππππ‘ππ ππππ£ππ‘ππ π ππ πππππ’ππππ ππ’ππ (m/s2) β = πππ‘πππππππ (m)
CONTOH SOAL : Sebuah pot bunga yang bermassa 12 Kg berada pada ketinggian 15 m di atas permukaan tanah seperti pada gambar disamping. Berapakah energi potensial gravitasinya ? (g = 10 m/s2). Penyelesaian : Diketahui : m = 12 Kg h = 15 m g = 10 m/s2 Ditanya : Ep =β¦β¦..? Jawaban : Energi potensial gravitasi dihitung terhadap bidang acuan, adapun bidang acuan yang kita gunakan pada contoh ini adalah permukaan tanah. Ep = m.g.h = 12 kg ( 10 m/s2) (15 m) = 1.800 Joule
ENERGI POTENSIAL ELASTIK PEGAS Energi potensial elastik pegas adalah energi yang tersimpan di dalam benda elastis karena adanya gaya tekan dan gaya regang yang bekerja pada benda . Contoh energi potensial ini ditunjukkan pada gambar di samping .
Rumusan energi potensial pegas adalah sebagai berikut.
3. Energi Mekanik Energi mekanik adalah jumlah dari energi kinetik dan energi potensial . Oleh karena itu rumusan energi mekanik adalah sebagai berikut : πΈπ = πΈπ + πΈπ πΈπ = πΈπππππ πππππππ (π½ππ’ππ) πΈπ = πΈπππππ πππππ‘ππ (π½ππ’ππ) πΈπ = πΈπππππ πππ‘πππ πππ (π½ππ’ππ)