UTS Kewirausahaan-Cost Structure- Group 2 (Andri, Edwin).pptx
EdwinKurniawan12
13 views
13 slides
Aug 27, 2025
Slide 1 of 13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
About This Presentation
kewirausaan
Size: 7.06 MB
Language: none
Added: Aug 27, 2025
Slides: 13 pages
Slide Content
Kewirausahaan Strategic UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2022/2023 FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI BISNIS DAN ILMU KOMUNIKASI / PRODI MAGISTER ADMINISTRASI BISNIS Andri Ansyah (202200100065) Edwin Kurniawan (202200100057)
Fakta & Angka Penyakit Ginjal Kronis di dunia saat ini mengalami peningkatan dan menjadi masalah kesehatan serius , hasil penelitian Global Burden of Disease tahun 2010, Penyakit Ginjal Kronis merupakan penyebab kematian peringkat ke 27 di dunia tahun 1990 dan meningkat menjadi urutan ke-18 pada tahun 2010. Lebih dari 2 juta penduduk di dunia mendapatkan perawatan dengan dialisis atau transplantasi ginjal dan hanya sekitar 10% yang benar-benar mengalami perawatan tersebut . Sepuluh persen penduduk di dunia mengalami Penyakit Ginjal Kronis dan jutaan meninggal setiap tahun karena tidak mempunyai akses untuk pengobatan . Pada tahun 2011 sekitar 113.136 pasien di Amerika Serikat mengalami End Stage Renal Diseasse (ESDR), penyebab utamanya adalah diabetes dan hipertensi dengan jumlah kasus terbanyak ditemukan pada usia lebih dari 70 tahun . Penelitian di Amerika Serikat risiko 2,3 kali mengalami PGK bagi orang yang mengonsumsi cola dua gelas atau lebih per hari . Pada tahun 2013, sebanyak 2 per 1000 penduduk atau 499.800 penduduk Indonesia menderita Penyakit Gagal Ginjal . Sebanyak 6 per 1000 penduduk atau 1.499.400 penduduk Indonesia menderita Batu Ginjal ( Riskesdas , 2013). Background Analisa Pembukaan Klinik Hemodialisa di Purwokerto
Prevalensi Penderita Gagal Ginjal di Indonesia Prevalensi gagal ginjal pada laki-laki (0,3%) lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan (0,2%). Berdasarkan karakteristik umur prevalensi tertinggi pada kategori usia diatas 75 tahun (0,6%), dimana mulai terjadi peningkatan pada usia 35 tahun ke atas . Prevalensi Penderita Gagal Ginjal Berdasarkan Pekerjaan di Indonesia Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan ( Balitbangkes ) tahun 2004 menunjukkan konsumsi minuman bersoda dan berenergi lebih dari tiga kali perbulan berisiko 25,8 kali mengalami PGK. Anatomi Ginjal Penelitian lain di Yogyakarta tahun 2008 menunjukkan risiko PGK sebesar 6,6 kali lebih tinggi pada orang yang mengonsumsi minuman suplemen energi . Hasil survei Komunitas Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) tahun 2005 terhadap 9.412 subjek di Indonesia menunjukkan bahwa 12.5% sudah mengalami penurunan fungsi ginjal , artinya sekitar 25-30 juta penduduk Indonesia mengalami penurunan fungsi ginjal . Data Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan tahun 2012 menyebutkan total biaya hemodialisis sebesar 227 milyar rupiah merupakan tindakan medis yang menyerap porsi terbesar dari biaya kesehatan yang ditanggung oleh PT Askes maupun jaminan asuransi lainnya Realisasi pembiayaan pelayanan kesehatan oleh BPJS pada tahun 2015 sebanyak 2,78 triliun rupiah dihabiskan untuk penyakit ginjal , baik rawat inap maupun rawat jalan , jumlah tersebut meningkat dari tahun 2014 sebesar 2,2 triliun rupiah. Background Analisa Pembukaan Klinik Hemodialisa di Purwokerto
KEY PARTNERS Faskes & Nakes Kerjasama dengan faskes untuk rujukan pasien apabila overload di Suatu RS Kolaborasi dengan dokter spesialis nefrologist dan spesialis penyakit dalam Kolaborasi dengan paramedis yang bersertifikat di proses hemodialisis Kemitraan dengan Lembaga Pendidikan untuk memastikan tenaga yang handal dan bersertifikat KSO Kerjasama Operasi dengan pemasok alat Hemodialisis dan alat asesoris pendukung pada pasien Harga kompetitif Asuransi Kerjasama dengan perusahaan asuransi kesehatan untuk memudahkan pembayaran dan penagihan layanan hemodialisis Negosiasi kontrak dan pembayaran dengan perusahaan asuransi Regulator Berkerjasama dengan pihak pemerintah ( Kemenkes dan Dinkes terkait ) untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi kesehatan dan perizinan yang berlaku . Mengikuti program-program pemerintah terkait pelayanan kesehatan .
Kerjasama dengan rumah sakit dan klinik untuk rujukan pasien. Kemitraan dengan perusahaan farmasi untuk pasokan obat-obatan. Hubungan dengan penyedia asuransi untuk penggantian biaya . Menjalankan sesi hemodialisis. Memantau dan mengelola kesehatan pasien selama dan setelah perawatan. Perawatan rutin mesin dialisis. Pelatihan dan pengembangan untuk staf. Perawatan hemodialisis berkualitas tinggi . Lingkungan klinik yang nyaman dan bersih . Staf medis yang berpengalaman dan berkualifikasi . Teknologi medis terkini untuk dialisis. Layanan yang efisien dan tepat waktu . Perawatan dan dukungan personal bagi pasien . Program edukasi untuk pasien dan keluarganya. Komunikasi teratur untuk pengingat janji dan pembaruan. Layanan pelanggan yang responsif . Pasien dengan penyakit ginjal kronis yang memerlukan perawatan hemodialisis . Rujukan dari dokter umum , rumah sakit , atau klinik lainnya . Staf medis yang berkualifikasi (nephrologist, dokter umum certified, perawat , teknisi ). Mesin dan peralatan dialisis terkini. Fasilitas untuk memberikan perawatan hemodialisis. Hubungan dengan pemasok peralatan medis dan pasokan. Rujukan medis dari rumah sakit, klinik, dan dokter umum. Kemitraan dengan penyedia layanan kesehatan. Kehadiran online untuk pendaftaran janji dan penyebaran informasi. Kerjasama dengan perusahaan farmasi untuk pasokan obat-obatan. Biaya personel untuk staf medis . Biaya fasilitas untuk pemeliharaan klinik. Biaya pemeliharaan peralatan dan teknologi. Biaya pemasaran dan promosi. Biaya kepatuhan terhadap regulasi Model biaya per sesi hemodialisis . Penggantian biaya dari asuransi. Kemitraan dan kerjasama dengan lembaga kesehatan lainnya. Barlingmascakeb Medica Center Andri Ansyah, Edwin Kurniawan 16/11/2023 1.0
Peningkatan Permintaan : Klinik dialisis memiliki keunggulan dalam menghadapi peningkatan permintaan , seiring dengan penuaan populasi dan meningkatnya kasus gagal ginjal . Reputasi : Jika klinik dialisis Anda memiliki rekam jejak yang baik dalam memberikan perawatan berkualitas , ini dapat menjadi kekuatan besar dalam menarik pasien . Tenaga Kerja Terlatih : Klinik dialisis membutuhkan staf medis yang terlatih dengan baik , dan jika Anda memiliki tim yang terampil , ini dapat menjadi keunggulan kompetitif . Kemitraan Medis : Kerja sama dengan rumah sakit atau dokter spesialis dapat membantu mengarahkan pasien ke klinik Anda. Strength - Kekuatan Pengembangan Layanan : Anda dapat mempertimbangkan untuk mengembangkan layanan terkait seperti konseling diet, pendidikan kesehatan , atau perawatan komplementer untuk memperluas basis pelanggan . Inovasi Teknologi : Terus memantau perkembangan teknologi medis dan investasi dalam peralatan dialisis yang lebih efisien dan canggih . Ekspansi Geografis : Mempertimbangkan ekspansi ke daerah atau kota lain yang mungkin memiliki kebutuhan yang belum terpenuhi untuk klinik dialisis . Aliansi Strategis : Membangun kemitraan dengan rumah sakit , dokter , atau perusahaan asuransi kesehatan dapat membantu dalam meraih peluang baru . Opportunity - Peluang Biaya Operasional Tinggi: Bisnis klinik dialisis memiliki biaya operasional yang tinggi , terutama dalam hal peralatan medis yang canggih dan biaya tenaga kerja . Keterbatasan Kapasitas : Klinik dialisis memiliki keterbatasan dalam hal kapasitas perawatan . Jika ada lonjakan permintaan , Anda mungkin tidak dapat mengatasi dengan cepat . Persaingan yang Ketat : Persaingan di pasar klinik dialisis dapat sangat ketat , dan Anda mungkin harus bersaing dengan banyak pesaing dalam daerah yang sama . Peraturan Ketat : Industri perawatan kesehatan , termasuk klinik dialisis , tunduk pada regulasi yang ketat , yang dapat mengakibatkan birokrasi dan biaya tambahan . Weakness - Kelemahan Perubahan Kebijakan Pemerintah : Perubahan dalam kebijakan kesehatan atau pemangkasan dana kesehatan dapat menjadi ancaman serius . Krisis Kesehatan Masyarakat: Pandemi seperti COVID-19 dapat mengganggu operasi klinik dan mengurangi jumlah pasien . Ketidakpastian Ekonomi: Fluktuasi ekonomi dapat mempengaruhi kemampuan pasien untuk membayar perawatan dialisis . Persaingan yang Tinggi: Persaingan yang meningkat dapat mengancam marjin keuntungan dan pertumbuhan bisnis . Treaths - Ancaman S W O T S.W.O.T ANALYSIS Klinik Hemodialisa
5 Porter Analysis 7 Analisis Lima Kekuatan Porter adalah kerangka kerja bisnis yang dikembangkan oleh Michael Porter. Analisis ini membantu dalam memahami daya tarik industri dengan mengidentifikasi lima kekuatan yang mempengaruhi persaingan di dalamnya . Berikut adalah analisis Lima Kekuatan Porter untuk industri pembuatan klinik hemodialisa : Ancaman dari Produk Pengganti : Rendah : Hemodialisis sering kali merupakan satu-satunya metode efektif untuk pengobatan gagal ginjal . Tinggi: Kemungkinan pengembangan teknologi baru atau terobosan medis yang dapat menggantikan hemodialisis . Tingkat Persaingan di Antara Pesaing di Industri : Tinggi: Jumlah klinik hemodialisa dapat meningkatkan persaingan . Rendah : Jika terdapat sedikit klinik dalam area tertentu . Kekuatan Tawar Menawar Pembeli : Rendah : Pasien bergantung pada klinik hemodialisa untuk perawatan yang diperlukan . Tinggi: Jika terdapat banyak klinik di area tertentu , pasien memiliki lebih banyak pilihan . Kekuatan Tawar Menawar Pemasok : Rendah : Klinik hemodialisa membutuhkan peralatan khusus dan bahan medis , tetapi pemasok mungkin memiliki alternatif yang terbatas . Tinggi: Jika terdapat banyak pemasok yang menyediakan peralatan dan bahan medis . Ancaman dari Masuknya Pesaing Baru: Rendah : Tingginya biaya masuk dan regulasi kesehatan yang ketat dapat menghalangi pesaing baru. Tinggi: Jika regulasi kurang ketat dan biaya masuk rendah .
8 Analisis Tambahan : Kekuatan Negosiasi Pasien : Pasien yang terinformasi dan memiliki akses ke berbagai opsi dapat memiliki kekuatan negosiasi yang lebih tinggi . Pengaruh Regulasi Kesehatan: Klinik hemodialisa tunduk pada regulasi ketat untuk memastikan standar keselamatan dan perawatan yang tinggi . Inovasi Teknologi : Kemajuan dalam teknologi medis dapat mempengaruhi efisiensi dan kualitas perawatan hemodialisis . Kemitraan dengan Rumah Sakit atau Lembaga Kesehatan: Klinik hemodialisa yang memiliki kemitraan yang baik dengan rumah sakit atau lembaga kesehatan lokal dapat memiliki keuntungan kompetitif . Analisis ini dapat membantu para pengusaha dan manajer klinik hemodialisa untuk memahami dinamika industri mereka, mengidentifikasi peluang , dan mengatasi tantangan yang mungkin muncul . 5 Porter Analysis
Strategi Marketing Klinik Hemodialisa 9 Strategi pemasaran untuk klinik hemodialisis dapat membantu meningkatkan visibilitas , menarik pasien , dan membangun kepercayaan di komunitas . Berikut adalah beberapa strategi pemasaran yang dapat diterapkan : Branding yang Kuat : Buat identitas merek yang khas dan mencerminkan kualitas perawatan . Gunakan desain logo yang profesional dan mudah diingat . Pemasaran Digital: Optimalkan situs web klinik untuk mencerminkan informasi yang akurat dan berguna . Terapkan teknik SEO (Search Engine Optimization) untuk meningkatkan peringkat pencarian . Gunakan media sosial untuk berinteraksi dengan pasien , membagikan informasi tentang perawatan , dan menerima umpan balik . Program Edukasi Masyarakat: Sediakan seminar atau workshop kesehatan gratis tentang gagal ginjal dan perawatan hemodialisis . Buat konten edukatif di situs web atau media sosial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini dan perawatan yang tepat . Kemitraan dengan Dokter dan Rumah Sakit : Bangun kemitraan dengan dokter spesialis dan rumah sakit lokal untuk merujuk pasien potensial . Pastikan bahwa dokter dan perawat di klinik memiliki hubungan yang baik dengan pasien . Program Penghargaan untuk Pasien Setia: Tawarkan program penghargaan atau diskon kepada pasien setia . Buat program referensi untuk mendorong pasien untuk merekomendasikan klinik kepada orang lain.
10 Pemasaran Melalui Alat Tradisional : Gunakan iklan di surat kabar lokal atau majalah kesehatan . Distribusikan brosur atau pamflet di pusat-pusat kesehatan atau tempat-tempat umum lainnya . Pelayanan Pelanggan yang Baik : Pastikan staf klinik memberikan pelayanan pelanggan yang ramah dan profesional . Tanggapi umpan balik pasien dan segera atasi masalah yang mungkin muncul . Partisipasi dalam Komunitas Lokal : Ikuti acara-acara lokal atau kegiatan amal untuk membangun kehadiran klinik dalam komunitas . Sponsori acara kesehatan atau penyuluhan kesehatan di sekolah atau lembaga pendidikan setempat . Pemasaran Melalui Layanan Telemedicine: Tawarkan konsultasi atau layanan telemedicine untuk pasien yang tidak dapat mengunjungi langsung klinik . Promosikan kemudahan akses dan kenyamanan layanan ini . Pendekatan Target Berbasis Lokasi: Fokus pada strategi pemasaran yang mengarah pada populasi yang tinggal di dekat klinik . Manfaatkan iklan terlokalisasi dan kampanye pemasaran yang ditargetkan . Ingatlah untuk terus memonitor efektivitas strategi pemasaran Anda dan melakukan penyesuaian sesuai dengan perubahan kebutuhan dan tren di industri perawatan kesehatan . Strategi Marketing Klinik Hemodialisa
Segmentasi Pasar 11 Segmentasi pasien klinik hemodialisis di Indonesia dapat membantu klinik untuk lebih efektif menyesuaikan layanan mereka dengan kebutuhan spesifik setiap kelompok . Berikut adalah beberapa potensi segmen pasien klinik hemodialisis di Indonesia: Umur : Pasien Lansia : Pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan perawatan dan pendampingan bagi pasien lansia . Pasien Muda: Fokus pada kelompok pasien yang mungkin menghadapi masalah gagal ginjal pada usia muda . Lokasi Geografis : Penduduk Perkotaan : Mungkin memerlukan aksesibilitas yang lebih baik dan memiliki tingkat kesadaran kesehatan yang lebih tinggi . Penduduk Pedesaan : Mungkin memerlukan pendekatan yang berbeda , termasuk edukasi lebih lanjut tentang layanan hemodialisis . Kondisi Kesehatan Secara Umum : Pasien dengan Penyakit Penyerta : Fokus pada pasien dengan kondisi kesehatan lain yang memerlukan perawatan khusus selama hemodialisis . Pasien Tanpa Penyakit Penyerta : Memerlukan perawatan khusus untuk mencegah komplikasi dan mempertahankan kesehatan umum . Status Ekonomi: Pasien Berpenghasilan Tinggi: Mungkin mencari fasilitas dan perawatan yang lebih eksklusif . Pasien Berpenghasilan Rendah : Mungkin memerlukan opsi pembayaran yang terjangkau dan program dukungan keuangan .
Segmentasi Pasar 12 Pendidikan dan Kesadaran Kesehatan: Pasien yang Berpendidikan Tinggi: Mungkin lebih terinformasi dan mencari layanan dengan teknologi terkini . Pasien dengan Pendidikan Rendah : Memerlukan pendekatan edukatif yang lebih intensif tentang perawatan dan manajemen penyakit . Faktor Budaya dan Sosial: Pasien Etnis Tertentu : Pemahaman budaya dan nilai-nilai tertentu yang dapat memengaruhi keputusan perawatan . Pasien dari Latar Belakang Sosial Tertentu : Fokus pada kelompok sosial yang mungkin memiliki tantangan khusus dalam mengakses perawatan . Status Asuransi : Pasien yang Tercover Asuransi Kesehatan: Memiliki potensi untuk memanfaatkan layanan tambahan atau pilihan perawatan . Pasien Tanpa Asuransi : Memerlukan opsi pembayaran yang terjangkau atau program bantuan . Frekuensi dan Durasi Perawatan : Pasien dengan Perawatan Rutin: Memerlukan penekanan pada layanan jangka panjang dan program pemeliharaan . Pasien dengan Perawatan Jangka Pendek : Memerlukan perhatian khusus selama periode tertentu .