validasi alat POCT, verfikasi Hb, glukosa

zulfikarhusnifaruq 8 views 12 slides Sep 16, 2025
Slide 1
Slide 1 of 12
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12

About This Presentation

POCT alat validasi


Slide Content

Dampak Latihan Berat terhadap Konsentrasi Kreatinin Serum Darah pada Atlet Mahasiswa Moheb Ullah Alamgir Khan Muhammad Jamil Muhammad Zafar Iqbal Butt Imran Ullah , Muhammad Zubair Salman Saheem Hamza Nasir JOURNAL OF THERAPIES & REHABILITATION SCIENCES https://thetherapist.com.pk/index.php/tt Volume 4, Issue 2 (April-June 2023)

Latar belakang Latihan yang berat memerlukan asupan oksigen yang tinggi , seperti berlari , berenang , bermain sepak bola, melompat , membawa beban berat , dll Kreatinin diproduksi karena pemecahan kreatin dalam sel otot selama kontraksi ; ketika otot berkontraksi dengan cepat , terjadilah studi kreatin , yang menghasilkan energi untuk gerakan organ tubuh , meningkatkan massa otot dan melepaskan kreatinin Ginjal melakukan fungsi penting dalam tubuh manusia untuk menyaring darah dari berbagai produk yang diproduksi selama berbagai aktivitas metabolisme di dalam tubuh Kreatinin adalah produk limbah , yang bercampur dengan darah dan disaring di ginjal dan dikeluarkan bersama urin

Tujuan Penelitian Untuk memeriksa dampak latihan intensitas tinggi pada konsentrasi kreatinin serum di antara atlet pelajar

Metode Penelitian Siswa laki-laki dipilih secara acak dari Departemen Ilmu Olahraga dan Pendidikan Jasmani (DSSPE), Universitas Gomal (GU), Dera Ismail Khan (DIK), Pakistan 1 Peserta penelitian berusia 18-22 tahun , tidak menggunakan obat-obatan dan tidak memiliki masalah kesehatan kronis Subjek dikategorikan secara acak sebagai kelompok kontrol (CG = n15) dan kelompok eksperimen (EG = n15) Penelitian ini dilakukan dengan desain eksperimen satu dimensi dengan kedua kelompok penelitian 2 3 4 5 Perhitungan ukuran sampel untuk penelitian ini dilakukan berdasarkan ketersediaan dan persetujuan subjek dan kriteria yang ditetapkan untuk pemilihan partisipasi Protokol latihan intensitas tinggi yang dibuat sendiri selama delapan minggu diterapkan pada EG ( Kelompok Eksperimen ) 5 ml darah dikumpulkan dari setiap subjek , dan dengan cara yang sama , konsentrasi kreatinin serum dinilai melalui uji kreatinin serum di laboratorium 6 7 Hasil (pre dan post test) diuji secara statistik dengan menggunakan independent t-test, mean, dan paired sample t-test sebagai alat statistik 8

Hasil Penelitian Tabel 1. Analisis Responden Berdasarkan Usia , Berat Badan, Tinggi Badan dan BMI ( Body Mass Index )

Hasil Penelitian Tabel 2. Perbedaan antara CG dan EG Sebelum dan Sesudah Tes Dalam Hal Berat Badan dan BMI ( Body Mass Index ) Tabel 2 menunjukkan perbedaan pretest dan posttest antara Kelompok Eksperimen (VIE) dan Kelompok Kontrol pada pretest berat badan, posttest berat badan, pretest BMI dan posttest BMI. Tidak ditemukan perbedaan yang signifikan secara statistik pada berat badan pretest (p > 0,05) dan BMI pretest (p > 0,05), dan perbedaan yang signifikan secara statistik ditemukan pada BMI posttest (p < 0,05) dan berat badan posttest (p < 0,05)

Hasil Penelitian Tabel 3. Perbedaan Pre dan Posttest CG dan EG dalam Hal Kadar Kreatinin Tabel 3. menunjukkan perbedaan antara EG dan CG pada tingkat Kreatinin sebelum dan sesudah pengobatan . Ditemukan perbedaan yang signifikan pada tingkat Kreatinin antara skor EG sebelum dan sesudah tratment (p < 0,05). Tidak ditemukan perbedaan pada tingkat Kreatinin antara skor CG sebelum dan sesudah treatment (p > 0,05)

Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengamati dampak latihan berat terhadap konsentrasi kreatinin serum darah atlet pelajar 1 Subjek penelitian dibagi dua kelompok yaitu CG dan EG, yang terdiri dari 30 subjek ( setiap kelompok terdiri dari 15 peserta ), dipilih secara acak dan protokol latihan aktivitas berat diterapkan pada EG Terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik dalam kadar kreatinin antara skor pra-tes dan pasca-tes EG (p < 0,05) setelah treatmen . Tidak ditemukan perbedaan signifikan pada kadar kreatinin pada pra-tes dan pasca-tes CG (p > 0,05). 2 3 4 Studi lain menunjukkan bahwa peningkatan kadar kreatinin pada orang sehat dapat dengan mudah menyaring kreatinin dari darah karena peningkatan fungsi ginjal . Temuan studi tersebut menunjukkan efek signifikan dari olahraga terhadap BMI ( Body Mass Index ) Penelitian yang dilakukan oleh Sikuru dan Okoye (2014) serta Johansen dan Painter (2012) menemukan bahwa olahraga dengan intensitas sedang mengakibatkan kadar kreatinin menjadi kondisi normal, kreatinin diproduksi karena kontraksi otot yang cepat . studi ini juga menemukan bahwa olahraga dengan intensitas sedang juga bermanfaat untuk perbaikan dan peningkatan fungsi ginjal serta sistem organik tubuh manusia secara keseluruhan 6

Kesimpulan & Saran Peneliti menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada uji pra dan pasca subjek Kelompok Kontrol (CG) dan kelompok Eksperimen (EG). Dengan demikian , terbukti bahwa latihan berat memiliki dampak terhadap fungsi ginjal , terutama pada kadar kreatinin . Kesimpulan Saran Penelitian ini akan mengarah pada pengembangan model uji untuk atlit serta binaragawan yang melakukan aktivitas intensitas tinggi setiap hari , akan memperoleh kesadaran dan pedoman optimal mengenai pengaruh latihan intensitas sedang dan berat terhadap fungsi penyaringan ginjal , dapat mengarah pada kesehatan gizi dan harapan hidup yang panjang

Sumber Jurnal
Tags