Waktu & tempat Berdoa yang Mustajab.pptx

muharni13 5 views 45 slides Sep 24, 2025
Slide 1
Slide 1 of 45
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45

About This Presentation

Waktu & tempat Berdoa yang Mustajab dalam islam


Slide Content

WAKTU & TEMPAT BERDO’A YANG MUSTAJAB By. Habibati, S.Pd., M.Sc. 1

Tujuan Setelah mendapatkan taujih ini diharapkan kader dapat: Memahami urgensi do’a Memahami keutamaan do’a Memanfaatkan waktu-waktu mustajab untuk berdo’a Memahami pentingnya do’a untuk kemenangan dakwah Memahami adab-adab do’a yang benar 2

Urgensi do’a 3

Urgensi do’a Ungkapan: “ Do’a adalah senjata orang mukmin”. Oleh karena itu, jangan sampai kita melalaikan senjata yang satu ini, karena tidak semua orang mampu menggunakannya kecuali orang-orang beriman. Do’a adalah kekuatan yang ampuh dan dahsyat. Do’a dipergunakan oleh para nabi dan Rasul dalam perjalanan da’wah dan jihad mereka. Do’a merupakan rujukan terakhir orang-orang beriman saat menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan besar, khususnya saat berjihad di jalan Allah swt. 4

C. Do’a dipergunakan para nabi dan Rasul dalam perjalanan da’wah dan jihad mereka Kisah tentang Nabi Nuh AS melakukan jihad da’awi siang dan malam secara sembunyi dan terang-terangan yang dilakukan selama 950 tahun. Ternyata masyarakat yang menerima da’wah beliau hanya sedikit saja. Menghadapi kondisi demikian beliau memanjatkan do’a kepada Allah swt dan do’a tersebut dikabulkanNya . Nuh berkata : " Ya Tuhanku , janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi . Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat ma`siat lagi sangat kafir . (QS Nuh: 26 – 27). رَبِّ لَا تَذَرْ عَلَى الْأَرْضِ مِنَ الْكَافِرِينَ دَيَّارًا. إِنَّكَ إِنْ تَذَرْهُمْ يُضِلُّوا عِبَادَكَ وَلَا يَلِدُوا إِلَّا فَاجِرًا كَفَّارًا 5

6 Do’a Nabi Musa AS kepada Allah SWT yang ditujukan untuk Fir’aun dan bala tentaranya karena mereka sudah benar-benar melampaui batas dalam kecongkakan dan kepongahan dengan mengandalkan berbagai macam kekuatan duniawi yang dimilikinya. Hasilnya adalah mereka semua ditenggelamkan Allah swt di lautan. Musa berkata : " Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir`aun dan pemuka - pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan kami, akibatnya mereka menyesatkan ( manusia ) dari jalan Engkau . Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih ”. (QS Yunus: 88). رَبَّنَا إِنَّكَ آَتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلَأَهُ زِينَةً وَأَمْوَالًا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا رَبَّنَا لِيُضِلُّوا عَنْ سَبِيلِكَ رَبَّنَا اطْمِسْ عَلَى أَمْوَالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوا حَتَّى يَرَوُا الْعَذَابَ الْأَلِيمَ

Do’a-do’a di atas merupakan do’a para Nabi dan Rasul agar Allah SWT menghancurkan orang-orang yang melampaui batas dalam melakukan pembangkangan terhadap ajaranNya , para nabi dan rasul-Nya. Do’a para Nabi dan Rasul yang mengharapkan agar kaumnya mau menerima da’wahnya . Do’a Rasulullah kepada orang-orang Thaif yang melempari batu dan tuduhan-tuduhan menyakitkan. “Ya Allah, berikanlah petunjuk dan hidayah kepada mereka, sebab mereka tidak mengetahui”. اللَّهُمَّ اهْدِ قَوْمِي فَإِنَّهُمْ لاَ يَعْلَمَنُوْنَ Setelah kurang lebih sepuluh tahun kemudian seluruh penduduk Thaif menyatakan masuk Islam. Yang menarik, saat terjadi gelombang massal pemurtadan pada masa Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq di Jazirah Arab, orang-orang Thaif tidak termasuk golongan yang murtad. Pemimpin mereka berkata kepada kaumnya: “Wahai kaumku, janganlah kalian murtad, sebab kalian adalah yang paling akhir masuk Islam, maka janganlah kalian menjadi yang pertama dalam kemurtadan!” 7

D. Do’a merupakan rujukan terakhir orang-orang beriman saat berjihad di jalan-nya Saat pasukan Thalut berhadapan dengan pasukan Jalut yang besar dan dahsyat. Saat itu mujahidin mukminin melihat betapa besar dan hebatnya kekuatan pasukan Jalut , maka MEREKA memanjatkan do’a kepada Allah swt : “ Tatkala mereka nampak oleh Jalut dan tentaranya , mereka pun ( Thalut dan tentaranya ) berdo`a : " Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir" . (QS Al Baqarah: 250) و لَمَّا بَرَزُوا لِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ قَالُوا رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِين Maka, do’a itu membuat Allah swt memberikan kemenangan-Nya kepada para nabi-Nya dan kepada para hamba-Nya yang berjihad dijalan-Nya. Sekalipun jumlah dan peralatan mereka sangat tidak sebanding dengan apa yang dimiliki pasukan Jalut , sebagaimana tersebut pada ayat setelahnya. 8

Do’a nabi Muhammad saw ketika menghadapi pasukan yang menjadi kekuatan utama musyrik Makkah, di bawah pimpinan Abu Jahal cs dalam perang Badar. Saat pagi tiba dan terlihatlah pasukan Quraisy, Rasulullah SAW berdo’a : "Ya Allah, Inilah Quraisy, mereka datang dengan segala kesombongan dan kebanggan mereka. Mereka menantang-Mu dan mendustakan Rasul-Mu. Ya Allah, kurniakan kemenangan yang telah Engkau janjikan kepadaku . Ya Allah, binasakanlah mereka pada pagi ini." (Sirah Ibnu Hisyam: 3/164) اللّهُمّ هَذِهِ قُرَيْشٌ قَدْ أَقْبَلَتْ بِخُيَلَائِهَا وَفَخْرِهَا ، تُحَادّك وَتُكَذّبُ رَسُولَك ، اللّهُمّ فَنَصْرَك الّذِي وَعَدْتنِي ، اللّهُمّ أَحِنْهُمْ الْغَدَاة 9

Pada saat pertempuran siap berkecamuk, Rasul melihat para sahabatnya berjumlah 300 lebih sedikit sementara kaum musyrikin berjumlah seribu lebih. Kemudian beliau menghadap kiblat sambil mengangkat tangan dengan selendang dan surban di pundaknya, Saat itu nabi Muhammad saw terus berdo’a kepada Allah swt tiada henti-hentinya, begitu khusyu ’ dan seriusnya, hingga selendang (baju penutup tubuh bagian atas) beliau terjatuh. Hasilnya pada hari itu Allah swt menghancurkan kekuatan utama musyrik Mekkah. "Ya Allah, penuhilah untukku apa yang Kau janjikan kepadaku. Ya Allah, berikan apa yang telah Kau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika Engkau biarkan pasukan Islam ini binasa, tidak ada lagi yang menyembah-Mu di muka bumi ini." (HR. Muslim dan Ahmad). اللَّهُمَّ أَنْجِزْ لِى مَا وَعَدْتَنِى اللَّهُمَّ آتِ مَا وَعَدْتَنِى اللَّهُمَّ إِنْ تَهْلِكْ هَذِهِ الْعِصَابَةُ مِنْ أَهْلِ الإِسْلاَمِ لاَ تُعْبَدْ فِى الأَرْضِ 10

KENAPA HARUS BERDO’A Da’wah dan jihad kita saat ini sedang menghadapi rintangan dan tantangan besar dan dahsyat. Bukan hanya dalam skala lokal , tetapi juga regional dan bahkan internasional . Oleh karena itu, teruslah memanjatkan do’a kepada Allah swt untuk kejayaan Islam, da’wah Islam dan jihad Islami. Dan jangan lupa panjatkan pula do’a untuk hancurnya kebathilan , pendukung kebathilan dan antek-anteknya. Agar do’a kita dikabulkan oleh Allah swt maka kita harus memperhatikan dua hal berikut: Berdo’a pada waktu-waktu mustajabah (waktu-waktu yang lebih dekat kepada terkabulkannya do’a ). Melaksanakan adab-adab berdo’a sesuai tuntunan Rasulullah saw 11

Keutamaan do’a 12

Berdasarkan al-qur’an Qs . Al-Baqarah (2):186 Qs . Al-Imran (3):135-136 Qs . An-Nisaa (4):32, 110 Qs . Al- A’raf (7): 55-56 Qs . Al-Anfal (8):33 Qs . Ghafir (40): 14-15, 60 Qs . Muhammad (): 19 Qs . Nuh (): 10-12 Qs . An- Nashr (): 3 13

Berdasarkan al-hadits Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “ Barangsiapa diantara kalian dibukakan untuknya pintu do’a berarti telah dibukakan untuknya pintu-pintu rahmat; dan Allah itu tidak ada yang lebih dicintaiNya dibanding apabila diminta ‘afiat; sesungguhnya do’a itu bermanfaat terhadap hal yang terjadi maupun hal yang belum terjadi; karena itu hendaklah kalian wahai hamba-hamba Allah berdo’a (HR. Tirmidzi ). Diriwayatkan dari Ubadah bin Shamit ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “tidaklah seorang muslim di bumi ini berdo’a kepada Allah dengan suatu do’a kecuali Allah akan memberikan hal itu kepadanya atau menghindarkannya dari keburukan yang senilai dengannya (HR. Tirmidzi ). Diriwayatkan dari Nu’man bin Basyir ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “ Do’a itu adalah ibadah, kemudian membaca ‘dan Tuhanmu berfirman, ‘ berdo’alah kepada-Ku pasti aku kabulkan” (HR. Abu Daud) 14

Diriwayatkan dari Anas ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “ Silahkan salah seorang kalian meminta kepada Tuhan hajatnya seluruhnya hingga meminta tali sandalnya apabila ia putus” (HR. Tirmidzi ) Diriwayatkan dari Abi Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “ Barangsiapa tidak meminta kepada Allah maka ia marah kepadanya” (HR. Tirmidzi ) Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud ra berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Mohonlah kepada Allah dari karunia-Nya, sesungguhnya Allah itu senang diminta. Dan sebaik-baik ibadah adalah menunggu solusi” (HR. Tirmidzi ) Diriwayatkan dari Abu Darda ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Tiadalah seorang hamba muslim yang berdo’a untuk saudaranya dari kejauhan kecuali malaikat berkata, “dan semoga engkau juga mendapatkan hal yang serupa”. (HR. Muslim dan Abu Daud) 15

Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya hatiku itu benar-benar terlena hingga aku mohon ampun kepada Allah sehari seratus kali” (HR. Muslim dan Abu Daud) Dari Abu Hurairah ra. dari Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba itu kalau dia bersalah maka tergoreslah di hatinya satu noda hitam. Kalau dia cemas, istighfar , dan tobat maka cemerlanglah hatinya. 16

Adab berdo’a 17

Diantara adab berdo’a itu dalam al-qur’an yaitu tadarru ’ (merendahkan diri), takut, tenang, dan etis di hadapan Allah swt. Berdasarkan hadits-hadits shahih diantaranya : Mengangkat kedua telapak tangan saat berdo’a . Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. Rasullullah saw bersabda: “...Mohonlah kepada Allah dengan telapak tangan, jangan meminta dengan punggungnya; kalau selesai maka usapkanlah ia ke wajah kalian” (HR. Abu Daud) Kehadiran hati & yakin dikabulkan Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. berkata Rasulullah bersabda: “ Berdo’alah kepada Allah swtdan kalian yakin dikabulkan, ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan do’a dari hati yang lalai dan tidak serius “ (HR. Titmidzi ) Membuka do’a dengan hamdalah dan menyanjungnya serta shalawat dan salam kepada Rasulullah. Shalawat dan salam juga diucapkan disela-sela dan di akhir do’a . Dari Umar ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “ Do’a itu tertahan antara langit dan bumi, tidak terpanjat hingga dibacakan shalawat kepadaku. Karena itu jangan jadikan aku seperti barang bawaan seorang pengendara (yang biasanya diletakkan di bagian belakang kendaraan), shalawatlah kepadaku di awal do’a , tengah, dan akhirnya” (HR. Tirmidzi ) 18

Menutup do’a dengan amin Tenang dan tidak meninggikan suara dalam do’a . Memilih do’a-do’a yang mencakup segala kebaikan Diriwayatkan dari Aisyah ra. berkata, “Dulu Rasulullah saw. menganjurkan do’a-do’a yang mencakup segala kebaikan dan meninggalkan selain itu”. Mengulangi 3x dalam berdo’a dan istighfar Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud ra. berkata, Rasulullah saw bersabda, Dulu Rasulullah saw. senang berdo’a 3x dan istighfar 3x. Ada juga riwayat yang menyebutkan dalam kondisi tertentu beliau saw. memerintahkan merekan untuk istighfar 70x Tidak terburu-buru untuk dikabulkan Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. berkata Rasulullah saw. bersabda, Dikabulkan untuk seorang kalian selama ia tidak terburu-buru, ia mengatakan aku sudah berdo’a tapi Tuhanku belum mengabulkan juga. (HR. As- Sittah selain An- Nasai ). 19

Tidak mendo’akan keburukan atas diri, anak, maupun harta sendiri Diriwayatkan dari Jabir ra. berkata Rasulullah saw. bersabda, Janganlah kalian mendo’akan keburukan atas diri, anak, pelayan, maupun harta kalian sendiri, jangan sampai itu terjadi bertepatan dengan sat-saat dikabulkannya permintaan lalu dikabulkan untuk kalian” (HR. Abu Daud). Memuali do’a untuk diri sendiri sebelum mendo’akan orang lain Diriwayatkan dari Abu Ka’b ra. berkata Rasulullah saw. bersabda, “Dulu kalau mendo’akan orang lain beliau berdo’a untuk diri sendiri terlebih dahulu”. (HRI Tirmidzi ) 20

Waktu-waktu terkabulkannya do’a 21

1. Ketika sahur atau sepertiga malam terakhir Allah swt mencintai hamba-Nya yang berdo ’ a disepertiga malam yang terakhir. Allah Ta’ala berfirman tentang ciri-ciri orang yang bertaqwa, salah satunya: وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُون “ Ketika waktu sahur (akhir-akhir malam), mereka berdoa memohon ampunan ” (QS. Adz Dzariyat: 18) Sepertiga malam yang paling akhir adalah waktu yang penuh berkah, sebab pada saat itu Allah swt turun ke langit dunia dan mengabulkan setiap do ’ a hamba-Nya yang berdo ’ a ketika itu. Rasulullah saw bersabda: “ Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya . Kemudian berfirman : ‘Orang yang berdo ’ a kepada -Ku akan Ku kabulkan , orang yang meminta sesuatu kepada -Ku akan Kuberikan , orang yang meminta ampunan dari -Ku akan Kuampuni ‘” (HR. Bukhari no.1145, Muslim no. 758) . 22

2. Ketika berbuka puasa Waktu berbuka puasa merupakan waktu yang penuh keberkahan , karena diwaktu ini manusia merasakan salah satu kebahagiaan ibadah puasa , yaitu diperbolehkannya makan dan minum setelah seharian menahannya , sebagaimana hadits : للصائم فرحتان : فرحة عند فطره و فرحة عند لقاء ربه “ Orang yang berpuasa memiliki 2 kebahagiaan : kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-Nya kelak ” (HR. Muslim, no.1151) Keberkahan lain di waktu berbuka puasa adalah dikabulkannya do ’ a orang yang telah berpuasa , sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam : ثلاث لا ترد دعوتهم الصائم حتى يفطر والإمام العادل و المظلوم ‘” Ada tiga do ’ a yang tidak tertolak . Do ’ anya orang yang berpuasa ketika berbuka , do ’ anya pemimpin yang adil , dan do ’ anya orang yang terzhalimi ” (HR. Tirmidzi no.2528, Ibnu Majah no.1752, Ibnu Hibban no.2405, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi ) 23

Oleh karena itu , jangan lewatkan kesempatan baik ini untuk memohon apa saja yang termasuk kebaikan dunia dan kebaikan akhirat . D o ’ a yang dianjurkan untuk diucapkan ketika berbuka puasa , yaitu do’a yang b iasanya Rasul SAW baca ketika berbuka puasa : ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله “ Rasa haus telah hilang , kerongkongan telah basah , semoga pahala didapatkan . In sya a Allah” (HR. Abu Daud no.2357, Ad Daruquthni 2/401, dihasankan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani di Hidayatur Ruwah , 2/232) 24

Memang ada hadits tentang doa berbuka puasa dengan lafazh yang mirip dengan doa tersebut , semisal : اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت فتقبل مني إنك أنت السميع العليم كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أفطر قال “ Biasanya Rasulullah SAW ketika berbuka membaca doa : Allahumma laka shumtu wa ‘ alaa rizqika afthartu fataqabbal minni , innaka antas samii’ul ‘ aliim ”. Ibnu Hajar Al Asqalani berkata di Al Futuhat Ar Rabbaniyyah (4/341): “ Hadits ini gharib , dan sanadnya lemah sekali ”. Hadits ini juga di- dhaif - kan oleh Al Albani di Dhaif Al Jami’ (4350). Atau doa-doa yang lafazh-nya semisal hadits ini semuanya berkisar antara hadits dhaif atau munkar . 25

3. Ketika malam lailatul qadar Malam lailatul qadar adalah malam diturunkannya Al Qur’an. Malam ini lebih utama dari 1000 bulan . Sebagaimana firman Allah Ta’ala : لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ “ Malam Lailatul Qadr lebih baik dari 1000 bulan ” (QS. Al Qadr : 3) Pada malam ini dianjurkan memperbanyak ibadah termasuk memperbanyak do ’ a. Sebagaimana yang diceritakan Aisyah ra. قلت يا رسول الله أرأيت إن علمت أي ليلة ليلة القدر ما أقول فيها قال قولي اللهم إنك عفو كريم تحب العفو فاعف عني “ Aku bertanya kepada Rasulullah : Wahai Rasulullah , menurutmu apa yang sebaiknya aku ucapkan jika aku menemukan malam Lailatul Qadar ? Beliau bersabda : Berdo ’ alah : 26

اللهم إنك عفو كريم تحب العفو فاعف عني ‘ Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf , maka ampunilah aku ‘”(HR. Tirmidzi , 3513, Ibnu Majah , 3119, At Tirmidzi berkata : “Hasan Shahih ”) Pada hadits ini Ummul Mu’minin ‘ Aisyah Radhiallahu’anha meminta diajarkan ucapan yang sebaiknya diamalkan ketika malam Lailatul Qadar . Namun ternyata Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mengajarkan lafadz do ’ a. Ini menunjukkan bahwa pada malam Lailatul Qadar dianjurkan memperbanyak doa , terutama dengan lafadz yang diajarkan tersebut . 27

4. Ketika adzan berkumandang Selain dianjurkan untuk menjawab adzan dengan lafazh yang sama , saat adzan dikumandangkanpun termasuk waktu yang mustajab untuk berdoa . Rasulullah SAW bersabda : ثنتان لا تردان أو قلما تردان الدعاء عند النداء وعند البأس حين يلحم بعضهم بعضا “ Do ’ a tidak tertolak pada dua waktu , atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya . Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk ketika kedua kubu saling menyerang ” (HR. Abu Daud , 2540, Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Nata- ijul Afkar , 1/369, berkata : “ HASAN SHAHIH ”) 28

5. Di antara adzan dan iqomah Waktu jeda antara adzan dan iqamah adalah juga merupakan waktu yang dianjurkan untuk berdo ’ a . Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasul SAW b’sabd : الدعاء لا يرد بين الأذان والإقامة “ Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak ” (HR. Tirmidzi , 212, ia berkata : Hasan Shahih ; HR. Abu Daud ) Ada yang bertanya, apakah yang kami ucapkan wahai Rasulullah? Beliau saw. menjawab, mohonlah kepada Allah swt keselamatan di dunia dan di akhirat. (HR. Abu Daud dan Tirmidzi Dengan demikian jelaslah bahwa amalan yang dianjurkan antara adzan dan iqamah adalah berdoa , bukan shalawatan , atau membaca murattal dengan suara keras , misalnya dengan menggunakan mikrofon . Selain tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW , amalan-amalan tersebut dapat mengganggu orang yang berdzikir atau sedang shalat sunnah. Padahal Rasulullah SAW bersabda : 29

لا إن كلكم مناج ربه فلا يؤذين بعضكم بعضا ولا يرفع بعضكم على بعض في القراءة أو قال في الصلاة “ Ketahuilah , kalian semua sedang bermunajat kepada Allah, maka janganlah saling mengganggu satu sama lain. Janganlah kalian mengeraskan suara dalam membaca Al Qur’an,’ atau beliau berkata , ‘ Dalam shalat ’, ” (HR. Abu Daud no.1332, Ahmad, 430, dishahihkan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani di Nata- ijul Afkar , 2/16). Selain itu , orang yang shalawatan atau membaca Al Qur’an dengan suara keras di waktu jeda ini , telah meninggalkan amalan yang di anjurkan oleh Rasulullah SAW , yaitu berdo ’ a. Padahal ini adalah kesempatan yang bagus untuk memohon kepada Allah segala sesuatu yang ia inginkan . Sungguh merugi jika ia melewatkannya . 30

6. Ketika sedang sujud dalam shalat Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda : أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد . فأكثروا الدعا “ Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb- nya ialah ketika ia sedang bersujud . Maka perbanyaklah berdo ’ a ketika itu ” (HR. Muslim, no.482 ; Abu Daud, dan An- Nasai ) 31

7. Ketika sebelum salam pada shalat wajib Rasulullah SAW bersabda : قيل يا رسول الله صلى الله عليه وسلم أي الدعاء أسمع قال جوف الليل الآخر ودبر الصلوات المكتوبات “ Ada yang bertanya : Wahai Rasulullah , kapan do ’ a kita didengar oleh Allah? Beliau bersabda : “Di akhir malam dan di akhir shalat wajib ” (HR. Tirmidzi , 3499) Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam Zaadul Ma’ad (1/305) menjelaskan bahwa yang dimaksud ‘ akhir shalat wajib ’ adalah sebelum salam . Dan tidak terdapat riwayat bahwa Nabi Muhammad SAW dan para sahabat merutinkan berdo ’ a meminta sesuatu setelah salam pada shalat wajib . Ahli fiqih masa kini , Syaikh Ibnu Utsaimin Rahimahullah berkata : “ Apakah berdo ’ a setelah shalat itu disyariatkan atau tidak ? Jawabannya : tidak disyariatkan . Karena Allah Ta’ala berfirman : 32

  فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ “ Jika engkau selesai shalat, berdzikirlah ” (QS. An Nisa: 103) . Allah berfirman ‘berdzikirlah’, bukan ‘berdo ’ alah’. Maka setelah shalat bukanlah waktu untuk berdo ’ a, melainkan sebelum salam ” ( Fatawa Ibnu Utsaimin , 15/216). Namun sungguh disayangkan kebanyakan kaum muslimin merutinkan berdo ’ a meminta sesuatu setelah salam pada shalat wajib yang sebenarnya tidak disyari ’ atkan, kemudian justru meninggalkan waktu-waktu mustajab yang disyariatkan yaitu diantara adzan dan iqamah, ketika adzan, ketika sujud dan sebelum salam . 33

8. Di hari jum’at “ Rasulullah SAW menyebutkan tentang hari Jumat kemudian beliau bersabda : ‘Di dalamnya terdapat waktu . Jika seorang muslim berdo ’ a ketika itu , pasti diberikan apa yang ia minta ’. Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut ” (HR. Bukhari 935, Muslim 852 dari sahabat Abu Hurairah ra. ) Ibnu Hajar Al - Asqalani dalam Fathul Baari ketika menjelaskan hadits ini beliau menyebutkan 42 pendapat ulama tentang waktu yang dimaksud . Namun secara umum terdapat 4 pendapat yang kuat . Pendapat PERTAMA , yaitu waktu sejak imam naik mimbar sampai selesai shalat Jum’at . Pendapat ini dipilih oleh Imam Muslim, An - Nawawi , Al - Qurthubi , Ibnul Arabi dan A l- Baihaqi , berdasarkan hadits : هي ما بين أن يجلس الإمام إلى أن تقضى الصلاة “ Waktu tersebut adalah ketika imam naik mimbar sampai shalat Jum’at selesai ” (HR. Muslim, 853 dari sahabat Abu Musa Al Asy’ari Radhiallahu’anhu ). 34

Pendapat KEDUA , yaitu setelah ashar sampai terbenamnya matahari . Pendapat ini dipilih oleh At - Tirmidzi dan Ibnu Qayyim Al - Jauziyyah . Pendapat ini yang lebih masyhur dikalangan para ulama. Berdasarkan hadits : يوم الجمعة ثنتا عشرة يريد ساعة لا يوجد مسلم يسأل الله عز وجل شيئا إلا أتاه فالتمسوها آخر ساعة بعد العصر “ Dalam 12 jam hari Jum’at ada satu waktu , jika seorang muslim meminta sesuatu kepada Allah Azza Wa Jalla pasti akan dikabulkan . Carilah waktu itu di waktu setelah ashar ” (HR. Abu Daud , no.1048 dari sahabat Jabir bin Abdillah Radhiallahu’anhu . Dishahihkan Al - Albani di Shahih Abi Daud ). 35

Pendapat KETIGA , yaitu setelah ashar , namun diakhir-akhir hari Jum’at . Pendapat ini didasari oleh riwayat dari Abi Salamah . Ishaq bin Rahawaih , At - Thurthusi , Ibnul Zamlakani menguatkan pendapat ini . Pendapat KEEMPAT , yang juga dikuatkan oleh Ibnu Hajar sendiri , yaitu menggabungkan semua pendapat yang ada . Ibnu ‘ Abdil Barr berkata : “ Dianjurkan untuk bersungguh-sungguh dalam berdo ’ a pada dua waktu yang disebutkan ”. Dengan demikian seseorang akan lebih memperbanyak do ’ anya di hari Jum’at tidak pada beberapa waktu tertentu saja . Pendapat ini dipilih oleh Imam Ahmad bin Hambal , Ibnu ‘ Abdil Barr. 36

9. Ketika turun hujan Hujan adalah nikmat Allah Ta’ala . Oleh karena itu , tidak boleh mencelanya . Sebagian orang merasa jengkel dengan turunnya hujan , padahal yang menurunkan hujan tidak lain adalah Allah Ta’ala . Oleh karena itu , daripada tenggelam dalam rasa jengkel lebih baik memanfaatkan waktu hujan untuk berdo ’ a memohon apa yang diinginkan kepada Allah Ta’ala : ثنتان ما تردان : الدعاء عند النداء ، و تحت المطر “ Do ’ a tidak tertolak pada 2 waktu , yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun ” (HR Al Hakim, 2534, dishahihkan Al Albani di Shahih Al Jami’ , 3078) . 37

10. Hari rabu antara dzuhur dan ashar Sunnah ini belum diketahui oleh kebanyakan kaum muslimin , yaitu dikabulkannya do ’ a diantara shalat Zhuhur dan Ashar di hari Rabu . Ini diceritakan oleh Jabir bin Abdillah Radhiallahu’anhu : أن النبي صلى الله عليه وسلم دعا في مسجد الفتح ثلاثا يوم الاثنين، ويوم الثلاثاء، ويوم الأربعاء، فاستُجيب له يوم الأربعاء بين الصلاتين فعُرِفَ البِشْرُ في وجهه قال جابر : فلم ينزل بي أمر مهمٌّ غليظ إِلاّ توخَّيْتُ تلك الساعة فأدعو فيها فأعرف الإجابة “ Nabi SAW berdo ’ a di Masjid Al Fath 3 kali, yaitu hari Senin , Selasa dan Rabu. Pada hari Rabu lah do ’ anya dikabulkan , yaitu diantara dua shalat . Ini diketahui dari kegembiraan di wajah beliau . Berkata Jabir : ‘ Tidaklah suatu perkara penting yang berat pada saya kecuali saya memilih waktu ini untuk berdo ’ a, dan saya mendapati dikabulkannya do ’ a saya ”. 38

Dalam riwayat lain: فاستجيب له يوم الأربعاء بين الصلاتين الظهر والعصر “ Pada hari Rabu lah do ’ anya dikabulkan , yaitu diantara shalat Zhuhur dan Ashar ” (HR. Ahmad, no. 14603, Al Haitsami dalam Majma Az Zawaid , 4/15, berkata : “ Semua perawinya tsiqah ”, juga dishahihkan Al Albani di Shahih At Targhib , 1185) . 39

11. Ketika hari arafah Hari Arafah adalah hari ketika para jama’ah haji melakukan wukuf di Arafah , yaitu tanggal 9 Dzulhijjah . Pada hari tersebut dianjurkan memperbanyak do ’ a, baik bagi jama’ah haji maupun bagi seluruh kaum muslimin yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Sebab Rasulullah SAW bersabda : خير الدعاء دعاء يوم عرفة “ Do ’ a yang terbaik adalah do ’ a ketika hari Arafah ” (HR. At Tirmidzi , 3585. Di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi ) . 40

12. Ketika perang berkecamuk Salah satu keutamaan pergi ke medan perang dalam rangka berjihad di jalan Allah adalah do ’ a dari orang yang berperang di jalan Allah ketika perang sedang berkecamuk , diijabah oleh Allah Ta’ala . Dalilnya adalah hadits yang sudah disebutkan di atas : ثنتان لا تردان أو قلما تردان الدعاء عند النداء وعند البأس حين يلحم بعضهم بعضا Diriwayatkan dari Sa’d ra. berkata, Rasulullah saw bersabda: “ Do ’ a tidak tertolak pada dua waktu , atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya . Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk , ketika kedua kubu saling menyerang ” (HR. Abu Daud , 2540, Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Nata- ijul Afkar , 1/369, berkata : “ Hasan Shahih ”) . 41

13. Ketika meminum air zam-zam Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda : ماء زمزم لما شرب له “ Khasiat Air Zam-zam itu sesuai niat peminumnya ” (HR. Ibnu Majah , 2/1018. Dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah , 2502) . 42

14. Ketika dalam perjalanan & dizalimi Rasulullah saw. bersabda, “Tiga do’a mustajab tidak ada keraguan di dalamnya: do’a orang yang dizalimi, do’a musafir, dan do’a orang tua atas anaknya” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi ) 43

KESIMPULAN Mari bersungguh-sungguh berdo’a di setiap waktu khususnya pada waktu-waktu yang paling dianjurkan untuk berdoa . Mudah-mudahan Allah Ta’ala mengabulkan doa-doa kita dan menerima amal ibadah kita . S emoga Allah swt meridhoi dan mencurahkan hembusan rahmat-Nya. Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa mengoptmalkan waktu-waktu mustajab saat berdoa Amiin Ya Mujiibas Sa’iliin 44

referensi Risalah Pergerakan Majmu ’ atu Rasa’il Jilid 1 Hal 482-513 Al-Adzkar 45
Tags