Webinar#13. Peran Simulator dalam meningkatkan kompetensi SDM.pdf
t4njungaft
1 views
30 slides
Apr 16, 2025
Slide 1 of 30
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
About This Presentation
Simulator untuk penggilingan Coal Mill yang dikembangkan oleh ISBI
Size: 6.46 MB
Language: none
Added: Apr 16, 2025
Slides: 30 pages
Slide Content
9/27/2021
1
PeranSimulator DalamMeningkatkanKompetensiSDM
danEfisiensiOperasionalPabrik
PeranSimulator DalamMeningkatkanKompetensiSDM
danEfisiensiOperasionalPabrik
by : Pardi Rosyid 1
ApaPeranSimulator dalamPengembanganSDM ?
1. Simulatorsebagai sarana pelatihan praktis dalam mengoperasikan suatu
peralatan atau rangkaian proses produksi secara simulasi.
2. Simulatormempermudah dalam menyampaikan materi (bagi Instruktur) dan
mudah dipahami olehPesertaterutama materi pelatihan praktis.
3. Simulator tidak terkoneksi langsung dengan peralatan atau mesin produksi
yang sesungguhnya.
4. Simulator bisa digunakan untuk pelatihan Pra-Asesmen dan Uji Kompetensi.
5. Simulator bisa digunakan untuk uji coba dalam inovasi/improvement.
Webinar ISBI#13 ISeeMulator 2
9/27/2021
2
MengapaDiperlukanSimulator ?
1. Asset Value Peralatan/ Mesin yang dioperasikan memiliki nilai asset yang
tinggi.
2. Safety Aspek Keamanan dalam pengoperasian Peralatan/ Mesin yang
memiliki tingkat Risiko tinggi.
3. Skills Untuk mengoperasikan Peralatan/ Mesin yang memiliki nilai Aset
tinggi dan tingkat Risiko tinggi dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki
Keterampilan sesuai bidangnya.
Webinar ISBI#13 ISeeMulator 3
ApaNilaiPeningkatanKompetensinya?
Didalam pelatihan menggunakan Simulator, peserta pelatihan diberikan materi
sesuaiPBK( PelatihanBerbasisKompetensi ) yang mengacu padaSKKNI( Standar
KompetensiKerjaNasionalIndonesia ), antara lain :
1. Pengetahuan, tentang Proses, Peralatan yang digunakan dan cara
pengoperasiannya.
2. Keterampilan, dalam Mengoperasikan Peralatan/Mesin dan cara mengatasi
trouble shooting.
3. Sikap Kerja, Cermat, Teliti dan Disiplin.
Webinar ISBI#13 ISeeMulator 4
9/27/2021
3
Coal Mill danISeeMulator
Webinar ISBI#13 ISeeMulator 5
Pada kesempatan ini kami akan menyampaikan materi Pengoperasian Coal Mill
baik secara Teori maupun dengan ISeeMulator.
Dan pada kesempatan Webinar selanjutnya kami akan menyampaikan tentang
Pengoperasian Kiln, Raw Mill dan Finish Mill menggunakan ISeeMulator.
Parros2021Parros2021
CoalMill System
Coal Mill system adalah peralatan penggilingan yang
digunakan untuk memproduksi pulverized coal
sebagai bahan bakar pada proses pembakaran di
sistem Kiln, Dryer, Boiler, dan sistem pembakaran lain
yang menggunakan bahan bakar batubara (coal).
Coal Mill merupakan salah satu sistem proses produksi
yang mempunyai risiko tinggi terhadap terjadinya
ledakan dan kebakaran.
Operatordalam mengoperasikan Coal Mill harus
memiliki pengetahuan dan keterampilan serta sikap
kerja yang baik.
6
9/27/2021
4
Parros2021Parros2021
TujuanPelatihan
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dalam Pengoperasian Coal Mill.
Peserta akan mendapatkan pemahaman tentang :
1. Jenis dan kualitas coal (batubara) yang di proses didalam Coal
Mill system.
2. Jenis dan Fungsi peralatan yang digunakan dalam pengoperasian
Coal Mill.
3. Alur Proses Coal Mill system.
4. Safety dalam Pengoperasian Coal Mill system.
5. Pengoperasian Coal Mill
6. KeterampilanMengoperasikan Coal Mill menggunakan Simulator.
7
Parros2021
1. Jenisdan kualitasCoal (batubara)
ApaituCoal/ batubara?
Coal adalahbatuansedimenorganic yang mudahterbakarkarena
mengandunghidrokarbon, terbentukdariendapanorganic
sepertitanaman/ tumbuhanyang hiduppada jutaantahunyang
lalu.
8
9/27/2021
5
Parros2021Parros2021
Proses TerbentuknyaBatubara
Jika tumbuhan/pohon mati, maka
akan terjadi pembusukan dan terurai
secara biokimia, kimia, dan fisika.
Secara normal terbentuk CO2, H2O
dan mineral tanah.
Apabila pohon besar mati dan masuk/
terbawa ke dalam rawa tertimbun
tanah selama jutaan tahun pada
kedalaman tertentu, maka bakteri
tidak mampu lagi menguraikannya.
yang terjadi adalahperubahan
fisika dan kimia atau pembusukan
tidak sempurna.
Ilustrasi Pembentukan batubara
Sisa tumbuhan menjadi batuan
sedimen organik yang dinamakan
batubara.
9
Parros2021Parros2021
Jenis dan kualitas Coalmenurutterbentuknya
Peat
Lignite/
Brown Coal
Sub-bituminous
Coal
Bituminous
Coal
Anthracite
% H
2O ( MC ) 75 - 80 35 - 75 25 - 35 8 - 10 2 - 8
% C (Carbon)40 - 60 60 - 75 75 - 80 68 - 86 80 - 98
% H (Hydrogen)5 - 6 5 - 6 5 - 6 4 - 5 2 - 3
% O (Oxygen) 35 - 40 20 - 30 15 - 20 10 - 15 2 - 3
% S (Sulphur) 0,5-1,0 0,5 - 1,0 0,5 - 1,5 0,5 - 1,5 0,5 - 1,5
% Volatile Matter60 - 65 45 - 55 30 - 45 20 - 30 5 - 7
% Inherent Moisture25 - 28 12 - 25 8 - 12 2 - 5 1 - 2
HGI (Hardgrove
Grindability Index)
65 - 75 60 - 70 50 - 60 35 - 50 < 35
CV (kcal/kg) 1200 1200 - 3600 4800 - 6400 6400-7600 8000-8400
Low Calorie
Medium Calorie
High Calorie
Semakin tua umur batubara, maka nilai %C (Carbon) semakin
tinggi, namun %Hydrogen, %Oxygen dan %Volatile semakin
rendah.
10
9/27/2021
6
Parros2021
Kualitas Coal dan pengaruhnya terhadap proses penggilingan
11
Unsurapasajayang mempengaruhiproses dan
PengendalianOperasiCoal Mill ?
Parros2021
Kualitas Coal dan pengaruhnya terhadap proses penggilingan
Komponen kandungan batubara yang mempengaruhi proses produksi dan
pengendalian parameter operasi Coal Mill :
HGI ( Hardgrove Grindability Index ), merupakan tingkat nilai penggerusan dan
berpengaruh terhadap proses penggilingan didalam mill, semakin tinggi nilai HGI
akan mudah digiling dan sebaliknya.
VM ( Volatile Matter ), adalah zat atau gas yang mudah menguap dan mudah terbakar dan
berpengaruh terhadap pengendalian target residue (sieve value) 50% dariVM,
semakin tinggi kadar volatile semakin tinggi pula target residue yang harus dibuat
dan sebaliknya.
Moisture Content/ Inherent Moisture, adalah kadar air didalam batubara dan berpengaruh
terhadap jumlah panas yang digunakan untuk pengeringan didalam Mill serta target
moisture pulverized coal (target moisture mendekati nilai inherent moisture).
12
9/27/2021
7
Parros2021Parros2021
2. Jenis danFungsiPeralatanCoal Mill
Ada beberapa jenis / type Vertical Roller Mill tergantung dari
pabrik pembuatnya, ada yang menggunakan 2 rollers, 3 rollers, 4
rollers, 6 rollers.
Dan ukurannya tergantung dari kapasitas fine coal yang akan
diproduksi.
Atox Coal Mill Bowl Mill Gbr Pfeiffer MillLoesche MillPolysius Mill
Atox Coal Mill : Jumlah Roller selalu 3, yang
dihubungkan dengan yoke dan ditahan
menggunakan 3 hydraulic arm.
Bowl Mill : Vertical Roller Mill jenis ini tidak
dilengkapi hydraulic untuk menekan/ menahan
Roller diatas Table, tetapi diatur menggunakan
spring yang dipasang pada masing-masing
Roller arm.
Gbr Pfeiffer Mill : Jumlah Rollernya mulai dari 3,
4 dan 6 Roller.
Loesche Mill : Jumlah Rollernya mulai dari 2, 3,
4, 6 Roller , disesuaikan dengan kapasitas
produksi Coal Mill dan tingkat kehalusannya.
Polysius Mill : Dorollatau double roll, ada dua
pasang roller dan setiap pasang terdiri dari 2
roller.
13
Parros2021Parros2021
Peralatan Utama Coal Mill system
Vertical Roller Mill terdiri dari :
1. Grinding Table danRoller :
berfungsi untuk menggiling coal.
2. Mill motor drive : berfungsi untuk
memutartable.
3. Hydraulic system : berfungsi
untukmengontrol tekanan
grinding roller.
4. Separator: berfungsi untuk
mengontrol kehalusanproduct.
14
9/27/2021
8
Parros2021Parros2021
KomponenPeralatan Utama Coal Mill system
Grinding Section VRM
1. Grinding table : berfungsi sebagai landasan
penggilingan yang berputar.
2. Grinding roller : berfungsi untuk menggiling
coal diatas table.
3. Grinding roller : yang masing-masing bisa
diangkat menggunakan hydraulic posisi tegak
diluar ruang grinding saat maintenance.
4. Mill Motor n-1 : berfungsi untuk memutar table
dan bisa dioperasikan secara bersamaan
dengan Motor n-2.
5. Mill Motor n-2: modul drive dapat ditarik
secara terpisah untuk operasi dengan modul
drive n-1
6. Support body Vertical Roller Mill
1
2
3
4
5
6
15
Grinding Roller
Parros2021Parros2021
Komponenperalatan Utama Coal Mill system
Separator
1. Separator :posisinya ada dibagian atas Vertical
Roller Mill dan berfungsi untuk memisahkan
material kasar dan halus, material kasar
kembali ke table mill dan yang halus terbawa
aliran gas ke Dust Collector sebagai produk.
2. Rotor Separator : Yang diputar oleh motor drive,
semakin tinggi putaran separator hasil produk
fine coal semakin halus dan sebaliknya.
3. Guide Blade : dipasang diluar rotor separator,
semakin sempit gap guide plate produk fine
coal semakin halus dan sebaliknya.
4. Motor Separator : berfungsi untuk memutar
rotor separator dengan menggunakan variable
speed.
Material
product
Guide
blade
Rotor
Separator
Motor
Separator
16
9/27/2021
9
Parros2021
PeralatanPendukungCoal Mill system
Peralatan Pendukung Coal Mill system
1. Raw Coal Transport terdiri dari Reclaimer, Belt conveyor, berfungsi untuk mengisi
Raw coal bin/ hopper feeding sebelum dimasukkan ke roller mill.
2. Feeding systemdilengkapi weight feeder berfungsi untuk mengontrol jumlah feeding
(umpan) raw coal ke Roller Mill.
3. Dust Collector berfungsi untuk menangkap/ mengumpulkan fine coal product.
4. ID Fan DC berfungsi untuk mengontrol draught atau tarikan udara/ gas dari dalam
Mill system.
5. Fine coal transport terdiri dari beberapa Screw conveyor dan Rotary lock yang
berfungsi untuk mentransper fine coal produk ke Coal Dozing (fine coal bin).
6. Fine Coal Bin dilengkapi Dust Collector yang berfungsi sebagai penampung fine coal
produk.
17
Parros2021
Peralatan PendukungCoal Mill system
Raw Coal Transport terdiridari Reclaimer, Belt conveyor, berfungsi untukmengisiRaw coal
bin/ hopper feeding sebelumdimasukkanke roller mill.
Reclaimer,berfungsi untuk mengambil/ menarik raw coal dari storage yang akan dikirimkan ke
raw coal Bin melalui Belt Conveyor.
18
9/27/2021
10
Parros2021
Peralatan PendukungCoal Mill system
Belt Conveyor,berfungsi untuk mengangkut raw coal dari storage ke raw coal Bin. Belt
Conveyorini dilengkapi dengan WeighingFeederdan Metal Separator.
19
Parros2021
Dust Collector Coal Mill system
20
Dust Collector, berfungsi untuk menangkapcoal halus atau hasilproduk dari proses penggilingan
didalam mill.
9/27/2021
11
Parros2021
3. AlurProsesCoal Mill system
Raw coal bin
Feeding system
Vertical Roller Mill
Dust Collector
Product transport
Mill Fan
Fine coal bin
Chimney
21
Parros2021
Alur Proses Coal Mill System
22
9/27/2021
12
Parros2021Parros2021
4. Safety dalamPengoperasianCoal Mill
Perlindungan terhadap bahaya ledakan dan kebakaran
Potensi ledakan
Paska ledakan
1. Coal Mill dan Bag Filter merupakan area paling berisiko
tinggi terhadap terjadinya ledakan.
2. Ledakansering terjadipada saat start up dimana debu
coal masih tersisa didalam Mill atau di hopper Dust
Collector.
3. Sebaiknya Operasi Coal Mill kontinyudengan pulverized
coal bin hampir penuh.
4. Batasi kehalusan product, terutama jenis coal low
calorie yang mempunyai kadar volatile tinggi.
5. Batasi suhu udarapengering masuk dan keluar mill.
6. Membatasi kadar O2 dan CO didalam system.
23
Parros2021Parros2021
Mencegah terjadinya ledakan dan kebakaran di Coal Mill system
BatasiKehalusanproduk
Target semakinkasaruntukcoal
denganVolatile Matter tinggi,
%Res 90 mm = 0.5 x % VM.
Moisture yang direkomendasikan
adalahmendekatinilaiInherent
Moisture.
Target Kehalusan produk
Target Moisture Content
24
9/27/2021
13
Parros2021
Beberapapraktekyang menyebabkankebakaran
Kebakaran dan ledakan didalam Mill dan Dust Collector disebabkan oleh beberapa hal :
1. Adanya akumulasi pulverized coal yang mengalami self-ignition selama Mill stop, lalu “meledak”
saat Mill start.
a. Sebelum start Coal Mill periksa O2 dan CO di Outlet Dust Collector dan temperatur pada hopper-
hopper Dust Collector, apabila ada tendensi CO naik yang diikuti kenaikan temperatur, maka
dilarang memasukkan udara/ gas panas kedalam Coal mill system.
b. Matikan semua ID Fan dan Purging system Dust Collector dan membuka aliran gas CO2 kedalam
system yang terjadi tendensi kebakaran.
2. Mengulangi start Mill yang gagal start dalam interval yang terlalu cepat (< 10 menit).
3. Suhu outlet Mill terlalu tinggi (>75
o
C), pengeringan berlebihan (untuk coal Low Calorie)
4. Menggiling campuran coal dengan grade yg berbeda(low calorie dan high calorie).
5. Membuka cover Mill atau cover Dust Collector saat Mill sedang beroperasi, atau pada saat Mill stop
dan kondisi masih panasO2 masuk.
Penting !!!..... Sebelum dan selama mengoperasikan Coal Mill
25
Parros2021
5. PengoperasianCoal Mill System
26
9/27/2021
14
Parros2021
PengoperasikanCoal Mill System
a. PersiapanstartoperasiCoal Mill
b. Start Heating Up Coal Mill
c. Start Up Operasi Coal Mill
d. PengendalianOperasi Coal Mill
1. Mengoperasikan Coal Mill secara aman
27
Parros2021
MengoperasikanCoal Mill secara aman
a. Memastikan semua peralatan Coal Mill dilapangan ready/ siap untuk
dioperasikan dari CCR.
b. Memastikan semua system control di panel control CCR ready/ siap untuk
mengoperasikan Coal Mill.
c. Memastikan semua peralatan komunikasi antara Operator CCR dan
Operator lapangan selalu Aktif.
d. Menyiapkan peralatan kerja Logsheet dan Logbook serta ball point.
a. Persiapan start operasi Coal Mill
28
9/27/2021
15
Parros2021
Heating up ( pemanasanawal) Coal Mill
1. Heating up dilakukanjikamill stop dalamwaktucukup
lama (>24 jam).
2. Tujuanheating up :
Membuangkelembaban/ kondensasidi bag filter
Menghindarithermal-shock padaroller dantable
3. Heating Up selamakuranglebih20 -30 menitdenganinlet
mill temperatur< 200 C.
b. Heating Up Coal Mill
29
Parros2021
Heating up ( pemanasanawal) Coal Mill
1. Start Group CO2 dan Gas Analyzer.
2. Start Group Heating Conditions.
3. Start Group Dust Collector Fine Coal Bin and Transport.
4. Start Group Product Transport.
5. Start Sealing Air Fan, MV Fdr Booster Fan, Roller Lubrication Unit, Gear Lubrication
Unit, Hydraulic System (Select Roller Up mode), Water Injection.
6. Start Separator ( Set speed Separator 50% ).
7. Select Fan Preparation ( untuk membuka damper Inlet dan Outlet Dust Collector).
8. Start Mill Fan ( buka damper secara bertahap sampai 30% ).
Prosedur Heating Up Coal Mill
30
9/27/2021
16
Parros2021
Heating up ( pemanasanawal) Coal Mill
9. Start Group Booster Fan (Set speed minimum 3% ).
10. Buka damper Boster Fan secara bertahap sampai 100%, kemudian naikkan speed
Booster Fan secara bertahap per 5% setiap kenaikan speed.
11. Amati perkembangan kenaikan temperatur Inlet dan Outlet Mill.
12. Apabila outlet Mill temperatur sudah mencapai > 40
o
C, kemudian naikkan bukaan
damper Mill Fan secara bertahap sampai 50%.
13. Set Feeding 30 - 40% dari kapasitas produksi Coal Mill.
14. Set minimum pressure hydraulic / select roller up.
15. Apabila temperatur Outlet Mill > 60
o
C, Coal Mill drive siap dioperasikan.
31
Parros2021
Start Up Coal Mill
1. Persyaratan Start operasi Coal Mill terpenuhi : (Outlet Mill temperatur >60
o
C, Setting Feeding 30% ).
2. Start Mill drive (feeding secara automatic langsung start), setelah feeding masuk Select Grinding roller
dengan pressure minimum 10 bar.
3. Amati material bed, Vibrasi Mill dan Outlet Mill temperatur (sesuai standar operasi).
4. Penambahan Feeding : Apabila temperatur Outlet Mill turun < 65
o
C, tambahkan speed Boster Fan
kemudian tambahkan feeding 5 – 10%. apabila outlet Mill temp. sudah >70
o
C.
5. Pengaturan pressure hydraulic roller : Apabila material bed mulai naik > 80 mm dan vibrasi Mill
tendensinya naik, maka naikkan pressure hydraulic per 10 bar setiap kenaikan.
6. Ulangi langkah pada point 4 dan 5 sampai operasi Coal Mill optimal.
7. Periksa kualitas produk : Residue dan moisture content, dengan mengatur Speed Separator dan
monitor temperatur Outlet Mill.
Prosedur Start Up Coal Mill
32
9/27/2021
17
Parros2021
PengendalianOperasiCoal Mill
Setelah Coal Mill beroperasi dan dijalankan sesuai prosedur, ada beberapa parameter
penting yang harus diperhatikan untuk mengendalikan operasi Coal Mill, antara lain :
1. Temperatur Outlet Mill dijaga 65 -75
o
C, dengan cara mengatur bukaan damper Mill Fan dan
damper gas panas dari Preheater.
2. Vibrasi Mill dijaga < 4 mm/s, dengan cara mengontrol pressure hydraulic dan jumlah material
Feeding. Vibrasi Mill bisa terjadi karena material bed rendah < 50mm dan material bed tinggi >
120mm.
3. Material bed normal dijaga 80 – 100mm, Apabila material bed rendah bisa menambahkan Feeding
dan apabila material bed tinggi bisa menambah pressure hydraulic atau menurunkan Feeding.
4. Save residue sesuai standard (1/2 x VM) dan diatur menggunakan Speed Separator. (Apabila save
residue tinggi naikkan speed separator dan sebaliknya).
5. O2 dan CO dijaga sesuai standard : O2 < 10% dan CO < 3000 ppm, dengan cara mengatur bukaan
damper Mill Fan, damper Circulasi dan damper Inlet hotgas dari Preheater.
33
Parros2021
Stop Operasi Coal Mill dalam kondisi normal
1. Melakukantahapanproses stop normal operasiCoal Mill.
2. Melakukanstop semuaperalatansystem Coal Mill.
3. Mengidentifikasisemuakondisiparameter operasidan
keamananperalatanselamaproses stop normal.
4. MembuatlaporanoperasiCoal Mill.
34
9/27/2021
18
Parros2021
Stop Operasi Coal Mill dalam kondisi normal
Tahapan stop normal operasi Coal Mill
1) Stop Group Raw Coal transportation,
2) Kurangi Feeding secara bertahapsampai minimum dibarengi dengan pengurangan damper gas
panas dan pengurangan pressure hydraulic roller,
3) Tutup damper gas panas dari system Kiln 0% atau stop HAG (apabila menggunakan HAG)
4) Stop Group Mill Drive, (Feeding automatic stop) dan select Roller Up mode.
5) Tetap jalankan purging Dust Collector antara 20 – 30 menitdan kurangi tarikan udara dari ID Fan
Dust Collector.
6) Stop Sealing air fan, Roller Lubrication, Gear Lubrication, Hydraulic system, Water Injection.
7) Stop Group Mill Circulation, (Separator, Dust Collector, ID Fan Dust Collector dan semua motor damper
akan stop).
8) Stop Group Fine Coal transportation, (Screw Conveyor dibawah DC, FK Pump yang menuju ke fine coal
bin akan stop).
35
Parros2021
Stop Operasi Coal Mill dalam kondisi darurat
1. Mengidentifikasikondisidarurat(emergency).
2. Melakukantahapanproses stop daruratoperasiCoal Mill
3. Melakukanstop semuaperalatansystem Coal Mill
4. Mengidentifikasisemuakondisiparameter operasidan
keamananperalatanselamaproses stop darurat.
5. Membuatlaporanterkaitstop operasiCoal Mill kondisidarurat.
36
9/27/2021
19
Parros2021
Stop Operasi Coal Mill dalam kondisi darurat
1. Mengendalikan perubahan parameter operasi Coal Mill kondisi darurat sesuai
prosedur.
2. Melakukan proses stop system Coal Mill sesuai tahapan stop darurat.
3. Melakukan urutan stop peralatan setelah stop darurat sesuai prosedur.
4. Mengidentifikasi semua kondisi parameter operasi dan keamanan peralatan
selama proses stop darurat.
37
MengoperasikanCoal Mill denganISeeMulatorMengoperasikanCoal Mill denganISeeMulator
by : Pardi Rosyid 38
9/27/2021
20
BerikutadalahtampilanISeeMulator untuk
PengoperasianCoal Mill.
39
Simulator Coal Mill
Fitur ISeeMulatorCoal Mill
1. Simulator display, mengikuti mimik diagram (customize)
2. Trend display, untuk mengontrol perubahan parameter melalui grafik.
3. Button Control, tombol untuk start/stop peralatan
4. Simulation Control, untuk mengontrol operasional Simulator.
40
9/27/2021
21
41
42
DISPLAY MONITOR UTAMA COAL MILL
9/27/2021
22
43
KILN COAL BURNER
44
GROUP START/STOP COAL MILL SYSTEM
9/27/2021
23
45
TREND DISPLAY COAL MILL PROCESS
46
Tombol Untuk Start/Stop, Select/Unselect peralatan yang dioperasikan
9/27/2021
24
Untukmengatursetpoint secaraproporsional
Pressure Hydraulic
Damper Hotgas Total Feeding Speed Separator
47
Simulation Control
Setting hanya untuk Trainer :
Moisture Content, HGI, HV, VM
Sound On/ Off
Kecepatan Simulasi (Speed)
48
Menyimpan data
Untuk Cleaning
Keluar dari Simulasi
Restart Simulasi
Simulasi Pause/ Hold
9/27/2021
25
49
Bagaimana Cara kerja IseeMulatordan bagaimana
Cara pengoperasiannya?
Gambar 1. Network design
Trainer / Tutor
Admin ISBI
Main Server
Student-1 Student-4Student-3Student-2 Student-7Student-6Student-5 Student-9Student-8 Student-10
Layout Hardware
Jaringan Ethernet/ Intranet
Jaringan Internet
50
9/27/2021
26
Cara mengoperasikan ISeeMulatorCoal Mill
1. Buka Program dan Login
2.Tuliskannamadan masukkanpasswordnya
3.IkutiarahandariInstrukturuntuk menjalankan
pertamakali ISeeMulator.
51
Parros2021
Simulator Coal Mill System
Simulator Pengoperasian Coal Mill
Requirement:
1. Java runtime environment (jika belum ter-install pada komputer/laptop, dapat di
download : https://www.java.com/en/download/)
2. Koneksi internet (harus)
3. Setting display layar/monitor 1920x1080 pixel (direkomendasikan)
Pengoperasian:
1. Pastikan perangkat komputer/laptop telah terinstall java runtime environment, dan telah
terkoneksi dengan internet
2. Klik 2x pada start_simulator.bat
3. Setelah terbuka tampilan login, pilih mode student -> nomor student, kemudian isikan
password yang sesuai, dan klik login
4. Jika telah berhasil masuk pada tampilan mimik diagram proses Coal Mill, maka Simulator
telah siap digunakan
52