Darmawansyah_E033251011_ Ringkasan Bab 12 Posisi dan Peran dalam Jaringan Sosial.pdf

scribdgroupy1 9 views 5 slides Oct 31, 2025
Slide 1
Slide 1 of 5
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5

About This Presentation

Buatkan 5 slides dari materi terlampir


Slide Content

Bab 12 Posisi dan Peran dalam Jaringan Sosial
Oleh : Darmawan Syah, SE, M.I.Kom
Posisi dan peran dalam jaringan sosial adalah dua konsep penting yang membantu kita
memahami bagaimana aktor (individu atau entitas) berinteraksi satu sama lain dalam suatu
struktur sosial yang lebih besar. Dalam jaringan sosial, posisi merujuk pada identitas sosial yang
ditempati oleh aktor, sedangkan peran merujuk pada cara aktor berinteraksi dengan aktor lainnya
dalam jaringan tersebut. Bab ini membahas berbagai metode untuk menganalisis posisi dan
peran dalam jaringan sosial dengan fokus pada cara-cara untuk mengklasifikasikan aktor
berdasarkan hubungan mereka dalam jaringan tersebut.
1. Kesetaraan dalam Jaringan Sosial
Kesetaraan dalam jaringan sosial berfokus pada membandingkan hubungan antar aktor yang
ada dalam posisi yang serupa dalam jaringan. Ada berbagai jenis kesetaraan yang digunakan
dalam analisis posisi dalam jaringan sosial, seperti kesetaraan struktural, kesetaraan
automorfik, dan kesetaraan isomorfik.
Kesetaraan Struktural
Kesetaraan struktural merujuk pada aktor yang memiliki hubungan yang sama dengan aktor
lain dalam jaringan. Artinya, dua aktor dikatakan setara secara struktural jika mereka memiliki
hubungan yang serupa dengan aktor lain dalam jaringan.
Rumus:
[
\text{Kesetaraan Struktural}(i, j) = \left{
\begin{array}{ll}
\text{True} & \text{jika hubungan aktor i dengan aktor lain identik dengan aktor j} \
\text{False} & \text{jika hubungan aktor i dan j tidak identik}
\end{array}
\right.
]
Contoh Kesetaraan Struktural:
Misalkan dalam sebuah organisasi ada dua manajer:
• Manajer 1 mengawasi Karyawan A, B, dan C.

• Manajer 2 mengawasi Karyawan D, E, dan F.
Jika kedua manajer memiliki hubungan yang identik dalam hal jumlah karyawan yang mereka
awasi dan jenis hubungan mereka dengan karyawan, maka mereka dikatakan setara secara
struktural.
Kesetaraan Automorfik
Kesetaraan automorfik digunakan untuk menilai apakah dua aktor yang berbeda dalam jaringan
memiliki hubungan yang serupa satu sama lain. Kesetaraan automorfik mengharuskan ada
pemetaan satu-ke-satu antara hubungan yang dimiliki oleh kedua aktor dalam jaringan.
Rumus Kesetaraan Automorfik:
[
\text{Kesetaraan Automorfik}(i, j) = \text{Jika ada pemetaan satu-ke-satu} \ T(i) = j
]
Dengan ( T(i) ) adalah pemetaan dari aktor ( i ) ke aktor ( j ) yang mempertahankan hubungan
yang identik.
Contoh Kesetaraan Automorfik:
Dua manajer yang mengawasi karyawan yang berbeda (misalnya, satu mengawasi karyawan A
dan B, yang lain mengawasi karyawan C dan D) tetap dapat dianggap setara jika mereka memiliki
pola hubungan yang identik (misalnya, mengawasi dua orang yang memiliki hubungan yang
sama).
Kesetaraan Isomorfik
Kesetaraan isomorfik memungkinkan kita untuk membandingkan posisi dan peran aktor dalam
jaringan yang berbeda meskipun mereka tidak memiliki identitas yang sama.
Rumus Kesetaraan Isomorfik:
[
\text{Kesetaraan Isomorfik}(i, j) = \left{
\begin{array}{ll}
\text{True} & \text{jika ada pemetaan yang mempertahankan hubungan antara aktor i dan j dalam
dua jaringan yang berbeda} \
\text{False} & \text{jika tidak ada pemetaan yang mempertahankan hubungan}

\end{array}
\right.
]
Contoh Kesetaraan Isomorfik:
Misalkan aktor ( i ) dalam perusahaan A mengawasi dua karyawan dan aktor ( j ) dalam
perusahaan B mengawasi dua karyawan juga. Meskipun identitas mereka berbeda, mereka
memiliki hubungan yang serupa dengan karyawan yang mereka awasi, maka mereka dianggap
setara secara isomorfik.

2. Rumus dan Perhitungan Kesetaraan
Kesetaraan Struktural
Untuk dua aktor dikatakan setara secara struktural, mereka harus memiliki hubungan yang identik
dengan dan dari aktor lain yang identik.
Rumus Kesetaraan Struktural:
[
\text{Kesetaraan Struktural}(i, j) = \left{
\begin{array}{ll}
\text{True} & \text{jika hubungan aktor i dengan aktor lain identik dengan aktor j} \
\text{False} & \text{jika hubungan aktor i dan j tidak identik}
\end{array}
\right.
]
Contoh:
Misalkan ada dua aktor ( i ) dan ( j ) dalam jaringan dengan hubungan:
• ( i ) memiliki hubungan dengan aktor ( A, B, C )
• ( j ) memiliki hubungan dengan aktor ( A, B, C )
Karena kedua aktor memiliki hubungan yang identik, maka kesetaraan struktural mereka adalah
True.

Kesetaraan Automorfik
Kesetaraan automorfik mengukur kesamaan hubungan dua aktor di dalam jaringan. Dua aktor
dianggap setara secara automorfik jika ada pemetaan satu-ke-satu antara hubungan mereka.
Rumus Kesetaraan Automorfik:
[
\text{Kesetaraan Automorfik}(i, j) = \text{Jika ada pemetaan satu-ke-satu} \ T(i) = j
]
Dengan ( T(i) ) adalah pemetaan dari aktor ( i ) ke aktor ( j ) yang mempertahankan hubungan
yang identik.
Contoh Kesetaraan Automorfik:
Dalam sebuah jaringan, jika aktor ( i ) mengawasi dua karyawan ( K1 ) dan ( K2 ), dan aktor ( j )
mengawasi dua karyawan ( K3 ) dan ( K4 ), kita dapat mengatakan bahwa ( i ) dan ( j ) setara
secara automorfik karena keduanya memiliki dua karyawan yang mereka awasi, meskipun
karyawan-karyawan tersebut berbeda.
Kesetaraan Isomorfik
Kesetaraan isomorfik digunakan untuk membandingkan dua jaringan yang berbeda namun
memiliki pola hubungan yang serupa.
Rumus Kesetaraan Isomorfik:
[
\text{Kesetaraan Isomorfik}(i, j) = \left{
\begin{array}{ll}
\text{True} & \text{jika ada pemetaan yang mempertahankan hubungan antara aktor i dan j dalam
dua jaringan yang berbeda} \
\text{False} & \text{jika tidak ada pemetaan yang mempertahankan hubungan}
\end{array}
\right.
]

Contoh Kesetaraan Isomorfik:
Jika aktor ( i ) dalam perusahaan A mengawasi dua karyawan dan aktor ( j ) dalam perusahaan
B mengawasi dua karyawan juga, maka meskipun identitas aktor dan karyawan berbeda, mereka
bisa dianggap setara secara isomorfik karena pola hubungan mereka dalam jaringan masing-
masing serupa.
3. Kesetaraan Reguler
Kesetaraan reguler lebih fleksibel daripada kesetaraan struktural, karena tidak memerlukan
hubungan yang sepenuhnya identik antar aktor. Dalam kesetaraan reguler, aktor yang menempati
posisi yang sama dalam jaringan akan dianggap setara meskipun mereka mungkin tidak memiliki
hubungan yang identik dengan aktor lainnya. Ini mengukur bagaimana hubungan antar aktor
dalam posisi yang sama memiliki keterkaitan yang sama.
Rumus Kesetaraan Reguler:
[
\text{Kesetaraan Reguler}(i, j) = \text{Jika hubungan aktor i dengan aktor lainnya serupa dengan
hubungan aktor j}
]
Contoh Kesetaraan Reguler:
Misalnya, dalam sebuah perusahaan terdapat tiga kelompok aktor yang mengawasi karyawan di
berbagai departemen. Aktor-aktor dalam kelompok yang memiliki pola hubungan yang serupa
akan dianggap setara secara reguler meskipun mereka tidak mengawasi orang yang sama.
Kesimpulan
Bab ini memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana peran dan posisi dalam
jaringan sosial dianalisis dan bagaimana kesetaraan antara aktor di dalam jaringan tersebut
dapat diukur. Dengan menggunakan berbagai metode kesetaraan seperti kesetaraan struktural,
automorfik, isomorfik, dan reguler, kita dapat memahami bagaimana aktor berinteraksi dalam
jaringan sosial dan bagaimana posisi mereka dibentuk oleh hubungan yang mereka miliki. Rumus
dan contoh perhitungan yang disertakan memberikan dasar yang jelas untuk memahami teori
kesetaraan ini dalam aplikasi praktis di berbagai bidang, seperti dalam organisasi atau penelitian
jaringan sosial.
Tags