Kriminalitas-dalam-Perspektif-Sosiologi-Materi-Kelas-XI.pptx

alfariqiwildan 7 views 10 slides Nov 01, 2025
Slide 1
Slide 1 of 10
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10

About This Presentation

Kriminalitas materi sosiologi kelas XI


Slide Content

Kriminalitas dalam Perspektif Sosiologi: Materi Kelas XI Memahami akar masalah dan solusi sosial terhadap perilaku menyimpang.

Apa itu Kriminalitas? Kriminalitas merujuk pada segala perilaku warga masyarakat yang secara eksplisit melanggar norma hukum pidana yang berlaku dalam suatu negara. Ini bukan sekadar pelanggaran etika, melainkan tindakan yang dapat dikenai sanksi hukum formal. Merupakan salah satu bentuk masalah sosial struktural yang memiliki dampak luas pada stabilitas dan kesejahteraan masyarakat, menuntut perhatian dari berbagai disiplin ilmu, termasuk Sosiologi.

Penyebab Kriminalitas Menurut Sosiologi Kriminalitas jarang disebabkan oleh faktor tunggal; sosiologi melihatnya sebagai hasil interaksi kompleks dari lingkungan dan individu. Faktor Keluarga Kurangnya pengawasan, keharmonisan, dan pendidikan moral yang memadai dari orang tua dapat membentuk individu yang rentan terhadap penyimpangan sosial. Pengaruh Lingkungan Sosial Tinggal di lingkungan yang rawan tindak kejahatan atau terpapar pada subkultur devian (menyimpang) dapat meningkatkan risiko perilaku kriminal. Kegagalan Sosialisasi Individu tidak berhasil menginternalisasi (memahami dan menerima) norma, nilai, dan aturan sosial. Ini menghasilkan ketidakmampuan beradaptasi dengan tatanan masyarakat yang sah.

Jenis-jenis Kriminalitas Sosiologi mengklasifikasikan kejahatan berdasarkan karakteristik pelaku dan sifat tindakannya: 1 White Collar Crime (Kejahatan Elit): Dilakukan oleh individu berstatus sosial tinggi dalam lingkup pekerjaannya. Contoh: Korupsi, Suap, Penggelapan Pajak. 2 Blue Collar Crime (Kejahatan Jalanan): Kejahatan konvensional yang dilakukan oleh kelas bawah. Contoh: Pencurian, Perampokan, Tawuran. 3 Corporated Crime (Kejahatan Korporasi): Dilakukan atas nama atau untuk kepentingan organisasi bisnis. Contoh: Penipuan, Pencemaran Lingkungan, Monopoli Ilegal. 4 Organized Crime (Kejahatan Berkelompok): Dilakukan oleh sindikat terorganisir untuk keuntungan. Contoh: Sindikat Narkoba, Perdagangan Manusia. 5 Crime Without Victim (Kejahatan Tanpa Korban): Tindakan yang dianggap melanggar hukum namun tidak merugikan pihak lain secara langsung. Contoh: Perjudian, Penyalahgunaan Narkoba, Mabuk di Tempat Umum.

Teori Sosiologi tentang Kriminalitas Para sosiolog telah mengembangkan kerangka kerja untuk menjelaskan mengapa individu melanggar hukum: Penyimpangan Sosial Kriminalitas adalah hasil dari perilaku menyimpang yang gagal menyesuaikan diri dengan norma-norma yang disepakati masyarakat (Durkheim). Kontrol Sosial Kriminalitas terjadi ketika ikatan atau kontrol sosial (baik formal maupun informal) terhadap individu melemah atau terputus (Hirschi). Teori Strain (Ketegangan) Dikemukakan oleh Robert K. Merton. Ketegangan muncul antara tujuan budaya (misalnya, kesuksesan materi) dan sarana struktural yang sah untuk mencapainya. Ini mendorong adaptasi devian (kejahatan).

Dampak Kriminalitas bagi Masyarakat Kriminalitas menimbulkan konsekuensi negatif yang meluas, memengaruhi setiap lapisan masyarakat: Ketidakamanan & Ketakutan: Rasa was-was yang masif menghambat mobilitas dan interaksi sosial. Kerusakan Tatanan Sosial: Melemahnya kepercayaan antar individu dan institusi penegak hukum. Kerugian Ekonomi: Kerusakan properti, biaya pengobatan korban, dan biaya sistem peradilan yang tinggi. Hambatan Pembangunan: Investor enggan berinvestasi di daerah dengan tingkat kriminalitas tinggi, menghambat pertumbuhan ekonomi.

Studi Kasus: Kejahatan Jalanan di Kota Besar Indonesia Kejahatan jalanan (Blue Collar Crime) seringkali menjadi indikator kegagalan sosio-ekonomi perkotaan. Peningkatan Kasus: Data kepolisian di beberapa kota besar menunjukkan adanya tren peningkatan kasus pencurian dengan kekerasan (perampokan) dan pencurian biasa selama lima tahun terakhir, terutama pasca pandemi. Faktor Pendorong Utama: Kesenjangan sosial yang ekstrem, tingkat pengangguran tinggi pada usia produktif, dan kemiskinan perkotaan yang mendorong individu mencari jalan pintas untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Peran Lingkungan: Lingkungan kumuh dengan minimnya fasilitas publik dan pengawasan sosial informal yang lemah menjadi tempat subur bagi munculnya perilaku devian. Fokus sosiologis: Melihat kejahatan bukan hanya sebagai masalah individu, tetapi sebagai manifestasi dari kegagalan sistem sosial.

Upaya Pencegahan Kriminalitas Pencegahan kriminalitas memerlukan strategi yang komprehensif, mencakup aspek preventif (pencegahan sebelum terjadi) dan represif (penindakan setelah terjadi). Cara Preventif (Jangka Panjang , Cara Halus Edukasi & Karakter: Penanaman nilai moral dan etika sejak dini di lingkungan keluarga dan sekolah. Sosialisasi Ekonomi: Penciptaan lapangan kerja dan program pelatihan keterampilan untuk mengurangi pengangguran. Himbauan Publik: Kampanye kesadaran dan peningkatan peran aktif masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan. Cara Represif (Jangka Pendek , Penekanan Kekerasan ) Penegakan Hukum: Proses hukum yang tegas, transparan, dan adil tanpa pandang bulu. Sanksi Sosial: Penerapan sanksi atau hukuman yang memberikan efek jera kepada pelaku. Rehabilitasi: Program pembinaan di lapas yang fokus pada perubahan perilaku dan persiapan reintegrasi sosial.

Peran Sosiologi dalam Penanganan Kriminalitas Menganalisis Akar Sosial Melakukan penelitian mendalam untuk mengidentifikasi faktor-faktor struktural (kemiskinan, ketidaksetaraan) yang mendorong kejahatan, bukan sekadar melihat motif individu. Merancang Program Pencegahan Mengembangkan strategi pencegahan berbasis komunitas (Community-Based Prevention) yang melibatkan partisipasi aktif warga, disesuaikan dengan konteks budaya lokal. Membantu Rehabilitasi Memberikan panduan bagi program rehabilitasi agar pelaku dapat kembali berintegrasi ke masyarakat dan mengurangi residivisme (pengulangan kejahatan).

Kesimpulan dan Aksi Nyata Kriminalitas adalah masalah sosial yang kompleks dan memerlukan solusi yang terintegrasi dan berkelanjutan. Pendidikan Fondasi moral dan etika sejak dini. Hukum Penegakan yang tegas dan adil. Lingkungan Menciptakan lingkungan yang suportif dan inklusif. Mari kita wujudkan masyarakat yang aman dan harmonis melalui pemahaman sosiologi dan tindakan nyata!
Tags