masalah-masalah bayi 0-2 tahun serta indikatornya.

jeverdila 7 views 4 slides Oct 31, 2025
Slide 1
Slide 1 of 4
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4

About This Presentation

Presentasi ini membahas perkembangan anak usia 0–2 tahun serta pentingnya stimulasi dini untuk mendukung pertumbuhan fisik, bahasa, sosial, dan emosional. Materi juga menjelaskan peran orang tua dan guru PAUD dalam memberikan pembelajaran melalui bermain yang sesuai dengan tahap perkembangan anak


Slide Content

NAMA KELOMPOK 1
1.​Moh Rivaldi
2.​Dila Sapdani Harefa
3.​Anabel Pramono
Masalah-Masalah Bayi Usia 0-2 Tahun
1. Masalah Perkembangan Fisik
Masalah fisik pada bayi sering berkaitan dengan gangguan pertumbuhan, kemampuan
motorik, serta kesehatan umum bayi.
Masalah Motorik
●​Keterlambatan merangkak dan berjalan: Bayi tidak mencapai kemampuan
merangkak dan berjalan sesuai usia normal. Hal ini biasanya disebabkan oleh
otot yang lemah atau kurang stimulasi gerakan. Akibatnya, kemampuan
mobilitas bayi terhambat sehingga mempengaruhi eksplorasi dan interaksi bayi
dengan lingkungan.
●​Kelemahan otot dan kesulitan motorik halus: Bayi mengalami kesulitan dalam
mengontrol otot tangan dan jari, misalnya susah menggenggam benda. Ini
berdampak pada kemampuan bayi untuk mulai memakai alat makan atau
bermain secara mandiri. ●​Gangguan refleks dan keseimbangan: Refleks alami bayi belum sempurna
sehingga gerakan menjadi lambat dan kurang terkoordinasi. Bayi juga sering
kesulitan menstabilkan tubuh saat berdiri.
●​Ketidakseimbangan otot dan postur: Ketidakseimbangan otot menyebabkan
postur tubuh bayi belum stabil, sehingga bayi mudah jatuh dan mengalami
kesulitan melakukan gerakan halus.
Masalah Kesehatan dan Nutrisi
●​Masalah tumbuh gigi dan gangguan makan: Tumbuh gigi yang disertai rasa sakit
menyebabkan bayi kesulitan makan dan menolak makanan. Hal ini dapat
menyebabkan asupan nutrisi menjadi kurang optimal dan bayi menjadi rewel
akibat ketidaknyamanan. ●​Gangguan makan lain: Berbagai kondisi kesehatan menyebabkan bayi
mengalami kesulitan makan sehingga berdampak pada pertumbuhan tubuh.
●​Gangguan tidur dan pencernaan: Bayi yang mengalami kesulitan tidur atau sering
rewel akibat masalah pencernaan, seperti refluks gastroesofageal, akan

mengalami gangguan istirahat yang mempengaruhi tumbuh kembang tubuh dan
otak.
Gangguan Sensorik
●​Infeksi telinga dan gangguan pendengaran: Infeksi berulang pada telinga bayi
dapat mengganggu fungsi pendengaran, membuat bayi kurang responsif
terhadap suara, serta menyebabkan masalah keseimbangan.
●​Gangguan penglihatan: Kondisi seperti mata juling (strabismus) atau kurang
fokus dapat berdampak pada perkembangan bahasa dan kognitif bayi apabila
tidak terdeteksi dini.
Masalah Lain
●​Kesulitan menyusu atau menelan: Gangguan pada otot mulut atau adanya infeksi
dapat mengganggu proses menyusu atau menelan pada bayi.
●​Infeksi saluran pernapasan: Infeksi berulang pada saluran pernapasan atas
berpotensi mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan dan menghambat
tumbuh kembang bayi.

Penilaian Perkembangan Fisik per Usia




Usia Perkembangan Fisik Normal Tanda Masalah Fisik
0-1 bulan Refleks menggenggam, menghisap,
respons suara
Tidak respons suara, kesulitan menyusu
1-6 bulan Kepala stabil, tersenyum sosial,
mulai pegang mainan
Kepala lemah, sulit menggenggam,
gangguan tidur
6-12 bulan Merangkak, duduk sendiri, berdiri
dengan pegangan
Tidak merangkak, motorik halus
terganggu
12-24 bulan Berjalan, memakai kata sederhana,
ekspresif
Tidak merangkak, motorik halus
terganggu

2. Masalah Perkembangan Kognitif
Masalah perkembangan kognitif berkaitan dengan kemampuan bayi dalam belajar,
berpikir, mengenal lingkungan, serta berkomunikasi.
Permasalahan Umum
●​Lambat mengenal benda dan lingkungan: Bayi membutuhkan waktu lebih lama
untuk mengenal serta membedakan benda dan lingkungan sekitarnya sehingga
proses belajar menjadi terhambat.
●​Kesulitan berkomunikasi: Bayi sulit menggunakan suara, bahasa tubuh, atau
gerak untuk berkomunikasi dengan orang di sekitarnya, yang mempengaruhi
interaksi sosialnya.
●​Rendahnya respons terhadap stimulasi: Bayi tidak merespons maksimal
rangsangan atau mainan edukatif sehingga mengalami kesulitan mempelajari
hal baru.
●​Kesulitan mengingat dan fokus: Bayi mudah teralihkan perhatiannya dan sulit
mengingat hal-hal yang baru dikenalnya sehingga kemampuan belajar menjadi
lambat.
●​Sulit memahami perintah dan hubungan sebab-akibat: Bayi mengalami kesulitan
memahami perintah sederhana atau hubungan logis antar kejadian.
●​Perilaku berulang dan kesulitan menyesuaikan diri: Bayi sering melakukan
gerakan berulang yang berlebihan dan sulit menyesuaikan diri dengan perubahan
lingkungan atau rutinitas baru.
●​Kesulitan mengenal diri dan ekspresi wajah: Bayi belum dapat mengenal
bayangan diri sendiri dan mengekspresikan emosi melalui wajah, sehingga
komunikasi emosinya kurang berkembang.

Penilaian Perkembangan Kognitif per Usia
Usia Perkembangan Kognitif Normal Tanda Masalah Kognitif
0-1 bulan Respon refleks suara/cahaya,
mengenal suara
Tidak respons suara, lambat mengenal
stimulus
1-6 bulan Menirukan suara, tertarik objek
dan lingkungan
Sulit meniru suara, kurang respons verbal
6-12 bulan Mengenal sebab-akibat, mulai
mengoceh
Belum mengoceh, sulit adaptasi
12-24 bulan Memahami perintah, mulai
berbicara, fokus
Speech delay, sulit fokus dan memahami
perintah

3. Masalah Perkembangan Sosio-Emosional
Masalah perkembangan sosio-emosional berhubungan dengan hubungan bayi dengan
orang lain dan kemampuan mengelola emosinya.
Permasalahan Umum
●​Kurangnya keterikatan dan kontak emosional: Bayi jarang menunjukkan ikatan
atau kontak mata dengan pengasuh sehingga mempengaruhi rasa aman dan
kepercayaan diri.
●​Respons sosial yang kurang: Bayi jarang tersenyum atau bereaksi pada interaksi
sosial sehingga kemampuan bersosialisasi menjadi terhambat.
●​Sering rewel dan emosi tidak stabil: Bayi mudah menangis dalam waktu lama
tanpa alasan jelas, yang menandakan ketidaknyamanan emosional.
●​Tanda stres dan ketidaknyamanan: Bayi menunjukkan perilaku gelisah, susah
tidur, atau agresif sebagai tanda tidak nyaman secara emosional.
●​Kesulitan berinteraksi dan mengekspresikan emosi: Bayi menghindari interaksi
sosial dan kesulitan mengekspresikan perasaannya seperti senang, takut, atau
marah.
●​Ketergantungan berlebihan: Bayi sulit mandiri karena terlalu bergantung pada
orang tua dan susah menerima perubahan atau orang baru.
●​Perilaku menghindar dan takut: Bayi sering menarik diri dari situasi sosial, takut
pada suara keras atau keadaan baru yang tidak dikenalnya.

Penilaian Perkembangan Sosio-Emosional per Usia
Usia Perkembangan Sosio-Emosional
Normal
Tanda Masalah Sosio-Emosional
0-1 bulan Kontak mata awal, respons
sentuhan
Kurang kontak mata, acuh tak acuh
1-6 bulan Tersenyum sosial, ekspresi
emosi dasar
Tidak tersenyum, jarang respons emosional
6-12 bulan Ikatan emosional kuat, takut
pada orang asing
Gangguan ikatan, kecemasan berlebihan
12-24 bulan Emosi kompleks, mulai bermain
sosial, mandiri secara emosional
Sulit berinteraksi, ketergantungan berlebih